600
400
200
0
2018 2019 2020
Fakta Kekerasan terhadap Anak Di Indonesia
SURVEY NASIONAL PENGALAMAN HIDUP ANAK DAN REMAJA (SNPHAR) TAHUN
2018 (KEMENTERIAN PEMERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK, 2018)
KEKERASAN SEKSUAL
Sumber: https://kekerasan.kemenpppa.go.id/ringkasan
FAKTA KEKERASAN SEKSUAL
(YOUGOV)
Eksploitasi Pemaksaan
Mereka tidak paham dengan pelaku kekerasan harus
Anak-anak tidak seksual namun mereka meyakinkan anak bahwa dia tidak
menyetujui kekerasan mendapatkan kenikmatan dari Adanya unsur kekuasaan atau boleh memberi tahu orang lain
Anak-anak dimanipulasi perhatian yg diterimanya serta kekuatan baik secara fisik maupun
seksual mereka karena atau dipaksa ke dalam tentang pelecehan tersebut. Cara
penghargaan atau hak istimewa psikologis, misalkan dengan
tidak paham dan tidak yang didapatkan karena membungkam anak antara lain
perilaku seksual oleh mengancamnya akan membunuh
dapat menolaknya. pelecehan seksual tersebut. ancaman, paksaan, suap, dan
orang dewasa yang lebih saudaranya atau akan intimidasi.
kuat, lebih banyak akal, mendapatkan hal yang sama
dan lebih berpengetahuan seperti binatang yg dibunuhnya
Kurangnya Ambivalensi Kerahasiaan
persetujuan
PELAKU
• Pelaku bisa oleh orang yang dikenal atau orang yang dipercayai
seperti orang tua, saudara kandung, guru, operator penitipan anak,
tokoh agama, atau pelatih
• Dari semua lapisan masyarakat, semua ras, status sosial ekonomi
• Bukan hanya orang dewasa termasuk remaja termasuk saudara laki-
laki atau perempuan.
• Usia, karakteristik psikologis, informasi demografis, dan sejarah
pria yang pernah melakukan pelecehan seksual terhadap anak
sangat bervariasi
CONT’
• Conte menemukan bahwa tidak ada karakteristik unik yang membedakan
pelaku dari bukan pelaku.
• Usia, karakteristik psikologis, informasi demografis, dan sejarah pria yang
pernah mengalami pelecehan seksual terhadap anak sangat bervariasi.
• Studi yang menggunakan MMPI (Minnesota Multi-Phasic Inventory) untuk
menentukan karakteristik pengidentifikasian pelaku kekerasan belum mampu
mengembangkan profil pelaku yang berbeda dari yang bukan pelaku.
• Sebagian besar studi ini meneliti pelaku kejahatan seksual yang dipenjara,
daripada mempelajari pelaku yang masih berada di luar masyarakat (mereka
yang tidak distereotipkan sebagai orang yang kotor) (Conte 1986).
PELAKU KEKERASAN
SEKSUAL SECARA
UMUM
CONT’
• Meskipun menentukan karakteristik identifikasi yang konsisten
terbukti sulit, Conte menyarankan enam karakteristik
Distorsi Masalah
Keterampilan Psikologis &
Sosial Kognitif
Sosial
PELAKU: MOTIVASI
• tampak lebih cerdas dan memiliki kebutuhan dan
MOTIVASI keinginan seksual yang lebih menyimpang
• Pedofil
PREFERENSI
• Cenderung tidak memiliki preferensi seksual
MOTIVASI kompulsif seperti yang dimiliki pelaku preferensial
• Cenderung menyalahgunakan situasi yang ada dan
SITUASIONAL tergantung pada situasi di mana mereka
menemukan diri mereka sendiri
PENYEBAB
Keluarga Pelaku
• memeriksa bagaimana manusia perlu membangun ikatan yang kuat dengan orang
Teori Bonding lain, dan bagaimana ketika stres atau rasa kehilangan kemudian pelaku bertindak
dan menyalahgunakan anak-anak
Teori Integrasi • memeriksa semua alasan mengapa individu melakukan pelecehan seksual terhadap
anak, percaya bahwa tidak ada satu penyebab perilaku tersebut
DAMPAK KEKERASAN SEKSUAL PADA
ANAK
• Dampak pelecehan seksual pada anak dicirikan dengan variasi
yang luas, dari dampak jangka pendek hingga efek yang
bertahan hingga dewasa.
• Meskipun tidak ada profil tunggal berkaitan dengan dampak
pelecehan seksual terhadap anak.
• Banyak gejala yang terkait dengan korban pelecehan seksual
anak-seperti harga diri rendah, kecemasan, permusuhan,
depresi, hiperaktif, dan gangguan psikosomatik-umum untuk
berbagai masalah lain (Hollenberg dan Ragan, 1991)
DAMPAK KEKERASAN SEKSUAL PADA
ANAK
TRAUMATIC STIGMATIZATION, sadar
1
SEXUALIZATION, adanya bahwa pelecehan seksual
adalah perilaku yang tidak
kontak dan hubungan
dapat diterima secara social
seksual yang tidak pantas. dan moral, mereka
Penghindaran seksual, rasa bertanggung jawab atas
jijik, minat yang berlebihan pelecehan tersebut.
2
terhadap seksual, dsbnya Sehingga menarik diri dari
teman dan anggota
keluarga.
4
BERTRAYAL, anak menyadari FEELING OF POWERLESS, anak
3
orang dewasa yang mereka sadar bahwa mereka tidak dapat
percayai telah menyakiti menghentikan pelecehan
sehingga anak mengalami sehingga merasa tidak berdaya
kesulitan untuk mempercayai dan mengakibatkan merasa
orang dewasa lainnya. lemah.
Sumber: Finkelhor (Kinnear, 2007)
CONT’
• Hasil penelitian melihat efek berdasarkan durasi terjadinya
kekerasan seksual
• Dalam sebuah penelitian terhadap wanita yang mengalami
kekerasan seksual saat anak-anak, Russell menemukan bahwa :
• 73 persen wanita yang pelecehannya berlangsung selama
lebih dari lima tahun menganggap pengalaman itu sangat
traumatis, dibandingkan dengan 62 persen yang pelecehannya
berlangsung dari satu minggu hingga lima tahun, dan 46
persen yang dilecehkan hanya sekali
DAMPAK
• Citra diri atau self image seorang anak sering berkembang sebagian
besar dari pengalaman pelecehan itu berimbas pada harga diri yang
rendah.
• Kehilangan kepercayaan pada orang dewasa dan orang lain yang
berwenang
• Ketakutan dan malu tentang apa yang terjadi sehingga dia mungkin terlalu
malu untuk mengungkapkan kekerasan seksual itu kepada siapapun
• Efek dari pelecehan seksual mungkin berlangsung lama dan
menghancurkan korban, bahkan sebagai orang dewasa
INDIKATOR ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL
Fisik
Psikososial
Psikososial Seksual : pernyataan anak-anak tentang masalah seksual yang mungkin tidak
diketahui oleh anak pada usia tersebut, seperti komentar seksual eksplisit, agresi seksual
Psikososial non-seksual: gangguan tidur, mengompol, perilaku regresif, ketakutan
terhadap orang tertentu, takut ditinggal sendirian, depresi, penarikan diri dari social.
BAGAIMANA MENCEGAH??
1 3