Anda di halaman 1dari 17

INSTITUSI-INSTITUSI SOSIAL

RINGKASAN OLEH :
JUVITA
INSTITUSI KELUARGA
 Tipe-tipe Keluarga :

1. Keluarga bersistem konsanguinal


2. Keluarga bersistem konjugal (conjugal family)
3. Keluarga orientasi (family of orientation )
4. Keluarga prokreasi (family of procreation)
5. Keluarga batih (nuclear family)
6. Keluarga luas (extended family) joint family
virilokal
KELUARGA
 Fungsi keluarga :
• Mengatur penyaluran dorongan seks.
• Reproduksi.
• Mensosialisasikan anggota baru masyarakat.
• Mempunyai fungsi afeksi.
• Memberikan status pada anak .
• Memberikan perlindungan fisik maupun jiwa.

* Fungsi keluarga akan kacau saat adanya perceraian/perpisahan.

 Gaya hidup baru yang menyimpang :


1. Hidup bersama di luar nikah (cohabitation).
2. Keluarga orang tua homoseks (gay parent family).
3. Hidup membujang.
ATURAN MENGENAI PERKAWINAN
 pernikahan harus berasal dari anggota kelompok sendiri(endogami) atau
kelompok lain(eksogami).
 Siapa yang tidak boleh dinikahkan dalam kelompok sendiri. Incest
taboo/larangan keluarga sumbang (keluarga yang sangat dekat/masih
sedarah)
 Jumlah orang yang boleh dinikahkan dalam waktu yang sama.
 Pola-pola menetap ,Pola patrilocal ,Pola matri-patrilocal, matrilocal,
bilokal, neolocal,avunculocal.

 Aturan garis keturunan :


1. Patrilineal (sistem ditarik melalui pria).
2. Bilateral (sistem ditarik melalui fihak pria dan wanita).
3. matrilineal (sistem ditarik melalui wanita).
4. Double descent (keturunan rangkap) sistem ditarik melalui pria secara
patrilineal dan wanita secara matrilineal.
BENTUK-BENTUK PERKAWINAN

Poligini khusus(sororal
monogami Poligini(polygyny)
polynyny)
Bentuk-bentuk
perkawinan
poligami Poliandri(polyandry)

Group marriage

*Monogami = perkawinan antara seorang pria dengan seorang wanita pada waktu yang
sama.
*Poligami = perkawinan seorang pria dengan beberapa wanita dalam waktu yang sama.
*Poligini = perkawinan antara seorang pria dengan lebih dari seorang wanita pada waktu yang
sama.
*Poliandri = perkawinan antara seorang wanita dengan lebih dari seorang pria pada waktu
yang sama.
*poligini khusus = perkawinan antara seorang pria pada waktu yang sama dengan beberapa
Institusi
Pendidikan

formal nonformal informal

Media
sekolah kursus rumah massa

umum khusus
INSTITUSI PENDIDIKAN

 Sosiologi Pendidikan :
Sosiologi pendidikan makro hubungan antara
Pendidikan dan institusi lain dalam masyarakat.
Sosiologi pendidikan meso hubungan dalam suatu
organisasi pendidikan.
Sosiologi pendidikan mikro interaksi sosial yang
berlangsung dalam institusi pendidikan.
FUNGSI PENDIDIKAN
 Menurut Horton dan Hunt (1984)
• Fungsi manifest mempersiapkan anggota masyarakat
untuk mencari nafkah, mengembangkan bakat
perorangan demi kepuasan pribadi maupun bagi
kepentingan masyarakat, melestarikan kebudayaan,
menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi
dalam demokrasi dan sebagainya.
• Fungsi laten pemupukan keremajaan, pengurangan
pengendalian orang tua, penyediaan sarana untuk
pembangkangan, dan dipertahankannya siste kelas
sosial.
SEKOLAH
• Sekolah memiliki hidden curriculum tidak disadari
meskipun demikian berfungsi pula untuk menanamkan
pengetahuan, ketrampilan atau nila-nilai tertentu.
• Menanamkan nilai-nilai baru yang bertentangan dengan apa
yang diajarkan dirumah sehingga memperlemah pengendalian
orang tua terhadap anak mereka.
• Mengajarkan norma baru kespesifikan, otonomi,
universalisme, norma-norma yang tidak terlalu dipupuk di
rumah.
• Pendidikan formal berfungsi mempertahankan sistem
stratifikasi yang ada dengan cara mensosialisasi anak untuk
menerima sistem perbedaan prestise, privilese dan status yang
ada.
INSTITUSI DI BIDANG AGAMA
• Salah satu institusi terpenting yang mengatur kehidupan
manusia.
• Agama ialah suatu sistem terpadu yang terdiri atas
kepercayaan dan praktek yang berhubungan dengan hal-hal
suci, bahwa kepercayaan dan prakteknya mempersatukan
semua orang yang beriman ke dalam suatu komunitas
moral (umat). (Durkheim, 1966:62)
• Unsur-unsur dasar yang sering dijumpai pada agama, yaitu
kepercayaan agama, simbol agama, praktek agama, umat
agama, dan pengalaman agama. Definisi konsep agama
menurut Light, Keller dan Calhoun .
FUNGSI AGAMA
• Fungsi manifest agama berkaitan dengan segi-segi doktrin,
ritual, dan aturan perilaku dalam agama.
• Durkheim mengungkapkan fungsi agama positif bagi integrasi
masyarakat, baik tingkat mikro maupun makro.
• Pada tingkat mikro, menurut Durkheim bahwa melalui
komunikasi dengan Tuhannya orang yang beriman bukan hanya
mengetahui kebenaran yang tidak diketahui orang kafir tetapi
juga menjadi lebih kuat. Agama untuk menggerakan kita,
membantu kita untuk hidup
• Dari segi makro, agama memenuhi kebutuhan masyarakat untuk
secara berkala menegakkan , memperkuat perasaan dan ide
kolektif yang menjadi ciri inti persatuan masyarakat tersebut.
AGAMA DAN PERUBAHAN SOSIAL
• Agama menghambat perubahan sosial, “agama adalah candu bagi rakyat”.
• Menurut Marx karena ajaran agamalah maka rakyat menerima saja nasib
buruk dan tidak tergerak untuk berbuat sesuatu untuk memperbaiki
keadaan.
• Ahli sosiologi lainnya menentang pandangan Marx, bahwa dalam
masyarakat kaum agama merupakan kekuatan revolusioner yang memimpin
gerakan sosial untuk merubah masyarakat.
• Perubahan sosial sering diiringi gejala sekularisme didefinisikan oleh
Giddens(1989:451) sebagai proses melalui mana agama kehilangan
pengaruhnya terhadap berbagai segi kehidupan manusia.
• Definisi oleh Light, Keller dan Calhoun proses melalui mana perhatian
manusia beserta institusinya semakin tercurahkan pada hal-hal duniawi dan
perhatian terhadap hal yang bersifat rohanniah semakin berkurang. Proses
ini sering memancing reaksi dari kalangan agama, dapat berbentuk
perlawanan maupun penyesuaian diri.
INSTITUSI EKONOMI

• Institusi perekonomian mempelajari institusi yang terlibat


dalam produksi dan distribusi barang dan jasa dalam
masyarakat.
• Spesialisasi dalam sosiologi menunjang sosiologi
perekonomian antara lain, perkembangan sosiologi industri
dan sosiologi profesi.
• Pokok-pokok bahasan institusi ekonomi : pasar dan
pembagian kerja, interaksi antara pemerintah dan institusi
ekonomi, dan perubahan pada pekerjaan.
IDEOLOGI EKONOMI I
• Tiga ideologi ekonomi dari Kornblum(1988:414-421):
merkantilisme(laissez-faire capitalism), sosialisme dan
didalamnya ada sosialisme demokratis dan welfare capitalism.
• Prinsip dasar ideologi kapitalisme menurut pandangan
Adam Smith : milik pribadi(private property), motif mencari
laba(the profit motive), persaingan bebas(free competition).
• Sistem kapitalisme modern, yaitu pemupukan modal
(capital accumulation), penciptaan kekayaan (the creation of
wealth), dan ekspansionisme.
• Tiga macam kapitalisme menurut Giddens : kapitalisme
keluarga(family capitalism), managerial capitalism,
institutional capitalism.
IDEOLOGI EKONOMI II
 Ideologi sosialisme :
1. Sosioalisme non-Marxis.
2. Sosialisme Marxis.

 Asas-asas sosialisme di negara-negara sosialis seperti


penguasaan alat produksi dan pengaturan distribusi
komoditas oleh negara diterapkan. Pengaturan
produksi dan distribusi komoditas di seluruh negara
dilaksanakan secara terpusat.
Perusahaan
• Institusi-institusi di bidang ekonomi, yaitu yang melaksanakan
produksi dan distribusi barang dan jasa dalam masyarakat.
• Adanya oligopoli industri didominasi beberapa perusahaan
raksasa menyukarkan perusahaan kecil untuk dapat hidup dan
berkembang.
• Konglomerat perusahaan raksasa terdiri atas himpunan
perusahaan kecil. Contohnya kelompok Salim, Astra, Sinar Mas,
Lippo, Gudang Garam, Djarum dan sebagainya.
• Multinational Corporation usaha dan cabang di berbagai
negara sering dikritik dan mampu menghindari kekuasaan
negara dengan cara memindahkan assetnya ke luar negeri.
• Usaha kecil ditinjau dari modal dan tenaga kerja, kredit
usaha susah, dan rentan terhadap fluktuasi pasar.
INSTITUSI POLITIK
• Kornblum(1989) mendefinisikannya sebagai perangkat
norma dan status mengkhususkan diri pada pelaksanaan
kekuasaan dan wewenang.
• Contoh-contoh institusi utama bidang politik ialah eksekutif,
legislative, judikatif, militer, keamanan nasional, dan partai-
partai politik.
 Dominasi
• Dominasi perlu keabsahan(legitimacy) pengakuan
masyarakat terhadap dominasi tersebut, agar penguasa
dapat melaksanakan kekuasaanya secara sah.
• Tiga tipe ideal dominasi bagi Weber : dominasi kharismatis,
dominasi tradisional, dominasi legal-rasional.

Anda mungkin juga menyukai