1. Testing
a. Lakukan peningkatan testing dengan cara menetapkan target target
testing perminggu. Misal jumlah penduduk puskesmas Saka Banti
Husada 2000 orang, maka target arang di testing per-minggu adalah
2000 dibagi 1000 yaitu 2 orang
b. Bila puskesmas tidak ada kasus positif lakukan testing pada orang
yang memiliki gejala panas, flu, ispa yang datang ke BP Umum atau
melihat dari kriteria dari data SKDR/EWARS, ILI, pnemonia atau
orang yang baru tiba dari perjalanan dari daerah risiko (merah,
orange, kuning, dll)
c. Pengirim specimen agar mengisi identitas kasus di VTM sampel dan
di input di NAR dengan lengkap dan benar (Alamat domisili dan
nomor HP)
d. Terkait Kualitas sampel yang dikirimkan ke laboratorium kurang baik
sehingga Kabupaten Kota agar memperhatikan standar pengambilan
specimen, pengepakan specimen penutup sampel agar menggunakan
paraffin sebaiknya bukan plester perekat bedah)
e. Jejaring Laboratorium COVID-19 agar segera mengentry ke dalam
system NAR Lab agar ptg surveilan kab/kota segera dapat melaukakn
verifikasi kasus sebelum pkl.13.00 wib
f. Jaringan Dinas Kesehatan, Puskesmas, Laboratorium termasuk
Laboratorium RS agar dapat melaporkan indikator dalam PMK 4641
terkait indikator setiap hari Senin pkl. 13.00 :
3. Treatment
a. Isolasi
Pastikan Desa/Kelurahan memiliki sarana isolasi (untuk kasus
konfirmasi dari rapid antigen yang tidak bergejala, yang bergejala
serahkan ke RS) yang memenuhi syarat sesuai pedoman revisi 05
dan PMK 4641
Pastikan posko desa/kelurahan/binwil desa/tim puskesmas
untuk melakukan pematauan secara standar kasus isolasi ini
selama 10 hari dengan mengisi format via tatap muka, wa, telpon
dll
b. Karantina
Pastikan desa/kelurahan memiliki sarana Karantina (untuk
kasus kontak erat) yang memenuhi syarat sesuai pedoman revisi
05 dan PMK 4641
Pastikan posko desa/kelurahan/binwil desa/tim puskesmas
untuk melakukan pematauan secara standar kasus karantina ini
selama 5 hari dengan mengisi format via tatap muka, wa, telpon
dll
Ingatkan untuk melakukan exit test (dihitung 5 hari setelah dari
tes pertama) untuk melakukan test RT-PCR
c.
4. Komunikasi Risiko
a. Koordinasi dengan seksi Promkes Dinas Kesehatan, Puskesmas dan
RS untuk melakukan komunikasi risiko pada masyarakat atau
pasien atau keluarga pasien dengan konten isi :
Cara Penularan COVID-19
Cara Pencegahan COVID-19
Gejala COVID-19 untuk kasus suspek, probable, konfirmasi
Cara menetapkan kasus positif dengan RT-PCR dan Rapid
Antigen
Kriteria Kontak Erat
Cara mencari kontak erat atau siapa kontak erat itu (Keluarga,
Teman Kerja, Teman Sosialita : arisan, pengajian, olah raga, dll)
Apa yang akan dilakukan masyarakat bila menjadi kontak erat
dan bila menjadi terkonfirmasi tanpa gejala atau bila menjadi
terkonfirmasi dengan gejala (Isolasi RS)
b. Mmmm
5. Logistik
Menyiapkan usulan logistic terkait penanganan COVId-19 tahun 2022
terkait :
a. Kebutuhan APD untuk kegiatan 3TI dan Vaksinasi : masker, Gown,
sarung tangan, dll
b. Kebutuhan Rapid Antigen
c. Kebutuhan Spesimen carier dan BMHP : VTM , parafin
d. Kebutuhan Refrigerator dan vaccine carrier
6. NAR
a. Penangung Jawab Kab Kota dan Surveilans Kab kota/PJ Data NAR
melakukan melakukan verifikasi setiap hari dan selesai verifikasi
sebelum pukul 13.00 wib (agar data Lampung dan Kemenkes sama
dan kita tidak ditegur setiap hari dan tidak menyimpan kematian)
b. Kab kota agar melakukan validasi di NAR terkait data yang tidak
muncul di aplikasi NAR
7. NAR Antigen
a. Dinas Kesehatan (Sepim) membuat SK Kriteria wilayah dan
mengirimkan SK tersebut kepada RS dan Puskesmas dan FKTP
swasta yang ada diwilayahnya dan mensosialisasikan terkait metode
ini (Promkes)
b. Dinas Kesehatan Kab Kota melakukan identifikasi dan inventarisasi
fasyankes yang belum memiliki user dan pass (baru 3 Kabupaten :
Pesawaran, Pringsewu, Lampung Timur)
c. Faskes yang belum mempunyai segera membuat akun sendiri dan
melaporkannya ke Dinkes ke kab/kota untuk di Aprove oleh
kab/kota dan provinsi, selanjutnya data tersebut segera dikirimkan
ke Dinas kesehatan Provinsi minggu depan tanggal 24 Juni 2021 ke
Dinas Kesehatan Provinsi ke Bu Novita Nur Utami
8. SILAPHAR
a. Dinas Kesehatan (Sepim atau pj SILAPHAR) membuat menginput
data aggregat setiap hari di aplikasi SILAPHAR sebelum pukul 13 wib
b. Sambil menunggu perubahan format baru SILAPHAR, untuk
pelaporan jumlah RDT antibody yang digunakan diinput dengan
angka NOL, tetapi bagi kab kota yang masih memiliki Rapid antibody
tetap diinput dan isikan sesuai jumlah yang digunakan
9. SILACAK
a. Dinkes Kab/Kota segera menentukan Kriteria penggunaan RDT
Antigen dengan surat penetapan berupa SK
b. Dinkes kab/kota mentukan PJ TLI Kab/Kota, dan berkoordinasi
dengan Puskesmas untuk menetukan PJ TLI Puskesmas
c. Menginformasikan ke Puskesmas terkait percepatan pecegahan dan
penanggulangan Covid-19 dengan peningkatan testing, pelacakan
dan isolasi dengan aplikasi SILACAK
d. Memperkenalkan aplikasi Silacak ke Puskesmas dan Petugas Treacer
o Desa/Kelurahan atau RT
Menyiapkan Sarana
ISOLASI dan KARANTINA
o Pemantauan harian
kasus karantina :
bagaimana melakukan
pematauan harian pada
kontak erat yang sedang
karatina mengunakan
format pemantauan harian
termasuk cara mengisinya
termasuk melaporkan ke
puskesmas untuk
dilakukan pengambilan
Swab PCR pada hari ke-5
(Exit Test)
o Pemantauan harian kasus
Isolasi : bagaimana
melakukan pematauan
harian pada kontak erat
yang sedang karatina
mengunakan format
pemantauan harian
Fungsi Peran Dinkes Peran Puskesmas
termasuk cara mengisinya
Fungsi Peran Fasilitator Peran Fasilitator
Pendukung Seksi Surveilans Kab Kota Tim Gerak Cepat/TGC
memberikan bimtek pada puskesmas Medis/Paramedis,
puskesmas tentang Surveilans, Analis
bagaimana melakukan Laboratorium, Sanitarian,
o Pencatatan dan Promkes) binwil
Pelaporan di posko desa/kelurahan memberikan
desa/kelurahan (saat ini bimtek pada personil posko
ada aplikasi yang dibuat Desa/Kel yang bertugas pada
PMD untuk melaporkan fungsi Pendukung tentang
kegiatan PPKM Mikro bagaimana melakukan
termasuk untuk o Pencatatan dan Pelaporan
melaporkan rumah di di posko desa/kelurahan
tingkat RT yang memiliki (saat ini ada aplikasi yang
kasus positif) dibuat PMD untuk
o Logistik : pengadaan melaporkan kegiatan PPKM
logistic untuk melakukan Mikro termasuk untuk
testing/Rapid antigen, melaporkan rumah di
APD, pelacakan kontak tingkat RT yang memiliki
erat dll (pemanfaatan dana kasus positif). Puskesmas
Desa 8% untuk agar mengecek RT yang
penanganan COVID-19) melaporkan rumah yang
ada kasus positif sesuai
zona (verifikasi data)
o Logistik : pengadaan
logistic untuk melakukan
testing/Rapid antigen, APD,
pelacakan kontak erat dll
(pemanfaatan dana Desa
8% untuk penanganan
Fungsi Peran Dinkes Peran Puskesmas
COVID-19)