Anda di halaman 1dari 9

Silicon Controlled Rectifier

Muhammad Arief Ardiansyah


Apa Itu Scr?
Silicon Controlled Rectifier (SCR) adalah
bagian dari rangkaian elektronika yang
berfungsi sebagai saklar atau pengendali. Dan
sebagai komponen semikonduktor, SCR
memiliki fungsi yang hampir sama
seperti dioda. Yakni umumnya digunakan untuk
keperluan mengalirkan arus listrik dari anoda
ke katoda. Namun berbeda dengan dioda,
SCR juga memiliki kemampuan untuk
mengendalikan tegangan atau daya sehingga
alat tersebut dikenal juga dengan istilah
controller atau pengendali.
01 Cara Kerja Scr?
Prinsip Kerja Scr?
Prinsip Kerja SCR yaitu untuk mengalirkan arus dari anoda ke katoda. Agar
SCR dapat bekerja, maka Anda perlu mengaktifkan arus listrik agar masuk
melalui terminal gate. Arus listrik ini akan masuk melalui tahanan, kemudian
memicu trigger. Kondisi trigger akan membuat tegangan yang semula PNPN
(Positif Negatif Positif Negatif) akan diubah menjadi PN saja. Ketika arus
melalui terminal gate kemudian memicu trigger, maka otomatis SCR akan
aktif dan menghubungkan terminal anoda dan katoda. Namun, meskipun
arus yang memicu trigger pada gerbang gate sudah habis atau dihentikan,
SCR masih terus dalam kondisi ON dan akan terus aktif.
Apa Fungsi Scr?
Simbol dan Bentuk Scr?
Jenis Jenis Scr dan Klasifikasinya
1.SCR Berdasarkan Packing
Jenis SCR yang pertama adalah dilihat dari bentuk fisiknya. Berdasarkan
bentuk fisik dan packingnya, SCR dibedakan menjadi lima macam di bawah
ini:
1)Stud SCR yaitu SCR yang memiliki packing bentuk baut.
2)SCR TO merupakan SCR transistor.
3)SCR SOT adalah SCR yang merupakan isotop.
4)SCR Diamond yaitu SCR yang memiliki bentuk seperti diamond.
5)SCR Press Diode yaitu SCR yang memiliki bentuk seperti kancing.
2. SCR Berdasarkan Karakteristik Bias Gate
Selain berdasarkan tampilan fisik dan packingnya, SCR juga dapat dibedakan berdasarkan karakteristik
bias gate yang dihasilkan. Karakteristik bias ini merupakan reaksi SCR berdasarkan arus yang mengalir pada
terminal gate.
1. Mode Forward Blocking SCR
Ketika menggunakan mode forward blocking, SCR berfungsi untuk menghalangi arus bias maju sehingga
terjadi pemblokiran. Lalu arus pada kaki terminal anoda dan katoda pun menjadi positif.
Ketika kaki pada terminal katoda dan anoda dalam keadaan positif, maka terminal gate akan terbuka. Dan
ketika itu terjadi, maka J2 akan menjadi bias balik, lalu J1 dan J3 posisinya adalah dalam keadaan bias maju.
2. Mode Forward Conduction SCR
Mode forward conduction merupakan kondisi dimana SCR menjadi konduksi, dari yang
semula mengalami pemblokiran. Ketika menerapkan mode ini, maka persimpangan
J2 akan mengalami break down. Lalu SCR akan berubah menjadi saklar tertutup dan beralih pada mode
konduksi. Selanjutnya, arus listrik pun akan dapat mengalir melewati komponen tersebut.
3. Mode Reserve Blocking Mode SCR
Pada mode reserve blocking, terminal J2 pada SCR akan dalam keadaan bias balik. Sedangkan terminal J1
dan J3 akan ada dalam kondisi bias maju. Hal ini dikarenakan komponen anoda maupun katoda dalam keadaan
selaras, yakni bermuatan sama-sama positif.
Mohon maaf jika ada
kekurangan karena
kesempurnaan datang
dari Allah dan
kesalahan datang dari
setan ,kita hanya korban

Anda mungkin juga menyukai