Anda di halaman 1dari 1

DASAR TEORI RELATIVITAS NAMA : ANDREAS PUTRA

CHRISTIAWAN PURBA
PENGAPLIKASIAN POSTULAT NIM : 215060301111028
1
KEDUA EINSTEIN
 Einstein mengemukakan pertanyaan : Seperti apa sinar cahaya jika Anda berjalan di samping nya ?
 Karena di dalam fisika klasik, berkas cahaya akan diam saat pengamat orang yang berjalan.
 Einstein menyimpulkan bahwa jika seorang pengamat dapat melakukan perjalanan mendekati kecepatan cahaya, ia akan mengukur cahaya yang
bergerak menjauh dengan kecepatan 300.000 km/s. Sehingga kecepatan cahaya akan selalu konstan
 Kecepatan kilatan cahaya yang dipancarkan oleh pesawat ruang angkasa atau stasiun ruang angkasa diukur sebagai c oleh pengamat di kapal atau
stasiun ruang angkasa. Setiap orang yang mengukur kecepatan cahaya akan mendapatkan nilai yang sama
 Einstein mengemukakan postulat kedua bahwa : “Kecepatan Cahaya (c) yang merambat di ruang hampa udara (vakum) bernilai SAMA untuk
semua kerangka acuan inersia”.
 Sehingga tidak mungkin bagi pengamat inersia untuk bergerak dengan kecepatan c, yaitu kecepatan cahaya dalam ruang hampa. Kelajuan objek
pada laju yang sama dengan kecepatan cahaya c menyiratkan kontradiksi logis.
 Contohnya, Ketika Anda menyalakan lampu depan mobil, berkas cahaya meninggalkan mobil dengan kecepatan relatif c m/s. Namun, seseorang
yang berdiri di trotoar juga mengukur kecepatan berkas cahaya sebagai c dan menemukan bahwa berkas cahaya tidak tergantung pada kecepatan
mobil.
 Dua buah kapal A dan B, kapal A diam di atas air sedangkan kapal B bergerak dengan kecepatan tetap v. Pada kawasan tersebut diliputi kabut
sehingga kedua pengamat dalam masing-masing kapal tidak dapat mengetahui kapal mana yang bergerak. Pada saat kapal B berdampingan dengan
A, api dinyalakan untuk sesaat. Cahaya api bergerak dengan kelajuan tetap dalam semua arah sesuai dengan postulat kedua relativitas khusus.
Pengamat pada masing-masing kapal mendapatkan bola cahaya mengembang dengan dirinya sebagai pusat, sesuai dengan prinsip relativitas,
walaupun salah seorang pengamat berubah kedudukannnya terhadap tempat padamnya api tersebut. Pengamat dalam kapal tidak dapat mendeteksi
kapal mana yang mengalami perubahan tempat, karena kabut menghilangkan kerangka acuan lain daripada kapal itu sendiri, dan karena kelajuan
cahaya sama untuk kedua pengamat itu maka keduanya melihat gejala yang sama.

Anda mungkin juga menyukai