Anda di halaman 1dari 22

UJIAN SKRIPSI DAN KOMPREHENSIF

Preferensi Jenis Pohon Sarang Orangutan (Pongo pygmaeus)


Di Hutan Desa Tuwung

Oleh :
Zetli Decosta
CCA 117 082

Dosen Pembimbing : Dosen Pembahas :


Dr. Milad Madiyawati, S.Hut., M.P Ir. Nuwa, M.P
Robby Octavianus, S.Hut, M.Sc Ir. Nisfiatul Hidayat, M.Si
Preferensi Jenis Pohon Sarang Orangutan (Pongo pygmaeus)
Di Hutan Desa Tuwung

Bab I
Pendahuluan
Bab II
Tinjauan Pustaka

Bab III
Metode Penelitian
Bab IV
Keadaan Umum Lokasi

Bab V
Hasil dan Pembahasan
Bab VI
Kesimpulan dan Saran
Bab I Pendahuluan

Latar Belakang
 Orangutan merupakan satu-satunya kera besar yang ada di Benua Asia, di Indonesia
hanya terdapat di sebagian kecil kawasan di Pulau Sumatera dan Kalimantan.
Orangutan termasuk satwa liar yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Keanekaragaman Jenis Tumbuhan dan Satwa.

 Orangutan terus mengalami kemerosotan jumlah yang sangat tajam dan terus
menerus berkurang sebesar 10-15% tiap tahunnya, hal ini diakibatkan oleh berbagai
ancaman seperti perburuan, degradasi habitat, illegal logging, perambahan,
perubahan fungsi hutan menjadi lahan pertanian serta pemukiman.

 Upaya pelestarian Orangutan tentunya sangat memerlukan data atau informasi


pendukung seperti data jenis pohon apa saja yang disukai Orangutan untuk
membuat sarang, data sumber pakan serta data-data pendukung yang menyangkut
dengan keberadaan Orangutan.
Bab I Pendahuluan

Tujuan Penelitian
1. Mengetahui Jenis pohon tempat bersarang Orangutan ( Pongo
pygmaeus) di Hutan Desa Tuwung.

2. Mengetahui parameter fisik pohon yang mendukung Orangutan


(Pongo pygmaeus) dalam memilih jenis pohon untuk dijadikan
tempat bersarang.

3. Mengetahui karakteristik mikrohabitat tempat bersarang Orangutan


(Pongo pygmaeus) pada Hutan Desa Tuwung.
Bab I Pendahuluan

Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian dapat dijadikan bahan untuk pengembangan
lebih lanjut (pembudidayaan jenis pohon sarang) serta mampu
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melindungi satwa
yang terancam punah (Orangutan ( Pongo pygmaeus)).

2. Hasil penelitian dapat diteliti lebih lanjut dalam aspek ruang


lingkup yang berbeda (penelitian lanjutan).

3. Hasil penelitian diharapkan menambah pengetahuan serta wawasan


baik secara teoritis maupun praktis dalam upaya melindungi satwa
yang terancam punah (Orangutan ( Pongo pygmaeus)).
Bab II

Tinjauan Pustaka
Orangutan (Pongo pygmaeus)

Pohon Bersarang Orangutan

Desa Tuwung
Bab III

Metode Penelitian
1. Jenis Pohon Sarang Orangutan 2. Parameter fisik pohon
Pengumpulan data jenis pohon sarang Parameter fisik pohon didalam penelitian ini dilakukan
Orangutan dilakukan dengan berjalan untuk mengetahui hubungan terhadap frekuensi
menyusuri areal penelitian dengan luasan sarang Orangutan yang dipengaruhi oleh beberapa
yaitu 1 Km x 1 Km (100 ha). variabel. Variabel-variabel tersebut yaitu tinggi dan
diameter pohon, serta tipe percabangan pohon.

Prosedur Penelitian
Bab III Metode Penelitian

Analisis Data
1. Jenis Pohon Sarang Orangutan
Tabel Jenis Pohon Sarang Orangutan

Nama
No. Nama Ilmiah D TT Tipe Cabang Jumlah
Pohon

1. ….. ….. ….. ….. ….. …..


2. ….. ….. ….. ….. ….. …..
3. ….. ….. ….. ….. ….. …..
4. ….. ….. ….. ….. ….. …..
5. ….. ….. ….. ….. ….. …..
6. ….. ….. ….. ….. ….. …..
Dst ….. ….. ….. ….. ….. …..

Ket : D = Diameter pohon


TT = Tinggi Total
Bab III Metode Penelitian

Analisis Data
2. Parameter fisik pohon
Uji Chi Square
Rumus Uji Chi-Square menurut (Mason, R.D & Douglas A. Lind. 1999) adalah sebagai berikut :
X2 = 2
Keterangan :
χ2 = Nilai Chi-Kuadarat
E = Frekuensi yang diharapkan
O = Frekuensi yang diperoleh/diamati

Hipotesis : - Ho tidak ada hubungan antara pemilihan jenis pohon sarang terhadap Orangutan (Pongo pygmaeus)
dalam memilih jenis pohon sarang.
- H1 ada hubungan antara pemilihan jenis pohon sarang terhadap Orangutan (Pongo pygmaeus) dalam
memilih jenis pohon sarang

3. Karakteristik Mikrohabitat tempat bersarang


Analisis Vegetasi
Bab IV

Keadaan Umum Lokasi

Content Here
Bab V

Hasil dan Pembahasan


1. Jenis Pohon Sarang
Tabel Jenis Pohon Sarang Orangutan
Bab V

Hasil dan Pembahasan


2. Parameter fisik pohon untuk dijadikan sarang
 Tinggi Pohon
Tabel Uji Chi Square Tinggi Pohon

Ket : O = frekuensi yang diperoleh


E = frekuensi yang diharapkan
Bab V

Hasil dan Pembahasan


 Diameter Pohon
Tabel Uji Chi Square Diameter Pohon

Ket : O = frekuensi yang diperoleh


E = frekuensi yang diharapkan
Bab V

Hasil dan Pembahasan


 Tipe percabangan pohon
Tabel Uji Chi Square Tipe Percabangan Pohon

Ket : O = frekuensi yang diperoleh


E = frekuensi yang diharapkan
Bab V Hasil dan Pembahasan

3. Karakteristik microhabitat tempat bersarang orang-utan Tingkat Tiang


 Kerapatan
No. Nama Pohon Nama Ilmiah Frekuensi
Tabel Kerapatan Berdasarkan Tingkat Pertumbuhan
1. Rambangun Tetractomia obovata Merril 0,275
No. Tingkat Pertumbuhan Kerapatan 2. Gerunggang Merah Cratoxylon glaucum Korth 0,25
1. Pancang 1.470 3. Tumih Combretocarpus rotundatus 0,2
2. Tiang 220 (Miq.) Danser.
3. Pohon 95,63 4. Jambu Burung Syzygium sp. 1 0,125
5. Rambutan Hutan Nephelium lappaceum L 0,025
 Frekuensi
Tabel Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pertumbuhan Tingkat Pohon
Tingkat Pancang No. Nama Pohon Nama Ilmiah Frekuensi

No. Nama Pohon Nama Ilmiah Frekuensi 1. Hangkang Palaquium leiocarpum Bl 0,4

1. Jambu Burung Syzygium sp. 1 0,375 Gerunggang Cratoxylon glaucum Korth 0,3
2.
2. Rambangun Tetractomia obovata Merril 0,3 Merah

3. Pupuh Pelanduk Neoscortechemia kingii 0,25 3. Tumih Combretocarpus rotundatus 0,275


(Miq.) Danser.
4. Hangkang Palaquium leiocarpum Bl 0,2
5. Rambutan Hutan Nephelium lappaceum L 0,05 4. Meranti Shorea sp. 0,25
Kapurnaga Calophyllum sclerophyllum 0,025
5.
Jangkar Vesque
Bab V Hasil dan Pembahasan

 Dominasi
Tabel Dominasi Berdasarkan Tingkat Pertumbuhan

Tingkat Pancang
No. Nama Pohon Nama Ilmiah Dominansi
1. Rambangun Tetractomia obovata Merril 0,22 Tingkat Pohon
2. Gerunggang Merah Cratoxylon glaucum Korth 0,21 No. Nama Pohon Nama Ilmiah Dominansi
3. Terentang Camnosperma coriaceum (Jack) 0,16 1. Hangkang Palaquium leiocarpum Bl 2,14
4. Jambu Burung Syzygium sp. 1 0,15 2. Gerunggang Merah Cratoxylon glaucum Korth 1,53
5. Meranti Shorea sp. 0,03 3. Tumih Combretocarpus rotundatus 1,36
(Miq.) Danser.
Tingkat Tiang
4. Terentang Camnosperma coriaceum 0,92
No. Nama Pohon Nama Ilmiah Dominansi (Jack)
1. Gerunggang Merah Cratoxylon glaucum Korth 1,07 5. Pupuh Pelanduk Neoscortechemia kingii 0,05
2. Rambangun Tetractomia obovata Merril 0,51
3. Tumih Combretocarpus rotundatus 0,41
(Miq.) Danser.
4. Terentang Camnosperma coriaceum (Jack) 0,24
5. Rambutan Hutan Nephelium lappaceum L 0,04
Bab V Hasil dan Pembahasan

 INP
Tingkat Pancang Tingkat Tiang
Tabel Indeks Nilai Penting (INP) Tingkat Pancang Tabel Indeks Nilai Penting (INP) Tingkat Tiang
Bab V Hasil dan Pembahasan

Tingkat Pohon  ID
Tabel Indeks Nilai Penting (INP) Tingkat Pohon Tabel Indeks Dominasi (ID)

No. Tingkat Pertumbuhan ID

1. Pancang 0,10

2. Tiang 0,13

3. Pohon 0,14

 H Rata-rata 0,13
Tabel Indeks Keanekaragaman Jenis (H’)

No. Tingkat Pertumbuhan (H’)

1. Pancang 2,40

2. Tiang 2,26

3. Pohon 2,12
Bab V Hasil dan Pembahasan

 E
Tabel Indeks Kemerataan Jenis (E)

No. Tingkat Pertumbuhan (E)

1. Pancang 0,93

2. Tiang 0,88

3. Pohon 0,85
 R
Tabel Indeks Kekayaan Jenis (R)
Rata-rata 0,89

No. Tingkat Pertumbuhan (R)

1. Pancang 2,40

2. Tiang 2,68

3. Pohon 2,19

Rata-rata 2,42
Bab VI

Kesimpulan
1. Terdapat 15 jenis pohon sarang yang ditemukan didalam penelitian ini dengan yang paling sering dijadikan sarang yaitu
jenis terentang (Camnosperma coriaceum (Jack) dengan persentase temuan 20% dan tumih (Combretocarpus rotundatus
(Miq.) Danser.) dengan persentase temuan 15%.
2. Parameter fisik pohon (tinggi, diameter dan tipe percabangan) menunjukkan setiap parameter mempunyai
hubungan yang signifikan terhadap Orangutan dalam memilih jenis pohon yang akan dijadikan sarang yaitu
pada tinggi pohon >35 m (48%), diameter berkisar antara 11 – 35 cm (17 – 27%) dan tipe percabangan yang
disukai tipe 4, tipe 7 (22%) dan tipe 8 (28%).
3. Karakteristik mikrohabitat tempat bersarang Orangutan menunjukkan bahwa pada kawasan Hutan Desa Tuwung setiap jenis
tumbuhan memiliki kontribusi masing-masing dalam setiap tingkat pertumbuhan (pancang, tiang dan pohon) baik dari segi
Kerapatan, Frekuensi, Dominansi, Indeks Nilai Penting (INP), Indeks Dominansi (ID) rata-rata untuk semua tingkat
pertumbuhan 0,1268 (tidak ada jenis yang mendominasi), Indeks Keanekaragaman Jenis (H’) tergolong sedang dengan rata-
rata 2,26, Indeks Kemerataan Jenis (E) tergolong tinggi dengan rata-rata 0,89, dan Indeks Kekayaan Jenis (R) tergolong
rendah dengan rata-rata 2,42 .
Bab VI

Saran
Kegiatan pembudidayaan jenis pohon sarang, yaitu jenis-jenis yang mempunyai
individu sedikit yang lebih diutamakan seperti kapurnaga jangkar (Calophyllum
sclerophyllum Vesque), rambutan hutan (Nephelium lappaceum L) karena jenis ini
merupakan pakan bagi Orangutan (Pongo pygmaeus) dan juga termasuk jenis pohon
kuat untuk dijadikan sarang, sehingga pembudidayaan jenis pohon tersebut perlu
dilakukan. Untuk penelitian lebih lanjut, diharapkan pembaca dapat memahami dan
dapat menjadi acuan dalam meneliti jenis-jenis pohon sarang yang paling
mendominasi.
 
Sekian
&
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai