Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 1

Indonesia dan Timor Timur: Kebijakannya


terhadap dunia Internasional (B.J. Habibie)

Hanna Jessika (2010631260031)


Padlika Garmabar (2010631260063)
Siti Nurhaliza (2010631260045)
Rendy Adityo N. (2010631260064)
Vicki Monica Sari (2010631260068)
M. Bukhori Muslim (2010631260060)
Sejarah

Permasalahan lepasnya Timor-Timur tidak lepas dari faktor sejarah. Sedangkan Timor
Timur bukanlah daerah jajahan Belanda, melainkan Portugis. Sehingga dapat dikatakan jika
Indonesia-lah yang mencaplok Timor Timur. Namun yang menyebabkan Indonesia
mencaplok Timor Timur tidak lepas dari intervensi Amerika Serikat terhadap Indonesia.

Amerika mengkhawatirkan jika Timor Timur tidak bergabung dengan Indonesia, maka
Timor Timur akan terpengaruh ideologi komunis Uni Soviet sehingga Amerika Serikat
harus mengintervensi kebijakan Indonesia pada waktu itu. Pada akhirnya Timor Timur lebih
memilih merdeka daripada bergabung dengan Indonesia pada sebuah pemilihan dengan
segala ketertutupannya bersama PBB sebagai mediator antara NKRI dengan Timor Timur.
Aneksasi Indonesia terhadap Timor Timur dan integrasinya ke dalam Republik Indonesia
pada tahun 1976, setelah kepergian pemerintahan kolonial Portugis, tidak pernah diakui
oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mayoritas anggotanya.
Latar Kebijakan Habibie tersebut pada
Belakang akhirnya menjadi titik akhir perang
antara militer Indonesia melawan
kelompok pro kemerdekaan Timor
Timur yakni Fretilin (Frente
Revolucionaria de Timor-Leste
Independente) yang berlangsung sejak
7 Desember 1975. Ketika itu ABRI
Tujuannya menurut Habibie, penyelesaian menggelar operasi militer besar-besaran
status Timor Timur melalui jalan yang dinamai Operasi Seroja.
referendum sesungguhnya sudah bertahun-
tahun diajukan berbagai pihak dalam forum
internasional. Setelah 23 tahun bergabung
dengan Indonesia, rakyat Timor Timur
memilih menentukan jalannya sendiri.
Hasil
add the text

Anda mungkin juga menyukai