Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN THALASEMIA

STASE ANAK

PEMBIMBING
Nur Sa’Adah, S.Kep.,Ns

OLEH :
Endang Margianti
NPM. 2114901110112

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM PROFESI NERS
BANJARMASIN 2022
LAPORAN PENDAHULUAN

Definisi : Thalasemia merupakan Etiologi : Thalasemia adalah faktor genetik Klasifikasi :


sindrome kelainan yang (herediter). Thalasemia merupakan penyakit 1.Thalasemia mayor
diwariskan (inherited) dan masuk anemia hemolitik dimana terjadi kerusakan sel 2.Thalasemia minor
kedalam kelompok darah merah didalam pembuluh darah sehingga 3.Thalasemia intermediet
hemoglobinopati, yakni kelainan umur eritrosit menjadi pendek (kurang dari 100
yang disebabkan oleh gangguan hari). Penyebab kerusakan tersebut karena
sintesis hemoglobin akibat mutasi hemoglobin yang tidak normal (hemoglobinopatia)
didalam atau dekat gen globin dan kelainan hemoglobin ini karena adanya
(Huda Nur Arif, 2015). gangguan pembentukan yang disebabkan oleh Pathway
Gangguan struktural pembentukan hemoglobin
(hemoglobin abnormal) (Hasan & Alatas, 2016).
Kulit menjadi
Keturunan,
kelabu
Tidak seimbangnya alpha
dan beta asam amino
Limpa Splenomegali Nyeri

Produksi rantai globin


berkurang/tidak ada Jantung Gagal jantung
Hemosiderosis
Endokrin Ggg tumbang
Produksi Hb berkurang
Tranfusi Curah Kontraktilit
berulang Anemia Jaringan jantung as jangtung
berat kurang O2 meningka menurun
Sel darah merah
mudah rusak t
Anemia
Kerja
lambung Anorexia Asupan Resti nutrisi
Ertitrosit tidak stabil nutrisi
menuru kurang dari
n turun
kebutuhan

Hemolisis
Antibodi
menurun

Suplai O2 berkurang Ketidakefektifan perfusi


jaringan perifer
Antibodi Resiko
menurun Infeksi

Ketidakseimbangan Kelemahan
suplai O2 dengan Intoleransi aktivitas Hipertermi
kebutuhan

(Sumber : NANDA NIC-NOC.2020)

Manifestasi klinik menurut Komplikasi yang dapat terjadi Penatalaksanaan Menurut


(Indriati, 2014). menurut (Hasan & Alatas, 2016). Rudolph (2016)
1.Anemia dengan gejala seperti 1.gagal jantung. 1.Medikamentosa :
pucat, demam tanpa penyebab 2.Transfusi darah yang berulang- Pemberian iron chelating
yang jelas, tidak nafsu makan, ulang dan proses hemolisis agent (Desferoxamine,
infeksi berulang dan pembesaran menyebabkan kadar besi dalam Vitamin C 100-250
limfa/hati. darah sangat tinggi, sehingga mg/hari, Asam folat 2-5
2.Anemia progresif, hipoksia kronis ditimbun dalam berbagai mg/hari, Vitamin E 200-
seperti nyeri kepala, nyeri jaringan tubuh seperti hepar, 400 IU
precordial, tulang, penurunan limpa, kulit, jantung, dll. Hal ini 2.Bedah : Transplantasi
toleransi terhadap latihan, lesu dapat mengakibatkan gangguan sumsung tulang telah
dan enorexia. fungsi alat tersebut memberi harapan baru
Pemeriksaan Penunjang
1. Darah tepi
2. Sumsum tulang
3. Pemeriksaan khusus

N Diagnosa Nursing Outcome Nursing Intervention


o Keperawatan
1 Ketidakefektifan NOC : NIC :
- Circulation status
perfusi jaringan Peripheral Sensation Management
- Tissue perfusion:
perifer cerebral -Monitor adanya daerah tertentu yang
Kriteria Hasil hanya peka terhadap panas, dingin,
- Tekanan systole dan tajam dan tumpul
diastole dalam rentang -Monitor adanya paretese
yang diharapkan
- Tidak ada ortostatik -Instruksikan keluarga untuk
hipertensi mengobservasi kulit jika ada isi atau
- Tidak ada tanda tanda laserasi
peningkatan tekanan -Gunakan sarung tangan untuk proteksi
intra kranial -Batasi gerakan pada kepala, leher, dan
- Berkomunikasi dengan punggung
jelas dan sesuai dengan
-Monitor kemampuan BAB
kemampuan
- Menunjukkan perhatian, -Kolaborasi pemberian analgetik
konsentrasi dan orientasi -Monitor adanya tromboplebitis
- Memproses informasi -Diskusikan mengenai penyebab
- Membuat keputusan perubahan sensasi
dengan benar
2 Nyeri Akut NOC: NIC
- Pain level Cardiac Care
- Pain control - Evaluasi adanya nyeri dada
- Comfort level
- Catat adanya disritmia jantung
Kriteria Hasil:
- Mampu mengontrol - Catat adanya tanda dan gejala
nyeri (tahu penyebab penurunan cardiac output
nyeri, mampu - Monitor status kardiovaskular
menggunakan teknik - Monitor status pernafasan yang
nonfarmakologi untuk
menandakan gagal jantung
mengurangi nyeri,
mencari bantuan), - Monitor abdomen sebagai indicator
- Melaporkan bahwa penurunan perfusi
nyeri berkurang dengan - Monitor balance cairan
menggunakan - Monitor adanya perubahan tekanan
manajemen nyeri darah
- Mampu mengenali nyeri
(skala intensitas, - Monitor respon pasien terhadap efek
frekuensi dan tanda pengobatan antiaritmia
nyeri) - Atur periode latihan dan istirahat
- Menyatakan rasa untuk menghindari kelelahan
nyaman setelah nyeri - Monitor toleransi aktivitas pasien
berkurang
- Monitor adanya dyspnea, fatigue,
takipneu, dan ortopneu
Fluid management
- Pertahankan catatan intake dan
output yang akurat
- Monitor hasil HB yang sesuai
dengan retensi cairan (BUN, Hmt,
osmolaritas urin)
- Monitor status hemodinamik
termasuk CVP, MAP, PAP, dan
PCWP
- Monitor vital sign
- Monitor indikasi retensi/kelebihan
cairan (cracles, CVP, edema,
distensi cena leher, asites)
- Kaji lokasi dan luas edema
- Monitor masukan makanan/ cairan
dan hitung intake kalori
- Monitor status nutrisi
- Batasi masukan cairan pada keadaan
hiponatermi dilusi dengan serum
Na< 130 mEq/I
- Kolaborasi dokter jika tanda cairan
berlebih muncul memburuk
Fluid monitoring
- Tentukan riwayat jumlah dan tipe
intake cairan dan eliminasi
- Tentukan kemungkinan faktor
resiko dari ketidakseimbangan
cairan
- Monitor berat badan, BP, DR dan
RR
- Monitor serum dan elektrolit urine
- Monitor osmolaritas urine
- Monitor tekanan darah dan
perubahan irama jantung
- Catat secara berkala intake dan
output
- Monitor tanda dan gejala dari
edema.
3 Risiko Infeksi NOC NIC
- Immune Status Infection Control (Kontrol infeksi
- Knowledge : Infection - Bersihkan lingkungan setelah
control dipakai pasien lain
- Risk control - Pertahankan teknik isolasi
- Batasi pengunjung bila perlu
Kriteria Hasil: -  Instruksikan pada pengunjung
- Klien bebas dari tanda untuk mencuci tangan saat
dan gejala infeksi berkunjung dan setelah berkunjung
- Mendeskripsikan proses meninggalkan pasien
penularan penyakit, - Gunakan sabun antimikrobia untuk
faktor yang cuci tangan
mempengaruhi penularan - Cuci tangan setiap sebelum dan
serta penatalaksanaannya sesudah tindakan keperawatan
- Menunjukkan - Gunakan baju, sarung tangan
kemampuan untuk sebagai alat pelindung
mencegah timbulnya - Pertahankan lingkungan aseptik
infeksi selama pemasangan alat
- Jumlah leukosit dalam - Ganti letak IV perifer dan line
batas normal central dan dressing sesuai dengan
- Menunjukkan perilaku petunjuk umum
hidup sehat - Gunakan kateter intermiten untuk
menurunkan infeksi kandung
kencin
- Monitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan local
- Instruksikan pasien untuk minum
antibiotik sesuai rese
- Ajarkan pasien dan keluarga tanda
dan gejala infeksi
- Ajarkan cara menghindari infeks
- Laporkan kecurigaan infeksi

DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Rusepno & Alatas, Husein (editor). (2016). Buku Kuliah Umum Ilmu Kesehatan
Anak jilid III. Jakarta: FKUI.
Huda Nur Arif, 2015. “Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa medis
NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: Mediaction.

Rudolph, Abraham M, et al. (2016). Buku Ajar Pediatric Rudolph Ed.20. Jakarta: EGC.

Willkinson, Judith M. (2015). Buku Saku Diagnosisi Keperawatan, diagnosis NANDA,


intervensi NIC, kriteria hasil NOC. Jakarta: EGC.
Palangka Raya, 8 Juli 2022

Preseptor Akademik Ners Muda

Nur Sa’Adah, S.Kep.,Ns Endang Margianti

Anda mungkin juga menyukai