Anda di halaman 1dari 7

TEORI KEPERAWATAN DALAM PRAKTIK KLINIK

MAKALAH

Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagian tugas


Pada mata kuliah falsafah
Page | 1
Dosen Pengampu :
Ns. Martha Katarina Silalahi, S. Kep., M.I

Disusun Oleh :

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MOHAMMAD HUSNI THAMRIN
SEPTEMBER 2020 – 2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat NYA
Page | 2 sehingga makalah ini dapat tedari pembaca agar kami dapat memperbaikirsusun hingga
selesai.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dan memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
sebagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Kami mengucapkan
Terima Kasih karena telah mengajari kami cara membuat makalah dengan sistematika yang
baik dan benar terutama kepada Ibu Martha.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi sussunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan krirtik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.

Jakarta, 14 September 2020

Penulis
DAFTAR ISI

SAMPUL
Page | 3
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii
BAB I  PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang ............................................................................................................................

B.  Rumusan Masalah  .......................................................................................................................

C.  Tujuan  .........................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A.  Riwayat hidup ahli
teori............................................................................................................................................

B.  Sumber teori...............................................................................................................................

C.   Penggunaan bukti empiris..........................................................................................................

D. Konsep utama dan kegunaannya................................................................................................

BAB III PENUTUP
A.   Kesimpulan ..............................................................................................................................

B.   Saran .........................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

Page | 4 A. LATAR BELAKANG

Praktik klinik dalam keperawatan adalah kesempatan kepada semua mahasiswa untuk
menerjemahkan pengetahuan teoritis ke dalam tindakan yang sesungguhnya(Emilia, 2008).
Pembelajaran klinik tidak hanya menerapkan teori-teori yang telah diperoleh dari
kampus(Munthe, 2009).Praktik klinik harus dimanfaatkan dengan baik sehingga mahasiswa
memiliki kemampuan untuk berhubungan langsung ke dalam masalah nyata
tersebut(Syahreni & waluyanti, 2007). Lingkungan belajar klinik yang kondusif merupakan
wadah atau tempat yang dinamis tempat dengan sumberdaya yang dinamis bagi para
mahasiswa, lingkungan klinik yang dipilih penting untuk mencapaiobjektifdan tujuan praktek
klinik dalam sebuah program pendidikan keperawatan (Emilia, 2008). Instalasi gawat
darurat (IGD) adalah instalasi yang memberikan pelayanan pertama yang bersifat bahaya
terhadap pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu dengan
melibatkan multi disiplin ilmu. Pelayanan pada instalasi gawat darurat IGD merupakan
layanan yang bersifat inte gratif dengan melibatkan sejumlah tenaga kesehatan secara
bersama-sama untuk memberikan pelayanan kepada pasien. Apabila kematian di IGD tinggi,
hal ini berarti mutu rumah sakit rendah atau kurang baik, kepercayaan masyarakat
menurun, pencitraan rumah sakit menurun, sehingga dapat menurunkan 2 kunjungan ulang
pasien dan menurunya pendapatan rumah sakit (KeputusanMenteri Kesehatan, 2009).
Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri, dengan staf
yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang ditunjukan untuk observasi, perawatan
dan terapi pasien yang menderita penyakit akut, cedera atau penyulit-penyulit yang
berpotensi mengancam nyawa. ICU menyediakan kemampuan dan sarana, prasarana serta
peralatan khusus untuk mendukung fungsi-fungsi vital dengan menggunakan keterampilan
staf medik, perawat dan staf lain yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaan-keadaan
tersebut(KEPMENKES No1778/MENKES/SK/XII, 2010) Perawat Intensive Care Unit (ICU)
berbeda dengan perawat dibagian lain di rumah sakit, tingkat pekerjaan dan pengetahuan
perawat Intensive Unit Care (ICU) lebih banyak dan komplek, perawat bertanggung jawab
untuk mempertahankan homeostasis pasien dan perawat bertanggung jawab untuk
memenuhi kebutuhan pasien yang kritis. Perawatan dilakukan oleh perawat yang terlatih
dengan pemilihan khusus minimal memiliki sertifikat bantuan hidup dasar dan bantuan
hidup lanjut. Dinamika perawat Intensive Unit Care (ICU) yang komplek dan kondisi pasien
yang kritis/terminal itu yang biasanya memicu terjadinya stresor terjadinya stress di ICU
(Hudak & Gallo, 2010). Mahasiswa mengalami kesulitan dengan masalah-masalah nyata saat
melakukan praktek klinik. Penyebabmasalah dalam menjalani praktek klinik sangat
bervariasi di antaranya karena pertama kalinya menjalani pembelajaran 3 3 praktek klinik,
lingkungan yang baru dan pengalaman pertama dengan pasien, keberhasilan pembelajaran
praktek klinik ditentukan oleh lingkungan pembelajaran yang kondusif, mental, emosi dan
kesiapan pengetahuan. Mahasiswa keperawatan yang menjalani praktek klinik di rumah
sakit akan mendapatkan banyak kesulitan dan akan mengalami kecemasan di awal praktek.
Penyebab lain kecemasan mahasiswa yang baru melakukan praktek klinik di rumah sakit
adalah ketakutanmahasiswa dengan kemungkinan-kemungkinan bisa membahayakanpasien
Page | 5
melalui kurangnya pengetahuan mereka.Hal ini diperkuat oleh Emilia bahwa pembelajaran
praktek klinik langsung di rumah sakit kurang tertata dibandingkan dengan perkuliahan di
kampus. Oleh karena itu mahasiswa mungkin lebih banyak menghadapi kecemasan, stress
dan tekanan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan teori model konsep keperawatan dalam praktik klinik?

2. bagaimanakah karakteristik teori keperawatan dalam praktik klinik?

3. apa sajakah faktor – faktor yang mempengaruhi teori keperawatan dalam praktik klinik?

c. Tujuan
1. Untuk mengetahui teori konsep keperawatan dalam praktik klinik.

2. Untuk mengetahui karakteristik teori keperawatan dalam praktik klinik.

3. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi teori keperawatan dalam praktik
klinik.
BAB III
PENUTUPAN
Page | 6
A. Kesimpulan
Dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

                     Teori dan model keperawatan adalah suatu usaha untuk menguraikan dan
menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan serta berperan dalam membedakan
keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan,
memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan
                     Karakteristik dasar teori dan model keperawatan, yaitu: Teori keperawatan
mengidentifikasi dan didefinisikan sebagai hubungan yang spesifik dari konsep keperawatan,
harus bersifat alamiah, bersifat sederhana dan umum, sebagai pedoman, serta berperan dalam
memperbaiki kualitas praktek keperawatan
                     Faktor yang mempengaruh teori dan model keperawatan, yaitu: Filosofi Florence
Nightingale, kebudayaan, sistem pendidikan, dan pengembangan ilmu keperawatan
 Berdasarkan model-model konsep dalam keperawatan, perawat harus
mengembangkaninteraksi antara perawat dan klien untuk membantu individual dalam
mengatasi masalah yangberkaitan dengan kemampuan sehingga dapat membantu
memenuhi tekanan atau memenuhikebutuhan yang dihasilkan dari suatu kondisi,
lingkungan, situasi atau waktu yang bertujuan untukmelakukan konservasi kegiatan yang
ditujukan untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki kliensecara optimal.

B. SARAN

 Diharapkan kita sebagai seorang perawat mampu menerapkan model konsep keperawatan
danmarilah kita sebagai perawat berusaha untuk meringankan penderitaan pasien yang kita
rawat.Rawatlah pasien seperti kita merawat orang yang paling kita sayang. Agar pasien
merasa nyamanpada saat di sakit bukan menderita lagi. jangan pantang menyerah dan
berputus asa dalam merawatpasien. Menjadi perawat bukanlah pekerjaan yang mudah,
tetapi kalau kita tidak menacoba kitatidak akan pernah bisa. Di dunia ini tidak ada yang tidak
mungkin kalau kita mempunyai tekad untukmelakukannya dengan gigih dan rajin.
Sebaiknya teori dan konsep yang telah diketahui oleh seorang perawat dapat diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-harinya.
DAFTAR PUSTAKA

Page | 7 http://eprints.ums.ac.id/55155/1/BAB%20I.pdf

dosen.stikesdhb.ac.id › uploads › sites › 2016/02 › Pen...

Anda mungkin juga menyukai