Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

“THALASEMIA”
STASE KEPERAWATAN ANAK

PEMBIMBING AKADEMIIK
Mariani, Ns., M. Kep

NAMA : DHIAN AJI CANDRA


NIM : 2014901110018
KELOMPOK :9

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN 2021
LAPORAN PENDAHULUAN
THALASEMIA

Definisi : Thalasemia Etiologi : Thalasemia adalah faktor genetik Klasifikasi :


merupakan sindrome kelainan (herediter). Thalasemia merupakan penyakit 1.Thalasemia mayor
yang diwariskan (inherited) anemia hemolitik dimana terjadi kerusakan sel 2.Thalasemia minor
darah merah didalam pembuluh darah sehingga 3.Thalasemia intermediet
dan masuk kedalam kelompok
umur eritrosit menjadi pendek (kurang dari 100
hemoglobinopati, yakni hari). Penyebab kerusakan tersebut karena
kelainan yang disebabkan oleh hemoglobin yang tidak normal (hemoglobinopatia)
gangguan sintesis hemoglobin dan kelainan hemoglobin ini karena adanya
akibat mutasi didalam atau gangguan pembentukan yang disebabkan oleh Pathway
dekat gen globin (Huda Nur Gangguan struktural pembentukan hemoglobin
Arif, 2015). (hemoglobin abnormal) (Hasan & Alatas, 2007).
Keturunan,
Tidak seimbangnya alpha
dan beta asam amino

Produksi rantai globin


berkurang/tidak ada
Hemosider

Produksi Hb berkurang
Tranfusi
berulang
Sel darah merah mudah
rusak Anemia

Ertitrosit tidak stabil

Hemolisis

Suplai O2 berkurang Ganggu


jar

Ketidakseimbangan Kelem
suplai O2 dengan
kebutuhan

(Sumber : NANDA NIC-NOC.2015)

Manifestasi klinik menurut Penatalaksanaan Menurut


(Indriati, 2011). Komplikasi yang dapat terjadi Rudolph (2007)
1.Anemia dengan gejala seperti menurut (Hasan & Alatas, 2007). 1.Medikamentosa :
pucat, demam tanpa penyebab 1.Gagal jantung. Pemberian iron chelating
yang jelas, tidak nafsu makan, agent (Desferoxamine,
2.Transfusi darah yang berulang-
infeksi berulang dan pembesaran Vitamin C 100-250
ulang dan proses hemolisis
limfa/hati. mg/hari, Asam folat 2-5
menyebabkan kadar besi dalam
2.Anemia progresif, hipoksia kronis mg/hari, Vitamin E 200-
darah sangat tinggi, sehingga
seperti nyeri kepala, nyeri 400 IU
ditimbun dalam berbagai
precordial, tulang, penurunan 2.Bedah : Transplantasi
jaringan tubuh seperti hepar,
toleransi terhadap latihan, lesu sumsung tulang telah
limpa, kulit, jantung, dll. Hal ini
Pemeriksaan Penunjang
1. Darah tepi
2. Sumsum tulang
3. Pemeriksaan khusus

1. Nyeri
NOC : Pain level, pain control, comfort level
NIC : kaji nyeri, atur posisi, tingkatkan istirahat, kolaborasi
2. Hipertermi
NOC : Thermoregulasi
NIC : Monitor TTV, tingkatkan intake cairan, kompres pada lipatan paha dan
aksila, selimuti pasien.
3. Intoleransi aktivitas
NOC : Energy conservation, toleran terhadap aktivitas
NIC : kolaborasi rencana terapi, bantu mengidentifikasi aktifitas yang mampu
dilakukan,
4. Gangguan perfusi jaringan
NOC : ketidakefektifan pompa jantung, status sirkulasi, status TTV
NIC : perawatan jantung, perawatan sirkulasi, pemantauan sirkulasi,
penatalaksanaan syok
DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Rusepno & Alatas, Husein (editor). (2007). Buku Kuliah Umum Ilmu Kesehatan Anak
jilid III. Jakarta: FKUI.
Huda Nur Arif, 2015. “Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa medis NANDA
NIC-NOC. Jogjakarta: Mediaction.
Rudolph, Abraham M, et al. (2007). Buku Ajar Pediatric Rudolph Ed.20. Jakarta: EGC.
Willkinson, Judith M. (2011). Buku Saku Diagnosisi Keperawatan, diagnosis NANDA,
intervensi NIC, kriteria hasil NOC. Jakarta: EGC.
Banjarmasin, Mei 2021

Perseptor Akademik Ners Muda

(Mariani, Ns.,M.Kep) Dhian Aji Candra, S.Kep

Anda mungkin juga menyukai