Kelompk 4
Kelompk 4
Di Susun Oleh :
KELOMPOK 4
BILAL M ARAFAH 201010300253
PERI SETIYANA 201010300030
RAFEI NADHIF 201010300017
SAFWAPUL ANAM 201010300007
KATA PENGANTAR............................................................................... !
DAFTAR ISI............................................................................................ !!
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang
1.2 Definisi Tahap
1.3 Klasifikasi Panduan
BAB II TAHAP-TAHAP DAN FASE TRANSFORMASI DALAM SISTEM BESI –
KARBON
2.1 Pengantar
2.2 Diagram Waktu-Suhu-Transformasi
2.3 Diagram Continuous-Cooling-Transformation
2.4 Pengerasan
2.5 Fasa Transformasi Logam
2.6 Contoh Kasus
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 1
PENADHULUAN
Sampai saat ini sebagian besar material rekayasa terdiri dari campuran
fasa-fasa,misalnya: Baja, solder, semen portland, batu gerinda, cat, dan fiber
glass. Campuran dari dua atau lebihfasa dalam satu material memungkinkan
terjadinya interaksi antara fasa.Diagram fase sangat membantu dalam
mengatur dan meringkas eksperimental, data pengamatan serta dapat
digunakan untuk membuat prediksi tentang proses-proses yang melibatkan
reaksikimia antara fase. Kekuatan listrik atau medan magnet dapat
diterapkansebagai pengganti suhu,tekanan, dan komposisi lainnya. Untuk
memberikan informasi tentang struktur dan fasa-fasa kesetimbangan
khususnya pada dua komponen unsur atau temperatur, maka dapat
digunakan satu jenis plot diagram fase temperatur terhadap konsentrasirelatif
dari dua alat dalam biner campuran yang disebut diagram fase biner. Oleh
karena itu,disusunlah makalah tentang diagram fasa dengan spesifikasi
diagram fasa biner ini agardapat mempermudah pembacaan fasa
kesetimbangan paduan dua komponenunsur.
1.2 DEFINISI TAHAP
Jika paduan terdiri dari satu fase dalam keadaan padat, ia bisa hanya
menjadi larutan padat atau fase intermediate dan akan dibahas di bawah ini.
Solusi padat : Solusi padat hanyalah solusi solid negara dan terdiri dari dua
atau lebih jenis atom membentuk satu tahap. Istilah pelarut digunakan untuk
merujuk pada yang lebih melimpah bentuk atom dalam larutan padat dan
istilah zat terlarut lebih sedikit melimpah Atom terlarut didistribusikan melalui
kisi-kisi dari kristal pelarut, kisi dari larutan padat yang dihasilkan pada
dasarnya itu dari pelarut murni. Namun, atom zat terlarut mungkin menempati
dua tipe posisi yang berbeda dalam kisi pelarut, seperti yang ditunjukkan Jika
mereka mengganti atom pelarut dari kisi, kombinasi yang dihasilkan adalah
padatan substitusi larutan.
MULTI - FASE ALLOYS
Jadi, untuk tujuan perhitungan, Cu, Ag dan Au bersifat univalen; Mg, Zn, Cd
dan Hg bersifat bivalen, Al adalah tri valent; Sn bersifat tetravalen, tapi
elemen transisi seperti Fe, Co, Ni dan Pd nol-valent. Sebagai contoh, rasio
elektron-atom dari senyawa Cu3AI adalah (3 X 1 + 1 X 3) / 4 = 3/2 dan
Fe5Zn21 adalah (5 X 0 + 21 X 2) / 26 = 21/13
BAB II
Tahap–Tahap Dan FasaTransformasi Dalam Sistem Besi-Karbon
2.1 Pengantar
KESIMPULAN
Kami sadar makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saya
mambutuhkan kritik dan saran dari teman-teman yang sifanya membangun.
Bagi teman-teman yang ingin menambah wawasan mengenai diagram fasa
dan solidifitas,teman-teman bisa mencari referensi lain.