BAHAYA
ROKOK
Puskesmas Karangpandan
Perdagangan Kru
tembakau
dimulai Colombus
sejak tahun menemukan
1500-an benua
Amerika
Warga asli benua Amerika
(Maya, Aztec dan Indian)
mengisap tembakau pipa atau
mengunyah tembakau sejak
1000 sebelum masehi
Perokok
PEROKOK AKTIF PEROKOK PASIF Pasif
PSORIASIS
BUERGER’S DISEASE
90% KEMATIAN KARENA
KANKER PARU
40% KEMATIAN AKIBAT
STROKE
DATA STATISTIK
KEBIASAAN
MEROKOK
75% KEMATIAN
KARENA PENY PARU
KRONIK, BRONKHITIS
KRONIK, EMPHYSEMA
Angka kematian :
Selama 10 tahun
300.000
(asumsi perbungkus kematian/tahun
Rp 10.000) : Rp 36,5 2008 : 602.350
juta / orang kematian
?
MENGAPA SAYA MEROKOK….?
UNTUNGNYA APA…..?
KESEHATAN…?
KEUANGAN……?
HINDARI PERGAULAN DENGAN PEROKOK AKTIF
UNTUK SEMENTARA WAKTU
BILA TERMOTIVASI INGIN
MEROKOK KEMBALI
MENGULUM PERMEN
OLAHRAGA TERATUR
OLEH :
Warsito,Skep.Ns
PUSKESMAS KARANGPANDAN
NAPZA
Narkotika, Psikotropika, dan
Zat Adiktif lainnya
Penggunaan
NAPZA
mengakibatkan Adiksi (ketergantungan
fisik/psikologis)
1. MERANGSANG /STIMULAN
yaitu jenis Napza yang dapat merangsang fungsi tubuh dan
meningkatkan gairah kerja sehingga menyebabkan rasa segar, aktif dan
bersemangat (kokain, ekstasi,shabu, kafein)
2. MENEKAN /DEPRESAN
yaitu jenis Napza yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsional
tubuh sehingga menyebabkan rasa mengantuk atau rasa tenang,
pendiam bahkan membuat tertidur dan tak sadarkan diri (morphin,
codein, heroin, obat penenang/tidur/anti cemas)
3. MENGACAUKAN /HALUSINASI
yaitu jenis Napza yang mampu mempengaruhi kinerja Susunan Saraf
Pusat, Otak dan Tulang Belakang sehingga mampu menyebabkan
halusinasi, melihat dan merasakan realitas palsu (ganja, LSD, tanaman
kecubung)
NARKOTIKA adalah zat atau obat yang berasal
dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan
Narkotika golongan I
Contoh : heroin, kokain dan ganja.
Narkotika golongan II
Contoh : morfin, petidin, turunan/garam
dalam golongan tersebut.
Narkotika golongan III
Contoh : kodein, garam-garam narkotika
dalam golongan tersebut.
Putauw adalah istilah gaul, artinya bubuk putih.
Disalahgunakan dengan diisap melalui hidung
setelah dibakar atau disuntikkan ke pembuluh
darah.
Golongan IV :
berkhasiat untuk pengobatan dan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan sindrom ketergantungan.
Contoh: diazepam, klobazam, bromazepam,
klonazepam, khlordiazepoxide, nitrazepam
(BK,DUM,MG)
Berbentuk pil: wama-warni (ekstasi) dan kristal
putih (shabu).
Pemakaian: Ditelan (ekstasi), ditaruh dalam rokok
atau diisap melalui hidung (shabu).
Sistem kerjanya memacu otak, menyebabkan tidak
tidur, percaya diri meningkat, bersemangat, dan
jantung berdebar. Ekstasi menyebabkan rahang
kaku dan tubuh bergerak-gerak (tripping),
berkeringat dan haus, lalu murung, nafsu makan
hilang dan letih. Dapat meninggal karena
pembuluh darah otak pecah. Jika memakai shabu,
melihat atau mendengar sesuatu yang tidak ada,
rasa curiga dan dorongan bunuh diri, dapat terjadi
gangguan jiwa.
ZAT ADIKTIF lainnya yaitu zat-zat yang
mengakibatkan ketergantungan selain narkotika &
psikotropika
Contoh:
1. alkohol
2. Inhalansia (aseton, thinner cat, lem). Zat-zat
tersebut sangat berbahaya karena bisa mematikan
sel-sel otak.
3. Nikotin (tembakau)
4. Kafein
ALKOHOL : zat aktif dalam berbagai
minuman keras, mengandung etanol
yang berfungsi menekan syaraf pusat
Contoh bir, vodka, whiskey
Merupakan zat stimulan
Dapat menimbulkan ketergantungan
psikologis jika dikonsumsi melebihi 100
mg/hari atau lebih dari 2 cangkir kopi
Pemakaian obat dan zat-zat berbahaya lain
dengan maksud bukan untuk tujuan
pengobatan dan/atau penelitian serta
digunakan tanpa mengikuti aturan serta dosis
yang benar. Penggunaan terus menerus dan
berlanjut akan mengakibatkan
ketergantungan/ adiksi / kecanduan.
PENYEBAB :
1- FAKTOR ZAT ITU SENDIRI
2. FAKTOR INDIVIDU
3. FAKTOR LINGKUNGAN
(KELUARGA,SEKOLAH DAN
MASYARAKAT)
FAKTOR ZAT
Merubah pikiran
Merubah suasana hati
Merubah perasaan
Merubah perilaku
Akibatkan
ketergantungan
Mudah didapat
FAKTOR INDIVIDU FAKTOR LINGKUNGAN
Coba-coba Hub.keluarga kurang
Ingin diterima dalam harmonis
kelompok Ortu otoriter
Ikut tren
Pengaruh teman sebaya
Lingk. Rawan napza
Kenikmatan sesaat
Pendidikan agama kurang
Cari perhatian Sekolah kurang disiplin, tdk
Identitas diri tertib,tdk ada fasilitas
Pelarian dr masalah penyaluran minat & bakat
Ikut tokoh idolA Penegakan hukum lemah &
kurang konsisten
Tdk bisa berkata “tidak”
di kalangan pengguna narkoba disebut
"sakauw". Sakauw digambarkan
sebagai keadaan keluar cairan dari
lubang/pori tubuh (nangis, pilek,
muntah, diare) gelisah dan sakit
sekujur tubuh, gabungan dari semua
rasa sakit/nyeri yang hebat
PADA REMAJA
Mempunyai sifat mudah kecewa & untuk mengatasi
cenderung agresif-destruktif
Punya keinginan tdk bisa menunggu segera
Pembosan,murung, tertekan
Suka mencari sensasi
Prestasi belajar buruk, kurang olahraga, cenderung
makan berlebih
Rendah diri, cemas, obsesi, apatis, menarik diri dari
pergaulan, depresi
Riwayat penyimpangan perilaku, hub.seksual dini
Keluarga alkoholik, teman alkoholik/penyalahguna zat
psikoaktif
Pendidikan agama kurang
1. Penurunan disiplin, prestasi sekolah
2. Mudah marah , cepat tersinggung, pemurung
dan pelamun
3. Kurang bertanggung jwb, tdk jujur
4. Sering memakai kaca mata hitam pada waktu
yang tidak semestinya
5. Sering mencuri
6. Badan kurus
7. Mata membiarkan diri kotor & kusam
8. Kulit luka karena bekas suntikan
A.FISIK
Akibat zat itu sendiri:
- OPIOIDA : mandul, ggn haid, impoten, sulit BAB
- ALKOHOL : gastritis, erosi lambung, perlemakan hati, ggn
jantung, cacat janin
- GANJA : bronkitis, respon imun turun, penyusutan otak,
mandul
- KOKAIN: anemia, kurang gizi, tdk nafsu makan, ulserasi-
perforasi septum hidung, aritmia jantung
- AMFETAMIN: idem kokain
- INHALANSIA: racun hati, otak, sumsum tulang, ginjal, otot
jantung
- KAFEIN : tukak lambung, tekanan darah tinggi
- NIKOTIN : kelainan fungsi dan kanker paru
Akibat bahan campuran/pelarut
- Suntikan : emboli paru, infark paru, kebutaan