Anda di halaman 1dari 29

DAMPAK PSIKOLOGIS

KEKERASAN SEKSUAL PADA


ANAK
Yogyakarta, 27 Agustus 2022
Disampaikan dalam Seminar Kekerasan Seksual pada Anak
Fakultas Kedokteran UII
PENGANTAR

• Jumlah kekerasan 1400


JUMLAH

seksual pada 1200

perempuan dan anak 1000

semakin meningkat 800

600

400

200

0
2018 2019 2020
Fakta Kekerasan terhadap Anak Di Indonesia
SURVEY NASIONAL PENGALAMAN HIDUP ANAK DAN REMAJA (SNPHAR) TAHUN
2018 (KEMENTERIAN PEMERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK, 2018)
KEKERASAN SEKSUAL

• KEJAHATAN KEKERASAN, KEMARAHAN,


KEKUASAAN DAN KONTROL DIMANA SEKS
DIGUNAKAN SEBAGAI SENJATA TERHADAP
KORBAN.
FAKTA DI INDONESIA
• 62% anak perempuan dan laki-
laki mengalami satu atau lebih
kekerasan sepanjang hidupnya.
• 1 : 11 anak perempuan dan
• 1 : 17 anak laki-laki mengalami
kekerasan seksual.
Jenis Kekerasan dan Usia Korban

Sumber: https://kekerasan.kemenpppa.go.id/ringkasan
FAKTA KEKERASAN SEKSUAL
(YOUGOV)

3-4% bersuara, tapi tidak 27% melapor


melapor
PENGERTIAN KEKERASAN SEKSUAL
ANAK
• Definisi Bervariasi
• Eksploitasi anak; pemaksaan meskipun mungkin dengan lembut; dan
beberapa tingkat kepuasan yang diperoleh orang dewasa
• Fraser mendefinisikan pelecehan seksual anak sebagai “eksploitasi anak
untuk kepuasan seksual orang dewasa”
• Baker dan Duncan menyarankan bahwa "seorang anak (siapa pun di
bawah 16 tahun) dilecehkan secara seksual ketika orang lain, yang
dewasa secara seksual, melibatkan anak dalam aktivitas apa pun yang
orang lain harapkan untuk menyebabkan gairah seksual mereka"
Cont’
• Kekerasan Seksual Kontak Langsung
Berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan secara langsung,
misal mencium, dsbnya
• Kekerasan Seksual Non Kontak
Berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan secara tidak
langsung, misal eksibisionisme, pembicaraan seksual yang
dimaksudkan untuk membangkitkan gairah orang dewasa, diam-
diam mengawasi anak membuka pakaian atau mandi
KARAKTERISTIK PELECEHAN SEKSUAL
ANAK

Eksploitasi Pemaksaan
Mereka tidak paham dengan pelaku kekerasan harus
Anak-anak tidak seksual namun mereka meyakinkan anak bahwa dia tidak
menyetujui kekerasan mendapatkan kenikmatan dari Adanya unsur kekuasaan atau boleh memberi tahu orang lain
Anak-anak dimanipulasi perhatian yg diterimanya serta kekuatan baik secara fisik maupun
seksual mereka karena atau dipaksa ke dalam tentang pelecehan tersebut. Cara
penghargaan atau hak istimewa psikologis, misalkan dengan
tidak paham dan tidak yang didapatkan karena membungkam anak antara lain
perilaku seksual oleh mengancamnya akan membunuh
dapat menolaknya. pelecehan seksual tersebut. ancaman, paksaan, suap, dan
orang dewasa yang lebih saudaranya atau akan intimidasi.
kuat, lebih banyak akal, mendapatkan hal yang sama
dan lebih berpengetahuan seperti binatang yg dibunuhnya
Kurangnya Ambivalensi Kerahasiaan
persetujuan
PELAKU
• Pelaku bisa oleh orang yang dikenal atau orang yang dipercayai
seperti orang tua, saudara kandung, guru, operator penitipan anak,
tokoh agama, atau pelatih
• Dari semua lapisan masyarakat, semua ras, status sosial ekonomi
• Bukan hanya orang dewasa termasuk remaja termasuk saudara laki-
laki atau perempuan.
• Usia, karakteristik psikologis, informasi demografis, dan sejarah
pria yang pernah melakukan pelecehan seksual terhadap anak
sangat bervariasi
CONT’
• Conte menemukan bahwa tidak ada karakteristik unik yang membedakan
pelaku dari bukan pelaku.
• Usia, karakteristik psikologis, informasi demografis, dan sejarah pria yang
pernah mengalami pelecehan seksual terhadap anak sangat bervariasi.
• Studi yang menggunakan MMPI (Minnesota Multi-Phasic Inventory) untuk
menentukan karakteristik pengidentifikasian pelaku kekerasan belum mampu
mengembangkan profil pelaku yang berbeda dari yang bukan pelaku.
• Sebagian besar studi ini meneliti pelaku kejahatan seksual yang dipenjara,
daripada mempelajari pelaku yang masih berada di luar masyarakat (mereka
yang tidak distereotipkan sebagai orang yang kotor) (Conte 1986).
PELAKU KEKERASAN
SEKSUAL SECARA
UMUM
CONT’
• Meskipun menentukan karakteristik identifikasi yang konsisten
terbukti sulit, Conte menyarankan enam karakteristik

Penolakan Gairah Fantasi


Seksual Seksual

Distorsi Masalah
Keterampilan Psikologis &
Sosial Kognitif
Sosial
PELAKU: MOTIVASI
• tampak lebih cerdas dan memiliki kebutuhan dan
MOTIVASI keinginan seksual yang lebih menyimpang
• Pedofil
PREFERENSI
• Cenderung tidak memiliki preferensi seksual
MOTIVASI kompulsif seperti yang dimiliki pelaku preferensial
• Cenderung menyalahgunakan situasi yang ada dan
SITUASIONAL tergantung pada situasi di mana mereka
menemukan diri mereka sendiri
PENYEBAB

Keluarga Pelaku

• Dinamika keluarga • Teori Biologi


• Teori Psikodinamika
• Teori Behavior
• Teori Bonding
• Teori Integrasi
CONT
Teori Biologi • mencari penjelasan organik, seperti faktor fisiologis misal kadar hormon

Teori • memeriksa masalah yang belum terselesaikan yang terjadi selama


Psikodinamika berbagai tahap perkembangan pelaku

• berfokus pada perilaku seksual yang menyimpang sebagai kondisi yang


Teori Behavior dipelajari

• memeriksa bagaimana manusia perlu membangun ikatan yang kuat dengan orang
Teori Bonding lain, dan bagaimana ketika stres atau rasa kehilangan kemudian pelaku bertindak
dan menyalahgunakan anak-anak

Teori Integrasi • memeriksa semua alasan mengapa individu melakukan pelecehan seksual terhadap
anak, percaya bahwa tidak ada satu penyebab perilaku tersebut
DAMPAK KEKERASAN SEKSUAL PADA
ANAK
• Dampak pelecehan seksual pada anak dicirikan dengan variasi
yang luas, dari dampak jangka pendek hingga efek yang
bertahan hingga dewasa.
• Meskipun tidak ada profil tunggal berkaitan dengan dampak
pelecehan seksual terhadap anak.
• Banyak gejala yang terkait dengan korban pelecehan seksual
anak-seperti harga diri rendah, kecemasan, permusuhan,
depresi, hiperaktif, dan gangguan psikosomatik-umum untuk
berbagai masalah lain (Hollenberg dan Ragan, 1991)
DAMPAK KEKERASAN SEKSUAL PADA
ANAK
TRAUMATIC STIGMATIZATION, sadar

1
SEXUALIZATION, adanya bahwa pelecehan seksual
adalah perilaku yang tidak
kontak dan hubungan
dapat diterima secara social
seksual yang tidak pantas. dan moral, mereka
Penghindaran seksual, rasa bertanggung jawab atas
jijik, minat yang berlebihan pelecehan tersebut.

2
terhadap seksual, dsbnya Sehingga menarik diri dari
teman dan anggota
keluarga.

4
BERTRAYAL, anak menyadari FEELING OF POWERLESS, anak

3
orang dewasa yang mereka sadar bahwa mereka tidak dapat
percayai telah menyakiti menghentikan pelecehan
sehingga anak mengalami sehingga merasa tidak berdaya
kesulitan untuk mempercayai dan mengakibatkan merasa
orang dewasa lainnya. lemah.
Sumber: Finkelhor (Kinnear, 2007)
CONT’
• Hasil penelitian melihat efek berdasarkan durasi terjadinya
kekerasan seksual
• Dalam sebuah penelitian terhadap wanita yang mengalami
kekerasan seksual saat anak-anak, Russell menemukan bahwa :
• 73 persen wanita yang pelecehannya berlangsung selama
lebih dari lima tahun menganggap pengalaman itu sangat
traumatis, dibandingkan dengan 62 persen yang pelecehannya
berlangsung dari satu minggu hingga lima tahun, dan 46
persen yang dilecehkan hanya sekali
DAMPAK
• Citra diri atau self image seorang anak sering berkembang sebagian
besar dari pengalaman pelecehan itu berimbas pada harga diri yang
rendah.
• Kehilangan kepercayaan pada orang dewasa dan orang lain yang
berwenang
• Ketakutan dan malu tentang apa yang terjadi sehingga dia mungkin terlalu
malu untuk mengungkapkan kekerasan seksual itu kepada siapapun
• Efek dari pelecehan seksual mungkin berlangsung lama dan
menghancurkan korban, bahkan sebagai orang dewasa
INDIKATOR ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL

Fisik

Melalui pemeriksaan dokter

Psikososial

Psikososial Seksual : pernyataan anak-anak tentang masalah seksual yang mungkin tidak
diketahui oleh anak pada usia tersebut, seperti komentar seksual eksplisit, agresi seksual
Psikososial non-seksual: gangguan tidur, mengompol, perilaku regresif, ketakutan
terhadap orang tertentu, takut ditinggal sendirian, depresi, penarikan diri dari social.
BAGAIMANA MENCEGAH??

1 3

Mengenali besarnya Kekerasan seksual


masalah dan menghadapi harus dilaporkan
kenyataan bahwa anak- agar viktimisasi
anak lebih mungkn diserang berhenti.
secara seksual
4
2
Pemberian Pendidikan seks
Sikap masyarakat harus 5 secara teratur, berkelanjutan, dan
diubah terkait anak-anak keterampilan bagaimana
Menyediakan kelas tentang mengembangkan hubungan yang
kekerasan seksual untuk aman
mengajari individu bagaimana
menanggapi dan melindungi diri
mereka sendiri ketika menjadi
korban kekerasan seksual.
TEMUAN DI LAPANGAN
• Kasus dari bulan Januari-November 2021 di salah satu kota daerah Jawa Barat
• Ditemukan sebanyak 21 anak-anak yang terkena kekerasan seksual, rentang usia 5-17 tahun.
• Pelaku: tetangga korban, kenalan, teman dekat, kakak ipar, kakak korban, pedagang keliling, kakek,
uwak.
• Dampak terhadap korban:
– Korban mengalami kecemasan dan trauma karena peristiwa yang dialami
– Anak terhambat proses belajar sehari – hari
– Takut untuk beraktifitas di tempat kejadian
– Anak mengalami ketakutan dan cemas akan situasi yang dihadapi
– Anak merasa malu dan bersalah
– Anak menarik diri dari lingkungan
– Anak terhambat dalam bersekolahnya
– Mengeluh takut sama pelaku
– Sering mimpi buruk
– Cemas akan masa depan
PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL
PADA ANAK
• KELUARGA
• Orangtua memegang peranan penting dalam menjaga anak-anak dari kekerasan seksual
• Orang tua harus peka akan sinyal yang tidak biasa pada anaknya
• Namun tidak semua korban menunjukkan sinyal yang nampak apalagi jika pelaku
membujuk korban secara persuasive dan merupakan hal wajar
• Terkadang anak kesulitan dalam mengutarakan perasaannya kepada orang lain
sehingga dibutuhkan pengulangan namun harus hati-hati sebab bisa memunculkan
dampak negative pada anak
• Orang tua perlu memberikan rasa aman kepada anak, terutama jika orangtua dekat
dengan anak akan lebih mudah melakukannya.
• Resiliensi dari orang tua sangat dibutuhkan untuk membantu pemulihan pada anak.
CONT’
• Faktor yang mempengaruhi resiliensi keluarga adalah
– Dukungan sosial dan emosional untuk setiap anggota keluarga
– Ikatan emosional antar anggota keluarga
– Meningkatkan komunikasi efektif pada anak
– Keterlibatan orang tua dalam proses pemulihan pada anak
– Pemahaman orang tua terhadap peristiwa kekerasan seksual pada anak
– Spiritualitas dan nilai-nilai yang dimiliki dan dianut dengan baik oleh sebuah keluarga.
– Sikap positif yang dimiliki keluarga dalam memandang kehidupan termasuk krisis dan
permasalahan yang ada.
– Ketrampilan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang dimiliki keluarga yang terkait
dengan perencanaan terhadap masa depan yang dimiliki oleh keluarga dan ”kendali” terhadap
permasalahan yang terjadi melalui pelibatan orang tua dalam memutuskan langkah-langkah
penanganan secara mandiri
REFERENSI
• Kinnear, K., L. (2007). Childhood Sexual Abuse: A Reference Handbook.
California: ABC-CLIO, Inc.
• Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak . 2018. Survey Nasional
Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR): Fakta Kekerasan terhadap
Anak Di Indonesia. Jakarta
• Noviana, I. 2015. Kekerasan Seksual terhadap Anak: Dampak dan
Penanganannya. Sosio Informa:  Kajian Permasalahan Sosial Dan Usaha
Kesejahteraan Sosial. Vol. 1 No. 1 (2015)
• United Nation’s Children Fund (Unicef). (2020). Situasi Anak di Indonesia –
Tren, Peluang, danTantangan Dalam Memenuhi Hak-Hak Anak. Jakarta:
UNICEF Indonesia.
MATUR NUWUN

Anda mungkin juga menyukai