Anda di halaman 1dari 45

Program Deteksi Dini Kanker

Leher Rahim dan Payudara


Apa itu Leher Rahim?
Bagaimana mememeriksa leher rahim?
Kanker adalah…

penyakit tumor ganas yang dapat menyebar


(metastasis) ke organ-organ yang lain dan
menyebabkan kematian
Apa penyebab
Kanker Leher Rahim?

 Infeksi Virus HPV yang onkogenik pada


saluran reproduksi perempuan *

*Hingga saat ini ada 15 jenis virus HPV yang onkogenik,


dan yang tersering adalah HPV 16 dan 18;
Dua jenis virus HPV non onkogenik yang paling
sering menginfeksi saluran reproduksi perempuan
adalah HPV 6 dan 11 yang dapat menyebabkan kutil
kelamin/kondiloma dan juga lesi prakanker serviks
Data Globocan 2002
Kanker Leher Rahim
 Setiap menit satu kasus baru di dunia
 Setiap 2 menit satu kasus meninggal di
dunia

 Setiap hari 40 kasus baru Kanker Leher


Rahim di Indonesia
 Setiap hari 20 kasus Kanker Leher
Rahim meninggal di Indonesia !
HPV
 Virus papilloma relatif kecil—hanya ada
dua strand DNA dalam satu sel bundar,
atau amplop, yang menyerupai bola golf
ketika diperbesar dengan mikroskop
elektron
Bagaimana seorang perempuan
dapat terinfeksi virus HPV?

 Sebagian besar melalui kontak seksual

 Karena itu..
“semua perempuan yang sudah pernah
melakukan kontak seksual berisiko
menderita Kanker Leher Rahim!”
INFEKSI HPV
( HUMAN PAPILLOMA VIRUS )
 Saat ini, tidak ada pengobatan untuk infeksi
HPV
 Setelah terinfeksi, seseorang sangat mungkin
akan terinfeksi seumur hidupnya
 Infeksi aktif dikendalikan oleh sistim kekebalan
tubuh dan dapat menjadi tidak aktif selama
beberapa waktu. Namun demikian, tidak
mungkin memprediksi apakah atau kapan virus
tersebut akan aktif kembali
MEROKOK
PENURUNAN
KEKEBALAN
TUBUH

PASANGAN SEKSUAL
LEBIH DARI SATU

KANKER LEHER RAHIM


PADA IBU DAN
SAUDARA PEREMPUAN

Faktor-faktor yang
meningkatkan risiko
HUBUNGAN SEKS PERTAMA
USIA KURANG DARI 20 TAHUN Kanker Leher Rahim
Fakta tentang Kanker Lhr rahim
 Hanya diderita oleh perempuan yang
sudah pernah melakukan kontak seksual
 Perkembangan penyakit membutuhkan
waktu lama , antara 10-20 tahun
 Pada stadium awal tidak menimbulkan
gejala
 Dapat dicegah!
Perjalanan Penyakit
Kanker Leher Rahim
WAKTU Bulan Tahun

Epitel Infeksi HPV / NIS I NIS II NIS III Karsinoma


Normal Koilositosis

Lesi Intraepitel Serviks Lesi Intraepitel Serviks


Derajat Rendah (LISDR) Derajat Tinggi (LISDT)
Bagaimana Mencegah Kanker
Leher Rahim?
 Pencegahan primer: Imunisasi HPV
 Edukasi Hindari Faktor Risiko (bila
mungkin)!
 Pencegahan sekunder : Deteksi Dini 
memeriksakan diri secara teratur , minimal
satu tahun sekali untuk dilakukan tes
skrining terhadap Kanker Serviks ( tes
Pap, tes IVA- inspeksi visual dengan
aplikasi asam asetat, tes HPV)
Pemeriksaan Skrining Kanker
Leher Rahim
 Tes HPV dapat mendeteksi adanya infeksi
menetap HPV risiko tinggi yang berpotensi
menyebabkan Kanker Leher Rahim
 Tes Pap, tes IVA mendeteksi sel-sel epitel
leher rahim yang berpotensi untuk
berubah menjadi kanker (lesi prakanker)
sebelum menjadi kanker leher rahim
TesIVA

( Inspeksi Visual dengan Aplikasi


Asam Asetat )
Konsep Teknik Visual
Diagram Epitel Serviks
Setelah pemberian asam asetat
Zona Transformasi

SSK baru

SSK
lama

Daerah epitel
kolumner

Daerah Epitel
Metaplasia
Skuamosa

Daerah epithel
skuamosa asli
Tampilan Serviks Skematis

Epitel skuamousa asli/lama

SSK lama

Epitel metaplasia skuamousa

Epitel kolumnar

Ostium eksternal

SSK baru

Zona Transformasi
Teknik Pemeriksaan IVA

 Klien dalam posisi litotomi


 Dipasang spekulum cocor bebek dengan
penerangan lampu 100W
 Pemeriksa menampakkan serviks untuk
mengenali tiga hal: curiga kanker, curiga
infeksi, serviks normal dengan daerah
transformasi yang dapat atau tidak dapat
ditampakkan
Teknik Pemeriksaan IVA
 Bila serviks tampak normal dengan daerah
transformasi yang dapat dikenali seluruhnya
maka permukaan serviks dibasahi dengan
asam asetat 5%
 Tunggu 1-2 menit sambil mengamati
perubahan yang terjadi pada
serviks
 Hasil negatif bila tidak didapatkan gambaran
epitel putih pada daerah transformasi
 Hasil positif/atipik bila didapatkan gambaran
epitel putih pada daerah transformasi
Keunggulan tes IVA1,2
 Akurasi tes IVA pada beberapa penelitian terbukti cukup
baik
 Sensitivitas setara dengan tes Pap untuk mendeteksi
lesi derajat tinggi (80-90%)
 Nilai Prediksi Negatif untuk hasil negatif amat tinggi (90-
99%)
 Pelatihan IVA untuk tenaga medis lebih cepat dan
sederhana dibandingkan sitoteknisi
 Hasil pemeriksaan dapat segera diketahui
 Murah dan sederhana
 Dapat dikerjakan pada fasilitas kesehatan dg sumber
daya terbatas
 Dapat dikerjakan kapan saja, tidak perlu persiapan
klien
1. Report of WHO Consultation,2002
Keterbatasan tes IVA1,2
 Spesifisitas lebih rendah dari tes Pap (positif
palsu lebih tinggi)
 Angka hasil tes positif tinggi (10-35 %)
 Nilai Prediksi Positif untuk hasil tes positif
rendah (10-30%)
 Terapi dapat berlebihan pada kondisi dimana
dilakukan skrining dan terapi sekaligus
 Kemampuan yang amat terbatas untuk
mendeteksi lesi pada endoserviks

1. Report of WHO Consultation,2002


2. ACCP. A Manual for Managers,2004
Apa Kemungkinan dari Hasil Tes
IVA Positif?
 Lesi Prakanker yang berpotensi menjadi Kanker
Leher Rahim karena disebabkan oleh HPV
Onkogenik
 Lesi Prakanker yang dapat menghilang sendiri
atau tidak berpotensi menjadi Kanker Leher
Rahim karena disebabkan oleh HPV non
onkogenik (HPV 6 dan 11)
 Epitel metaplasia yang merupakan epitel normal
leher rahim
 Kanker leher rahim yang masih dalam stadium
amat dini
Apa Kemungkinan dari Hasil tes
IVA Negatif?
 Lesi tidak nampak karena berada dalam
kanalis servikalis (saluran leher rahim)
Metoda Skrining Visual
 Unaided Visual Inspection (down staging)
 VIA/IVA (inspeksi visual dengan aplikasi
asam asetat)
 VILI (inspeksi visual dengan aplikasi lugol
iodine)
 VIAM (visual inspection with acetic acid
application and magnification)
 Servikografi
 Kolposkopi
Servikografi
 Dibuat foto
pembesaran serviks
dengan
menggunakan
kamera khusus
setelah dipulas
dengan asam asetat
3%
Serviskop
Pengobatan
Lesi Prakanker
 Bila ditemukan pada fase lesi prakanker ,
keberhasilan pengobatan mendekati 100
persen!
 Sederhana
 Umumnya dapat dikerjakan di poliklinik
tanpa pembiusan
 Bentuk pengobatan : diatermi, terapi krio,
laser
TERAPI KRIO
TERAPI KRIO
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai