Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH EKONOMI MIKRO SYARIAH

“ASUMSI RASIONALITAS DALAM


EKONOMI ISLAM”
Disusun oleh :
Danang Rio Pambudi (2001830)
Hasrur Sidik (2001886)
Dadang Syah Putra (2001870)
Susilawati (2001884)
Asumsi rasionalitas adalah angapan bahwa manusia berperilaku secara rasional
(masuk akal),dan tidak akan sengaja membuat keputusan yang akan menjadikan
mereka lebih buruk.Perilaku rasional dapat mempunyai dua makna yaitu metode
dan hasil.Dalam makna metode,perilaku rasional berarti “action selected on the
basis of reasoned thought rather than out of habit,prejudice,or emotion(tindakan
yang dipilih berdasarkan pikiran yang beralasan,bukan berdasarkan
kebiasaan ,prasangka,atau emosi)”.Dalam makna hasil,perilaku rasional berarti
“action the actually succeeds in achieving desired goals (tindakan yang benar-
benar dapat mencapai tujuan tang ingin dicapai)”.
 Ada dua jenis rasionalitas,yakni:
 Self interest rationality(rasionalitas kepentingan pribadi)
 Menurut Edgeworth adalah setiap pihak digerakan hanya oleh self interest.Self
intrerest mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan dengan
prestise,persahabatan,cinta,kekuasaan,menolong sesama,penciptaan karya seni,dan
banyak lagi.Self interest yang tercerahkan dimana individu-individu dalam rangka
untuk mencapai sesuatu yang menjadikan mereka lebih baik ,pada sat yang sma
membuat orang-orang yang disekelilingnya menjadi lebih baik pula.
 Present-aim rasionality
 Teori utilitas modern yang aksiomatris tidak berasumsi bahwa manusia bersikap
mementingkan kepentingan pribadinya(self interested).Teori ini berasumsi bahwa
manusia menyesuaikan preferensinya dengan sejumlah aksioma:secara kasarnya
preferensi-preferensi tersebut harus konsisten.
PERSFEKTIF ISLAM TENTANG ASUMSI RASIONALITAS

 Self interest rationality yang diperkenalkan oleh Edgeworth adalah konsep yang lebih
baik dalam artian kita berasumsi bahwa individu mengejar banyak tujuan,bukan
hanya memperbanyak kekayaan secara moneter.Sayangnya konsep ini terlalu longar
sehingga tindakan apa pun dari seseorang dapat dijustifikasi sebagai rasional hanya
karena ia mengklaim bahwa tindakannya di dorong oleh self interest-nya.
 Transitivitas adalah syarat minimal konsistensi .Jika tidak mensyaratkan
transitivitas maka sesungguhnya ia tidak mensyaratkan apa pun.Contohnya ,salah
satu aksioma adalah kelengkapan terhadap pasangan alternatif apa pun dari A dan
B,kita dapat memilih A daripada b,B daripada A,atau sama saja antara A dan B .
 Dalam nilai Islam terdapat dua cara dalam mendistribusikan pendapatan .Iuran
wajib (zakat) ,dan iuran sukarela(infak).Dalam kebanyakan kasus,sektor suka rela
tidak dapat secara mutlak dijelaskan bahwa tindakan sukarela ini memenuhi
persyaratan transitivitas .
Perluasan Spektrum Utilitas (untuk Strong Monotonicity
& Local Nonsatiation)

 Asumsi “Lebih banyak lebih baik “hanya benar jika kita harus memilih antara X halal dan Y
halal.Tidak benar jika harus memilih antara X halal dan Y haram,atau X haram dan Y halal,atau X
haram dan Y haram.Nilai Islam tentang halal dan haram membuat kita harus memperluas spektrum
utilitas.
 Melonggarkan Persyaratan Kontinuitas (untuk kontinuitas )
 Kita asumsikan bahwa permintaan Y haram dalam keadaan darurat.Permintaan terhadap babi
merupakan permintaan yang kontinu ,melainkan diskrit.Permintaanya adalah titik(point
demand).Berapapun harga daging babi pada saat itu ,permintaannya Qp,yakni sejumlah tertentu
daging babi untuk memenuhi kebutuhan kelangsungan hidup.
 Perluasan Horison Waktu
 Presfektif Islam tentang waktu tidak di batasi hanya pada masa kini.Islam memandang waktu sebagai
horison .Karena itu,analisis statis sebagaimana dikenal oleh ekonom-ekonom klasik tidak memadai
untuk menerangkan perilakau ekonomi dalam perfekstif Islam.Dalam persfektif Islam ,waktu sangat
penting dan sangat bernilai.Nilai waktu tergantung pada bagaimana seseorang memanfaaatkan
waktunya.Dalam Islam waktulah yang bernilai sedangkan uang tidak memiliki nilai waktu.
 Komoditas yang seharusnya tidak di diskon
 Keberatan pertama bukan tujuan teori metode harga pasar,tetapi di tujukan
pada cara-cara penerapan metode tersebut dalam praktik.Menurut teori setiap
komoditi seharusnya di diskonto msing0masing komoditasnya .Tetapi dalam
praktiknya semua komoditas secara umum dikumpulkan kemudaian didiskon pada
tingkat yang sama.Semua komoditas didiskon pada tingkat yang disebut sebagai
tingkat bunga”rill” yang merupakan rerata tertimbang dari masing-masing tingkat
bunga dari berbagai komoditas(weighted average of the own interest rates of
various commodities).Sumber daya langka tidak dapat di ubah menjadi sumber
daya masa depandalam jumlah yang lebih besar,dan karenanya sumber-sumber
daya ini memiliki tingkat diskon tersendiri sebesar 0 atau sekitarnya.Derek
Parfits ,yakni bahwa kesejahteraan seharusnya tidak didiskon.joh Broome
berkesimpulan bahwa penyelamatan jiwa juga seharusnya tidak didiskon.
 KESIMPULAN
 Kata asumsi dalam KBBI jilid ke 3 yang dimaksud dengan asumsi
adalah dugaan yang diterima sebagai dasar, landasan berpikir karena
dianggap benar sedangkan pengertian dari kata rasional berasal dari kata
rasio yaitu pemikiran menurut akal sehat, akal budi, nalar, hemat kami dapat
diartikan asumsi rasional dari pengertian di atas yaitu bahwa manusia tidak
akan salah dalam menentukan atau memilih sesuatu dikarenakan dalam
memilih sesuatu manusia cenderung menggunakan akal sehatnya, rasio dan
nalarnya.
 Jenis Rasionalitas, yaitu :
 Self Interest Rationality (Rasionalitas Kepentingan Pribadi)
 Present-aim Rationality
 Aksioma-Aksioma Pilihan Rasional
 Kelengkapan (Complenteness)
 Transivitas (Transivity)
 Kontinuitas (Continuity)
 Asumsi-Asumsi Lainnya Tentang Preferensi
 Kemonotonan yang Kuat (Strong Monotonoticity)
 Local Nonsatiation
 Konveksitas Ketat (Strict Convexity)
 Perluasan Konsep Rasionalitas (Untuk Transitivitas)
 Transitivitas adalah syarat minimal konsistensi, jika konsistensi tidak mensyaratkan
transitivitas maka sesungguhnya ia tidak mensyaratkan apapun. Dua cara
mendistribusikan pendapatan menurut islam yaitu iuran wajib (zakat) dan iuran sukarela
(infak).
 Utilitas dan Infak (Sedekah)
 Utilitas adalah rasa kepuasan yang berasal dari konsumsi seperti ingin berkuasa
memuaskan barang, jasa dan kegiatan. Utilitas yang Anda terima dari mengkonsumsi
barang tertentu tergantung pada selera Anda. Kita membedakan antara utilitas total
yang diperoleh dari mengkonsumsi barang. Barang dan utilitas marjinal yang berasal dari
mengkonsumsi satu unit lebih baik. Hokum dimingshing utilitas marjinal mengatakan
bahwa lebih dari dikonsumsi baik per periode tertentu, hal-hal lain konstan, semakin
kecil peningkatan utilitas total yang diterima dari setiap unit tambahan yang
dikonsumsi. Utilitas adalah subyektif.
 PENUTUP

 Sebagai penutup besar harapam kami bahwa makalah kami yang


berjudul “ASUMSI RASIONALITAS DALAM EKONOMI ISLAM” dapat berguna untuk
kita. Jika ada kesalahan dalam penyusunan baik itu dalam penulisan, judul da
nisi kami mohon maaf kepada semua pihak dan kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang membantu kami menyelesaikan makalah ini.
Demikian yang kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai