A. DEFINISI
Anemia merupakan salah satu gangguan defisiensi gizi yang paling sering terjadi pada
ibu hamil di negara berkembang. Anemia selama kehamilan umumnya dikaitkan dengan
hasil kehamilan yang buruk dan dapat mengakibatkan komplikasi yang mengancam
kehidupan ibu dan janin.
B. ETIOLOGI
1. Genetik
Hemoglobinopati
Thalasinia
Abnormal enzim glikolitik
Panconi anemia
2. Nutrisi
3. Perdarahan
4. Immonologi
5. Infeksi
Hepatitits
Cytomegalo virus
Parvovirus
Crostidia
Sepsis gram negative
Malaria
Toksoplasmosis
Troma
Luka bakar
Gigitan ular
C. PATOFISIOLOGI
1. Kekurangan nutrisi
2. Kegagalan sumsum tulang
3. Pendarahan
4. Anemia
5. Resistensi aliran darah perifer
6. Pertahanan sekuder tidak adekuat
7. Penurunan transport O2
8. Hipoksia
9. Resiko infeksi
10. Lemah lesu
11. Intoleransi aktivitas
12. Devicit perawatan dari makan
13. Gangguan fungsi otak
14. Anoreksia
15. Pusing
16. Nyeri akut
17. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
D. KLASIFIKASI ANEMIA DALAM KEHAMILAN
Anemia defisiensi besi disebabkan karena kekurangan asupan besi dalam gizi atau
akibat pendarahan.normalnya zat besi di keluarkan tidak lebih dari 1 mg setiap
melalui urine,kulit dan fese .pada wanita selama menstruasi akan kehilangan kurang
lebih 15 mg dan kurang lebih 500 mg kehilangan besi selama kehamilan normal
Sekitar 24-60 % wanita di berbagai Negara mengalami defisiensi asam folat dalam
makanan tidak mencukupi untuk memenuhi keutuhan wanita hamil.karena kebutuhan
asam folat selama hamil 2 kali lipat sebelum hamil
Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang di butuhkan selama hamil . asam
folat berfungsi untuk metabolism makanan menjadi energy ,sintesis DNA,
pematangan sel darah merah ,pertumbuhan sel janin dan plasenta
Pada wanita tidak hamil kebutuhan asam folat sekitar 50-100 mg/hari,peningkatan
menjadi 200- 400 mg/hari ,pada wanita hamil terjadi peningkatan menjadi 200-400
mg/hari ,peningkatan kebutuhan ini di akibatkan meningkatnya sintesis jarigan pada
ibu dan janinnya. Normalnya kadar serum folat ibu hamil > 6.0 ng/ml,jika kurang dari
2.0 ng/ml indikasi anemia.pada anemia defisiensi asam folat ,karakteristik sel darah
merah lebih besar dan matur sehingga di sebut megaloblastik
1. Pusing
2. Mudah berkunang-kunang
3. Lesu
4. Aktivitas kurang
5. Rasa mengantuk
6. Susah konsentrasi
7. Cepat lelah
8. Prestasi kerja fisik/fikiran menurun
9. Gejala khas anemia
10. Pendarahan berulang/kronik pada anemia pasca pendarahan anemia defisiensi besi
11. Ikterus, urin berwarna kuning tua atau coklat perut merongkol/makin buncit pada
anemia hemolitik
12. Mudah infeksi pada anemia aplastik dan anemia karna keganasan
13. Pemeriksaan fisik
14. Tanda-tanda anemia umum pucat, takhikardi, pulpus celer, suara pembuluh darah
spontan, bising karotis, bising sistolik anorganik perbesaran jantung
15. Manifestasi usus pada anemia
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
LABORATORIUM
mikrositik
hipokrom
ferritin serum berkurang
kapasitas peningkatan zat besi total meningkat
2. pemeriksaan feses untuk mengetahui adanya darah samar ,telur dan parasite
G. KOMPLIKASI
H. PENATALAKSANAAN
1. Nutrisi Ibu Hamil
2. Mengatasi penyebab anemia seperti penyakit, perdarahan, cacingan dll.
3. Pemberian nutrisi/makanan yang banyak mengandung unsure zat besi, diantaranya
daging hewan, telor, ikan, sayuran hijau. Berikut ini makanan-makanan yang banyak
mengandung zat besi.
4. Pemberian diet tinggi asam folat seperti ayam, hati, ikan, daging, telor, brokoli,
bayam, asparagus, air jeruk, kacang-kacangan.
5. Pemberian suplemen folat pada trimester l= 280 mg/hari, trimester ll= 660 mg/hari
dan trimester lll= 470 mg/hari.
6. Hindari factor – factor yang dapat mengurangi penyerapan asam folat seperti
alcohol, kopi, kontrasepsi oral, aspirin, obat-obat penenang, obat anti kejang.
PENGKAJIAN
Data Demografi
1. Nama
2. Umur :
3. Jenis kelamin
4. Pekerjaan
5. Hubungan klien dengan penanggung jawab
6. Agama
7. Suku bangsa
8. Status perkawinan
9. Alamat
10. Golongan darah
11. Keluhan Utama
12. Riwayat Penyakit Sekarang
13. Riwayat Penyakit Dahulu
14. Riwayat Penyakit Keluarga
15. Bio psikososial
Aktivitas / istirahat
Sirkulasi
Integritas ego
Eleminasi
Makanan/cairan
Neurosensori
Nyeri/kenyamanan
Pernapasan
Keamanan
Eksualitas
Pemeriksaan Fisik
9. Analis Data
Penurunan transport
O2
No Pengelompokan data Masalah Etiologi
Lemah lesu
Intoleransi Aktivitas
Penurunan
transportasi O2
Hipoksia
No Pengelompokan data Masalah Etiologi
Anoreksia
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Resiko Infeksi
Penurut transport O2
– tampak kuku tumbuh lambat
Hipoksia
-ekstremitas dingin
-TD menurun
-Nadi lemah tidak teraba
Ketidak efektifan
perfusi jaringan perifer
DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa
No Tujuan/Kriteria hasil Intevensi Rasional
Keperawatan
3. Manifestasi
kardiopulmonal dari upaya
jantung dan paru untuk
membawa jumlah oksigen
adekuat ke jaringan.
4. Meningkatkan
istirahat untuk
menurunkan kebutuhan
oksigen tubuh dan
menurunkan regangan
3. Awasi tekanan
jantung dan paru.
darah, nadi,
pernapasan selama dan
sesudah aktivitas.
cedera.
6. Regangan/stres
kardiopulmonal
4. Berikan berlebihan/stres dapat
lingkungan tenang. menimbulkan kegagalan.
Diagnosa
No Tujuan/Kriteria hasil Intevensi Rasional
Keperawatan
nutrisi.
5. Gejala GI dapat
menunjukkan efek anemia
(hipoksia) pada organ.
4. Berikan makan
Diagnosa
No Tujuan/Kriteria hasil Intevensi Rasional
Keperawatan
7. Teknik perawatan
1. Mencegah
kontaminasi silang.
1. Tingkatkan cuci
2. Menurunkan resiko
tangan yang baik oleh
infeksi bakteri.
oemberi perawatan dan
pasien.
3. Membantu dalam
2. Pertahankan teknik
pengenceran secret
aseptic ketat pada
Resiko infeksi pernafasan untuk
prosedur/ perawatan
berhubungan dengan mempermudah
luka.
pertahanan tubuh pengeluaran dan
sekunder yang tidak Mngidentifikasi perilaku mencegah statis cairan
3. Tingkatkan masukan
adekuat (mis: untuk tubuh.
3. cairan adekuat.
penurunan mencegah/menurunkan
hemoglobin, resiko infeksi. 4. Adnya proses
4. Pantau suhu, catat
eukopenia, inflamasi/infeksi
adanya menggigil dan
supresi/penurunan membutuhkan
takikardia dengan atau
respon inflamasi). evaluasi/pengobatan.
tanpa demam
5. Mungkin digunakan
5. Kolaborasi: berikan
secara propilaktik untuk
antiseptic topical,
menurunkan kolonisasi
antibiotic sistemik.
atau untuk pengobatan
proses infeksi local.
IMPLEMENTASI
Implementasi adalah suatu proses tindakan keperawatan dan di laksanakan sesuai dengan
intervensi yang sudah di rencanakan
EVALUASI
P: Intervensi dilanjutkan
Ketidakseimbangan
1. nutrisi: kurang dari A : masalah teratasi
kebutuhan tubuh
P : intervensi di hentikan
P Intervensi dilanjutkan
DAFTAR PUSTAKA
doi: 10.4103/jfmpc.jfmpc_33_17 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5848390/
Mumatoi. 2017 sept. ASKEP PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA.