Anda di halaman 1dari 17

PROPERTI

MATERI
AL
M U H A M M A D Z H A F R A N IFFAT T A Q Y A R I F (F4401211009)
F A R H A N F I R A N A F E B R I V A L (F4401211010)

Pengetahuan Bahan Konstruksi


MACAM-MACAM MATERIAL

T A N A H LIAT KERIKIL MISELIUM


P e r t u m b u h a n vegetatif jamur
Tanah liat adalah tanah Kerikil ialah b ebatuan
berfilamen yang mengikat
yang terbentuk karena kecil, biasanya batu ba ha n organik melalui
granit yang jaringan mikrofilamen hifa
proses pelapukan d a l a m proses biologis alami
kerak b u m i d a n dipecahkan. yang dapat dimanfaatkan
untuk menghasilkan b ah a n
disusun oleh batuan kompos it
feldspatik.
Tanah
Liat
Tanah yang unik. Teksturnya lembut dan mempunyai
sifat istimewa yaitu plastis. Bukan karena tanah liat itu
mengandung banyak air, tetapi memang secara
struktur molekul tanah liat memiliki susunan yang
teratur dan
partikelnya berbentuk lembaran hexagonal (segienam)
datar dan bertumpuk-tumpuk.
PROPERTI
TANAH LIAT

Berbentuk seperti lempengan kecil- kecil hampir berbentuk segi enam


dengan permukaan yang datar
Bersifat plastis (mudah dibentuk)
Unsur kimia tanah liat termasuk hidrosilikat alumina dan dalam keadaan
murni mempunyai rumus: Al2O3 2SiO2 2H2O
Keunggulan
Mampu menyerap
panas dan suara Kelemahan
dengan baik Mudah pecah
Sulit dirusak rayap Mudah berlumut
Harga relatif
murah
Atap terutam bangunan-
bangunan, a
bangunan klasik
Batu bata merah tangga dan dekorasi,
Perabotan
seperti guci, rumah
kendi,
dll.

APLIKASI TANAH
LIAT
KERI KI
L
Hasil dari disintegrasi dari batu-batuan
atau batu pecah yang diperoleh dari
pemecahan manual atau mesin.
PROPERTI
KERI KI L

Sebagian besar merupakan pecahan dari batuan besar, pada umumnya


berasal dari granit
Keunggulan Kelemahan
Kuat dan kokoh Kurang ramah
lingkungan jika
diekspolitasi
secara berlebihan
Pada umum nya digunakan
sebagai agregat kasar pada beton

APLIKASI KERIKIL
MISELIUM

Bahan yang berasal dari pertumbuhan vegetatif


jamur berfilamen yang mengikat bahan organik
melalui jaringan mikrofilamen hifa dalam proses
biologis alami yang dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan bahan komposit.
PROPERTI
MI SELI UM

Terdiri dari hifa individu yang tumbuh dari spora strain miselium
jamur dan mengkonsumsi bahan baku yang mengandung
karbon dan nitrogen.
Keunggulan Kelemahan
Bahannya dapat ditanam secara
lokal, mengurangi energi dan Masih perlu
waktu yang dibutuhkan untuk
transportasi.
pengembangan
Komponen bangunan yang untuk pengunaan
terikat miselium dapat bertindak
untuk membalikkan emisi komersial
karbon melalui penyerapan
karbon
Pengganti polimer sintetik
turunan minyak bumi dan gas alam
yang
m udahsangat
terbakar plastik
(m isalnya, termasuk busa
insulasi)
Kayu rekayasa berbasis resin

APLIKASI MISELIUM
INOVASI CAMPURAN MATERIAL

T A N A H LIAT K E R IK IL M I SE LI U M
Ba ha n ini diharapkan m e m i l i k i sifat yang ko koh (kerikil), tahan panas
(tanah liat) d a n alami (miselium). Selain itu, diharapkan kekurangan yang
dimiliki oleh tanah liat, yaitu m u d a h b e r l u mu t dapat diikat oleh jamur dari
miselium, sehingga justru m e m p e r k u a t campuran. C a m p u r a n tersebut
dapat digunakan sebagai alternatif b a han konstruksi yang m e m i l i k i
kegunaan yang sama seperti batu bata biasa atau beton.
Simpulan
1.Bah an kerikil, tanah liat, d a n m i s e l i u m
m e m i l i k i kelebihan d a n kekurangan masing-
masing.
2.Kekurangan d a n kelebihan dari masing-
masing b ah an dapat ditutupi satu sama lain
jika dapat disesuaikan.
Saran
P e n c a m p u r a n ba h an miselium, kerikil
d a n tanah liat perlu dikaji lebih lanjut
untuk m e n e n t u k a n jumlah kadar c a m p u r a n
yang pas. Selain itu, beberapa kekurangan
dari masing-masing b ah an harus ditutupi
dengan
pengelolaan yang tepat. Terakhir,
p en g gu n aa n campurannya ju g a h aru s

KESIMPULAN d ijab arkan leb ih sp esifik


lag i konstruksi.
d i b id an g
DAFTAR
PUSTAKA
Esra Tulus Beri Pandapotan Turnip. 2016. Pemanfaatan Limbah Beton Sebagai Pengganti Agregat Kasar Pada
Campuran Beton. Surabaya: FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA. http://repository.untag-
sby.ac.id/354/?msclkid=012067b9be7e11ecb298e3fc03b2ae15.
Heisel F, Schlesier K, Lee J, Rippmann M, Saeidi N, Javadian A, Nugroho, Adi R, Hebel D, Block P. 2017. Design of a
load-bearing mycelium structure through informed structural engineering. Proceeding of the World Congress on
Sustainable Technologies (WCST)., siap terbit. http://www.block.arch.ethz.ch/brg/publications/781.
Hudha W, Darma Setyawan S, Stefani C, Potensi S. 2019. Inovasi High Early Strength Concrete Dengan
Pemanfaatan Limbah Batu Granit, Cangkang Kerang Dan Fly Ash. Jurnal Proyek Teknik Sipil. 2(2):24–30.
https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/potensi.
Jones M, Bhat T, Huynh T, Kandare E, Yuen R, Wang CH, John S. 2018. Waste-derived low-cost mycelium composite
construction materials with improved fire safety. Fire and Materials. 42(7):816–825. doi:10.1002/fam.2637.
Jones M, Mautner A, Luenco S, Bismarck A, John S. 2020. Engineered mycelium composite construction materials
from fungal biorefineries: A critical review. Materials and Design. 187:1–16. doi:10.1016/j.matdes.2019.108397.
KEJURUAN KPDKDPSM. 2013. PENGOLAHAN TANAH LIAT 1. Jakarta: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN.
Tanubrata M. 2019. Bahan-Bahan Konstruksi dalam Konteks Teknik Sipil. Jurnal Teknik Sipil. 11(2):132–154.
doi:10.28932/jts.v11i2.1407.
Yustana P. 2012. Karakteristik Tanah Liat Dan Pengaruhnya Terhadap Keberhasilan Warna Glasir. Corak.
1(1):62–77. doi:10.24821/corak.v1i1.2313.

Anda mungkin juga menyukai