Anda di halaman 1dari 9

SISTEM EKONOMI

Dosen Yeni Septiani, S.E.,M.M


SISTEM
EKONOMI

SISTEM EKONOMI SISTE EKONOMI


SISTEM EKONOMI SISTEM EKONOMI
TERPUSAT/KOMANDO/ PASAR
TRADISIONAL SOSIALIS KAPITALIS/Liberalis CAMPURAN

Sistem ekonomi Sistem ekonomi


Merupakan sistem dimana pemeritah Sistem ekonomi dimana dimana melibatkan
lebih dominan kegiatan ekonomi pemerintah dan
ekonomi dasar dilakukan oleh
yang kebanyaan dalam mengatur masyarakatdan swasta, swasta secara
bergerak di bidang kegiatan ekonomi, peran pemerintah berimbang.
seluruh kegiatan sebatas mengawasi dan Pemerintah dan
pertanian dan yang melakukan kegiatan
berhubungan perekonomian yang berhubungan
swasta bekerja
dengan alam direncana dan di dengan peelenggaraan sama dalam
atur oleh negara memecahkan
pemerintah pusat masalah ekonomi
- Sumber daya dan lingkungan lebih
terjaga
- Hubungan Masyarakat masih kuat

- pemenuhan kebutuhan berganatu


pada alam
- Peradaban sulit maju dan
berkembang
- Ekonomi masyarakat di tanggung pemerintah
- Pemerintah mudah mengendalikan harga dan
inflasi
- Kodisi pasar dalam negeri stabil

- masyarakat tidak memiliki kebebasan penuh


dalam sektor ekonomi
- Terhambatnya inovasi dari masyarakat
- Rentan apabila terjadi konflik politik

Contoh negara sistem ekonomi komando : Rusia, Tiongkok, Korea


Utara
-masyarakat memiliki hak yang sama di sektor
ekonomi
- Produktivitas tinggi
- Masyarakat memiliki inovasi dan kreativitas yang
tinggi

- Memicu terjadinya monopoli pasar


- Terjadinya kesenjangan ekonomi yang dalam
- Perekonomian mudah mengalami keidakstabilan

Contoh negara sistem ekonomi Kapitalis : Amerika Serikat, Belada,


Jerman
- mencegah adanya monopoli pasar
- Kestabilan ekonomi lebih terjamin
- Sektor ekonomi di arahkan untuk kepentingan
masyarakat

- keuntungan pihak swasta tidak masimal


- Tidak jelasnya batasan pemerintah dan swasta
dalam perekonomian

Contoh negara sistem ekonomiCampuran : India, Malaysia, singapura


Sistem Ekonomi Pancasila
sistem ekonomi Indonesia yang termasuk ke sistem ekonomi campuran, tetapi punya ciri
khas sendiri dan diberi nama sistem ekonomi Pancasila.
Secara normatif, Pancasila dan UUD 1945 merupakan landasan idiil sistem perekonomian
di Indonesia. Dasar politiknya tertuang dalam UUD 1945 pasal 33 yang berbunyi berikut:
1. Ayat 1:  Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas
kekeluargaan.
2. Ayat 2: Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Ayat 3: Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Ayat 4: Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi nasional.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
Mengapa Indonesia menerapkan sistem ekonomi Pancasila?
Dalam proses pembangunan sistem ekonomi di suatu negara
dipengaruhi faktor internal maupun eksternal. 
Faktor-faktor internal bisa terdiri atas kondisi fisik, lokasi geografi,
jumlah, serta kualitas sumber daya alam dan manusia. Sementara
itu, faktor-faktor eksternal diantaranya perkembangan teknologi,
kondisi perekonomian dan politik dunia, serta keamanan global. 
Pemerintah kita memilih sistem ekonomi Pancasila karena di
dalamnya terkandung makna demokrasi ekonomi. 
Karakteristik sistem ekonomi Indonesia
 
1. Kegiatan ekonomi dilakukan secara gotong royong dengan mengutamakan
hubungan kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang bersifat strategis dan melibatkan hajat hidup banyak
orang diambil alih oleh negara.
3. Produksi produk-produk strategis yang dikuasai oleh negara semata-mata untuk
kepentingan dan kemakmuran rakyat.
4. Sistem ekonomi Indonesia menggunakan sistem ekonomi campuran yang disebut
dengan sistem ekonomi Pancasila.
5. Seluruh kegiatan ekonomi harus berdasarkan prinsip berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan.
6. Pemerintah turut mengawasi kegiatan ekonomi yang dilakukan swasta demi
terhindar dari praktik-praktik kecurangan misalnya penipuan, monopoli yang
merugikan, dan mafia perdagangan agar dapat menegakkan keadilan di tengah
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai