Anda di halaman 1dari 26

PENINGKATAN VALIDITAS DATA PENERIMA BANTUAN

IURAN JAMINAN KESEHATAN (PBI-JK) DAN TENTANG


TATA CARA VERIFKASI DAN VALIDASI DATA PESERTA
BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN (PBI JK)

NARASUMBER
KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN LEBAK
H. EKA DARMANA PUTRA, S.Pd, MM
PEMBINA UTAMA MUDA
NIP. 19680111 199203 1 008
PENDAHULUAN

 PP Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan
Kesehatan (JK) dalam pelaksanaannya dilapangan dipandang masih
terdapat berbagai hambatan dan kekurangan terutama yang berkaitan
dengan bayi yang baru lahir dari PBI JK, perubahan data melalui
penggantian PBI JK, dan jangka waktu penetapan perubahan data PBI JK.
Demikian juga tentang tata cara dan persyaratan perubahan data PBI JK
serta mekanisme pelaksanaan verifikasi dan validasi data PBI JK.
Berdasarkan hambatan dan kekurangan tersebut, maka dilakukan perubahan
dengan PP 76 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas PP 101 Tahun 2012
tentang PBI JK. Perubahan PP dilakukan dalam rangka meningkatkan
pemberian pelayanan kesehatan bagi PBI JK. Dengan PP perubahan ini
diharapkan akan memperoleh data PBI JK yang mutakhir, tepat sasaran, tepat
waktu, dan valid.

Tata cara verifikasi dan validasi serta perubahan data dan persyaratan
perubahan data PBI JK ini merupakan bentuk implementasi dari PP 76 Tahun
2015 tentang Perubahan Atas PP 101 Tahun 2012 tentang PBI JK yang
dituangkan dalam Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pelaksanaan PP 76 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas PP 101 Tahun 2012
tentang PBI JK.
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud
Tata cara verifikasi dan validasi serta perubahan data dan persyaratan
perubahan data PBI Jaminan Kesehatan dimaksudkan untuk memberikan
pedoman dalam pelaksanaan verifikasi dan validasi serta persyaratan
perubahan data PBI Jaminan Kesehatan.

Tujuan
Tata cara verifikasi dan validasi serta tata cara dan persyaratan perubahan
data PBI Jaminan Kesehatan bertujuan untuk memperoleh data PBI
Jaminan Kesehatan yang mutakhir, tepat sasaran, tepat waktu, dan valid.
A. TATA CARA VERIFIKASI DAN VALIDASI
DATA PBI JK
1. Pelaksanaan verifikasi dan validasi perubahan data PBI Jaminan
Kesehatan secara operasional dilakukan oleh dinas sosial
kabupaten/kota untuk disampaikan ke dinas sosial provinsi dan
diteruskan ke unit kerja yang membidangi pelaksanaan fungsi
pengolahan data dan informasi kesejahteraan sosial Kementerian
Sosial.

2. Verifikasi dan validasi perubahan data PBI Jaminan Kesehatan


dilakukan oleh TKSK atau PSKS lainnya melalui:
a. pengecekan langsung ke rumah tangga/keluarga PBI; dan
b. musyawarah desa/kelurahan/nama lain.

3. Verifikasi dan validasi perubahan data PBI Jaminan Kesehatan


dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
4. Verifikasi dan validasi perubahan data PBI Jaminan Kesehatan menggunakan
instrumen yang sesuai dengan kebutuhan data untuk penetapan PBI Jaminan
Kesehatan.

5. Pengisian instrumen verifikasi dan validasi perubahan data PBI Jaminan


Kesehatan melalui pengecekan dan pengisian keterangan dalam kolom
keterangan tentang status dan keberadaan yang bersangkutan seperti
meninggal dunia, nama ganda, mampu, pindah alamat, tidak ditemukan, atau
masih memenuhi syarat/valid.

6. Tabel verifikasi dan validasi perubahan data PBI Jaminan Kesehatan (Lihat
Tabel A).

7. Petugas dari dinas sosial kabupaten/kota memberikan bimbingan kepada TKSK


atau PSKS lainnya mengenai tata cara pengisian perubahan data PBI Jaminan
Kesehatan dan pengesahan tingkat kecamatan.
8. Hasil verifikasi dan validasi perubahan data PBI Jaminan Kesehatan diolah oleh unit
kerja yang membidangi pelaksanaan fungsi pengolahan data dan informasi
kesejahteraan sosial untuk diranking dan diusulkan ke Menteri.

9. Menteri menetapkan hasil verifikasi dan validasi perubahan data PBI Jaminan
Kesehatan setiap 1 (satu) bulan.
B. TATA CARA DAN PERSYARATAN PERUBAHAN DATA
PBI JK

A. Kriteria
I. Penghapusan B. Tata Cara dan Persyaratan Penghapusan
Data PBI JK

A. Kriteria
II.Penggantian dan
B. Tata Cara dan Persyaratan Penggantian dan
Penambahan
Penambahan Data PBI JK
I. PENGHAPUSAN
A. KRITERIA
1. Tidak lagi memenuhi kriteria sebagai Fakir Miskin dan Orang Tidak
Mampu dikarenakan hal sebagai berikut:
a. Peserta PBI Jaminan Kesehatan berubah status menjadi mampu; dan
b. Peserta PBI Jaminan Kesehatan berubah menjadi pekerja penerima
upah.

2. Peserta PBI Jaminan Kesehatan yang telah meninggal dunia.

3. Peserta PBI Jaminan Kesehatan ganda:


a. Peserta yang terdaftar lebih dari 1 (satu) kali berdasarkan variabel:
nama, NIK, tanggal lahir, alamat, dan jenis kelamin; dan
b. Peserta yang terdaftar di luar PBI Jaminan Kesehatan.
B. TATA CARA DAN PERSYARATAN PENGHAPUSAN DATA PBI JK
1. a. Peserta PBI Jaminan Kesehatan berubah status menjadi mampu
Peserta PBI Jaminan Kesehatan: Dinas Sosial:
1. Peserta PBI Jaminan Kesehatan melaporkan ke kantor 1. berdasarkan hasil verifikasi dan validasi TKSK dan PSKS lainnya
cabang/layanan operasional kabupaten/kota BPJS Kesehatan; menemukan peserta PBI Jaminan Kesehatan yang tidak
memenuhi kriteria Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu;

2. Menandatangani surat pernyataan bermaterai keluar sebagai 2. TKSK dan PSKS mengusulkan untuk melakukan musyawarah
Peserta PBI Jaminan Kesehatan; desa/kelurahan/nama lain;

3. Kantor cabang BPJS Kesehatan melaporkan setiap 1 (satu) 3. Kepala desa/lurah/nama lain melaporkan hasil musyawarah
bulan kepada Kantor Pusat BPJS Kesehatan dengan tembusan desa/kelurahan/nama lain secara tertulis kepada dinas sosial
ke dinas sosial dan dinas kesehatan setempat; kabupaten/kota;

4. Kantor Pusat BPJS Kesehatan melaporkan ke Kementerian 4. Dinas Sosial kabupaten/kota melaporkan ke dinas sosial provinsi
Kesehatan dengan tembusan ke Kementerian Sosial; untuk diteruskan ke Kementerian Sosial;

5. Kementerian Kesehatan mengusulkan kepada Kementerian 5. Kementerian Sosial melakukan perubahan berdasarkan usulan
Sosial untuk dilakukan penghapusan setiap 1 (satu) bulan; dari pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dan/atau
berdasarkan basis data terpadu; dan

6. Kementerian Sosial melakukan perubahan berdasarkan usulan 6. Menteri menetapkan penghapusan dan penambahan (perubahan)
dari pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dan/atau setiap 1 (satu) bulan.
berdasarkan basis data terpadu; dan

7. Menteri menetapkan penghapusan dan penambahan


(perubahan) setiap 1 (satu) bulan.
1. b. Peserta PBI Jaminan Kesehatan berubah menjadi Pekerja
Penerima Upah
Peserta PBI Jaminan Kesehatan: Perusahaan:
1. Peserta PBI Jaminan Kesehatan melaporkan ke kantor 1. perusahaan melaporkan ke kantor cabang/layanan operasional
cabang/layanan operasional kabupaten/kota BPJS Kesehatan; kabupaten/kota BPJS Kesehatan;

2. Peserta PBI Jaminan Kesehatan menandatangani surat 2. surat keterangan pengalihan status pekerja dari PBI Jaminan
pernyataan bermaterai keluar sebagai Peserta PBI Jaminan Kesehatan menjadi pekerja penerima upah menggunakan kertas
Kesehatan; berlogo yang ditandatangani pimpinan perusahaan atau yang
diberi kewenangan dan distempel perusahaan;
3. Kantor cabang BPJS Kesehatan melaporkan setiap 1 (satu) 3. Kantor cabang BPJS Kesehatan melaporkan setiap 1 (satu) bulan
bulan kepada Kantor Pusat BPJS Kesehatan dengan tembusan kepada Kantor Pusat BPJS Kesehatan dengan tembusan ke
ke dinas sosial dan dinas kesehatan setempat; dinas sosial dan dinas kesehatan setempat;

4. Kantor Pusat BPJS Kesehatan melaporkan ke Kementerian 4. Kantor Pusat BPJS Kesehatan melaporkan ke Kementerian
Kesehatan dengan tembusan ke Kementerian Sosial; Kesehatan dengan tembusan ke Kementerian Sosial ;

5. Kementerian Kesehatan mengusulkan kepada Kementerian 5. Kementerian Kesehatan mengusulkan kepada Kementerian
Sosial untuk dilakukan penghapusan setiap 1 (satu) bulan; Sosial untuk dilakukan penghapusan setiap 1 (satu) bulan;

6. Kementerian Sosial melakukan perubahan berdasarkan usulan 6. Kementerian Sosial melakukan perubahan berdasarkan usulan dari
dari pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dan/atau pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dan/atau berdasarkan
berdasarkan basis data terpadu; dan basis data terpadu; dan

7. Menteri menetapkan penghapusan dan penambahan 7. Menteri menetapkan penghapusan dan penambahan (perubahan)
(perubahan) setiap 1 (satu) bulan. setiap 1 (satu) bulan
2. Peserta PBI Jaminan Kesehatan yang telah meninggal dunia
Anggota keluarga Peserta PBI Jaminan Kesehatan/yang mewakili: Dinas Sosial:
1. Anggota keluarga Peserta PBI Jaminan Kesehatan/yang mewakili 1. berdasarkan hasil verifikasi dan validasi TKSK dan PSKS lainnya
melaporkan ke kantor cabang/layanan operasional kabupaten/kota menemukan terdapat Peserta PBI Jaminan Kesehatan yang
BPJS Kesehatan dengan melampirkan: meninggal dunia masih tercatat;
 surat keterangan kematian dari desa/kelurahan/nama lain; dan
 Kartu Indonesia Sehat

2. Kantor cabang BPJS Kesehatan melaporkan setiap 1 (satu) bulan 2. Kepala desa/lurah/nama lain melaporkan secara tertulis kepada dinas
kepada Kantor Pusat BPJS Kesehatan dengan tembusan ke dinas sosial kabupaten/kota dengan tembusan kepada dinas kependudukan
sosial dan dinas kesehatan setempat; dan catatan sipil;
3. Kantor Pusat BPJS Kesehatan melaporkan ke Kementerian 3. dinas sosial kabupaten/kota melaporkan ke dinas sosial provinsi untuk
Kesehatan dengan tembusan ke Kementerian Sosial; diteruskan ke Kementerian Sosial;
 Kementerian Kesehatan mengusulkan kepada Kementerian
Sosial untuk dilakukan penghapusan setiap 1 (satu) bulan
 Kementerian Sosial melakukan perubahan berdasarkan usulan
dari pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dan/atau
berdasarkan basis data terpadu; dan
 Menteri menetapkan penghapusan dan penambahan
(perubahan) setiap 1 (satu) bulan
4. Kementerian Sosial melakukan perubahan berdasarkan usulan dari
pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dan/atau berdasarkan
basis data terpadu; dan
5. Menteri menetapkan penghapusan dan penambahan (perubahan)
setiap 1 (satu) bulan;
3. Peserta PBI Jaminan Kesehatan ganda
BPJS Kesehatan: Dinas Sosial:
1. Kantor cabang BPJS Kesehatan melaporkan setiap 1 (satu) 1. berdasarkan hasil laporan dari BPJS Kesehatan, TKSK dan
bulan kepada Kantor Pusat BPJS Kesehatan dengan tembusan PSKS lainnya melakukan verifikasi dan validasi;
ke dinas sosial dan dinas kesehatan setempat;

2. Kantor pusat BPJS Kesehatan melaporkan ke Kementerian 2. dinas sosial kabupaten/kota melaporkan ke dinas sosial provinsi
Kesehatan dengan tembusan ke Kementerian Sosial; untuk diteruskan ke Kementerian Sosial;

3. Kementerian Kesehatan mengusulkan kepada Kementerian 3. Kementerian Sosial melakukan perubahan berdasarkan usulan
Sosial untuk dilakukan penghapusan setiap 1 (satu) bulan; dari pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dan/atau
berdasarkan basis data terpadu; dan

4. Kementerian Sosial melakukan perubahan berdasarkan usulan 4. Menteri menetapkan penghapusan dan penambahan (perubahan)
dari pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dan/atau setiap 1 (satu) bulan.
berdasarkan basis data terpadu; dan

5. Menteri menetapkan penghapusan dan penambahan


(perubahan) setiap 1 (satu) bulan;
II. PENGGANTIAN DAN PENAMBAHAN
berasal dari Fakir Miskin dan Orang Tidak
Mampu

A. KRITERIA
1. yang belum masuk dalam data PBI Jaminan Kesehatan yang
memenuhi kriteria Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu;

2. pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja dan belum bekerja


setelah lebih dari 6 (enam) bulan dengan persyaratan:
a. belum memperoleh pekerjaan; dan
b. memenuhi kriteria Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu.
3. korban bencana pascabencana dengan kriteria:
a. ditetapkan sebagai bencana nasional; dan
b. setelah masa tanggap darurat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

4. pekerja yang memasuki masa pensiun:


a. pekerja penerima upah nonpenyelenggara negara; dan
b. memenuhi kriteria Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu.

5. anggota keluarga dari pekerja penerima upah yang meninggal dunia dan
memenuhi kriteria Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu.
6. bayi yang dilahirkan oleh ibu kandung dari keluarga yang terdaftar sebagai
PBI Jaminan Kesehatan:
a. otomatis menjadi peserta PBI Jaminan Kesehatan dan berhak
menerima pelayanan;
b. berhak mendapatkan identitas peserta; dan
c. penetapan oleh Menteri bersifat administrasi.

7. tahanan/warga binaan pada rumah tahanan negara/lembaga


pemasyarakatan yang
a. memenuhi kriteria Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu; dan
b. mendapat rekomendasi pimpinan lembaga pemasyarakatan/rumah
tahanan.
8. PMKS:
a. yang berada dalam LKS:
 memenuhi kriteria Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu; dan
 ada surat pengantar dari pimpinan LKS kepada dinas sosial
dengan tembusan kepada dinas kesehatan.

b. yang berada di luar LKS:


 memenuhi kriteria Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu; dan
 mendapat rekomendasi dinas sosial setempat.
9. orang dengan gangguan jiwa terlantar, menggelandang,
mengancam keselamatan dirinya dan/atau orang lain, dan/atau
mengganggu ketertiban dan/atau keamanan umum yang berada
di rumah sakit jiwa:
a. memenuhi kriteria Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu;
dan
b. surat pengantar direktur rumah sakit jiwa kepada dinas
sosial dengan tembusan kepada dinas kesehatan.
B. TATA CARA DAN PERSYARATAN PENGGANTIAN DAN
PENAMBAHAN DATA PBI JK
Penggantian PBI JK: Penambahan PBI JK:
1. Terdapat Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu yang belum 1. Terdapat Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu yang belum
masuk dalam data PBI Jaminan Kesehatan: masuk dalam data PBI Jaminan Kesehatan
 usulan dari dinas sosial kabupaten/kota; dan/atau  usulan dari dinas sosial kabupaten/kota; dan/atau
 Basis data terpadu yang sudah diverifikasi dan divalidasi.  Basis data terpadu yang sudah diverifikasi dan divalidasi

2. Terdapat penghapusan data PBI Jaminan Kesehatan. 2. sudah melampaui jumlah nasional PBI Jaminan Kesehatan.

Usulan peserta pengganti diprioritaskan berasal dari daerah Menteri menetapkan perubahan data PBI Jaminan Kesehatan
yang mengusulkan penghapusan dengan jumlah yang sama. setelah berkoordinasi dengan menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang keuangan dan menteri dan/atau
pimpinan lembaga terkait (Menteri Koordinator Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan, Dewan Jaminan Sosial Nasional,
dan/atau Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Perencanaan Pembangunan Nasional).

3. Belum melampaui jumlah nasional PBI Jaminan Kesehatan.

Jumlah peserta usulan pengganti tidak melebihi jumlah


nasional PBI Jaminan Kesehatan
Syarat – syarat untuk menjadi Peserta Penerima Biaya Iuran Jaminan
Kesehatan (PBI JK) bagi masyarakat kabupaten lebak yang belum
terdaftar sebagai peserta PBI JK APBD / APBN harus melengkapi,
antara lain :
1. Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Desa mengetahui
Kecamatan (Camat & TKSK).
2. Foto copy Rekening Listrik 450 Volt
3. Foto copy Kartu Keluarga dan KTP
4. Foto Rumah
5. Tidak terdaftar sebagai peserta jaminan kesehatan secara mandiri
(bayar sendiri / mempunyai tunggakan/tagihan)
6. Semua berkas cukup diserahkan ke operator siks ng desa/kelurahan
masing-masing, yang kemudian di input ke apliksi siks ng, sebagai
usulan daftar tunggu.
Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan
Kesehatan di Kabupaten Lebak
DARI DATA PBI JKN DI ATAS YANG SUDAH TERDAFTAR SEBAGAI
PESERTA PBI JKN AKTIF BAIK DARI PBI JK APBD ATAU APBN, DI
HARAPKAN AGAR SEMUA DATA YANG TERMASUK KATAGORI/KRITERIA
MISKIN/ TIDAK MAMPU, OPERATOR SIKS NG DESA/KELURAHAN AGAR
DAPAT MENGINPUT DATA KELUARGA TERSEBUT KE APLIKSI SIKS NG
DESA/KELUARAHAN MASING-MASING SEHINGGA DAPAT TERDAFTAR DI
DATA TERPADU KESEJAHTERAAN SOSIAL (DTKS) PUSAT DATA
INFORMASI SOSIAL (PUSDATIN) KEMENSOS RI
C. ALUR / MEKANISME PROSES PEMBUATAN PBI JK
1. PROSES USULAN PBI JK APBD I & II SISTEM CUTOFF (1 BULAN AKTIF)

UNTUK KIS APBD, PIHAK PSKS TINGKAT DESA/KELURAHAN MEMBAWA KARTU BPJS
KESEHATAN / KIS APBD YANG AKAN DINONAKTIFKAN, DENGAN MEMBAWA
KELENGKAPAN SEBAGAI BERIKUT :
1. MEMBAWA SKTM DARI DESA MENGETAHUI TKSK DAN CAMAT
2. FOTO COPY KIS YANG AKAN DINONAKTIFKAN
3. FOTO COPY KK DAN KTP
4. FOTO COPY REKENING LISTRIK DAYA 450 VOLT
5. FOTO RUMAH 3R (DEPAN, BELAKANG, DALAM)
6. SURAT KETERANGAN NONAKTIF YANG DI TANDATANGANI OLEH
KADES/KELURAHAN DI ATAS MATERAI 10RB (ALASAN MENINGGAL/PINDAH
KAB/MAMPU/KARTU GANDA/TIDAK DITEMUKAN)
7. KELUARGA TERSEBUT SUDAH DIINPUT KE APLIKASI SIKS NG OFFLINE
DESA/KELURAHAN MASING-MASING
8. DIREKAP & DIINPUT KE FORMAT MC. EXCEL 35 KOLOM YANG SUDAH DISEDIAKAN,
KEMUDIAN DIKIRIMKAN MELALUI EMAIL linjamsosdatin@gmail.com DAN
KONFIRMASI KE OPERATOR PBI KABUPATEN LEBAK

KELENGKAPAN TERSEBUT DI FOTO COPY SEBANYAK 2 RANGKAP


2. PROSES USULAN PBI JK APBN

UNTUK KIS APBN, PIHAK PSKS TINGKAT DESA/KELURAHAN MEMBAWA KARTU BPJS
KESEHATAN / KIS APBD 2 YANG AKAN DINONAKTIFKAN, DENGAN MEMBAWA
KELENGKAPAN SEBAGAI BERIKUT :
1. MEMBAWA SKTM DARI DESA MENGETAHUI TKSK DAN CAMAT
2. FOTO COPY KIS YANG AKAN DINONAKTIFKAN
3. FOTO COPY KK DAN KTP
4. FOTO COPY REKENING LISTRIK DAYA 450 VOLT
5. FOTO RUMAH 3R (DEPAN, BELAKANG, DALAM)
6. SURAT KETERANGAN NONAKTIF YANG DI TANDATANGANI OLEH
KADES/KELURAHAN DI ATAS MATERAI 10RB (ALASAN MENINGGAL/PINDAH
KAB/MAMPU/KARTU GANDA/TIDAK DITEMUKAN) DENGAN FORMAT YANG SUDAH
DISEDIAKAN
7. KELUARGA TERSEBUT SUDAH DIINPUT KE APLIKASI SIKS NG OFFLINE
DESA/KELURAHAN MASING-MASING
8. DIREKAP & DIINPUT KE FORMAT MC. EXCEL 35 KOLOM YANG SUDAH DISEDIAKAN,
KEMUDIAN DIKIRIMKAN MELALUI EMAIL linjamsosdatin@gmail.com DAN
KONFIRMASI KE OPERATOR PBI KABUPATEN LEBAK

KELENGKAPAN TERSEBUT DI FOTO COPY SEBANYAK 2 RANGKAP


Terima kasih…

Anda mungkin juga menyukai