Anda di halaman 1dari 13

E J A A N

B A H A S A
I N D O N E S I A

EBI
P E N U L I S A N H U R U F,
KATA , A NG K A,
LAMBANG BILANGAN,
D A N PA RT I K E L
Kebutuhan akan bahasa pemersatu
Pejuang berasal dari berbagai suku bangsa

PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA


ERAT KAITANNYA DENGAN
SEJARAH PERKEMBANGAN BANGSA

Menumbuhkan semangat persatuan


Lahir bahasa pemersatu
Kebutuhan alat komunikasi yang mampu
menyatukan persepsi
Pentingkah adanya aksara?
Apa yang terjadi ketika tidak ada aksara, ragam tulis?
Anda tidak
Panggil saja
boleh rasis,
Hitam. Sesuai
meskipun saya
namaku.
hitam.
(1) Dia Hitam.
(2) Dia hitam.

Perbedaan apa
yang bisa Saudara
identifikasi dari
kalimat (1) dan
(2) ini?
Tiga puluh dua per tiga. a. Tiga-puluh-dua per
tiga.
a. 32/3
b. Tiga-puluh dua per
b. 30 2/3 tiga.
Aksara: mengubah tradisi lisan menjadi tradisi tulis.
Aksara berupa sistem tanpa grafis yangsedikit
banyaknya mewakili ujaran.
Budaya tulis, ragam tulis

EJAAN?
Seperangkat aturan (penggunaan huruf, kata, angka,
lambang bilangan, artikel yang digunakan untuk
memindahkan bahasa lisan menjadi bahasa tulis.

Intonasi akhir kalimat deklaratif yang datar Masuk!


dilambangkan /./ Masuk?
Intonasi akhir kalimat interogatif yang
menurun dilambangkan /?/
Intonasi akhir kalimat imperatif yang
meninggi dilambangkan /!/
EJAAN DIPERBARUI?
MENGAPA?
EJAAN YANG PERNAH ADA
DI INDONESIA
1.Ejaan van Ophuysen
2.Ejaan Soewandi/ Ejaan Republik
3.Ejaan Pembaharuan
4.Ejaan Melindo
5.Ejaan Lembaga Bahasa dan Kesusasteraan
6.Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
7.Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)
EJAAN VAN OPHUYSEN
• Seorang Belanda.
• Seorang pakar bahasa yang dikirim untuk
merancang ejaan yang dipakai dalam
bahasa Melayu terutama untuk
pengajaran.
• Diresmikan 1901.
• Bantuan Engku Nawawi gelar Soetan
Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan
Ibrahim.
• Lahir pada masa penjajahan Belanda.
• Ejaan bahasa Melayu dengan mengambil • Oular, djalar, tjerah, djandji, njanji,
unsur-unsur bahasa Arab karena bahasa soudah, tida’
Melayu terpengaruh oleh bahasa Arab.
EJAAN REPUBLIK/ SOEWANDI
• Setelah kemerdekaan, muncul kesadaran
bahwa ejaaan van Ophuysen tidak bisa
mengikuti ejaaan internasional.
Ejaan Pembaharuan (1956,
berdasarkan Kongres Bahasa
Indonesia III)
• Lahir tahun 1947. Pertemuan dua
Ejaan Melindo
• Menteri Pendidikan Pengajaran dan Negara, Indonesia
Melayu Indonesia
Kebudayaan. dan Malaysia
• Tahun 1950, penulis mulai merasakaan
gangguan, yaitu digunakan dua lambang
sebagai satu huruf untuk satu bunyi.

Muncul gagasan
satu lambing untuk
satu bunyi.
EJAAN MELINDO
MELAYU-INDONESIA

Sedjadjar sejajar Tidak pernah diresmikan karena


Mentjutji mencuci masalah politik kedua Negara.

Dimulai pada 1959


EYD
EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

• Lahir16 Agustus 1972.


• Peraturan Presiden nomor 57 tahun
1972.
1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50
Taun 2015 tentang “Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia”.
2. Penambahan huruf vokal diftong. Di EYD, huruf diftong EJAAAN
hanya tiga yaitu ai, au, ao. Di EBI, huruf diftong ditambah
satu yaitu ei (misalnya pada kata geiser dan survei).
BAHASA
3. Penggunaan huruf kapital. Pada EYD tidak diatur bahwa INDONESIA
huruf kapital digunakan untuk menulis unsur julukan
(hanya menuliskan nama orang). Dalam EBI, unsur
julukan diatur ditulis dengan awal huruf kapital.
4. Penggunaan huruf tebal. Dalam EYD, fungsi huruf tebal
ada tiga, yaitu menuliskan judul buku, bab, dan
semacamnya, mengkhususkan huruf, dan menulis lema
atau sublema dalam kamus. Dalam EBI, fungsi ke tiga
dihapus.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai