Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA
TENTANG:
DINAMIKA DAN TANTANGAN PENDIDIKAN PANCASILA
ESENSI DAN URGENSI PENDIDIKAN PANCASILA UNTUK MASA
DEPAN

DISUSUN OLEH :
Kelompok 2 :

1. Cindy Patricia Permata Valis 2310070150067


2. Anjeli Mai Zulfa 2310070150068
3. Naila Lolita 2310070150064
4. Puput Amelia 2310070180016

DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Yenni Melia, M.Pd

FALKUTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

1
KATA PENGANTAR

Pertama dan yang utama, kami panjatkan puji syukur atas Rahmat dan Ridho Allah SWT,
karena tanpa Rahmat dan Ridho-Nya, kami tidak akan dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan rampung tepat pada waktu yang ditentukan. Makalah ini disusun agar
pembaca dapat memperluas ilmu tentang pendidikan pancasila bertema “DINAMIKA
DAN TANTANGAN PENDIDIKAN PANCASILA SERTA ESENSI DAN URGENSI
PENDIDIKAN PANCASILA UNTUK MASA DEPAN”, yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini berisi tentang Dinamika Dan Tantangan Pendidikan Pancasila Serta
Esensi Dan Urgensi Pendidikan Pancasila Untuk Masa Depan Walaupun makalah ini
mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila
yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami
menyusun makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki banyak kekurangan. Penyusun mohon
untuk saran dan kritiknya.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang .......................................................................................... 4
I.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 4
I.2 Tujuan ....................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN
II.1 Dinamika Pendidikan Pancasila................................................................ 5
II.2 Tantangan Pendidikan Pancasila............................................................... 6
II.3 Tujuan Pendidikan Pancasila..................................................................... 8
II.4 Esensi Dan Urgensi Pendidikan Pancasila Untuk Masa Depan................ 12
II.5 Pentingnya Pendidikan Pancasila Pada Perguruan Tinggi........................ 13

BAB III PENUTUP


III.1 Kesimpulan................................................................................................ 15
III.2 Saran.......................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 16

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Setiap bidang kegiatan yang dikejar oleh manusia untuk maju, pada umumnya
dikaitkan juga dengan bagaimana keadaan bidang itu pada masa yang lampau. Demikian
juga dalam bidang pendidikan, para ahli pendidikan sebelum menangani bidang
itu,terlebih dahulu mereka memeriksa sejarah tentang pendidikan baik yang bersifat
nasional maupun yang internasional. Dengan cara ini mereka tahu apa yang sudah
dikerjakan oleh bangsanya dan hasil yang diperoleh, mereka juga memeriksa apakah sudah
cocok dengan keadaan atau tujuan pendidikan sekarang. Sebagai bahan tambahan, mereka
juga mencari informasi pada sejarah pendidikan dunia.

Di dalam kehidupan bangsa Indonesia tersebut prinsip hidup yang tersimpul di


dalam pandangan hidup atau fisafat hidup bangsa (jatidiri) yang oleh para pendiri
bangsa/Negara dirumuskan dalam rumusan sederhana namun mendalam yang meliputi
lima prinsip, yaitu Pancasila yang menjadi dasar Negara Indonesia secara objektif historis
telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri sehingga asal nilai-nilai pancasila tersebut
tidak lain adalah dari bangsa Indonesia sendiri, atau dengan kata lain bangsa Indonesia
sebagai kuasa materialis pancasila. Oleh karena itu berdasarkan fakta objektif secara
historis kehidupan bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai Pancasila.

2. Rumusan Masalah
A. Bagaimana dimanika pancasila,tantangan pendidikan pancasila ?
B. Apa tujuan pendidikan pancasila ?

3. Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan ini yaitu :
A. Untuk memberikan pengetahuan tentang Dinamika Dan Tantangan Pendidikan
Pancasila Serta Esensi Dan Urgensi Pendidikan Pancasila.Untuk Masa Depan

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. Dinamika Pendidikan Pancasila


Sebagaimana diketahui upaya pembudayaan atau pewarisan nilai-nilai
Pancasila tersebut telah secara konsisten dilakukan sejak awal kemerdekaam
sampai dengan sekarang. Pada masa kemerdekaan, nilai-nilai pancasila dilakukan
dalam bentuk pidato-pidato para tokoh bangsa dalam rapat-rapat yang disiarkan
melalui radio dan surat kabar. Pada tanggal 1 Juli 1947, diterbitkan sebuah buku
yang berisi pidato Bung Karno tentang lahirnya Pancasila. Buku tersebut
diterbitkan dengan maksud membentuk manusia Indonesia baru yang patriotik
melalui pendidikan. Pada tahun 1961 terbit pula buku yang berjudul penetapan
Tujuh Bahan-Bahan Pokok Indoktrinasi. Buku tersebut ditujukan kepada
masyarakat umum dan aparatur Negara.
Sejak lahirnya ketetapan MPR RI Nomor 11 / MPR / 1978, tentang
Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (P-4), P-4 tersebut kemudian
menjadi salah satu sumber pokok materi pendidikan Pancasila. Diperkuat dengan
Tap MPR RI Nomor 11/ MPR/ 1988 tentang GBHN. Dirjen Dikti, dalam rangka
menyempurnakan kurikulum inti Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) menerbitkan
Sk, Nomor 25/ DIKTI / KEP/ 1985. Dampak dari beberapa kebijakan pemerintah
tentang pelaksanaan penataran P-4, terdapat beberapa perguruan tinggi terutama
perguruan tinggi swasta yang tidak mampu menyelenggarakan penataran P-4 pola
100 jam sehingga tetap menyelenggarakan mata kuliah pendidikan pancasila tanpa
penataran P-4 pola 45 jam. Dirjen Dikti mengeluarkan kebijakan yang
memperkokoh keberadaan dan menyempurnakan penyelenggaraan mata kuliah
pendidikan pancasila, yaitu :
1. Sk Dirjen Dikti, Nomor 232/ U/ 2000, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi.
2. Sk Dirjen Dikti, Nomor 265/ Dikti/ 2000, tentang Penyempurnaan Kurikulum
Inti Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK).
5
3. Sk Dirjen Dikti, Nomor 38/ Dikti/ kep/ 2002, tentang Rambu-rambu Pelaksanaan
Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.

Ditetapkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003,


kembali mengurangi langkah pembudayaan Pancasila melalui pendidikan. Dalam
rangka membudayakan nilai-nilai Pancasila kepada generasi penerus bangsa.
Penguat keberadaan mata kuliah Pancasila di perguruan tinggi ditegaskan dalam
Pasal 35, Pasal 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012.
Pasal 2, menyebutkan bahwa pendidikan tinggi berdasarkan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika.
Pasal 35 Ayat (3) menentukan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat
mata kuliah agama, pancasila, kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia.
2. Tantangan Pendidikan Pancasila
Tantangan ialah menentukan bentuk dan format agar mata kuliah
Pendidikan Pancasila dapat diselenggarakan diberbagai program studi dengan
menarik dan efektif. Tantangan ini berasal dari perguruan tinggi, misalnya factor
ketersediaan sumber daya. Adapun tantangan yang bersifat eksternal, untuk
memahami dinamika dan tantangan Pancasila pada era globalisasi.
Dirjen Dikti mengembangkan esensi materi pendidikan Pancasila yang meliputi :
1. Pengantar perkuliahan pendidikan Pancasila
2. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
3. Pancasila sebagai dasar Negara
4. Pancasila sebagai Ideologi Negara
5. Pancasila sebagai sistem Filsafat
6. Pancasila sebagai sistem etika
7. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.

Pendekatan pembelajaran dalam mata kuliah Pendidikan Pancasila adalah


pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada mahasiswa untuk mengetahui dan
memahami nilai-nilai Pancasila, filsafat Negara, dan ideologi-ideologi bangsa. Agar
mahasiswa menjadi jiwa pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

6
Selain itu, urgensi pendidikan Pancasila adalah untuk membentengi dan menjawab
tantangan perubahan-perubahan dimasa yang akan datang.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 20 tahun 2003, pasal 3
menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, pendidikan merupakan alternatif terbaik dalam
melakukn sosial secara damai. Setiap warga Negara sesuai dengan kemampuan dan
tingkat pendidikannya memiliki pengetahuan, pemahaman, penghayatan,
penghargaan, dan pola pengamalan Pancasila. Contoh urgensi pendidikan Pancasila
bagi suatu program studi, misalnya yang terkait dengan tugas menyusun atau
membentuk peraturan perundang-undangan. Orang yang bertugas untuk
melaksanakan hal tersebut, harus mempunyai pengetahuam, pengertian,
pemahaman, penghayatan dan pola pengalaman yang lebih baik daripada warga
Negara yang lain karena merekalah yang menentukan kebujakan untuk negaranya.
Begitu pula dengan mahasiswa yang lulusan prodi perpajakan dituntut memiliki
berkomitmen dan bertujuan agar dapat memberikan kontribusi terhadap
pelaksanaan kewajiban perpajakan tempat kerja secara baik dan benar.
Demikian bahwa keberadaan pendidikan Pancasila merupakan suatu
program studi di perguruan tinggi. Oleh karena itu, menjadi keharusan Pancasila
disebarluaskan secara benar, antara lain melalui mata kuliah di perguruan tinggi.
Karena mahasiswa sebagai bentuk perubahan muda dimasa depan yang akan
menjadi pembangunan dan pemimpin bangsa dalam setiap tingkatan lembaga-
lembaga di Negara, lembaga daerah dan sebagainya. Dengan demikian, pemahaman
nilai-nilai Pancasila dikalangan mahasiswa amat penting, yang berprofesi sebagai
pengusaha, pegawai swasta,pegawai pemerintah, dan sebagainya. Semua
masyarakat mempunyai peran penting terhadap kejayaan bangsa di masa
depan.secara benar, antara lain melalui mata kuliah di perguruan tinggi. Karena
mahasiswa sebagai bentuk perubahan muda dimasa depan yang akan menjadi
pembangunan dan pemimpin bangsa dalam setiap tingkatan lembaga-lembaga di
Negara, lembaga daerah dan sebagainya. Dengan demikian, pemahaman nilai-nilai
Pancasila dikalangan mahasiswa amat penting, yang berprofesi sebagai pengusaha,
pegawai swasta,pegawai pemerintah, dan sebagainya. Semua masyarakat
mempunyai peran penting terhadap kejayaan bangsa di masa depan.
7
Menurut Abdulgani (1979:14) “Pancasila adalah leitmotive dan leitstar,
dorongan pokok dan bintang penunjuk jalan. Tanpa adanya leitmotive dan leitstar
Pancasila ini, kekuasaan negara akan menyeleweng. Dan penyelewengan harus
dicegah. Karena itu Pancasila Dasar Filsafat dan Dasar Moral harus
didahulukan.” Agar Pancasila menjadi dorongan pokok dan bintang penunjuk
jalan bagi generasi penerus pemegang estafet kepemimpinan nasional, maka nilai-
nilai Pancasila harus dididikkan kepada para mahasiswa melalui mata kuliah
Pendidikan Pancasila.
Tantangannya ialah bagaimana agar mata kuliah Pendidikan Pancasila
dapat diselenggarakan di berbagai program studi dengan menarik dan efektif.
Tantangan ini dapat berasal dari internal perguruan tinggi misalnya faktor
ketersediaan sumber daya, dan spesialisasi program studi yang makin tajam
(yang menyebabkan kekurangtertarikan sebagian mahasiswa terhadap Pendidikan
Pancasila). Sedangkan tantangan yang bersifat eksternal antara lain adalah krisis
keteladanan dari para elite politik, dan maraknya gaya hidup hedonistik di dalam
masyarakat.

3. Tujuan Pendidikan Pancasila


Tujuan Pendidikan Pancasila menurut UU No. 2 Tahun 1989 tentang sistem
Pendidikan Nasional yang juga tercantum di dalam SK Dirjen Dikti.
No.38/DIKTI/Kep/2003, ialah guna menunjukan arah tujuan pada moral dan
diharapkan dapat terealisasi di kehidupan bermasyarakat setiap hari, yakni tingkah
laku yang memperlihatkan iman serta taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
(keyakinannya masing-masing), bertingkah-laku kerakyatan dengan selalu
mendahulukan kepentingan umum.
Dan bukannya mendahulukan kepentingan individu maupun kelompok dan
golongan tertentu sehingga dalam setiap adanya perbedaan pemikiran selalu
diarahkan unutk bermusyawarah agar mendukung terwujudnya keadaan yang
memiliki keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Maka dengan begitu, tujuan
dalam mempelajari Pancasila ialah supaya terciptanya beberapa perilaku didalam
kehidupan sehari-hari, berikut diantaranya mengenai tujuan pendidikan pancasila :

8
1. Memiliki keimanan serta ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Memiliki sikap kemanusiaan yang adil juga beradab kepada orang lain dengan
selalu memiliki sikap tenggang rasa di tengah kemajemukan bangsa
3. Menciptakan persatuan bangsa dengan tidak bertindak anarkis yang dapat
menjadi penyebab lunturnya Bhinneka Tunggal Ika ditengah masyarakat yang
memiliki keberagaman kebudayaan.
4. Menciptakan sikap kerakyatan yang mendahulukan kepentingan umum dan
mengutamakan musyawarah untuk mencapai keadaan yang mufakat.
5. Memberikan dukungan sebagai cara menciptakan keadaan yang berkeadilan
sosial dalam masyarakat.
Dengan adanya Pendidikan tentang Pancasila, menjadi sebuah saranan
dalam usaha untuk mengerti, memahami serta mendalami makna Pancasila sebagai
kepribadian bangsa Indonesia dan juga mengamalkan Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari dalam bermasyarakat sesuai dengan cita-cita serta tujuan nasional
seperti yang tertera dalam Pembukaan UUD 1945.

4. Esensi Dan Urgensi Pendidikan Pancasila Untuk Masa Depan

Pengertian Urgensi jika dilihat dari bahasa latin bernam “urgere” yaitu (kata
kerja) yang berarti mendorong…dan jika dilihat dari bahasa inggris bernama
“urgent” yang memiliki arti (kata sifat) dan dalam dalam bahasa indonesia
“urgensi” (kata benda). Istilah Urgensi menunjuk pada sesuatu yang mendorong
kita, yang memaksa kita untuk diselesaikan..dengan demikian mengandaikan ada
suatu masalah dan harus segera ditindak lanjuti.Pengertian esensi: esensi adalah
inti/ hakikat. Bisa juga disebut sebagai 'hal yang pokok' dari sesuatu.

Esensi Pendidikan Pancasila

Prof. Dr. Nadiroh, M. Pd., seorang Guru Besar Pada Prodi PPKN FIS UNJ
(Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta) mengtakan bahwa, Pembentukan
Karakter Bangsa Sebagai Esensi Pendidikan Kewarganegaraan. Beliau
mengukuhkan hal tersebut lantaran fenomena dan fakta empiris yang diberitakan di
mass media akhir-akhir ini merupakan gambaran realita kehidupan bangsa
Indonesia yang sampai saat ini masih mengalami krisis multidimensi. Jika keadaan
9
ini dibiarkan berlarut-larut, kita akan sulit mengejar ketertinggalan dalam upaya
mencapai Millenium Developments Goals (MDG’s), yaitu: (1) menghapuskan
tingkat kemiskinan dan kelaparan; (2) mencapai Pendidikan Dasar secara Universal
(3) mendorong kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan ; (4) mengurangi
tingkat kematian anak; (6) memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya; (7)
menjamin pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan; dan (8)
mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan (United Nations
Development Group, 2003).

Tujuan ini dapat tercapai jika didukung oleh masyarakat dan bangsa yang
berkualitas atau SDM Indonesia yang unggul. Untuk itulah peran pendidikan
sangat penting, sebagaimana tersirat dan tersurat dalam Undang-undang Republik
Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 2
dikatakan bahwa: Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap
terhadap tuntutan perubahan zaman. Dalam pasal 3, dikatakan bahwa Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggungjawab.

Beberapa contoh Penerapan Esensi Pancasila Sebagai Dasar Negara

1.Sila Pertama

Ketuhanan yang Maha Esa, artinya sesuai dengan agama dan keyakinan
yang sejalan dengan asas kemanusiaan yang adil dan beradap. Contohnya rakyat
Indonesia memiliki hak untuk memilih agama yang akan ia anut dan jalani tanpa
ada unsur paksaan, bebas melaksanakan kegiatan agama dengan syarat tidak
melanggar norma-norma di Indonesia dan saling menghormati dengan agama lain

10
2.Sila Kedua

Kemanusiaan yang adil dan beradab, artinya setiap warga negara telah
mengakui persamaan derajat, kewajiban antara sesama manusia sebagai asas
kebersamaan bangsa 7 Indonesia, dan hak. Contoh penerapannya, majikan tidak
sewenang-wenangnya bertindak kepembantunya yang tidak berperikemanusiaan

3. Sila Ketiga

Persatuan Indonesia artinya setiap warga negara mengutamakan persatuan,


kepentingan, kesatuan, dan juga keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi golongan yang selalu harus diwujudkan, diperjuangkan, dipertahankan, dan
diupayakan secara terus- menerus. Contoh penerapannya, tidak terlalu menonjolkan
kebudayaan masing-masing daerah untuk melihat siapa yang terbaik tetapi
dipelajari dan ikut melestarikan dengan serta meyakinkan bahwa perbedaan itu
baik.

4. Sila Keempat

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanan dalam


permusyawaratan atau perwakilan artinya bermusyawarah untuk menyelesaikan
persoalan yang terjadi dengan bijaksana, memikirkan kententraman rakyat dan
mengambil keputusan juga untuk rakyat dengan mengikut sertakan perwakilan-
perwakilan setiap masyarakat. Contohnya segala persoalan yang ada untuk
mendapatkan solusi dengan cara bermusyawarah unntuk mencapai tujuan yang
diinginkan seperti rapat warga setiap RT untuk membahas masalah dalam
lingkungan tersebut.

5. Sila Kelima

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menggambarkan dalam


bertindak supaya bersikap adil kepada setiap warga negara Indonesia, tanpa
membedakan status sosial, suku, ras, dan bahasa sehingga tujuan dari bangsa
Indonesia akan tercapai dengan keikutan sertaan semua rakyat Indonesia.
Contohnya pemerintah mengadakan
11
Urgensi Pendidikan Pancasila

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dapat dimaknai sebagai wahana


untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada
budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku
kehidupan sehari-hari peserta didik baik sebagai individu, maupun sebagai anggota
masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) berupaya


mengantarkan warganegara Indonesia menjadi ilmuwan dan profesional yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air; menjadi warga negara demokratis
yang berkeadaban; yang memiliki daya saing: berdisiplin, dan berpartisipasi aktif
dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berkontiribusi penting menunjang
tujuan bernegara Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. PPKN
berkaitan dan berjalan seiring dengan perjalanan pembangunan kehidupan
berbangsa dan bernegara Indonesia. Maka untuk ke depannya, bangsa ini harus
benar-benar berpedoman terhadap pancasila. Untuk dapat mengentaskan
kemiskinan, membasmi praktik KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), berbagai
bentuk kejahatan, dan lain sebagainya, keberadaan pancasila tetap harus
dipertahankan. Karena jika pancasila sudah diujung tanduk oleh ekses-ekses
negatif, maka akan menjadi apa bangsa ini kemudian.

URGENSI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA, YAITU:

Urgensi Pancasila sebagai dasar negara adalah pentingnya Pancasila sebagai


dasar negara yang mampu menjaga keutuhan, kesatuan, dan kemajuan bangsa
Indonesia di tengah tantangan global. Pancasila memiliki beberapa fungsi yang
menunjukkan urgensi Pancasila sebagai dasar negara, yaitu:

 Fungsi integratif, yaitu fungsi Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia
yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras, budaya, dan daerah. Pancasila menjadi
dasar persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang berbhineka tunggal ika.
12
Pancasila juga menjadi dasar toleransi dan kerukunan antarumat beragama di
Indonesia. Pancasila juga menjadi dasar loyalitas dan integritas terhadap negara
kesatuan Republik Indonesia.
 Fungsi adaptif, yaitu fungsi Pancasila sebagai alat penyesuaian bangsa Indonesia
dengan perkembangan zaman dan perubahan lingkungan. Pancasila mampu
menampung aspirasi dan dinamika masyarakat Indonesia dalam berbagai bidang
kehidupan. Pancasila juga mampu menjawab tantangan dan peluang yang timbul
akibat globalisasi dan kemajuan teknologi. Pancasila juga mampu mengantisipasi
ancaman dan gangguan yang mengancam kedaulatan dan keutuhan bangsa
Indonesia.
 Fungsi normatif, yaitu fungsi Pancasila sebagai alat penentu norma-norma hukum,
moral, dan etika bagi bangsa Indonesia. Pancasila menjadi sumber hukum tertinggi
di Indonesia yang mengikat seluruh warga negara tanpa terkecuali. Pancasila juga
menjadi sumber moral dan etika yang mengatur perilaku warga negara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila juga menjadi
sumber nilai-nilai luhur yang harus dijunjung tinggi oleh seluruh warga negara.
 Fungsi dinamis, yaitu fungsi Pancasila sebagai alat pendorong kemajuan bangsa
Indonesia dalam berbagai bidang kehidupan. Pancasila menjadi motivasi bagi
warga negara untuk berprestasi dan berkarya demi kemuliaan bangsa dan negara.
Pancasila juga menjadi inspirasi bagi warga negara untuk berinovasi dan berkreasi
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan olahraga.
Pancasila juga menjadi stimulan bagi warga negara untuk berpartisipasi aktif dalam

5. Pentingnya Pendidikan Pancasila Pada Perguruan Tinggi

Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia yang diresmikan oleh


PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
Dalam sejarah eksistensi Pancasila sebagai dasar filsafat Negara Republik
Indonesia mengalami berbagai macam interpretasi dan manipulasi politik sesuai
dengan kepentingan penguasa demi kokoh dan tegaknya kekuasaan yang
berlindung dibalik legitimasi ideologi Negara Pancasila.

13
Dampak yang cukup serius dalam manipulasi Pancasila oleh para penguasa
pada masa lampau , sekarang ini banyak kalangan elit politik serta sebagian
masyarakat berangapan bahwa pancasila merupakan label politik Orde Baru.
Pandangan yang sinis sera upaya melemahkan peranan ideologi Pancasila pada era
reformasi sekarang ini akan sangat berakibat fatal yaitu melemahnya kepercayaan
rakyat terhadap ideologi Negara yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia yang yang telah lama dibina, dipelihara serta didambakan bangsa
Indonesia sejak dahulu.

Bukti yang secara objektif dapat disaksikan adalah hasil reformasi yang
telah empat tahun berjalan , tapi belum juga menunjukkan hasil yang dapat
dinikmati oleh rakyat, nasionalisme bangsa rapuh, martabat bangsa Indonesia
dipandang rendah di masyarakat internasional. Sekarang ini banyak para tokoh
politik kurang memahami filsafat hidup serta pandangan hidup bangsa kita yaitu
pancasila, namun bersikap seakan – akan memahaminya namun mereka salah
dalam menerapkannya. Oleh karena itu kiranya merupakan tugas berat kalangan
intelektual untuk mengembalikan kepercayaan rakyat yang keliru tersebut kearah
cita-cita bersama bagi bangsa Indonesia dalam hidup bernegara.

14
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berikut ini beberapa kesimpulan yang dapat penyusun tarik dalam makalah
ini :

Dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila tentang kurikulum inti Mata


Kuliah Dasar Umum dengan menyelenggarakan mata kuliah pendidikan
pancasila diberbagai program studi dengan menarik dan efektif. Dengan
bertujuan menunjukan arah tujuan pada moral dan diharapkan dapat
terealisasi di kehidupan bermasyarakat setiap hari.

2. Saran

Sebagai warga negara Indonesia sudah sepatutnya menjadi


tanggung jawab kita bersama untuk selalu mengkaji dan mengembangkan
Pancasila dalam berkhidupan dan bermasyarakat karena Pancasila
merupakan dasar negara dan sebagai pedoman dalam tata berkelakuan.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://leman2311.wordpress.com/2018/05/19/urgensi-dan-esensi-
pendidikan-pancasila-bagi-masa-depan/ diakses pada 28 November 2018
20.09

https://guruppkn.com/tujuan-pendidikan-pancasila diakses pada 29


November 2018 21.20

http://nureazizah13.wordpress.com/2010/03/31/latar-belakang-pendidikan-
kewarganegaraan/ diakses pada 29 November 2018 22.00

https://afialestariblog.wordpress.com/2017/10/22/artikel-membangun-
argumen-tentang-dinamika-dan-tantangan-pendidikan-pancasila/ diakses
pada 29 November 2018 22.39

Soegito A.T dkk. 2012. “Pendidikan Pancasila” .Semarang: Pusat


pengembangan MKUMKDK UNNES.

16
17

Anda mungkin juga menyukai