ANEMIA APLASTIC
Dosen Pengampu : Halimah, Ns.Sp.Kep.An
1. Windah maria belen. PO71200200047
2. Mai lani nadia samsika PO71200200051
3. Annisa yulia putri. PO71200200043
4. Sarina. PO71200200027
5. Vika fransiska. PO71200200057
6. Muhammad rafi. PO71200200071
7. MHD.Rahman syarif. PO71200200033
8. Delvi mardiana. PO71200200063
9. Mutti’ah Arafah. PO71200200029
Kelompok 3
Tk 2A D-III Keperawatan
DEFINISI
● Anemia aplastik adalah gangguan kegagalan
susmsum tulang yang menyebabkan penipisan
semua unsur sumsum .produksi sel-sel darah
menurun atau terhenti .terjadi pansitopenia dan
hiposelularitas sumsum
.
Penyebab Anemia Aplastik
1. Bahan kimia,benzen,insektisida, senyawa 3. Radiasi: sinar rontgen, radioaktif
As Au Pb 4. Faktor individu : alergi terhadap
obat,bahan kimia dan sebagainya.
2. Obat:kloramfenikol, mesantoin
(antikonvulsam), piribenzamine 5. Infeksi, keganasan, gangguan endokrin
OGI
besi oleh h hemofilia
tulang
Penurunan
●Adanya suatu anemia mencerminkan SDM
Hb
adanya suatu kegagalan sumsum atau berkurang
Anemi
kehilangan sel darah merah berlebihan atau a
Suplai O2
keduanya. Kegagalan sumsum (misalnya nutrisi
dan ke
berkura
jaringan
berkurangnya eritropoesis) dapat terjadi ng
Gastrointesti Hipoksi SS Ganggu
akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, anperfu
nal a P jaringa
si
invasi tumor atau penyebab lain yang belum Penurunan kerja Mekanis
anaer Reaksi n
GI me saraf
antar
diketahui. Sel darah merah dapat hilang Peristalti Kerja ATP
ob berkurang Resiko
kmenuru menuru
lambung Pusin
melalui perdarahan atau hemolisis n n berkurang g cedera
Makana Asa Kelelaha Energi untuk
(destruksi). sulit
n lambun
m n antibo
i
memberntuk
dicerna meningk
g Intoleran d berkuran
Konstipa at aktivita
Anoreks si g
Resiko
si Mua s
ia infeksi
l Defis
Ketidakseimbangperawatan
it
nutrisi kurang diri
an
kebutuhan
dari
tubuh
Pemeriksaan
Komplikasi Penunjang
1. Jumlah pemeriksaan darah lengkap
1. Sepsis
dibawah normal (Hemoglobin < 12 g/dL,
2. Sensifiitas terhadpa antigen donor yang Hematokrit < 33%, dan sel darah merah)
bereaksi silang menyebabkan perdarahan 2. Feritin dan kadar besi serum rendah pada
yang tidak terkendali. anemia defisiensi besi 3. Kadar B12 serum
3. Graff versus host disease(timbul setelah
pencangkokan sumsum tulang) rendah pada anemia pernisiosa
4. Tes comb direk positif menandakan anemia
4. Kegagalan cangkok sumsum (terjadi setelah hemolitik autoimun
transplantasi sumsum tulang) 5. Hemoglobin elektroforesis mengidentifikasi
5. Leukimia mielogen akut- berhubungan tipe hemoglobin abnormal pada penyakit sel
dengan anemia fanconi. sabit
6. Tes schilling digunakan untuk mendiagnosa
defisiensi vitamin B12
Penatalaksanaan Medis
1. Pasien mengatakan lemah, letih dan lesu, pasien mengatakan nafsu makan menurun, mual dan sering
muntah. lemah, pusing, adanya pendarahan, kadang-kadang sesak nafas dan penglihatan kabur
2. Rambut tampak kering, tipis, mudah putus, wajah tampak pucat, bibir tampak pucat, konjungtiva
anemis, biasanya juga terjadi perdarahan pada gusi dan telinga terasa berdengung
3. Jugular venous pressure akan melemah, pasien tampak sesak nafas ditandai dengan respiration rate
pada kanak-kanak (5-11 tahun) berkisar antara 20-30x per menit.
4. Perdarahan saluran cerna, hepatomegali dan kadang-kadang splenomegali
5. Pengkajian ditempat –tempat perdarahan dan gejala hemoragi.
6. kaji tanda-tanda infeksi.
7. Kaji tingkat aktivitas.
Selasa/ 01 Juni 2021 Pola nafas tidak efektif b.d Penurunan energi
Selasa/ 01 Juni 2021 Perfusi jaringan tidak efektif b.d Penurunan Konsentrasi Hemoglobin
4. Turgor kulit
normal
DIAGNOSIS KEPERAWATAN PRIORITAS LENGKAP DENGAN
INTERVENSI INOVASI
reseptor nyeri dan subkutan lain pada tempat cedera dengan menghambat
ran darah ke suatu area dan kemungk-inan dapat menurunkan nyeri dengan
mempercepat penyembuhan.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN PRIORITAS LENGKAP DENGAN
INTERVENSI INOVASI
3 Nyeri Akut b.d Inflamasi Massage (pijatan)
.
Referensi: Jurnal STIKES St. Paulus Ruteng