Serang, 16-12-2021
CATATAN
KOMNAS PEREMPUAN
Anggota Kelompok (geng), dianggap Pemain-kekuasaan atau “liqud pro quo”, Groper, pelaku yang suka
sebagai anggota dari suatu kelompok dimana pelaku melakukan pelecehan ditukar
dengan benefit yang bisa mereka berikan memegang-megang anggota
tertentu. Misalnya, pelecehan dilakukan
pada seseorang yang ingin dianggap karena posisi (sosial)nya, misalnya dalam tubuh korban. Aksi memegang-
sebagai anggota kelompok tertentu, memperoleh atau mempertahankan megang tubuh ini dapat
pekerjaan, mendapatkan nilai bagus,
dilakukan oleh anggota-anggota
rekomendasi, proyek, promosi, order, dan
dilakukan di tempat umum atau
kelompok yang lebih senior.
kesempatan lain. tempar yang sepi.
Pelecehan di tempat tertutup, Incompetent, yaitu orang yang secara Opurtunis, yaitu pelaku mencari
pelecehan ini dilakukan oleh sosial tidak kompeten dan ingin kesempatan adanya kemungkinan
pelaku secara tersembunyi, mendapatkan perhatian dan seseorang yang untuk melakukan pelecehan. Misalnya
tidak mempunyai perasaan yang sama di tempat umum yang penuh sesak,
dengan tidak ingin terlihat oleh terhadap pelaku pelecehan, kemudian pelaku akan mempunyai kesempatan
siapapun, sehingga tidak ada setelah ditolak, pelaku balas dendam mendaratkan tangannya di bagian-
saksi. dengan cara melecehkan si penolak. bagian tubuh tertentu korban.
Ruang Lingkup
/Lokus
1 Untuk menjamin pemenuhan Hak Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), negara berkewajiban
untuk memenuhi, melindungi, dan menghormati Hak Anak.
2
Untuk menjamin pemenuhan Hak Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah
berkewajiban dan bertanggung jawab dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang
3
penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Pasal 21
Untuk menjamin pemenuhan Hak Anak dan melaksanakan kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
Ayat 4 Pemerintah Daerah berkewajiban dan bertanggung jawab untuk melaksanakan dan mendukung kebijakan nasional
dalam penyelenggaraan Perlindungan Anak di daerah.
5
dapat diwujudkan melalui upaya daerah
Kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
membangun kabupaten/kota layak Anak.
6
Ketentuan lebih lanjut mengenai kebijakan kabupaten/kota layak Anak sebagaimana dimaksud pada
ayat (5) diatur dalam Peraturan Presiden.
TAHAPAN
PENDEKATAN
RT/
RW
Desa/
Kel Dunia Layak Anak
Keluarga
Kecamatan
Indonesia Layak Anak
Kabupaten/ Provinsi
Kota
SPA
SISTEM PERLINDUNGAN
3 KOMPONEN
NORMA dimandatkan
Lembaga yang
dimandatkan untuk Standard dan
melakukan layanan- mekanisme dalam
layanan yang STRUKT PROSES melaksanakan/menjalan
komprehensif, kan norma dan bersifat
termasuk kapasitas dan
fasilitas pendukung
UR teknis (SOP)
PASAL 72 AYAT 3 UU NO 35 TAHUN 2014
Intervensi Sekunder: ditujukan kepada anak dan keluarga yang rentan atau
beresiko, seperti pendidikan pengasuhan (parenting education), layanan
INTERVENSI LAYANAN konseling, home visit, tempat pengasuhan anak sementara, memberikan
dukungan finansial, mediasi keluarga dalam penanganan konflik, asesmen resiko
dan kebutuhan anak, asesmen psikososial anak dan keluarga, bantuan
perlindungan sosial, pencatatan kelahiran, dll.