Apa Itu Scr? Silicon Controlled Rectifier (SCR) adalah bagian dari rangkaian elektronika yang berfungsi sebagai saklar atau pengendali. Dan sebagai komponen semikonduktor, SCR memiliki fungsi yang hampir sama seperti dioda. Yakni umumnya digunakan untuk keperluan mengalirkan arus listrik dari anoda ke katoda. Namun berbeda dengan dioda, SCR juga memiliki kemampuan untuk mengendalikan tegangan atau daya sehingga alat tersebut dikenal juga dengan istilah controller atau pengendali. 01 Cara Kerja Scr? Prinsip Kerja Scr? Prinsip Kerja SCR yaitu untuk mengalirkan arus dari anoda ke katoda. Agar SCR dapat bekerja, maka Anda perlu mengaktifkan arus listrik agar masuk melalui terminal gate. Arus listrik ini akan masuk melalui tahanan, kemudian memicu trigger. Kondisi trigger akan membuat tegangan yang semula PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) akan diubah menjadi PN saja. Ketika arus melalui terminal gate kemudian memicu trigger, maka otomatis SCR akan aktif dan menghubungkan terminal anoda dan katoda. Namun, meskipun arus yang memicu trigger pada gerbang gate sudah habis atau dihentikan, SCR masih terus dalam kondisi ON dan akan terus aktif. Apa Fungsi Scr? Simbol dan Bentuk Scr? Jenis Jenis Scr dan Klasifikasinya 1.SCR Berdasarkan Packing Jenis SCR yang pertama adalah dilihat dari bentuk fisiknya. Berdasarkan bentuk fisik dan packingnya, SCR dibedakan menjadi lima macam di bawah ini: 1)Stud SCR yaitu SCR yang memiliki packing bentuk baut. 2)SCR TO merupakan SCR transistor. 3)SCR SOT adalah SCR yang merupakan isotop. 4)SCR Diamond yaitu SCR yang memiliki bentuk seperti diamond. 5)SCR Press Diode yaitu SCR yang memiliki bentuk seperti kancing. 2. SCR Berdasarkan Karakteristik Bias Gate Selain berdasarkan tampilan fisik dan packingnya, SCR juga dapat dibedakan berdasarkan karakteristik bias gate yang dihasilkan. Karakteristik bias ini merupakan reaksi SCR berdasarkan arus yang mengalir pada terminal gate. 1. Mode Forward Blocking SCR Ketika menggunakan mode forward blocking, SCR berfungsi untuk menghalangi arus bias maju sehingga terjadi pemblokiran. Lalu arus pada kaki terminal anoda dan katoda pun menjadi positif. Ketika kaki pada terminal katoda dan anoda dalam keadaan positif, maka terminal gate akan terbuka. Dan ketika itu terjadi, maka J2 akan menjadi bias balik, lalu J1 dan J3 posisinya adalah dalam keadaan bias maju. 2. Mode Forward Conduction SCR Mode forward conduction merupakan kondisi dimana SCR menjadi konduksi, dari yang semula mengalami pemblokiran. Ketika menerapkan mode ini, maka persimpangan J2 akan mengalami break down. Lalu SCR akan berubah menjadi saklar tertutup dan beralih pada mode konduksi. Selanjutnya, arus listrik pun akan dapat mengalir melewati komponen tersebut. 3. Mode Reserve Blocking Mode SCR Pada mode reserve blocking, terminal J2 pada SCR akan dalam keadaan bias balik. Sedangkan terminal J1 dan J3 akan ada dalam kondisi bias maju. Hal ini dikarenakan komponen anoda maupun katoda dalam keadaan selaras, yakni bermuatan sama-sama positif. Mohon maaf jika ada kekurangan karena kesempurnaan datang dari Allah dan kesalahan datang dari setan ,kita hanya korban