Anda di halaman 1dari 16

Kajian Daya Dukung

wisata berbasis hiu


paus di TNTC

Oleh: Alosius Numberi, S.Ik M.Si

EcoNusa Kaimana Officer


Modal penting wisata hiu paus(Heyman et al.
2001; Meekan et al. 2006; Sequeira et al. 2013)
Hiu paus memiliki tubuh besar
Pemakan plankton, krill dan ikan-ikan kecil
Ramah terhadap manusia

Modal penting wisata hiu paus di TNTC


Kemunculan sepanjang tahun
Kemunculan terlihat disekitar bagan
Kegiatan wisata apa saja yang
diLakukan
Sebaiknya di bulan Gelap
Kapan Kita bisa datang?
KWATISORE
Atraksi apa yang biasa kita
dapatkan di kwatisore
Daya Dukung Wisata
Formula dimodifikasi dari Konsep DDK Yulianda 2010

Pertimbangan:
Pergerakan
Hiu Paus yang
dinamis
DDK=K.Wt/Wp
1200
1063
1000

Jumlah Wisatawan
800

601
Daya Dukung 600
(Pendekatan Titik
400
kemunculan)
200

0 I II

Periode
Jumlah
Kunjungan
BBTNTC WWF

Dinas
Pemerintah
Parawisata
Kampung
Nabire

Papua Pro
(Kalilemon TNI/Polri
resort)

Siapa Bappeda
stakeholder Nabire
Kabupaten
Sudah ada tim Terpadu dan Penetapan Kwatisore sebagai kampung wisata

Kampung
BumKam
Whale shark
center
Terima kasih
Ekowisata merupakan suatu bentuk perjalanan yang bertanggung jawab ke wilayah-wilayah yang masih
alami dengan tujuan konservasi atau melestarikan lingkungan dan memberi penghidupan pada penduduk
lokal serta melibatkan unsur pendidikan (TIES 2015).

Definisi ekowisata bahari menurut Yulianda et al. (2010) sebagai suatu konsep pemanfaatan berkelanjutan
sumberdaya alam pesisir dengan sistem pelayanan jasa lingkungan yang mengutamakan sumberdaya alam
pesisir sebagai objek pelayanan.

Konsep Ekowisata
. Menurut WWF (2009), ekowisata dapat dipandang sebagai alternatif ekonomi yang berbasis konservasi
karena tidak merusak alam, tidak ekstraktif dan tidak berdampak negatif terhadap lingkungan. Dengan
pola ekowisata, masyarakat dapat memanfaatkan keindahan alam yang masih utuh, budaya, dan sejarah
setempat tanpa merusak atau menjual isinya

Anda mungkin juga menyukai