Wright, 1985), fungsi komunikasi massa : 1. Pengawasan lingkungan 2. Korelasi antarbagian masyarakat 3. Transmisi warisan sosial 4. Hiburan (Charles Wright, 1985)
FUNGSI KOMMAS Fungsi pengawasan
Yaitu memberi informasi/berita
• Memberi peringatan – mis: bencana alam • Bantuan – mis: berita ekonomi, publik, dll • Ekspos pada norma – mis: kepribadian, kejadian, korupsi, dll DISFUNGSI • Kemungkinan panik, penekanan berlebihan • Merusak – apatis, pasif, terlalu membaur FUNGSI KORELASI
Yaitu hubungan: memilih, menafsirkan, mengkritik
• Menegakkan norma sosial – konsensus, mengungkap pelanggar • Pemberian status – pemuka opini • Menghalangi ancaman stabilitas sosial – kepanikan • Memonitor – mengelola opini publik • Mengawasi pemerintah - melindungi DISFUNGSI • Meningkatkan kepatutan sosial, melanggengkan stereotip • Menciptakan kejadian palsu, kesan kepribadian • Menghalangi perubahan sosial/inovasi • Meminimalkan kritikan, penindasan oleh mayoritas • Menjaga, memperluas kekuasaan FUNGSI SOSIALISASI
Yaitu transmisi budaya: mengajari, penyampaian
warisan sosial antargenerasi • Meningkatkan kesatuan sosial – memperluas dasar pengalaman bersama • Mengurangi kemungkinan ambruknya tatanan sosial – perasaan keterasingan • Melanjutkan sosialisasi – sebelum/saat/setelah soal pendidikan, bantuan, integrasi DISFUNGSI • Mengurangi ragam bagian budaya, memperbesar masyarakat massa • Peniadaan unsur pribadi, kurangnya hubungan pribadi • Kecenderungan standarisasi, menghalangi perkembangan budaya FUNGSI HIBURAN
Yaitu sebagai hiburan/entertainment
• Rehat pribadi, lari dari kesibukan, mengisi waktu luang – kurangi kejenuhan/kebosanan • Menciptakan budaya massal (populer, massa) – misal seni musik • Ekspos massal – produk2 hiburan • Meningkatkan selera – ragam pilihan DISFUNGSI • Mendorong sikap lari dari kesibukan, sibuk mencari hiburan, sikap malas • Merusak kesenian • Menurunkan selera, menghalangi pertumbuhan selera • Merangsang gaya hidup konsumerisme • Dennys McQuail (1989) menambahkan fungsi Kommas : “Mobilisasi” “Fungsi” (mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, perang, ekonomi, pekerjaan dan kadang-kadang bidang agama). “Disfungsi” Mendorong kepanikan, sikap nonkritis, otoriter dan tidak disiplin Dye & Zeigler (dalam Pawito, 2002) menyebut fungsi politik Kommas : 1. Pemberitaan (publikasi fakta) 2. Interpretasi (tafsir & kesimpulan) 3. Sosialisasi (publikasi kebijakan) 4. Persuasi (mempengaruhi) 5. Agenda setting (penetapan isu) • Robert K.Merton (dalam Wright, 1985) menyebut 2 konsekuensi dari fungsi Kommas : 1. Fungsi nyata (manifest function) = konsekuensi yang diharapkan (function effect). 2. Misal: siaran berita = kognitif 3. Fungsi tersembunyi (latent function) = Konsekuensi yang tidak diharapkan (disfunction effect) • Contoh: program berita kriminal Dalam kaitan fungsi & efek Kommas, Mursito BM (2006) mengemukakan benang merah (kesimpulan) : 1. Aktivitas Kommas bisa menimbulkan efek yang tidak diduga (sebelumnya), tidak seperti yang diinginkan, bisa positif & negatif. • Misal: pemberitaan tentang bencana alam, tidak diduga sumbangan kemanusiaan datang mengalir (efek positif). • Misal: pemberitaan tentang bencana alam, menimbulkan ketakutan dan kepanikan massif (akibat over publication)./ efek negatif 2. Aktivitas Kommas bisa menimbulkan efek yang berbeda pada audiens, bukan hanya antarindividu, tapi individu dengan masyarakat, subkelompok dan sistem-sistem budaya. • Misal: Berita tawuran antarpemuda kampung (antarpemuda saling curiga & waspada, masyarakat jadi resah & benci, bisa meletup kerusuhan massal, ketertiban umum terganggu).