Anda di halaman 1dari 17

Perlindungan Eksploitasi dan Kekerasan Seksual

Anak
Pada Media Online
Moch. Fauzan Zarkasi, S.H., M.H.
Pembimbing Kemasyarakatan
Bapas Kelas I Makassar
Pe m b i m b i n g
Kema s y ar a k a t an
Pembimbing Kemasyarakatan merupakan jabatan fungsional
penegak hukum yang terhimpun dalam instansi Balai
Pemasyarakatan (Bapas) pada lingkup Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia RI.

Pembimbing Kemasyarakatan memiliki fungsi, antara lain


penelitian kemasyarakatan, pendampingan, pembimbingan, dan
pengawasan terhadap Klien Dewasa dan Klien Anak.

Khusus pada Klien Anak, Pembimbing Kemasyarakatan telah


terlibat sejak proses pra-ajudikasi / setelah penangkapan.
Hak Utama Anak

Hak Kelangsungan Hak Tumbuh


Hak Perlindungan Hak Berpartisipasi
Hidup Kembang
Memastikan anak-anak Melindungi mereka Mendukung Berpartisipasi dalam
memiliki kondisi hidup dari segala bentuk pertumbuhan dan keputusan dan proses
yang sehat, aman, dan bahaya, eksploitasi, perkembangan yang memengaruhi
berkualitas. kekerasan, dan fisik,emosional, sosial, kehidupan mereka.
penelantaran. dan intelektual.
“Masa remaja adalah masa kekaburan identitas. Seseorang akan
terombang-ambing di masa ini demi membentuk jati diri.”

Erik Erikson dalam Identity: Youth and Crisis (1968)


OCSEA
OCSEA adalah singkatan dari Online Child Sexual Eksploitation
and Abuse (Eksploitasi dan Pelecehan Seksual Anak Online) yang
berarti setiap tindakan yang bersifat manipulatif, penyalahgunaan,
atau percobaan terhadap anak yang rentan, ketiadaan kekuasaan,
pemanfaatan kepercayaan untuk tujuan seksual melalui media
online.
Bentuk OCSEA

Konten Kekerasan Seksual


Bujuk Rayu Chat Bermuatan Seksual
terhadap Anak
(Grooming) (Sexting)

Pemerasan Seksual Cyber Bullying


(Sextortion)
Konten Kekerasan Seksual
Anak

MOTIF BISNIS

TAWA R A N PA K E T ATA U B E R L A N G G A N A N
T E TA P

U M U M N YA A P L I K A S I T E L E G R A M
Bujuk Rayu (Grooming)

B E R S I FAT M A N I P U L AT I F

BERBAGI INFORMASI MELALUI


GRUP MEDIA SOSIAL

TA H A PA N YA N G S I S T E M AT I S

N O R M A L I S A S I M A S YA R A K AT
Chat Bermuatan Seksual
(Sexting)

K E K U ATA N R E L A S I K U A S A

P E R K E M B A N G A N H O R M O N PA D A
REMAJA

PENGGUNAAN GRUP
MEDIA SOSIAL
Pemerasan Seksual
(Sextortion)

DIKELOLA SECARA PROFESIONAL

P E N G G U N A A N I D E N T I TA S PA L S U

KERUGIAN EKONOMI DAN TEKANAN


PSIKIS KORBAN
Cyber Bullying

KALANGAN PUBLIC FIGURE

BODY SHAMING

TEKANAN PSIKIS KORBAN


NCMEC
Data Pelecehan
Terdapat sekitar 12 juta anak alami
Seksual Anak pelecehan seksual di internet.

ECPAT
INTERPOL
Dari 1203 responden Anak, ditemukan
adanya 287 bentuk pengalaman buruk Terdapat sekitar 2.7 juta konten
saat berinternet. pelecehan anak beredar di internet.

UNICEF KOMNAS
PEREMPUAN
Terdapat sekitar 5 juta profil anak Sekitar 61% pelaku kekerasan seksual
dicuri. berbasis online adalah orang dekat.
KONDISI PELAKU

SEKSUAL AGRESI RELASI


Pelaku yang menargetkan Pelaku cenderung memiliki
KUASA
Kedudukan pelaku yang
anak sebagai korban memiliki rasa empati yang rendah merasa superior sehingga
potensi mengidap penyakit sehingga rentan melakukan rentan memiliki keinginan
seksual, seperti pedofilia atau tindakan agresi. untuk menguasai korban
ekshibisionisme. Anak.
KONDISI KORBAN

MENTAL EMOSIONAL PERILAKU

• Trauma • Perasaan Terhina • Konsumsi Alkohol


• Depresi dan Kecemasan • Kemarahan • Penyalahgunaan Narkotika
• Ingin Mengakhiri Hidup • Ketidakberdayaan • Bolos Sekolah
LANGKAH PENCEGAHAN
KORBAN PELAKU
Orang Tua Memantau Relasi Sosial Anak Pendidikan Empati

Peningkatan Literasi Digital Peningkatan Literasi Digital

Berpikir Kritis Konsumsi Tayangan Sesuai Tingkat Usia

Pendidikan Seks Usia Dini


LANGKAH PENANGANAN
KORBAN PELAKU
Deteksi Dini UU Perlindungan Anak

Pendampingan Secara Profesional UU Informasi dan Transaksi Elektronik

Jaga Privasi Korban UU Pornografi

Pemulihan Psikis
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai