DI PUSKESMAS BANDONGAN
OLEH :
BATCH 37 PERIODE I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Tujuan dari Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini yaitu peserta PKL
diharapkan mampu memahami dan mampu melakukan serta memberikan
pelayanan-pelayanan UKP baik Rekam Medik, Pelayanan Kefarmasian, Poli
Umum, Pelayanan UGD, Fisioterapi, Pelayanan Laboratorium, Pelayanan
Sanitasi, Poli Gigi dan Pelayanan Persalinan.
C. Sasaran
A. Rekam Medik
Pasien di rujuk
LAB (menggunakan
sistem komputerisasi)
Hasilnya dikembalikan ke Poli Ke Poli rujukan
Jika ada pemeriksaan
lanjutan, maka dirujuk
ke LAB
Resep via komputerisasi akan diterima oleh Apotek dan Poli akan
mencetak resep untuk arsip farmasi.
B. Pelayanan Kefarmasian
1. Manajemen Kefarmasian
a. Perencanaan
Melalui suatu proses kegiatan seleksi obat dan BMHP untuk
menentukan jenis dan jumlah obat melalui penyusunan RKO
untuk pemenuhan kebutuhan obat dengan mengacu pada
Formularium Nasional.
Pelayanan kefarmasian di Puskesmas Bandongan sudah
menggunakan SIMPUS (Software Sistem Informasi Puskesmas)
dalam hal manajemen obat. Jadi Resep yang digunakan sudah
tidak dalam bentuk kertas (Sudah tidak dipegang lagi oleh
pasien) tapi sudah menggunakan resep online. SIMPUS juga
sudah terkait dengan BPJS. Selain itu, melalui SIMPUS juga
bisa didapatkan data kunjungan tiap-tiap wilayah kerja (desa)
sehingga bisa diperoleh 10 penyakit terbesar.
Selain menggunakan SIMPUS, Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas Bandongan juga sudah menggunakan SIMBAT
(Sistem Informasi Manajemen Obat). Sistem ini akan
menunjukkan data pengeluaran obat perhari berdasarkan jumlah
pasien dan jumlah resep yang masuk.
b. Pengadaan
d. Pendistribusian
Untuk pendistribusian obat ke tiap ruangan seperti persalinan
UGD dan Poli TB, dilakukan langsung dari Gudang farmasi
Puskesmas (Sistem 1 Pintu) dengan cara menyetok obat per
paket atau sesuai dengan kebutuhan.
e. Pelaporan
Pelaporan obat menggunakan LPLPO (Laporan Pemakaian dan
Lembar Permintaan Obat), Laporan Narkotika dan Psikotropika,
Laporan Pengobatan Rasional dan Laporan TOGA karena di
Puskesmas Bandongan sendiri memiliki TOGA.
f. Pemusnahan
Untuk pemusnahan obat kadaluarsa, Puskesmas Bandongan sudah
bekerjasama dengan pihak ke tiga berdasarkan berita acara dan
persetujuan dari dinkes kabupaten. Sebagian obat juga
dimusnahkan di Puskesmas dengan menggunakan alat incenerator
bekerjasama dengan Tenaga Kesling yang ada di Puskesmas
Bandongan.
1. Pelayanan Farmasi Klinik
Pelayanan Farmasi Klinik di Puskesmas Bandongan sudah
berdasarkan Permenkes No. 74 tahun 2016 (Pelayanan Kefarmasian
di Puskesmas) yang meliputi :
a. Pengkajian dan Pelayanan Resep
b. Dispensing
c. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
d. Konseling
C. Pelayanan Laboratorium
Semua pasien yang berkunjung ke Puskesmas Bandongan tentunya
akan di skrining terlebih dahulu termasuk apabila akan mengunjungi
pelayanan laboratorium.
a. Alat-alat Laboratorium
Alat-alat lab yang tersedia di Puskesmas Bandongan sudah memenuhi
atau sudah lengkap. Berikut pemeriksaan yang tersedia di Puskesmas
Bandongan :
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan PKL, maka dapat disimpulkan bahwa UKP
(Upaya Kesehatan Perseorangan) atau Unit Pelayanan Penunjang di
Puskesmas Bandongan telah sesuai dan memenuhi Peraturan Menteri
Kesehatan (Permenkes) No. 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) dan telah mengimplementasikan Surat Edaran
Menteri Kesehatan No. HK.02.01/MENKES/303/2020 Tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Melalui Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam Rangka Pencegahan Penyebaran
Covid-19.
B. Rekomendasi
Capaian yang telah diperoleh Puskesmas Bandongan di masing-
masing unit pelayanan penunjang perlu dipertahankan dan ditingkatkan
hingga mencapai target (Akreditasi Paripurna).