Anda di halaman 1dari 8

KETAHANAN KELUARGA

DIMASA PANDEMI

NUNI ARIYANI, S.Pd


Apa itu Ketahanan keluarga?

 Ketahanan keluarga merupakan kondisi dinamis suatu


keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan
secara fisik, psikis, mental dan spiritual guna hidup
mandiri, mengembangkan diri dan keluarganya
sehingga tercipta keluarga yang harmonis sejahtera
lahir  dan batin.
Komponen Ketahanan Keluarga
 Pertama, ketahanan psikologis,
yakni kemampuan keluarga untuk mengelola emosinya sehingga menghasilkan
konsep diri yang positif, dan kepuasan terhadap pemenuhan kebutuhan dan
pencapaian tugas perkembangan keluarga. Kemampuan mengelola emosi dan konsep
diri yang baik menjadi kunci dalam menghadapi masalah-masalah keluarga yang
bersifat non fisik.
 Kedua, ketahanan Ekonomi,
yakni terkait dengan kemampuan ekonomi keluarga. Ketahanan ekonomi adalah
kemampuan anggota keluarga dalam memperoleh sumber daya ekonomi dari luar
sistem keluarga untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti pangan, sandang, papan
(perumahan), pendidikan dan Kesehatan.
Komponen Ketahanan Keluarga
Ketiga, ketahanan sosial,
yakni kemampuan keluarga untuk membangun interaksi sosial sebagai bagian
dari anggota masyarakat. Ketahanan sosial mencakup kemampuan untuk
memelihara ikatan dan komitmen, komunikasi efektif, penerimaan peran,
penetapan tujuan serta dorongan untuk maju yang akan menjadi kekuatan, serta
memiliki hubungan sosial yang positif.
 Keempat, ketahanan spiritual,
merupakan kekuatan keluarga dalam menerapkan nilai agama, dan menjadikan
agama sebagai benteng, tumpuan dan sandaran dalam menghadapi berbagai
persoalan. Ketahanan spiritual mencakup pemahaman nilai-nilai agama yang
mendasar, kemampuan untuk mengarahkan diri sesuai dengan nilai yang
dipahami, dan meyakini bahwa semua peristiwa yang terjadi tidak lepas dari
kehendak dan kekuasaan yang Maha Kuasa.
Bagaimana membangun
ketahanan keluarga?
firman Allah dalam QS At-Tahrim (66) ayat 6
‫اد اَّل‬ٞ ‫ظ ِش َد‬ٞ ‫وا قُ ٓو ْا َأنفُ َس ُكمۡ َوَأ ۡهلِي ُكمۡ نَ ٗارا َوقُو ُدهَا ٱلنَّاسُ َو ۡٱل ِح َجا َرةُ َعلَ ۡيهَا َم ٰلَِٓئ َكةٌ ِغاَل‬ َ ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذ‬
ْ ُ‫ين َءا َمن‬
‫ون َما ي ُۡؤ َمرُون‬ َ ُ‫ُون ٱهَّلل َ َمٓا َأ َم َرهُمۡ َويَ ۡف َعل‬
َ ‫يَ ۡعص‬
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.
Cara membangun ketahanan keluarga
 1. Membangun ketahanan psikologis
dibutuhkan kesadaran diri untuk meningkatkan kematangan kepribadian. memelihara,
mengembangkan, dan menguatkan konsep diri, sikap, dan perilaku positif. Menyadari bahwa
kesulitan yang dihadapi saat ini dirasakan setiap anggota keluarga. Siap beradaptasi dengan
berbagai perubahan ketika pandemi Covid-19 terjadi. Mensyukuri sekecil apapun nikmat yang
diterima
 2. Membangun ketahanan ekonomi
Membangun ketahanan pangan di tingkat keluarga menjadi tugas pertama. Penghematan harus
dilakukan. Pengelolaan keuangan perlu lebih hati-hati, dengan memprioritaskan kebutuhan pokok
terlebih dahulu. Beberapa hal sederhana juga bisa dilakukan, seperti menanam tanaman
hortikultura di sekitar rumah. Menanam sayuran, buah-buahan atau ubi-ubian yang bisa dipanen
dalam waktu singkat di sekitar rumah, perlu digerakkan
 3. Membangun ketahanan sosial.
 membangun jiwa gotong royong, saling membantu dan saling menguatkan dalam menghadapi
situasi genting pandemi covid-19. Bila seseorang memiliki kepedulian kepada masyarakat di
sekitarnya, maka saat ia mengahapi kesulitan orang lainpun akan ringan memberikan bantuan
dan dukungan. Membantu orang lain tidak menunggu berlebih, namun menunda kebutuhan
sekunder untuk berbagi akan memberikan kehidupan yang lebih bermakna.
 4.Membangun Ketahanan Spiritual
 menganjurkan semua ada di rumah dapat diambil sebagai kesempatan untuk sholat berjamaah
dan ibadah bersama keluarga sepanjang waktu. Anggota keluarga dapat diarahkan untuk
memahami nilai dan ajaran dasar agama. Selain itu juga perlu mengarahkan segala sikap dan
perilaku agar sesuai dengan syariat agama. Faktor utama yang menyebabkan lemahnya
ketahanan keluarga muslim adalah kurangnya pemahaman Islam yang diterapkan dalam
keluarga.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai