Anda di halaman 1dari 14

Analisis Risiko

dalam
Investasi
Prof. Dr. H. Jaja Suteja. S.E.. M.Si
Erik Syawal Alghifari. S.E.. M.M.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Pasundan
TUJUAN MANAJEMEN
KEUANGAN
MEMAKSIMALKAN NILAI PERUSAHAAN

KEPUTUSAN KEUANGAN PERUSAHAAN

1. Bagaimana mengalokasikan sumber dana yang terbatas ?

2. Bagaimana mendapatkan dana guna mendanai berbagai proyek ?

3. Berapa besar keuntungan yang dinvestasikan kembali dalam


perusahaan dan berapa besar dibayarkan kepada pemegang saham ?

ALAT-ALAT KEUANGAN PERUSAHAAN

FINANCIAL VALUATION
PRESENT RISK & RETURN
STATEMENT & OF
VALUE MODEL
RATIOS BONDS
PROBLEM INVESTASI
Dalam perencanaan proyek yang usia ekonomisnya lebih dari 1 tahun /
jangka panjang adalah RISIKO dan KETIDAKPASTIAN

RISIKO Faktor-faktor penyebab dapat diramalkan


sebelumnya
Jika pembuat keputusan / perencana proyek mampu mengestimasikan
kemungkinan/probability dengan berbagai variasi hasil yang akan
diterima selama periode investasi (Objective Probability Distribution)

KETIDAKPASTIAN/ Keadaan yang akan dihadapi tidak


UNCERTAINTY dapat diramalkan sebelumnya
Jika pembuat keputusan tidak memiliki data yang dikembangkan untuk
menyusun suatu distribusi probabilitas sehingga harus membuat dugaan-
dugaan untuk menyusunnya. Probabilitas tergantung pada persepsi
pembuat keputusan (Subjective Probability Distribution)
RISIKO DAN WAKTU

RISIKO = f (WAKTU)
Semakin panjang waktu investasi  semakin tinggi risiko
Semakin pendek waktu investasi  semakin rendah risiko

SD (+σ)
Return (Rp)

SD (-σ)

1 10 15 20
Waktu (Tahun)
MODEL RISIKO & KEUNTUNGAN

Kerangka analisis risiko & keuntungan sangat penting


bagi investor yang melakukan investasi pada kondisi
yang tidak pasti.
Semakin tinggi tingkat keuntungan suatu investasi,
semakin besar pula risikonya

Problem Investor
Bagaimana mengukur risiko suatu investasi atau
sekumpulan investasi (portofolio)
KESIMPULAN

Analisis risiko dalam perencanaan proyek atau pembelian asset baik


secara individual maupun portfolio merupakan alat bantu yang penting
bagi pembuat keputusan. Kombinasi proyek atau asset mana yang
menghasilkan risiko minimal.
Kombinasi proyek yang mempunyai cash flow atau return yang
berkorelasi negatif akan lebih mengurangi risiko dan sebaliknya.
Persepsi dan penglaman manajer akan menentukan dalam
memperhitungkan tingkat risiko yang dihadapi.
Faktor lamanya usia investasi memperbesar kemungkinan terjadi
kekeliruan dalam menyusun cah flow.
Analisis Sensitivas
Analisis Sensitivas
Adalah suatu teknik untuk menganalisa resiko dengan
mengubah ubah variabel-variabel kunci dan mengamati
pengaruhnya terhadap NPV dan tingkat pengembalian
(laba). Jadi analisa sensivitas dapat memberikan wawasan
yang lebih mendalam dan bermanfaat atas tingkat risiko
proyek. Analisis sensivitas termasuk Stand Alone Risk.

Analisis ini dimulai dengan memprediksi nilai-nilai yang


dipakai untuk menghitung NPV seperti unit penjualan.
harga jual. biaya variable dan biaya modal. Kemudian
terjadi “ What if” . bagaimana NPV jika biaya naik atau
turun 10% atau 20%
Contoh Kasus 1
Proyek Cash inflow dengan estimate life 16 tahun dan
discount factor 12%.

  Proyek A Proyek B
Initial Cash Outlays $30.000 $30.000
Estimasi Net Cash Flows    
Pesimis $4.000 $0
Normal $5.000 $5.000
Optimis $6.000 $9.000
Range (Optimis-Pesimis)
$2.000 $9.000
Jawaban Kasus 1
Proyek (PVIFA 12%,16) NPV Proyek
Estimasi Net Cash Flows A B A B
1 2 3 (1 x 3) (2 x 3)
Pesimis $4.000 $0 6,97399 $27.896 $0
Normal $5.000 $5.000 6,97399 $34.870 $34.870
Optimis $6.000 $9.000 6,97399 $41.844 $62.766
Range (Optimis - Pesimis)
$2.000 $9.000   $13.948 $62.766

(PVIFA 12%,16) =

Dalam sentivity analysis ini bahwa NPV A $ 13.948 dan B $ 62.766, maka risiko
proyek B lebih besar dari proyek A.
Contoh Kasus 2
PT. Antam Tbk menerima proposal investasi $ 2.000 dengan umur 4 tahun tanpa nilai
residu data lainnya discount factor 10%, unit yang terjual (Q) 2000 unit dengan harga
(P) $ 3,5, fixed cost $1600, tax 40% . Net Cash Flow tahunan adalah berikut ini :
Income Statement Net Cash Flow
Sales (2000 x $ 3,5) $7.000 $7.000
Variabel Cost 30% dari Sales $2.100 $2.100
Fixed Cost $1.600 $1.600
Depresiasi $500
EBT $2.800
Tax 40% dari EBT $1.120 $1.120
EAT $1.680
Net Cash Flow (EAT + Depresiasi) $2.180 $2.180
Note : Menghitung Depresiasi = Investasi : umur = $2.000 : 4 = $500
Jawaban Kasus 2
NPV = [(PVIFA 10%,4) x NCF] – Investasi atau Initial Cash Outlay
(PVIFA 10%,4) =

NPV = [ 3,16987 x $ 2.180 ] – $ 2.000 = $4.910


Proyek ini diterima karna NPV Positif. Bagaimana risikonya? Jika variabel-variabel yang digunakan
mengalami perubahan, maka akibatnya perubahan terjadi kepada NPV. karena
kenaikan/penurunan penjualan, harga per unit berubah, dan biaya-biaya juga berubah. Perubahan
ini mengakibatkan “sensitivas” bagi perusahaan. Umumnya manajemen dihadapkan kepada
pesimis, normal (diharapkan) dan optimis, yang dapat digambarkan berikut ini:
Parameter Pesimis Normal Optimis
Unit terjual 1900 2000 2100
Harga/unit/$ $3,4 $3,5 $3,60
Variable cost 30% dari Sales 30% dari Sales 30% dari Sales
Fixed cost $1.650 $1.600 $1.550
Investasi awal $2.200 $2.000 $1.800
Kalau perusahaan berpendapat kepada pemikiran pesimis maka NCF dan NPV dapat dicari
Jawaban Kasus 2
Pesimis Income Statement Net Cash Flow
Sales ($3,4 x 1900) $6.460 $6.460
Variabel Cost 30% dari Sales $1.938 $1.938
Fixed Cost $1.650 $1.650
Depresiasi ($2200/4) $550
EBT $2.322
Tax 40% dari EBT $929 $929
EAT $1.393
Net Cash Flow (EAT + Depresiasi) $1.943 $1.943

NPV = [(PVIFA 10%,4) x NCF] – Investasi atau Initial Cash Outlay


(PVIFA 10%,4) =

NPV = [ 3,16987 x $ 1.943 ] – $ 2.200 = $ 3.959


Jawaban Kasus 2
Dengan adanya perubahan variabilitas dari normal ke
pesimis, maka NPV berubah secara drastis sebesar
$ 4.910 - $ 3.959 = $ 951
hal ini merupakan “sensitive” untuk penurunan NPV
tersebut.

Jika biaya variabel meleset sedikit dari prediksi, akibatnya


NPV turun drastis. Jadi setiap perubahan dalam variabel-
variabel yag terjadi pada perusahaan mengalami
“sensitivitas”. Kalau dicari untuk terbaik optimis maka NPV
hasilnya.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai