Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PKL

DI PUSKESMAS BANDONGAN

OLEH :

KELOMPOK III (TIM UKP)

Desyanti Regina Tuho, A.Md. AK


Ermina Tandi, S.ST
Kamaluddin, S.Farm
Kleofas Elson Api, A.Md. Kep
apt. Maria Lusiana Wanu, S.Farm
Mianda Akrianta Lusyadi Sanu, A.Md.Farm
apt. Novianti Tonapa, S. Farm
Gaudensia Do Rosario Berdam, A.Md
Yosse Rofinus Duka, S.Farm

NUSANTARA SEHAT INDIVIDU

BATCH 37 PERIODE I
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu tempat atau fasilitas pelayanan yang paling mudah


dijangkau oleh masyarakat yaitu Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Puskesmas menyelenggarakan upaya yang bersifat menyeluruh, terpadu,
merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta
aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi tepat guna dengan biaya yang dapat terjangkau oleh
pemerintah dan masyarakat.
Dalam sarana Kesehatan Puskesmas, UKP (Upaya Kesehatan
Perorangan) merupakan pelayanan penunjang yang ada di Puskesmas, yakni
Pelayanan dalam Gedung yang meliputi Pelayanan Kefarmasian, Pelayanan
UGD, Pelayanan Laboratorium, Pelayanan Persalinan, Poli Umum, Poli Gigi,
Poli Sanitarian dan Poli Gizi. Unit Pelayanan ini merupakan faktor penting
dalam menunjang pelayanan Kesehatan.
UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) merupakan salah satu bagian
dalam Pelayanan Kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit dan memulihkan kesehatan perorangan. Sesuai
dengan standar penyelenggaran dan pelayanan puskesmas, pelayanan UKP
pada Puskesmas Bandongan telah menyelenggarakan Upaya Kesehatan
Perorangan tingkat pertama dan dilaksanakan secara terintegrasi dan
berkesinambungan.

B. Tujuan

Tujuan dari Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini yaitu peserta PKL
diharapkan mampu memahami dan mampu melakukan serta memberikan
pelayanan-pelayanan UKP baik Rekam Medik, Pelayanan Kefarmasian, Poli
Umum, Pelayanan UGD, Fisioterapi, Pelayanan Laboratorium, Pelayanan
Sanitasi, Poli Gigi dan Pelayanan Persalinan.
C. Sasaran

Sasaran dari kegiatan PKL ini adalah : seluruh Penanggung Jawab


UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) di Puskesmas Bandongan.

D. Waktu dan Tempat

Waktu : Kamis, 24 Februari 2022, Pukul : 08.30-10.00 WIB


Tempat : Puskesmas Bandongan
BAB II

HASIL KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN

UKP (PELAYANAN PENUNJANG)

Sumber Daya Manusia (SDM) Puskesmas Bandongan


1. Dokter Umum = 3 Orang
2. Dokter Gigi = 1 Orang
3. Perawat Umum = 6 Orang
4. Perawat Gigi = 1 Orang
5. Bidan = 18 Orang
6. Sanitarian = 1 Orang
7. Gizi = 2 Orang
8. Promkes = 2 Orang
9. ATLM = 2 Orang
10. Tenaga Farmasi = 2 Orang (1 Apoteker & 1 TTK)
11. Tenaga Fisioterapi = 1 Orang
12. Tenaga Rekam Medik = 1 Orang

A. Rekam Medik

Pasien yang datang ke Puskesmas Bandongan terlebih dahulu di


skrining, Pasien yang memiliki gejala covid-19 akan diarahkan ke ruangan
khusus. Sedangkan pasien yang tidak memiliki gejala covid-19 akan
melanjutkan ke bagian pendaftaran dengan menggunakan sistem
multiuser atau komputerisasi. Selanjutnya pasien akan memilih pelayanan
apa yang akan dikunjungi melalui sistem komputerisasi. Pelayanan juga
dipilah berdasarkan BPJS atau Pasien umum. Saat Pasien sudah memilih,
maka akan keluar nomor antrian. Pasien kemudian akan dipersilahkan
langsung menuju Poli Pelayanan yang dipilih. Pasien akan menunggu
sampai dipanggil.
Contoh : Pasien memilih Poli KIA/KB, Poli Umum, Poli Gigi

Dilakukan Pemeriksaan Ada Hipertensi

Pasien di rujuk
LAB (menggunakan
sistem komputerisasi)
Hasilnya dikembalikan ke Poli Ke Poli rujukan
Jika ada pemeriksaan
lanjutan, maka dirujuk
ke LAB

Poli menulis resep via komputerisasi

Resep via komputerisasi akan diterima oleh Apotek dan Poli akan
mencetak resep untuk arsip farmasi.

B. Pelayanan Kefarmasian
1. Manajemen Kefarmasian
a. Perencanaan
Melalui suatu proses kegiatan seleksi obat dan BMHP untuk
menentukan jenis dan jumlah obat melalui penyusunan RKO
untuk pemenuhan kebutuhan obat dengan mengacu pada
Formularium Nasional.
Pelayanan kefarmasian di Puskesmas Bandongan sudah
menggunakan SIMPUS (Software Sistem Informasi Puskesmas)
dalam hal manajemen obat. Jadi Resep yang digunakan sudah
tidak dalam bentuk kertas (Sudah tidak dipegang lagi oleh
pasien) tapi sudah menggunakan resep online. SIMPUS juga
sudah terkait dengan BPJS. Selain itu, melalui SIMPUS juga
bisa didapatkan data kunjungan tiap-tiap wilayah kerja (desa)
sehingga bisa diperoleh 10 penyakit terbesar.
Selain menggunakan SIMPUS, Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas Bandongan juga sudah menggunakan SIMBAT
(Sistem Informasi Manajemen Obat). Sistem ini akan
menunjukkan data pengeluaran obat perhari berdasarkan jumlah
pasien dan jumlah resep yang masuk.

b. Pengadaan

Untuk pengadaan Obat Program sendiri, sudah mengacu


berdasarkan RUK. Jadi RUK akan dijadikan dasar pengajuan
oleh penanggung jawab program. Misalnya program TB, akan
membuat pengajuan berdasarkan data capaian TB di SPM.
Pengajuannya langsung ke bagian Kefarmasian Puskesmas.
Bagian kefarmasian akan merangkum semua obat yang
dibutuhkan program lalu dijadikan 1 si RUK Farmasi. Jadi
distribusi obat langsung dari bagian farmasi ke program yang
diinput menggunakan SIMBAT.
Puskesmas Bandongan sudah menggunakan sistem BLUD
(Badan Layanan Umum daerah) untuk pengadaan Obat.
Pengadaan ini dilakukan jika terjadi kekosongan Obat di Gudang
Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten (GFK). Puskesmas
Bandongan akan membuat pesanan obat ke PBF secara online
(melalui e-katalog). Pengadaan ini juga harus mendapatkan
persetujuan dari DinKes Kabupaten. Jika pengadaan dibawah
<200 jt, maka boleh dilakukan pengadaan langsung. Namun
apabila pengadaan >200 jt, maka harus melalui tender.

c. Penerimaan dan Penyimpanan


Penerimaan adalah aktivitas yang dilakukan pada saat obat
datang ke Puskesmas yaitu pemeriksaan kesesuaian dokumen
dengan fisiknya seperti nama obat, kekuatan, bentuk sediaan,
jumlah dan waktu kadaluarsa obat dan BMHP.
Penyimpanan merupakan suatu kegiatan menyimpan dan
memelihara sediaan farmasi dan alat Kesehatan yang diterima
pada tempat penyimpanan sesuai dengan kondisi yang
dipersyaratkan dalam kemasan.
Untuk penyimpanan vaksin. Baik vaksin Covid-19 maupun
vaksin imunisasi rutin, penyimpanannya di ruang imunisasi.
Tetapi untuk administrasi pengadaan tetap dilakukan oleh
bagian kefarmasian.Bagian Kefarmasian yang akan menginput
penerimaan dan pengeluaran vaksin covid-19 melalui aplikasi
SMILE.
Tiap-tiap Ruangan di Puskesmas Bandongan sudah tersedia
Kotak emergency.

d. Pendistribusian
Untuk pendistribusian obat ke tiap ruangan seperti persalinan
UGD dan Poli TB, dilakukan langsung dari Gudang farmasi
Puskesmas (Sistem 1 Pintu) dengan cara menyetok obat per
paket atau sesuai dengan kebutuhan.

e. Pelaporan
Pelaporan obat menggunakan LPLPO (Laporan Pemakaian dan
Lembar Permintaan Obat), Laporan Narkotika dan Psikotropika,
Laporan Pengobatan Rasional dan Laporan TOGA karena di
Puskesmas Bandongan sendiri memiliki TOGA.
f. Pemusnahan
Untuk pemusnahan obat kadaluarsa, Puskesmas Bandongan sudah
bekerjasama dengan pihak ke tiga berdasarkan berita acara dan
persetujuan dari dinkes kabupaten. Sebagian obat juga
dimusnahkan di Puskesmas dengan menggunakan alat incenerator
bekerjasama dengan Tenaga Kesling yang ada di Puskesmas
Bandongan.
1. Pelayanan Farmasi Klinik
Pelayanan Farmasi Klinik di Puskesmas Bandongan sudah
berdasarkan Permenkes No. 74 tahun 2016 (Pelayanan Kefarmasian
di Puskesmas) yang meliputi :
a. Pengkajian dan Pelayanan Resep
b. Dispensing
c. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
d. Konseling
C. Pelayanan Laboratorium
Semua pasien yang berkunjung ke Puskesmas Bandongan tentunya
akan di skrining terlebih dahulu termasuk apabila akan mengunjungi
pelayanan laboratorium.
a. Alat-alat Laboratorium
Alat-alat lab yang tersedia di Puskesmas Bandongan sudah memenuhi
atau sudah lengkap. Berikut pemeriksaan yang tersedia di Puskesmas
Bandongan :

(1.) Pemeriksaan TB (BTA)


(2.) Pemeriksaan Darah Rutin
(3.) Pemeriksaan Gula darah, Asam Urat dan Kolesterol
(Menggunakan alat fotometer dan POCT)
(4.) Pemeriksaan HIV, HBsAg, Sifilis
(5.) Pemeriksaan Tinja
(6.) Tes Kehamilan
(7.) Pemeriksaan Urin Rutin
(8.) Pemeriksaan Widal
b. Kalibrasi Alat
Kalibrasi alat laboratorium di Puskesmas Bandongan dilakukan 1 tahun
sekali sesuai dengan RUK.
c. Sistem Kerja
Hasil Lab yang dikeluarkan oleh Laboratorium sudah menggunakan
komputerisasi.
d. Pembuangan Limbah
Pembuangan limbah padat dan limbah cair Puskesmas Bandongan
telah menggunakan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah).
D. Pelayanan UGD (Unit Gawat Darurat)
Dalam masa pandemi covid-19, Puskesmas Bandongan menerapkan
SOP, dimana pasien yang datang berobat dan dicurigai memiliki gejala
covid-19 terlebih dahulu akan di skrining dan dilakukan swab.
Sistem pelayanan UGD di Puskesmas Bandongan menggunakan
Triase (triage) yaitu sistem untuk menentukan pasien yang diutamakan
memperoleh penanganan medis terlebih dahulu di UGD berdasarkan
tingkat keparahan kondisinya. Pasien yang mendapatkan penanganan di
UGD akan mendapatkan perawatan selama kurang lebih 6 jam (masa
observasi).
E. Poli Umum
Pasien terlebih dahulu di lakukan skrining diantaranya pemeriksaan
TTV (Tekanan darah, suhu tubuh, berat badan, tinggi badan). Setelah itu,
pasien diarahkan masuk ke poli umum untuk melakukan pemeriksaan oleh
Dokter.
F. Poli Gigi
Pasien terlebih dahulu di lakukan skrining diantaranya pemeriksaan
TTV (Tekanan darah, suhu tubuh, berat badan, tinggi badan). Setelah itu,
pasien diarahkan masuk ke poli gigi untuk melakukan pemeriksaan oleh
Dokter. Puskesmas Bandongan juga telah dilengkapi dengan Dental unit.
G. Pelayanan Sanitasi dan Gizi
Pasien yang mendapatkan rujukan dari poli umum misalnya pasien
dengan penderita diare akan diarahkan ke pelayanan sanitasi untuk
memperoleh konseling dari Tenaga Sanitarian dan Tenaga Gizi.
H. Pelayanan Fisioterapi
Pasien yang mendapatkan rujukan dari poli umum misalnya pasien
dengan gangguan saraf akan diarahkan ke pelayanan fisioterapi untuk
memperoleh terapi dari Tenaga Fisioterapi.
I. Pelayanan Persalinan
Dalam masa pandemi covid-19, Puskesmas Bandongan menerapkan
SOP, dimana ibu yang akan bersalin terlebih dahulu akan di skrining dan
dilakukan swab. Pelayanan persalinan di Puskesmas Bandongan dibuka
selama 24 jam.
BAB III

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan PKL, maka dapat disimpulkan bahwa UKP
(Upaya Kesehatan Perseorangan) atau Unit Pelayanan Penunjang di
Puskesmas Bandongan telah sesuai dan memenuhi Peraturan Menteri
Kesehatan (Permenkes) No. 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) dan telah mengimplementasikan Surat Edaran
Menteri Kesehatan No. HK.02.01/MENKES/303/2020 Tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Melalui Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam Rangka Pencegahan Penyebaran
Covid-19.

B. Rekomendasi
Capaian yang telah diperoleh Puskesmas Bandongan di masing-
masing unit pelayanan penunjang perlu dipertahankan dan ditingkatkan
hingga mencapai target (Akreditasi Paripurna).

Anda mungkin juga menyukai