EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SRIWIJAYA
BAGIAN 1 PENDAHULUAN Asumsi rasionalitas adalah angapan bahwa manusia berperilaku secara rasional (masuk akal),dan tidak akan sengaja membuat keputusan yang akan menjadikan mereka lebih buruk.Perilaku rasional dapat mempunyai dua makna yaitu metode dan hasil.Dalam makna metode,perilaku rasional berarti action selected on the basis of reasoned thought rather than out of habit,prejudice,or emotion(tindakan yang dipilih berdasarkan pikiran yang beralasan,bukan berdasarkan kebiasaan ,prasangka,atau emosi).Dalam makna hasil,perilaku rasional berarti action the actually succeeds in achieving desired goals (tindakan yang benar-benar dapat mencapai tujuan tang ingin dicapai).
A. Asumsi Rasionalitas Jenis Rasionalitas Ada dua jenis rasionalitas,yakni: a) Self interest rationality(rasionalitas kepentingan pribadi) Menurut Edgeworth adalah setiap pihak digerakan hanya oleh self interest.Self intrerest mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan dengan prestise,persahabatan,cinta,kekuasaan,menolong sesama,penciptaan karya seni,dan banyak lagi.Self interest yang tercerahkan dimana individu-individu dalam rangka untuk mencapai sesuatu yang menjadikan mereka lebih baik ,pada sat yang sma membuat orang-orang yang disekelilingnya menjadi lebih baik pula. b) Present-aim rasionality Teori utilitas modern yang aksiomatris tidak berasumsi bahwa manusia bersikap mementingkan kepentingan pribadinya(self interested).Teori ini berasumsi bahwa manusia menyesuaikan preferensinya dengan sejumlah aksioma:secara kasarnya preferensi-preferensi tersebut harus konsisten.
B. Aksioma-Aksioma Pilihan Rasional Terdapat tiga sifat dasar a. Kelengkapan (Completeness) Individu dihadapkan pada situasi,A dan B,maka ia dapat menentukan secara pasti salah satu dari tiga kemungkinan berikut ini : A lebih disukai daeripada B B lebih disukain daripada A A dan B keduanya sama-sama disukai b. Transitivitas (Transitivity) Jika bagi seorang A lebih disukai daripada B dan B lebih disukai daripada C,maka baginya A harus lebih disukai daripada C.Asumsi ini menyatakan bahwa pilihan individu bersifat konsisten secara internal. c. Kontinuitas (Continuity) Jika bagi seseorang A lebih disukai daripada B,maka situasi-situasi yang secara cocokmendekati A,harus juga lebih disukai daripada B.
C. Aumsi-asumsi Lainnya tentang Preferensi a. Kemonotonan yang kuat (Strong Monotonicity) Bahwa lebih banyak lebih baik. b. Local Nonsatiation Asumsi ini menyatakan bahwa seseorang lebih menyukai yang rata-rata daripada yang ekstrim.Strict convexity merupakan generalisasi dari asumsi neoklasik tentang diminishing marginal rates of subtitution.
BAGIAN 2 PERSFEKTIF ISLAM TENTANG ASUMSI RASIONALITAS A.Perluasan Konsep Rasionalitas (untuk Transitivitas) Self interest rationality yang diperkenalkan oleh Edgeworth adalah konsep yang lebih baik dalam artian kita berasumsi bahwa individu mengejar banyak tujuan,bukan hanya memperbanyak kekayaan secara moneter.Sayangnya konsep ini terlalu longar sehingga tindakan apa pun dari seseorang dapat dijustifikasi sebagai rasional hanya karena ia mengklaim bahwa tindakannya di dorong oleh self interest-nya. Transitivitas adalah syarat minimal konsistensi .Jika tidak mensyaratkan transitivitas maka sesungguhnya ia tidak mensyaratkan apa pun.Contohnya ,salah satu aksioma adalah kelengkapan terhadap pasangan alternatif apa pun dari A dan B,kita dapat memilih A daripada b,B daripada A,atau sama saja antara A dan B . Dalam nilai Islam terdapat dua cara dalam mendistribusikan pendapatan .Iuran wajib (zakat) ,dan iuran sukarela(infak).Dalam kebanyakan kasus,sektor suka rela tidak dapat secara mutlak dijelaskan bahwa tindakan sukarela ini memenuhi persyaratan transitivitas . 1. Persyaratan Transitivitas Andaikan seseorang dihadapkan pada pilihan antara A dan B ,ia memilih A.Bila dihadapkan pada pilihan B dan C ,ia memilih B.Dihadapkan pada pilohan antaran C dan A ,ia memilih C.Rumus alternatifnya sebagai berikut : Simbol Alternatif Ab Memilih A jika B merupakan Satu-satunya alternatif yang ada Ba Memilih B jika A merupakan Satu-satunya alternatif yang ada Bc Memilih B jika C merupakan Satu-satunya alternatif yang ada Cb Memilih C jika B merupakan Satu-satunya alternatif yang ada Ca Memilih C jika A merupakan Satu-satunya alternatif yang ada Ac Memilih A jika C merupakan Satu-satunya alternatif yang ada
Maka orang ini akan memilih Ab daripada Ba,Bc daripada Cb,dan Ca daripada Ac.Dalam hal ini tidak terdapat intransitivitas.Perhatikan bahwa Ca bukan Cb. Sekilas awal kelihatannya pilihan tersebut intransitif,karena kita hanya melihat tiga pilihan : 1. A 2. B 3. C Tetapi untuk orang lain ,ia melihat empat pilihan : 1. Ab 2. BC 3. Cb 4. Ca
2. Utilitas dan Infak
Pada utilitas Farhan yang lebih baik jika ia menbelanjakan uangnyauntuk Infak (sedekah) .Definisi Fungsi Utilitas sebagai Uf=U(Mf,Mz),di mana: Uf=Utilitas Farhan Mf=Uang yang dimiliki Farhan Mz=Uang yang dimiliki Zahid Slope kurva utilitas Farhan negatif karena menurut farhan ,infak adlah hal yang baik.Slope negatif juga berarti bahwa Farhan mengurangi pendapatyannya agar pendapatan Zahid bertambah.Berapa jumlah pendapatan yang beersedia diserahkan oleh Farhan tergantung pada budget line .Titik A adalah solusi optimal untuk Farhan.
B. Perluasan Spektrum Utilitas (untuk Strong Monotonicity & Local Nonsatiation) Asumsi Lebih banyak lebih baik hanya benar jika kita harus memilih antara X halal dan Y halal.Tidak benar jika harus memilih antara X halal dan Y haram,atau X haram dan Y halal,atau X haram dan Y haram.Nilai Islam tentang halal dan haram membuat kita harus memperluas spektrum utilitas. a. Melonggarkan Persyaratan Kontinuitas (untuk kontinuitas ) Kita asumsikan bahwa permintaan Y haram dalam keadaan darurat.Permintaan terhadap babi merupakan permintaan yang kontinu ,melainkan diskrit.Permintaanya adalah titik(point demand).Berapapun harga daging babi pada saat itu ,permintaannya Qp,yakni sejumlah tertentu daging babi untuk memenuhi kebutuhan kelangsungan hidup. b. Perluasan Horison Waktu Presfektif Islam tentang waktu tidak di batasi hanya pada masa kini.Islam memandang waktu sebagai horison .Karena itu,analisis statis sebagaimana dikenal oleh ekonom-ekonom klasik tidak memadai untuk menerangkan perilakau ekonomi dalam perfekstif Islam.Dalam persfektif Islam ,waktu sangat penting dan sangat bernilai.Nilai waktu tergantung pada bagaimana seseorang memanfaaatkan waktunya.Dalam Islam waktulah yang bernilai sedangkan uang tidak memiliki nilai waktu. c. Komoditas yang seharusnya tidak di diskon Keberatan pertama bukan tujuan teori metode harga pasar,tetapi di tujukan pada cara-cara penerapan metode tersebut dalam praktik.Menurut teori setiap komoditi seharusnya di diskonto msing0masing komoditasnya .Tetapi dalam praktiknya semua komoditas secara umum dikumpulkan kemudaian didiskon pada tingkat yang sama.Semua komoditas didiskon pada tingkat yang disebut sebagai tingkat bungarill yang merupakan rerata tertimbang dari masing-masing tingkat bunga dari berbagai komoditas(weighted average of the own interest rates of various commodities).Sumber daya langka tidak dapat di ubah menjadi sumber daya masa depandalam jumlah yang lebih besar,dan karenanya sumber- sumber daya ini memiliki tingkat diskon tersendiri sebesar 0 atau sekitarnya.Derek Parfits ,yakni bahwa kesejahteraan seharusnya tidak didiskon.joh Broome berkesimpulan bahwa penyelamatan jiwa juga seharusnya tidak didiskon. Kedua bahwa pada proyek ,sebagian besarbdari pihak yang tidak berkepentingan tidak terwakili dalam pasar.Ahli-ahli ekonomi menganjurkan beberapa komoditas yang eharusnya tidak didiskon .Uang bukanlah komoditas .Time value of money mengatakan bahwa $1 hari mempunyai nilai yang lebih besar daripada $1 besok karena $1 hari ini dapat diinvestasikan untuk mendapatkan return yang positif.Investasi selalu memiliki dua kemungkinan untung atau rugi.Karenanya return dapat saja positif ,dapat pula negatif .