Anda di halaman 1dari 55

KEKERASAN SEKSUAL PADA WANITA

DAN PENDIDIKAN SEKSUALITAS BAGI REMAJA

Oleh :
Retno Ambarwati, S.Kep.,Ns.,M.Kes.
Divisi Keperawatan Anak Akper Giri Satria Husada Wonogiri

Disampaikan Pada Acara :


Kaji Berita Terkait Kesehatan ( KARATAN ) yang diselenggarakan oleh Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Tangerang
Minggu, 20 Juni 2021
GOALS
01 Meningkatkan pengetahuan Remaja tentang Kekerasan Seksual pada
Wanita

02 Agar lebih peka dan sadar dalam hubungan antar manusia dan
memiliki Perilaku seksual yang rasional dan bertanggung jawab

03 Mencegah terjadinya penyalahgunaan /penyimpangan/ Kekerasan


seksualitas pada remaja ( pelecehan, pemerkosaan, seks bebas,
kehamilan tidak diinginkan, gangguan orientai seksual,dll)

Agar remaja mengetahui dampak dari pergaulan bebas dan


04 kehamilan tidak diinginkan.

05 Agar remaja memiliki kontrol diri yang kuat sehingga dapat membuat
keputusan pribadi yang penting tentang seksualitas
Materi

01 KEKERASAN SEKSUAL PADA WANITA

02 PENDIDIKAN SEKSUALITAS BAGI REMAJA

03 PERGAULAN BEBAS PADA REMAJA

04 KEHAMILAN TIDAK
DIINGINKAN
KEKERASAN SEKSUAL PADA WANITA

https://www.iisauc.org/2021/02/14/peran-pemerintah-ri-
dalam-menangani-kekerasan-seksual-pada-wanita/
LATAR BELAKANG

1. INDONESIA DARURAT KEKERASAN SEKSUAL PADA WANITA


2. Kekerasan Seksual pada perempuan yakni mencapai 87
persen. Sedangkan, untuk pria yang mengalami kekerasan
seksual sekitar 13 persen
3. korban kejahatan terhadap wanita dalam kekerasan seksual yang
tidak memandang usia pada wanita ANAK DIBAWAH UMUR
s.d. DEWASA
4. kekerasan seksual pada perempuan meningkat  dari tahun
2016 sebanyak 73%  di tahun 2017, dan pada 2017 jumlah
kasus semakin tinggi dari pada tahun sebelumnya yaitu
sekitar 348.446 dari 259.150 (Komnas Perempuan, 2018).
PAYUNG HUKUM
Kekerasan seksual pada perempuan telah teratur dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (KUHP) sesuai yang berkaitan dengan jenis dari
kekerasan seksual tersebut :
a. kekerasan terhadap isteri yang diatur dalam Pasal 288, Pasal
351 jo Pasal 356 (1) KUHP.
b. pasal pelecehan/ percabulan terhadap wanita Pasal 281 dan
Pasal 294 KUHP.
KEKERASAN SEKSUAL PADA WANITA
Apa Itu Kekerasan Seksual?
Kekerasan seksual adalah setiap tindakan
baik berupa ucapan ataupun perbuatan yang
PENGERTIAN? dilakukan seseorang untuk menguasai atau
memanipulasi orang lain serta membuatnya
terlibat dalam aktifitas seksual yang tidak
dikehendaki.

1) aspek pemaksaan dan aspek tidak adanya


persetujuan dari korban.
ASPEK PENTING 2) korban tidak/belum mampu memberikan
persetujuan (misalnya kekerasan seksual pada
anak atau individu dengan disabilitas intelegensi).
1. Perkosaan
2. Intimidasi seksual,
3. Pelecehan seksual
4. Eksploitasi seksual
5. Perdagangan perempuan untuk tujuan
seksual
Bentuk Kekerasan 6. Prostitusi paksa
Seksual menurut 7. Perbudakan seksual
Komnas Perempuan 8. Pemaksaan perkawinan
9. Pemaksaan kehamilan
10. Pemaksaan aborsi
11. Pemaksaan kontrasepsi dan sterilisasi
12. Penyiksaan seksual
13. Penghukuman tidak manusiawi dan
bernuansa seksual
14. Praktek tradisi bernuansa seksual yang
membahayakan atau mendiskriminasi
perempuan,
15. Kontrol seksual.
INGAT!!..
APA PENYEBAB Semua orang bisa berpotensi menjadi
TERJADINYA KEKERASAN pelaku ataupun korban kekerasan seksual.
SEKSUAL ?

1.Berusia muda
2. Pernah dianiaya saat kecil
3. Menjadi korban kekerasan seksual
sebelumnya
FAKTOR RESIKO
4. Pekerja seks yang Memiliki banyak
seseorang menjadi
pasangan seksual
KORBAN kekerasan
5. Hidup di lingkungan masyarakat yang
seksual
sanksi terhadap pelaku kekerasan
seksual rendah
6. Masyarakat yang menganut peran
gender tradisional
Faktor risiko menjadi pelaku
kekerasan seksual :
1. Memiliki keterampilan sosial
yang buruk
2. Hubungan yang tegang dengan
orang dewasa
FAKTOR RESIKO 3. Perasaan tidak berdaya saat
seseorang menjadi
pernah menjadi korban
PELAKU kekerasan
seksual 4. Hubungan yang tidak
memuaskan dengan orang dewasa
5. Harga diri rendah Kerentanan
dalam hal maskulinitas
6. Perasaan terhina Kesendirian
7. Masalah keterikatan emosional
Masalah seksual
DAMPAK KEKERASAN SEKSUAL PADA WANITA
Trauma yang mendalam, selain itu stres yang
DAMPAK dialami korban dapat menganggu fungsi dan
PSIKOLOGIS perkembangan otaknya

Penularan Penyakit Menular Seksual (PMS).


Selain itu, korban juga berpotensi mengalami
DAMPAK FISIK
luka internal dan pendarahan. Pada kasus yang
parah, kerusakan organ internal dapat terjadi.

Korban kekerasan dan pelecehan seksual sering


dikucilkan dalam kehidupan sosial, hal yang seharusnya
DAMPAK SOSIAL dihindari karena korban pastinya butuh motivasi dan
dukungan moral untuk bangkit lagi menjalani
kehidupannya.
BAGAIMANA CARA MENCEGAH
KEKERASAN SEKSUAL PADA WANITA?

MENJAGA SIKAP DAN PERILAKU

WASPADA TERHADAP
LINGKUNGAN SEKITAR

BANGUN RELASI POSITIF –


HINDARI HUBUNGAN TOXIC

MENINGKATKAN PENGETAHUAN
TENTANG PENDIDIKAN SEKSUALITAS
a n i k a h
a h?? O !
r
SSeekkssppra n i k
s e ks u al ? N
i ta s i
k s pl o
E an ?
d i i n gin k
la n ti d ak
Kehami

Pendidikan seksualitas
Yang benar
APA YANG ANDA PIKIRKAN TENTANG
PENDIDIKAN SEKSUALITAS?

PORNO?

MALU ? TABU?

JOROK? MENARIK?
SEKS/
SEKSUALITAS
APA YANG ORANGTUA PIKIRKAN ??

Dilematis, takut Jika


Tidak rela
membayangkan anak diajarkan anak malah jadi
yang masih polos terburu buru ingin
sudah harus “mencicipi” nya Hal yang tabu tidak
“dikotori” boleh dibahas
pembicaraan seks dengan anak
erotis.

Tidak tau jawaban


yang pas untuk Anak akan
pertanyaan mengerti sendiri
“seram” anak, SEKS/ saat dewasa.
SEKSUALITAS ??
PERTANYAAN ANAK YANG BIKIN ORTU
“TERSEDAK”

1. “Bagaimana bayi bisa masuk ke


dalam perut ibu?”
2. Bagaimana adik keluar dari
perut ibu?
3. “Ibu, kenapa “punyaku”
berbeda?”
4. “ibu, perkosaan itu apa sih?”
5. “bu, gimana cara sel sperma
bertemu dengan sel telur?”
Dll.
AKIBATNYA?

Kebuntuan
informasi

Anak/remaja Menutup informasi


mencari
informasi sendiri

Ketidaktahuan informasi
Teman Bacaan/media
sexualitas dirinya
sosial
Info salah/
Info benar ketidaktahuan

Gagal m
emaha
penuh mi seks seca
detail k ra
Pemahaman Benar reativit ilmiah, bersi
tentang seksualitas as Tuha h,
n
Mener
je
yang vu mahkan seks
Kepribadian yang lgar, se se
perti in batas erotism
matang, kontrol diri formas
i yang d e porno
yang kuat Keprib iterima
adian le
tidak d mah
apat m , mudah dipe
engam
bil kepu ngaruhi,
tusan
DAMPAK DARI KESALAHAN INFORMASI
TENTANG SEKSUALITAS

(1) Pikiran tidak bisa lepas dari simpul-simpul seks;


(2) Merendahkan seks;
(3) mengeksploitasi seks;
(4) merendahkan kaum wanita;
(5) membodohi remaja
(6) Mendorong anak melakukan kepada anak lain
(7) Memperngaruhi pembentukan nilai, sikap, dam perilaku
(8) Mengganggu jati diri
(9) Mengganggu perkembangan anak
Dampak lain kurangnya informasi seksualitas pada anak

01

02 Menjadi Pelaku atau korban


Pelecehan seksual
03 Menjadi pelaku atau korban
Kekerasan seksual.
04 Gangguan Perilaku dan orientasi
Seksual.

05 Kecanduan Pornografi, penyalahgunaan seks :


Promiskuitas dan Prostitusi . PMS

Kehamilan Tidak Diinginkan


( KTD)  Aborsi
Penelitian tentang kekerasan seksual

Sumber : Infodatin, Pusat dataan Informasi Kementrian kesehatan RI –ISSN 2442-7659


KEKERASAN PADA ANAK
Sumber : Infodatin, Pusat dataan Informasi Kementrian kesehatan RI –ISSN 2442-7659

LPSK mencatat ada peningkatan kasus kekerasan seksual pada anak yang terjadi sejak
2016 sejumlah 25 kasus, lalu meningkat pada 2017 menjadi 81 kasus, dan puncaknya pada
2018 menjadi 206 kasus.
https://news.detik.com/berita/d-4640789/kpai-sebut-kasus-kekerasan-seksual-anak-meningkat-akibat-pengaruh-digital
MEMAHAMI KEBUTUHAN PSIKOSEKSUAL-Sigmund Freud

FASE ANAL (1 ,5 - 3 tahun)

Kepuasan : anus. Kenikmatan


didapatkan pada waktu menahan BAB. FASE PHALLUS
FASE ORAL Kenikmatan lenyap setelah BAB selesai. (3-5 tahun)
(0-18 bulan) Jika terpenuhi : kemandirian, kebebasan,
kemampuan untuk menentukan perilaku Kepuasan : Kelamin
Kepuasan : Mulut sendiri tanpa rasa malu dan ragu-ragu,
Menyadari bahwa kelaminnya berbeda dengan
peran Ibu penting untuk kemampuan untuk menginginkan
kerjasama yang baik tanpa perasaan kakak, adik atau temannya .
memberikan kasih sayang
dengan memenuhi kebutuhan rendah diri. Menikmati sentuhan di alat kelamin.
bayi secepatnya. Fiksasi : tidak konsisten, keras kepala, Muncul rasa erotik anak terhadap orangtua
Jika terpenuhi, bayi akan merasa kesengajaan, kekikiran dari jenis kelamin yang berbeda. Rasa ingin
aman, percaya pada dunia luar ambivalensi (ragu-ragu) berlebihan, tahu terhadap hal-hal yang berhubungan
Fiksasi : kurang rapi, suka menentang, kasar dan dengan seks tampak dalam tingkah laku anak,
Memiliki masalah dengan cenderung sadomsokistik (dorongan
misalnya membuka rok ibunya, meraba buah
ketergantungan atau agresi. untuk menyakiti dan disakiti)
Toilet training terlalu dini: individu dada atau alat kelamin orangtuanya
fiksasi oral dapat mengakibatkan
masalah dengan minum, tersebut ketat, tertib, kaku dan obsesif. Oedipus kompleks dan elektra kompleks.
merokok makan, atau menggigit Kepuasan berlebihan : Perfeksionis Bila tidak dapat diselesaikan dengan baik,
kuku dapat menyebabkan gangguan emosi pada
kemudian hari.
MEMAHAMI KEBUTUHAN PSIKOSEKSUAL- Sigmund freud
FASE GENITAL
(11/13 tahun-18 tahun)

FASE LATENSI  Organ-organ seksual, hormon-hormon seksual, mulai


(5/6 tahun-11/13 tahun) berkembang, sehingga pada saat ini terjadi perubahan fisik dan
psikis.
 Semua aktifitas dan fantasi seksual seakan-  Secara fisik: pertumbuhan tulang dan perkembangan organ
akan tertekan, anak lebih tertuju pada hal- seks serta tanda-tanda seks sekunder.
hal di luar rumah.  tanda seksual sekunder pada gadis adalah pertumbuhan
 keingintahuan tentang seksualitas tetap payudara, tumbuhnya rambut pubis, menstruasi, pantat mulai
berlanjut membesar, pinggang ramping dan suara feminin.
 Keterbukaan dengan orangtua dapat  Pada anak laki-laki terlihat buah pelir dan penis mulai
meluruskan informasi yang salah. membesar, tumbuhnya rambut pubis, rambut kumis, suara
 kurang berkembangnya kontrol diri mulai membesar. Terjadi mimpi basah, yaitu keluarnya air mani
sehingga anak gagal mengalihkan ketika tidur (mimpi basah).
energinya secara efisien pada minat  Secara psikis, remaja mulai mengalami rasa cinta dan tertarik
belajar dan pengembangan ketrampilan. pada lawan jenisnya. Kegagalan dalam fase ini mengakibatkan
 dapat terjadi gangguan hubungan kekacauan identitas.
homoseksual pada laki-laki maupun wanita
PENDIDIKAN SEKS DAN SEKSUALITAS
BAGI REMAJA
SEKS : (KBBI)

1. JENIS KELAMIN  LAKI-LAKI PENDIDIKAN


DAN PEREMPUAN
SEKS :
2. HAL YANG BERHUBUNGAN “Suatu pengetahuan, informasi dan nilai-nilai yang diajarkan
DENGAN ALAT KELAMIN
(SENGGAMA) mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis
kelamin : (1) Pertumbuhan jenis kelamin (pria atau wanita); (2)
3. BERAHI /NAFSU
fungsi kelamin sebagai alat reproduksi; (3) perkembangan alat
kelamin itu pada pria dan wanita. (4) Perubahan pada pria dan
wanita karena pengaruh karena pengaruh hormon-hormon
ORGAN REPRODUKSI PRIA DAN WANITA

https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/struktur-dan-
fungsi-sistem-reproduksi-pada-manusia-3696/
Perubahan Pubertas pada pria karena pengaruh Hormon Androgen
 Testosteron

1. Mengatur proses pubertas


Misalnya, tumbuh kumis dan janggut, rambut di dada bagian atas, kaki, dan paha, serta
perkembangan organ seksual, seperti penis dan testis. Semua ini berkat adanya hormon androgen.
2. Membantu produksi sperma
Hormon ini membuat pria menjadi tertarik pada pasangan, mengatur libido atau hasrat seksual, dan
menghasilkan sperma.
3. Mengubah karakter suara
Pita suaranya akan menjadi lebih panjang dan tebal. Hal ini membuat suara anak laki-laki tersebut
terdengar lebih berat dan dalam.
4. Menunjang pertumbuhan jaringan tubuh
Hormon androgen juga turut berperan dalam pertumbuhan tulang. Tak hanya pada tulang, hormon
androgen juga berperan dalam mengatur pertumbuhan jaringan otot, pembentukan pigmen pada
kulit, produksi minyak atau sebum di kulit, hingga produksi sel darah merah.

https://www.alodokter.com/mengenal-fungsi-penting-hormon-androgen-pada-pria-dan-wanita
Perubahan Pubertas pada Wanita karena pengaruh Hormon Androgen 
Testosteron
Jumlah testosteron yang diproduksi oleh tubuh wanita tidak sebanyak pada tubuh pria. Fungsi :
1. Menjaga kesehatan organ tubuh
Berfungsi untuk menunjang kesehatan organ tubuh. Beberapa organ di dalam tubuh wanita yang
membutuhkan hormon androgen untuk tetap sehat adalah tulang, payudara, dan Organ Reproduksi Wanita
2. Meningkatkan kemampuan daya ingat dan konsentrasi
Terutama yang berhubungan dengan visual. Hormon androgen juga diketahui berperan dalam mendukung
daya konsentrasi dan memori pada wanita.
3. Mengatur kinerja sistem reproduksi
Mengatur Siklus menstruasi, gairah seksual, dan kesuburan wanita. Jika jumlah hormon androgen bermasalah,
tubuh wanita bisa mengalami menstruasi tidak teratur atau bahkan tidak terjadi menstruasi sama sekali. Selain
itu, gangguan pada hormon androgen juga dapat meningkatkan risiko seorang wanita untuk
mengalami Sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS)

https://www.alodokter.com/mengenal-fungsi-penting-hormon-androgen-pada-pria-dan-wanita
Siklus menstruasi
3.Fase ovulasi
Seorang wanita memiliki 2 ovarium dimana masing-masing
1. Fase menstruasi menyimpan sekitar 200,000 hingga 400,000 telur yang belum
Yaitu, luruh dan dikeluarkannya dinding matang/folikel (follicles). Normalnya, hanya satu atau beberapa sel
rahim (Endometrium) dari tubuh. Hal ini telur yang tumbuh setiap periode menstruasi dan sekitar hari ke
disebabkan berkurangnya kadar hormon 14 sebelum menstruasi berikutnya, ketika sel telur tersebut telah
seks. Hali ini secara bertahap terjadi pada matang maka sel telur tersebut akan dilepaskan dari ovarium dan
hari ke-1 sampai 7. kemudian berjalan menuju tuba falopi untuk kemudian dibuahi.
2. Fase praovulasi Proses pelepasan ini disebut dengan “OVULASI”.
Yaitu, masa pembentukan dan pematangan
ovum dalam ovarium yang dipicu oleh 4. Pascaovulasi
peningkatan kadar estrogen dalam tubuh.  Yaitu, masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi. Pada
Hal ini terjadi secara bertahap pada hari ke- tahap ini, terjadi kenaikan
7 sampai 13. produksi progesteron sehingga endometrium menjadi lebih tebal
dan siap menerima embrio untuk berkembang. Jika tidak
terjadi fertilisasi, maka hormon seks dalam tubuh akan berulang
dan terjadi fase menstruasi kembali.
PEMBUAHAN

https://www.honestdocs.id/proses-pembuahan-fertilisasi-manusia-tahap-demi-tahap
Pendidikan seksualitas  
Adalah suatu pengetahuan, informasi dan
nilai-nilai yang diajarkan mengenai segala
sesuatu dalam dimensi kehidupan manusia
yang berhubungan dengan seks.

SEKSUALITAS (KBBI):
1. CIRI, SIFAT , ATAU PERANAN SEKS
2. DORONGAN SEKS
3. KEHIDUPAN SEKS
PENDIDIKAN SEKSUALITAS

DIMENSI BIOLOGIS  aspek-aspek yang berkaitan dengan organ


reproduksi dan alat kelamin
01

DIMENSI PSIKOLOGIS bagaimana menjalankan fungsi sebagai


makhluk seksual, identitas peran atau jenis .
02

DIMENSI SOSIALberpengaruh dalam pembentukan pandangan mengenai


seksualitas dan pada akhirnya perilaku seks manusia
03

DIMENSI PERILAKU dorongan seksual atau kegiatan untuk


mendapatkan kesenangan organ seksual melalui berbagai perilaku.
04

DIMENSI KULTURAL perilaku seks menjadi bagian dari budaya


yang ada di masyarakatdapat timbul kontroversi
05
MASALAH SEKSUALITAS YANG
DIHADAPI OLEH REMAJA

1. Dorongan Seksual? 2. Perilaku Seksual?


Yi : keinginan untuk mendapatkan Yi: perilaku yang didasari oleh
kepuasan secara seksual yang dorongan seksual atau kegiatan
diperoleh dengan perilaku seksual. untuk mendapatkan kesenangan
Mengapa? organ seksual melalui berbagai
 Organ-organ reproduksi sudah perilaku :
mulai berfungsi  Berdandan
 hormon-hormon seksualnya juga  Mejeng, mengerling, merayu,
mulai berfungsi : esterogen dan menggoda
progesteron pada perempuan,
serta hormon testosteron pada  Gangguan perilaku seksual
laki-laki.
Jika dilakukan secara
3. Masturbasi ?
aman, steril, tidak
menimbulkan luka atau
Yi: Semua cara self stimulation infeksi, AMAN bagi
yang bisa mendatangkan
perangsangan erotis. kesehatan.
Sexual
Perempuan :
outlet
Merangsang bagian tubuh
yang sensitif, seperti putting untuk Muncul bersalah, berdosa,
payuadara, paha bagian menyalurk cemas dan bahkan ketakutan
dalam, klitoris dan vagina yang besar karena
an
bertentangan dengan
Laki –laki : kebutuhan kepercayaan dan norma yang
Menyentuh sekitar kepala dan seks dianut.
leher penis baik menggunakan mereka
alat maupun tanpa
menggunakan alat secara
sehat kegiatan positif dan produktif
sebagai pengisi waktu luang agar
dia bisa mengalihkan pikiran atau
keinginan seksnya
4. Relasi Laki-laki Dan Perempuan?

Remaja harus mampu menjaga diri terhadap relasi laki-laki dan


perempuan
 Pemahaman tentang nilai diri, martabat dan kehormatan. Setiap
remaja harus bisa menghormati diri dan tubuhnya Citra diri
positif.
 Sikap tegas, dan berani menyampaikan penolakan terhadap segala
hal yang dirasa tidak nyaman untuk dirinya terhindar dari
prilaku seks yang tidak bertanggungjawab.
 Konflik : masalah komunikasi, konflik dengan pihak ketiga, patah
hati, perbedaan agama, kekerasan seksual,dll
RESIKO TINGGI
SEPERTI APA GAYA BERPACARAN
REMAJA??
KISSING,
berciuman bibir 
RESIKO SEDANG French Kissing
TIDAK BERESIKO ( disertai dorongan
erotis/ ciuman
Berpelukan, basah )
. berciuman, NECKING, ciuman
Berpegangan saling pada area leher ke atas.
tangan, PETTING, saling
Menyentuh alat
memeluk, kelamin, cukup
menyentuh alat
kelamin /oral seks 
dan mencium besar tertular outlet seksual
pipi PMS INTERCOUSE,
serta kening penetrasi / ML
BAHAY
A KNPI
1. MELANGGAR NORMA AGAMA (PERZINAHAN)
2. RESIKO TINGGI TERTULAR PMS : Syphilis , Gonorroe, Hepatitis B, Ca Cervix ,
Herpes kelamin, ISK, penyakit jamur, HIV-AIDS, DLL.
3. RESIKO TINGGI KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN
4. RESIKO TINGGI ABORSI
5. PERNIKAHAN DINI  RESIKO PERCERAIAN

https://isepsaepumilah.wordpress.com/2017/11/10/teks-eksposisi-pidato-seks-bebas-aborsi-bahkan-prostitusi-di-kalangan-remaja/
.
Survey Demografi Kesehatan Indonesia pada tahun 2017, angka kehamilan remaja
Indonesia di luar nikah kerap meningkat lebih dari 500 kasus setiap tahun, karena
rendahnya pengetahuan anak muda tentang kesehatan reproduksi, serta kurangnya
akses terhadap informasi yang akurat tentang metode kontrasepsi

https://seputarpapua.com/view/7998-ramaja_hamil_diluar_nikah_meningkat_500_kasus_setiap_tahun.html

Survey Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Provinsi


Kalimantan tengah Tahun 2014 di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kota Palangka
Raya :
.
Hanya 8 persen remaja yang memahami KESPRO, dan seksual yang tinggi sementara
85 persen sisanya memiliki pengetahuan KESPRO dan Seksual yang dikatakan masih
sangat rendah.
https://pkbi.or.id/liputan-media-pkbi-edukasi-sejak-dini-reproduksi-sehat-hidup-terencana-dan-berkualitas /

Survei PKBI: Sekitar 31% Remaja di NTT Tak Perawan


Hasil survei Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dan lembaga nirlaba OnTrack Media
Indonesia (OTMI) mendapati sekitar 29 hingga 31 persen remaja di Nusa Tenggara Timur (NTT)
berhubungan seksual pranikah.

https://lifestyle.bisnis.com/read/20150321/106/414250/survei-pkbi-sekitar-31-remaja-di-ntt-tak-perawan
Perilaku Penyimpangan Seksual
Penyimpangan seksual ( Paraphilia) adalah minat seksual yang cenderung berbeda atau
menyimpang dari perilaku seksual secara umum yang tidak hanya melibatkan stimulasi genital
atau cumbuan dengan pasangan lawan jenis, namun juga melibatkan berbagai jenis fantasi yang
berulang
 penderitanya cenderung memiliki gangguan emosional yang membuat mereka
melampiaskan gairah seksualnya kepada benda, kebiasaan, atau hal-hal lain yang yang tidak
wajar dalam aktivitas seksual
 Berdasarkan American Psychiatric Association, terdapat kaitan antara pikiran, tubuh, dan
emosi terhadap respon seksual yang menyebabkan disfungsi atau gangguan seksual.

https://doktersehat.com/penyimpangan-seksual/
JENIS PERILAKU PENYIMPANGAN SEKSUAL

1. Eksibisionisme
Penderitanya merasa puas ketika menunjukan alat reproduksinya kepada orang asing dan cenderung dilakukan
diam-diam di tempat umum. Umumnya, pecandu eksibisionisme adalah laki-laki dan gejalanya mulai dirasakan
sebelum usia 18 tahun

2. Fetisisme
Orientasi seksual yang melibatkan objek-objek buatan atau bagian tubuh tertentu untuk meningkatkan gairah
seksual. Obyek Fethis : anggot tubuh tertentu, Celana dalam, bra, sepatu, kaos kaki

3. Frotteurism
Seseorang cenderung bergairah untuk menggosokan bagian intimnya pada orang asing dengan tujuan memenuhi
kepuasan. Pelaku berpura-pura tidak melakukan apa-apa, padahal saat proses itulah pelampiasan hasrat seksual
mereka terjadi.
4. Pedofilia
Pedofilia adalah perilaku seksual yang dilakukan oleh orang dewasa terhadap anak-anak remaja
atau anak di bawah umur. Pelaku pedofilia memiliki fantasi berlebihan tentang hubungan seksual
dengan anak kecil, baik laki-laki atau anak gadis

5. Transvestisme (Transvestic
Fetishism)
Transvestisme (Transvestic Fetishism) adalah penyimpangan dimana seorang pria heteroseksual atau
pria normal cenderung ingin berpakaian wanita dalam aktivitas seksual atau aktivitas roleplay.
Penyimpangan seksual ini juga dikenal sebagai cross-dressing.

7. Voyeurisme
Voyeurisme adalah perilaku dimana seseorang mendapat gairah atau kepuasaan seksual saat
mengintip lawan jenis ketika korban sedang mandi atau tidak berbusana.
Orientasi Seksual
Orientasi seksual adalah ketertarikan secara emosional dan seksual kepada
jenis kelamin tertentu. Orientasi seksual secara garis besar dapat dibedakan
menjadi :
1. Heteroseksual, yaitu orang yang tertarik secara emosi dan seksual
terhadap lawan jenisnya.
2. Homoseksual, yaitu orang yang tertarik secara emosi dan seksual
terhadap sesama jenisnya. Gay adalah istilah untuk homoseksual laki-
laki, dan lesbian adalah istilah untuk homoseksual perempuan. Pada
perkembangannya, ada banyak istilah yang digunakan pada waktu dan
budaya yang berbeda
3. Biseksual, yaitu orang yang tertarik secara emosi dan seksual terhadap
lawan dan sesama jenisnya

https://pkbi-diy.info/orientasi-seksual
PERGAULAN BEBAS PADA
REMAJA
 Pergaulan bebas sering dikonotasikan dengan sesuatu yang negatif seperti seks bebas, NAPZA,
kehidupan malam, merokok, minuman keras dan lain-lain.
 Pemicu : Pertukaran budaya, keterbukaan informasi
 Faktor penyebab :
a. Faktor agama (pemahaman terhadap agama yang kurang) dan lemahnya iman
b. Faktor lingkungan, seperti: orang tua (keluarga yang kurang harmonis), teman(peer group yang
memberi pengaruh negatif)), tetangga (masyarakat yang kurang memberi kontrol karena akibat
dari individualisme) dan media (pornografi dimedia cetak, pornoaksi di tempat-tempat umum
atau di media TV dan internet).
c. Faktor pengetahuan dan pengalaman yang minim dan ditambah rasa ingin tahu yang berlebihan
d. Faktor kepribadian lemah

Jurnal “Analisa” Volume XVI, No. 01, Januari - Juni 2009


KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA REMAJA
PENGERTIAN:

Kehamilan yang tidak dikehendaki adalah kehamilan yang terjadi baik karena alasan waktu yang tidak
tepat (mistimed) atau karena kehamilan tersebut tidak diinginkan (unwanted).

PENYEBAB :
- Korban Perkosaan
- Perilaku seksual remaja beresiko tinggi
- Pengetahuan yang kurang tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas,
- Sikap remaja terhadap seksualitas yang permisif
- Akses media informasi tentang pornografi
- Sikap orang tua, dan perilaku teman dekat.
- Tidak diberikannya hak informasi dan pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi kepada remaja
sehingga mereka tidak memiliki ketrampilan dalam pengambilan keputusan yang tepat dan aman dari
risiko seksual dan reproduksi (https://pkbi-diy.info/)

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia/article/view/13999
Apa yang terjadi jika remaja sampai mengalami
KTD?

 Bagaimana perasaan dan sikap orang tuaku bila


mereka tahu?
 Bagaimana kalau pacarku tahu, apakah ia akan
meninggalkanku?
 Apa pendapat masyarakat nanti?
 Bagaimana dengan sekolah dan kuliabku?
 Apa yang akan dikatakan teman – teman nanti?
 Bagaimana status anakku kelak?
 Seperti apa rasa sakitnya melahirkan?
 Bagaimana anakku akan kuurus sementara aku
 belum siap secara ekonomi?
PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA REMAJA DENGAN KTD
REMAJA SINGLE

VIRGIN INTERCOUSE

TIDAK HAMIL HAMIL

MENERUSKAN/ ABORSI
MELAHIRKAN

MENGASUH SENDIRI DISERAHKAN LEMBAGA/


ADOPSI

MENIKAH SINGLE MENIKAH SINGLE MENIKAH SINGLE


DAMPAK KTD PADA REMAJA
SOSIO- EKONOMI
Putus sekolah atau tertunda
sekolah/kuliah, ketergantungan finansial,
kesulitan mendapatkan pekerjaan, dan
kesulitan memenuhi kebutuhan ekonomi
secara mandiri. PERAWATAN KEHAMILAN DAN
PSIKOLOGI
Gangguan konsep diri : Menjadi anak
S BAYI
Penolakan kehamilan oleh
gagal, pencemar nama keluarga
keluarga, dan tidak tahu bagaimana Penolakan kehamilan oleh remaja
hidupnya akan diteruskan. Perasaan putri
bingung, cemas, merasa malu (shame) Kurang perawatan kehamilan
dan bersalah (guilty) Butuh waktu untuk menerima
bayi
KESEHATAN FISIK F
Sistem reproduksi pada remaja masih sangat
labil untuk mengalami kehamilan, masih sangat
rentan organ reproduksinya r
PANDANGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS DAN KTD
PANDANGAN ISLAM ( Melarang)
seks bebas dalam Islam mendekati atau bahkan sama dengan perbuatan zina, yaitu masuknya
kemaluan laki-laki dan perempuan tanpa dilandasi ikatan perkawinan yang sah oleh agama maupun
negara

PANDANGAN AGAMA HINDU (Melarang)


Berhubungan seks haruslah senantiasa dianggap sebagai hal yang suci yang hanya
diperkenankan setelah melalui proses pawiwahan / perkawinan.

PANDANGAN AGAMA KRISTEN/KATOLIK (Melarang)


Semua hubungan seks yang dilakukan diluar hubungan pernikahan merupakan sesuatu yang dilarang
di dalam Alkitab.

PANDANGAN AGAMA BUDHA (Melarang)


DILARANG melakukan hubungan seks di luar pernikahan.

PANDANGAN AGAMA KONGHUCU (melarang)


Bersatunya dua pasang manusia dengan jenis kelamin berbeda dalam sebuah ikatan pernikahan yang
dilandasi oleh aturan kesusilaan (Li) adalah awal dari semua hubungan kemanusiaan.
PERAN ORANGTUA DALAM MECEGAH PERGAULAN BEBAS
DAN KTD
- Perilaku yang salah/ Benar
Ajarkan - Halal/haram
01 Norma agama - Melanggar perintah agama  Dosa

Cenderung fokus pada pikirannya sendiri, melekat cap


Hindari
02 komunikasi
atau stigma, superior, dominan dan selalu ingin
mengontrol lawan bicaranya.
defensif
Bersikap jujur dan terbuka ,
03 Komunikasi Step by step, Santai, Hindari
suportif : kemarahan yang negatif

Dampingi anak di
-Golden Age
04 setiap tumbuh
kembang
- Periode menstruasi/mimpi basah
- Bantu anak menemukan aktivitas/ hobi
Psikoseksual - Relasi dengan lawan jenis
AJARKAN PERILAKU 3 M UNTUK MENCEGAH

3M meliputi sikap untuk merawat, menjaga, dan melindungi dengan


tepat dan benar. Ajari anak cara melindungi diri:

1. Tidak mengizinkan siapapun menyentuh kelaminnya kecuali ketika


sedang membantu dia membersihkan diri.
2. Membedakan antara perilaku kasih sayang, dan penyerangan
seksual oleh orang-orang yang dekat dengannya. (paman, kakak,
sepupu, kerabat dekat disekitar keluarga, tetangga, guru, pelatih
atau orang-orang yang dikenalnya sehari-hari).
REFLEKSI MORAL REMAJA UNTUK
MENCEGAH PSB DAN KTD

01 Miliki norma agama yang kuat 02 BERANI BERKATA : TIDAK !

Pemahaman yang kuat tentang Remaja harus berani menolak


perbuatan yang dilarang agama dan setiap ajakan negatif, berkaitan
ketaqwaan kepada dengan perilaku seks bebas,
Tuhan Yang Maha Esa, dapat penyalahgunaan napza, miras,
mengindarkan remaja dari perbuatan dengan alasan apapun.
dosa.

https://www.balitbangham.go.id/detailpost/maraknya-budaya-seks-bebas-di-era-globalisasi-su
atu-refleksi-moral
REFLEKSI MORAL REMAJA UNTUK
MENCEGAH PSB DAN KTD

HINDARI LINGKUNGAN YANG


03 BURUK 04 STOP COBA-COBA
Jangan pernah memiliki
Ketika lingkungan yang digunakan keinginan untuk mencoba ,
untuk bersosialisasi bukanlah berkaitan dengan perilaku seks
lingkungan yang baik, maka bebas, penyalahgunaan napza,
perilaku menyimpang dapat saja miras, dengan alasan apapun.
terjadi
PENUTUP
Kekerasan Seksual pada wanita harus dapat dicegah dengan cara
01 menjaga sikap perilaku, waspada terhadap lingkungan sekitar,
membangun relasi positif , Pendidikan seksualitas.

02 CEGAH KEKERASAN SEKSUAL MULAI DARI DIRI SENDIRI DAN


LINGKUNGAN TERDEKAT

Pengetahuan Remaja tentang seks dan seksualitas dapat


03 meningkatkan tanggung jawab terhadap organ seksual yang
mereka miliki

Informasi tentang seksualitas yang benar akan menghindarkan anak


/remaja dari perilaku seksualitas yang tidak sehat, selain itu anak memiliki
04 bekal yang cukup untuk mencegah penyalahgunaan seksualitas oleh orang
lain terhadap dirinya

05 Remaja harus memiliki kontrol diri yang kuat sehingga dapat


membuat keputusan pribadi yang penting tentang seksualitas
SEMOGA BERMANFAAT
LINK REFERENSI
https://www.iisauc.org/2021/02/14/peran-pemerintah-ri-
dalam-menangani-kekerasan-seksual-pada-wanita/

https://www.komnasperempuan.go.id/
http://yayasanpulih.org/2017/06/mengenali-kekerasan-
seksual/

https://media.neliti.com/media/publications/23554-ID-
perlindungan-bagi-wanita-terhadap-tindak-kekerasan.pdf

https://law.ui.ac.id/v3/bahaya-dampak-kejahatan-seksual/

Anda mungkin juga menyukai