Anda di halaman 1dari 10

MEMBANGUN ARGUMEN TENTANG

DINAMIKA DAN TANTANGAN


PENDIDIKAN PANCASILA
Nama Kelompok 4 :

1. Agis Arintan F.
2. Dimas Dwi Frendy R.
3. Iqrar Aqobah V.
4. Nadiatuz Zain R.
5. Nissa Elliyasabit.
Dinamika Pendidikan Pancasila

Dinamika pendidikan Pancasila pada awal kemerdekaan dilakukan dengan cara pidato dan rapat oleh
para tokoh bangsa yang disiarkan pada radio atau surat kabar. Selanjutnya dinamika pendidikan Pancasila
mulai berkembang dengan diawali diterbitkannya buku yang berisi pidato Bung Karno yang berjudul
Lahirnya Pancasila. Mulai dari situlah banyak bermunculan buku-buku pendidikan terkait patriotisme dan
Pancasila seperti Manusia dan Masyarakat Baru Indonesia (Civics) dan Penetapan Tudjuh Bahan-Bahan
Pokok Indoktrinasi.

Pendidikan Nasional No. 2 tahun 1989 ayat 2 yang telah menjelaskan bahwa “Isi kurikulum setiap
jenis, jalur, dan jenjang Pendidikan wajib memuat : 1. Pendidikan Pancasila, 2. Pendidikan Agama, dan 3.
Pendidikan Kewarganegaraan. ” Pada masa sekarang Pendidikan Pancasila tetap dilaksanakan pada
Pendidikan formal dan di luar itu Pendidikan Pancasila masih tetap bisa diakses secara fleksibel dengan
kemudahan teknologi yang membantu semua kalangan mesyarakat mengakses buku, video, maupun jurnal
secara online. Sedangkan pada jenjang lanjut seperti Perkuliahan umumnya memiliki mata kuliah khusus
untuk mendalami Pancasila.
Dalam era kepemimpinan Presiden Soeharto, terbit Instruksi Direktur Jenderal
Perguruan Tinggi, nomor 1 Tahun 1967, tentang Pedoman Penyusunan Daftar
Perkuliahan, yang menjadi landasan yuridis bagi keberadaan mata kuliah
Pancasila di perguruan tinggi. Keberadaan mata kuliah Pancasila semakin
kokoh dengan berlakunya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang pada pasal 39
ditentukan bahwa kurikulum pendidikan tinggi harus memuat mata kuliah
pendidikan Pancasila. Kemudian, terbit peraturan pelaksanaan dari ketentuan
yuridis tersebut, yaitu khususnya pada pasal 13 ayat (2) Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999, tentang Pendidikan Tinggi.
Pasal 1 SK Dirjen Dikti Nomor 467/DIKTI/Kep/1999, yang substansinya
menentukan bahwa mata kuliah pendidikan Pancasila adalah mata kuliah
yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa baik program diploma maupun
program sarjana. Pada 2000, Dirjen Dikti mengeluarkan kebijakan yang
memperkokoh keberadaan dan menyempurnakan penyelenggaraan mata
kuliah pendidikan Pancasila, yaitu:
1) SK Dirjen Dikti, Nomor 232/U/2000, tentang Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi,
2) SK Dirjen Dikti, Nomor 265/Dikti/2000, tentang Penyempurnaan Kurikulum
Inti Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK), dan
3) SK Dirjen Dikti, Nomor 38/Dikti/Kep/2002, tentang Rambu-rambu
Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi.
Pendidikan Pancasila wajib dimuat dalam kurikulum perguruan
tinggi, yaitu sebagai berikut:
1. Pasal 2, menyebutkan bahwa pendidikan tinggi berdasarkan Pancasila,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika
2. Pasal 35 Ayat (3) menentukan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib
memuat mata kuliah: agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa
Indonesia.

Pancasila juga sebagai siatem etika yang berarti segala sesuatu ataupun kegiatan berbangsa
dan bernegara,yang harus melandaskan etika pancasila.
Definisi Etika
Istilah “etika” berasal dari bahasa Yunani, “Ethos” yang artinya tempat tinggal yang biasa,padang
rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, dan cara berpikir
Secara etimologis, etika berarti ilmu tentang segala sesuatu yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat
kebiasaan. Termasuk kelompok filsafat praktis, dibagi menjadi dua kelompok etika umum dan etika
khusus Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-
pandangan moral. Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita
mengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertangggung
jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral.
Definisi Etika
Istilah “etika” berasal dari bahasa Yunani, “Ethos” yang artinya tempat tinggal yang biasa,padang
rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, dan cara berpikir
Secara etimologis, etika berarti ilmu tentang segala sesuatu yang biasa dilakukan atau ilmu tentang
adat kebiasaan. Termasuk kelompok filsafat praktis, dibagi menjadi dua kelompok etika umum dan
etika khusus Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan
pandangan-pandangan moral. Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan
mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita harus mengambil sikap
yang bertangggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral.
Etika Umum
Mempertanyakan prinsipprinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia. Bagaimana manusia dalam
mengambil keputusan etis, teori etika dan moral dasar bagi manusia untuk menilai baik buruknya
tindakan.Etika Khusus Membahas prinsip-prinsip dalam hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan
manusia secara khusus. Etika khusus dibagi: 1. Etika individual (kewajiban manusia terhadap diri
sendiri)2. Etika sosial (kewajiban manusia terhadap manusia lain dalam hidup bermasyarakat)
TANTANGAN PENDIDIKAN
PANCASILA

Tantangan Pendidikan pancasila yaitu menentukan bentuk dan format agar mata kuliah Pendidikan pancasila
dapat diselenggarakan diberbagai program studi dengan menarik dan efektif.
Pancasila merupakan pedoman dasar bangsa Indonesia yang didalamnya telah tertuang nilainilai lughur
serta akan terus berkembang relevansinya seiring dengan perkembangan zaman dan
juga sifat pancasila yang tidak kontekstual atau bisa dibilang berlakunya tidak berdasarkan
waktu. Desain khusus dari para pemikir bangsa menunjukkan bahwa pancasila akan terus
berlaku. Permasalahan tersebut yang kemudian menjadi suatu tantangan dimana tantangan tersebut
muncul untuk menguji kekokohan pondasi pancasila serta kekuatan yang terkandung dalam
pancasila yang menjadi jati diri bangsa. Dalam era modernisasi sekarang ini pancasila dihadapkan dengan
berbagai tantangan baik dari dalam maupun luar. Adapun tantangan dari dalam diantaranya berupa berbagai
gerakan separatis yang hendak memisahkan diri dari Negara kesatuan republic Indonesia yang

Anda mungkin juga menyukai