Dosen Pembimbing :
Yenny Okvitasari, Ns.,M.Kep
Ria Asihai, S.Kep., Ns
OLEH :
Endang Margianti
NIM : 2114901110112
TAHUN 2022
Laporan Pendahuluan Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP)
asuhan keperawatan.
1) Praktik keperawatan
Association (ANA):
klien
tindakan yang ditetapkan dan dilakukan oleh perawat secara mandiri atas
masalah kesehatan/keperawatan.
secara optimal.
f) Evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tujuan serta pengkajian
profesional yang sudah ada dan akan terus dikembangkan di masa depan
perawat, maka setiap perawat hanya melakukan satu atau dua jenis
pasien di bangsal.
b) MAKP tim.
Metode ini menggunakan tim yang terdiri atas anggota yang berbeda-
pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3 tim/grup yang terdiri atas
c) MAKP primer.
d) MAKP kasus.
saat ia dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk
setiap sif, dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh
orang yang sama pada hari berikutnya. Metode penugasan kasus biasa
Model MAKP tim dan Primer digunakan secara kombinasi dari kedua
sistem.
3) Ketenagaan
2012):
1) Formula Gillies
A x B x 365
Tenaga Perawat = (365−C)x jam kerja/hari
dibutuhkan pasien)
2) Formula Douglas
makan obat harus tetap ditunggui agar tidak salah obat. Pasien
masih bisa mandi sendiri, mandi sendiri atau memenuhi
TT : Tempat Tidur
4) Formula Ilyas
A xBx365
Tenaga Perawat (TP) = 255 x jamkerja/hari
Keterangan:
(365- (12 hari libur nasional 12 hari libur cuti tahunan) x ¾ = 255
hari
Keterangan :
A = hari kerja
B = cuti tahunan
F = waktu kerja
berikut :
kompetensi.
di rumah sakit.
pasien
bulan
faktor kelonggaran
utamanya adalah :
manusia
manusia
4) Dokumentasi
a) Pengertian
pemulangan.
kesehatan laiinya.
keperawatan.
pengadilan.
g) Penelitian; catatan klien merupakan sumber data yang berharga
pelayanan tersebut.
c) Sistem pencatatan
1) Pencatatan tradisional
a) Lembar penerimaan
b) Lembar muka
2) Pencatatan nontradisional
5) Aspek Penelitian
yaitu:
2006), yaitu:
governance: a model from long term care. Model ini didasarkan pada
kegiatan penelitian.
2006).
tahun 1973 (Clifford & Horvath, 1990; Hoffard & Woods, 1996, as
pengembangan.
primer. Ini berarti bahwa sistem asuhan didesain agar setiap klien
tinggal di rumah sakit, tetapi juga setelah klien pulang dari rumah
dokter primer.
asuhan keperawatan.
keputusan pada tingkat ruang rawat oleh suatu panitia. Oleh karena
itu, pada tingkat ruang rawat terdapat beberapa panitia yang meliputi
keperawatan primer
klien
dicapai.
klinik (CCM)
tim lainnya.
kerangka waktu
lebih detail
bimbingan kepada PP
pemanfaatan sumber-sumber
pemulangan klien.
b) Perawat primer
ruang rawat.
tidak langsung
dengan tepat
1) Kualifikasi LPN
2) Peran LPN
keperawatan.
b) Rekruitmen LPN
ruang model
positif tentang model tersebut, dan lama hari rawat serta angka infeksi
in Sitorus, 2006).
6) Shared Governance
mereka.
tingkat unit.
tenaga kesehatan.
keperawatan terbaik.
2. Patient Safety
sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem
sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
medication).
operasi.
Segala upaya dilakukan agar tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan
unit pelayanan.
4) Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi
pasien.
menuju keselamatan pasien bagi staf rumah sakit dilakukan dengan tujuh
cara meliputi:
kebijakan rumah sakit terkait peran dan tanggung jawab individu bila
terjadi insiden.
pelatihan staf.
penilaian resiko.
insiden.
4) Memastikan tindakan yang benar dan letak anggota tubuh yang benar
nosokomial.
meliputi:
kesadaran masyarakat.
tanpa dukungan pimpinan yang kuat maka tidak akan pernah terjadi
Nomor 1691/MenKes/Per/VIII/2011).
terjadi insiden.
staf.
pasien.
menunjukkan:
B. Penelitian Terdahulu
dari 38 responden diperoleh hasil 35 (92,1%) sudah baik dan 3 (7,9%) dengan
hasil sedang. Untuk tingkat kepuasan pasien, masih 47,4% responden masih
tidak puas dengan pelayanan keperawatan yang diberikan. Kejadian INOS
pasien tanpa implementasi MPKP dengan hasil pasien pada kelompok kasus
memiliki rata-rata tingkat kepuasan yang lebih baik (122%) dari pada pasien
supervisi dengan kinerja perawat dalam penerapan MPKP dengan hasil analisis
Model MPKP
- MPKP Pemula
- MPKP I
Spesifikasi
- MPKP II MPKP
- MPKP III
Praktik Keperawatan Insiden
Keselamatan
Pasien:
Metode Pemberian Askep
Ketenagaan 1. Kejadian Tidak
Dokumentasi Aspek Penelitian Diharapkan
(KTD)
2. Kejadian Nyaris
Cidera (KNC)
3. Kejadian Tidak
Cidera (KTC)
4. Kondisi Potensial
Cidera (KPC)
: diteliti
: tidak diteliti