Anda di halaman 1dari 22

CREATED BY:

KELOMPOK 3
Aninda wahyuni
Aulia Maharani
Fahra Fadlianur
Moh. Alamsyah
Moh.Nurazman
M. Rifkan Mubarak
Nurtasya Riskiyani
Sabrina Arfanindia Devi
ISTILAH-ISTILAH TASAWUF
11
- Al-Maqamat

Maqamat bentuk jama’ dari kata maqam yang


artinya station
( tahapan atau tingkatan).
Maqam didapatkan melalui upaya
mujahaddah dan riyadhah.
Maqam itu tidak bisa didapatkan kecuali
dengan beramal secara terus – menerus dan
rutin serta dengan mengendalikan nafsu.
ISTILAH-ISTILAH TASAWUF
- Al-Maqamat

> TAUBAT

a. Meninggalkan kejahatan dalam segala


bentuknya dan beralih pada kebaikan karena takut
kepada siksa Allah.
b. Beralih dari satu situasi yang sudah baik menuju
situasi yang lebih baik lagi (“inabah”)
c. Rasa penyesalan yang dilakukan semata – mata
karena ketaatan dan kecintaan kepada Allah, hal
ini disebut ‘aubah’.
ISTILAH-ISTILAH TASAWUF
- Al-Maqamat

> ZUHUD

Secara harfiah zuhud bersifat duniawi, atau


meninggalkan dunia dan hidup kematerian.
Secara umum, zuhud dapat diartikan sebagai
suatu sikap melepaskan diri dari
ketergantungan terhadap kehidupan duniawi
dengan mengutamakan kehidupan akhirat.
ISTILAH-ISTILAH TASAWUF
- Al-Maqamat

> ZUHUD

Dilihat dari maksudnya, zuhud dibagi menjadi tiga


tingkatan;
- Pertama (terendah), menjauhkan dunia ini agar
terhindar dari hukuman akhirat.
- Kedua, menjauhi dunia dengan menimbang imbalan
di akhirat.
- Ketiga (tertinggi), mengucilkan dunia bukan karena
takut atau berharap, tetapi karena cinta kepada Allah.
ISTILAH-ISTILAH TASAWUF
- Al-Maqamat

> FAQR (MISKIN)

Al-Faqr adalah tidak menuntut lebih banyak dari


apa yang telah dipunyai dan merasa puas dengan
apa yang sudah dimiliki, sehingga tidak meminta
sesuatu yang lain. Pesan yang tersirat yang ada di
dalam al-faqr adalah hati- hati terhadap
pengaruh negatif yang diakibatkan olah keinginan
kepda harta kekayaan.
ISTILAH-ISTILAH TASAWUF
- Al-Maqamat

> SABAR

Sabar,berarti sikap konsekuen dan konsisten dalam


melaksanakan semua perintah Allah

Menurut Syekh ‘Abdul Qadir Al-Jailani, sabar


ada tiga macam, yaitu :
• Bersabar kepada Allah.
• Bersabar bersama Allah
• Bersabar atas Allah
ISTILAH-ISTILAH TASAWUF
- Al-Maqamat

> SYUKUR

Syukur adalah ungkapan rasa terimakasih atas nikmat


yang diterima

Syekh ‘Abdul Qadir Al-Jailani membagi syukur


menjadi tiga macam
- Pertama dengan lisan
- Kedua, syukur dengan badan dan anggota
badan.
- Ketiga, syukur dengan hati.
ISTILAH-ISTILAH TASAWUF
- Al-Maqamat

> RELA

Rida’ berarti menerima dengan rasa puas terhadap apa


yang dianugerahkan Allah SWT.

Menurut Abdul Halim Mahmud, rida mendorong


manusia untuk berusaha sekuat tenaga mencapai
apa yang dicintai Allah dan Rasul-Nya.
Namun, sebelum mencapainya, ia harus
menerima dan merelakan akibatnya dengan cara
apapun yang disukai Allah.
ISTILAH-ISTILAH TASAWUF
- Al-Maqamat

> TAWAKAL

Hakikat tawakal adalah menyerahkan segala urusan


kepada Allah

Tawakal terbagi pada tiga derajat:


- Tawakal
- Taslim
- Tafwidh.
ISTILAH-ISTILAH TASAWUF
- Ahwal

Ahwal adalah bentuk jama’ dari kata hal, yang berarti kondisi mental
atau situasi kejiwaan yang diperoleh seorang sufi sebagai karunia Allah,
bukan hasil dari usahanya.Hal bersifat sementara, datang dan pergi ;datang
dan pergi bagi seorang sufi dalam perjalananya mendekati Tuhan.

Waspada dan Mawas Diri Rindu (Syauq)


(Muhasabah dan
muraqabah)

Cinta (Mahabbah) Ahwal Intim (Uns)

Khauf Berharap (Raja’)


ISTILAH-ISTILAH TASAWUF

Imam Al-Ghozali membagi khauf


Waspada (Muhasabah) dapat diartikan
menjadi dua macam:
meyakini bahwa Allah mengetahui segala
a. Khauf karena khawatir
pikiran, perbuatan, dan rahasia dalam hati,
kehilangan nikmat.
yang membuat seseorang menjadi hormat,
b. Khauf pada siksaan sebagai
takut, dan tunduk kepada Allah.Adapun mawas
akibat perbuatan kemaksiatan.
diri (Muraqabah) adalah meneliti dengan
cermat apakah segala perbuatan sehari – hari
telah sesuai atau malah menyimpang dari
kehendak-Nya.
ISTILAH-ISTILAH TASAWUF

Raja’ menuntut tiga


perkara,yaitu : Imam Al-Ghozali membagi khauf
menjadi dua macam:
a. Cinta kepada apa yang a. Khauf karena khawatir
diharapkanya. kehilangan nikmat.
b. Takut harapanya itu b. Khauf pada siksaan sebagai
akibat perbuatan kemaksiatan.
hilang.
c. Berusaha untuk
mencpainya.
Raja’ yang tidak disertai
dengan tiga perkara
itu,hanyalah ilusi atau
hayalan.
ISTILAH-ISTILAH TASAWUF

- Al-Maqamat - Ahwal

maqam ditandai oleh kemapanan


sementara hal justru mudah hilang.

Maqam dapat dicapai seseorang


sementara hal dapat diperoleh
dengan kehendak dan upayanya
tanpa daya dan upaya

hal adalah pemberian Allah.Ia bisa berubah dan hilang. Sedangkan


maqam hanya bisa didapatkan dengan cara beramal, usaha, dan
usaha keras yang dilakukan secara kontinyu tidak terputus
Kesimpulan
Antara maqam dan hal tidak dapat
dipisahkan.Keduanya ibarat dua sisi dalam
satu mata uang.
Keterkaitan antara keduanya dapat
dilihat dalam kenyataan bahwa maqam
menjadi prasyarat menuju Tuhan; dan bahwa
dalam maqam akan ditemukan kehadiran
hal.
Hal yang telah ditemukan dalam maqam
akan mengantarkan seseorang untuk
mendaki maqam – maqam selanjutnya.
PERANAN TASAWUF
DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI
Prof. Zakiah Darajat, dalam bukunya Peranan Agama Dalam Kesehatan
Mental, menyatakan bahwa fungsi agama adalah :
1. Agama memberikan bimbingan bagi manusia dalam mengendalikan dorongan-
dorongan sebagai konsekuensi dari pertumbuhan βisik dan psikis seseorang.
 
2. Agama dapat memberikan terapi mental bagi manusia dalam menghadapi kesukaran-
kesukaran dalam hidup. Seperti pada saat menghadapi kekecewaan-kekecewaanyang
kadang dapat menggelisahkan batin dan dapat membuat orang putus asa.Disini agama
berperan mengembalikan kesadaran kepada sang pencipta.
 
3. Agama sebagai pengendali moral, terutama pada masyarakat yang mengahadapi
problematika etis, seperti perilaku seks bebas.
Tasawuf perlu dikembangkan dan disosialisasikan
kepada masyarakat dengan be-berapa tujuan, antara lain:

1. Menyelamatkan kemanusiaan dari kebingungan dan


kegelisahan yang merekarasakan sebagai akibat kurangnya
nilai-nilai spiritual.
2. Memahami tentang aspek asoteris Islam, baik terhadap
masyarakat Muslim maupun non-Muslim.
3. Menegaskan kembali bahwa aspek asoteris Islam
(tasawuf) adalah jantung ajaran Islam.
Para Sufi sangat menyadari betulakan siapa dirinya dan
bagaimana posisinya dihadapan Tuhan dan mereka sudah
mampu menguasai hawa nafsu mereka, sehingga dengan
demikian segala apa yang merekalakukan selalu berada dalam
koridor kepaTuhan, ketaatan dan ketundukan kepada
Allahswt. dengan penuh keridhaan, kecintaan dan mereka pun
diridhai dan dicintai oleh Allah,bahkan Allah mengundang
mereka kesebuah perjamuan yang sangat indah.

“Wahai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu


dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya.Makamasuklah ke
dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam
surga-Ku.” (QS. Al-Fajr [89]: 27-30).
TELADAN SUFI NABI DAN SAHABAT NABI

Rasulullah (Muhammad saw) Teladan yang Baik


 
“Sesungguhnya pada diri Rasulullah (Muhammad) terdapat teladan yang baik.”
(QS Al-Ahzâb [33]: 21)

ada tiga pelajaran berharga yang bisa kita petik dari sosok Muhammad, sang
rasul penyebar agama Islam.
Pertama, ketekunannya dalam melakukan ibadah.
Kedua, kepeduliannya terhadap persoalan sosial.
Ketiga, kehidupannya yang tidak diperbudak oleh nafsu duniawi.
 >Kehidupan Empat Sahabat
Nabi Muhammad SAW
Kehidupan para sahabat dijadikan acuan oleh para sufi karena para
sahabat sebagai murid langsung Rasulullah SAW dalam segala
perbuatan dan ucapan mereka senantiasa mengikuti kehidupan Nabi
Muhammad SAW

Oleh karena itu Al-Qur’an memuji mereka:


” Orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk islam) diantara
orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan
baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan
Allah sediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai
didalamnya, mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan
yang besar”. (QS.At Taubah:100).
Abu Bakar as-Siddiq

Umar bin Khattab

Usman bin Affan

Ali bin Abi Talib


Penjelasan Teladan Sufi dan Hubungan dengan Akhlak 
Dalam ilmu tasawuf Nabi dan para sahabatnya dijadikan sebagai sebagai teladan. Dalam
kehidupan sehari-hari semua praktek kehidupan Nabi oleh para sufi diambil sebagai
acuan dalam melaksanakan semua aktifitas termasuk ibadah kepada Allah swt, tentang
kebenaran ajaran Tasawuf mereka mengambil dari kehidupan rasulullah, diantaranya
adalah : 
 
Pengasingan Nabi Muhammad SAW di Gua Hira merupakan acuan sufi dalam khalwat 
Peristiwa Isra’ MI’raj merupakan puncak kedekatan Nabi Muhammad SAW dengan Allah
SWT 
Perikehidupan Nabi Muhammad SW berupa hidup sederhana, zuhud, dan tidak
terpesona pada kehidupan duniawi, tekun beribadah, banyak berzikir, minta pada
Allah SWT dan bertobat kepada-Nya setiapp hari 70 kali ( H.R. at-Tabrani ), I’tikaf
dalam Masjid terutama dalam bulan Ramadhan, tenggelam dalam bermunajat
kepada Allah SWT 
Sumber tentang akhlak Nabi Muhammad SAW dapat ditemukan dalam hadits :
“ Akhlaknya adalah al-Qur’an ” ( H.R. Ahmad dan Muslim ) 
Dalam diri Nabi Muhammad SAW terdapat suri teladan ( Q.s. al-Ahzab : 21 ) 

Anda mungkin juga menyukai