Anda di halaman 1dari 17

PPH P A S A L 2 1

P EG A W A I T ID A K T E T A P
UJI A STUTI, S.PD ., M.PD
DWI P
DEFINISI

• Pegawai tidak tetap menurut ketentuan pajak adalah tenaga kerja lepas
(orang pribadi) yang bekerja pada pemberi kerja yang hanya menerima
imbalan apabila orang yang bersangkutan bekerja.

• Imbalan yang diterima bisa berdasarkan jumlah hari masuk kerja, jumlah
unit yang diselesaikan atau jumlah penyelesaian pekerjaan.
Jenis-jenis PPh Pasal 21 Pegawai Tidak Tetap

• PPh Pasal 21 Pegawai Harian


• PPh Pasal 21 Bukan Pegawai Perusahaan
• PPh Pasal 21 Tenaga Ahli
• PPh Pasal 21 Komisaris, Mantan Pegawai,
Peserta Kegiatan
PPH PASAL 21 PEGAWAI HARIAN
Upah harian
kurang Nihil
450.000/hari
Kurang dari Rp
4.500.000
MenggunakanTari
Upah harian lebih
f 5% dan PTKP
450.000/hari
Rp 450.000

Upah Sebulan Menggunakan


Rp 4.500.000 -
Tarif 5% & PTKP
Rp 10.200.000
Setahun/360 hari

Lebih dari Menggunakan


Tarif Pasal 17 dan
Rp 10.200.000 PTKP Normal
CONTOH SOAL
Berikut ini data pegawai harian PT. Bahagia Sentosa yang bekerja selama bulan April 2019:
1. Fredi adalah seorang suami dengan 3 orang anak, bekerja selama 30 hari dan menerima upah
RP 100.000,- per hari. (NIHIL, KARENA PENGHASILAN SEHARI KURANG DARI 450.000
SEHARI)
2. Joni telah menikah dan memiliki 1 orang anak, bekerja selama 9 hari. Upah yang diterima sehari
adalah Rp 500.000,-
3. Fahri telah menikah dan belum mempunyai anak, bekerja selama 30 hari dengan upah Rp
175.000,- per hari
Hitung PPh pasal 21 harian ketiga pegawai tersebut!
Fredi adalah seorang suami dengan 3 orang anak, bekerja
selama 9 hari dan menerima upah
RP 500.000,- per hari
UPAH 1 BULAN 9 X 500.000 = 4.500.000 (BLM MELEBIHI 4.500.000)
MAKA PTKP SEHARI 450.000
PENGHITUNGAN PPH PASAL 21:
PENGHASILAN SEHARI = 500.000
PTKP SEHARI = 450.000 -
PENGHASILAN KENA PAJAK SEHARI = 50.000
PPH PASAL 21 SEHARI 5%X 50.000 = 2.500
PPH PASAL 21 9 HARI = 9 X 2.500 = 22.500
Fahri telah menikah dan belum mempunyai anak, bekerja
selama 30 hari dengan upah Rp 175.000,- per hari
UPAH 1 BULAN 30 X 175.000 = 5.250.000 (MELEBIHI 4.500.000)
MAKA PTKP SEHARI 58..500.000 (WAJIB PAJAK + MENIKAH) : 360 = 162.500
PENGHITUNGAN PPH PASAL 21:
PENGHASILAN SEHARI = 175.000
PTKP SEHARI = 162.500 -
PENGHASILAN KENA PAJAK SEHARI = 12.500
PPH PASAL 21 SEHARI 5%X 12.500 = 625
PPH PASAL 21 30 HARI = 30 X 625 = 18.750
PPH PASAL 21 BUKAN PEGAWAI
PERUSAHAAN
• Bukan pegawai berkesinambungan
Bukan pegawai perusahaan yang memberikan jasa pada perusahaan yang sama lebih dari
satu kali dalam setahun
Bukan pegawai perusahaan berkesinambungan yang hanya memberikan jasa di satu
perusahaan saja dan tidak mempunyai penghasilan lain, akan di kurangi PTKP sebulan yaitu
Rp 4.500.000,- namun prakteknya jarang terjadi.

• Bukan pegawai tidak berkesinambungan


Bukan pegawai perusahaan yang memberikan jasa pada perusahaan yang sama hanya satu
kali dalam setahun
CONTOH PPH PASAL 21 BUKAN PEGAWAI PERUSAHAAN
BERKESINAMBUNGAN
• Faisal adalah seorang fotografer freelance yang sedang melakukan pemotretan produk untuk
sebuah iklan di PT Chain Suply. Selama tahun 2018, Faisal melakukan pemotretan di PT
Chain Suply lebih dari sekali, berikut tarif yang dibayarkan PT. Chain Suply selama tahun
2018 :
No Bulan Jasa yang dibayarkan
1 Januari 45.000.000
2 Maret 50.000.000
3 September 55.000.000
4 November 40.000.000

Hitung PPh Pasal 21 selama tahun 2018!


CONTOH PPH PASAL 21 BUKAN PEGAWAI PERUSAHAAN
TIDAK BERKESINAMBUNGAN

• Pada bulan Ramadhan, PT. Central Bisnis mengadakan acara buka bersama dan
mengundang bapak Bandi, S.Ag., MM sebagai penceramah dalam acara tersebut.
PT. Central Bisnis membayar Rp 10.000.000 untuk Pak Bandi sebagai fee dari pengisi
acara. Hitung PPh pasal 21?
DASAR PEMOTONGAN PAJAK = 50% DARI PENGHASILAN BRUTO
TIDAK DIKURANGI PTKP
DITERAPKAN TARIF PAJAK (5%, 15%, 25%, 30%)

JAWAB:
DASAR PEMOTONGAN PAJAK = 50% X 10.000.000 = 5.000.000
PPH PASAL 21 = 5% X 5.000.000 = 250.000
SOAL
PT KAYA RAYA MEMBAYAR SEORANG ARTIS SEBESAR RP 120.000.000 PADA ACARA HIBURAN PERAYAAN UALNG
TAHUN PERUSAHAAN 1 JULI 2018.
HITUNG PPH PASAL 21 !

Penyelesaian:
50% x 120.000.000 = 60.000.000
PPh pasal 21:
5% x 50 juta = 2.500.000
15% x 10 juta = 1.500.000
4.000.000
PPH PASAL 21 TENAGA AHLI
• Yang dimaksud tenaga ahli dan dikenakan PPh Pasal 21 menurut peraturan pajak adalah orang
pribadi yang berprofesi sebagai Dokter, Pengacara, Notaris, Konsultan Akuntan Aktuaris, Penilai,
Arsitek

• Tenaga ahli baik berkesinambungan maupun tidak, dalam perhitungan PPh Pasal 21 tidak
dikurangi PTKP

• DASAR PEMOTONGAN PAJAK = 50% DARI PENGHASILAN BRUTO


TIDAK DIKURANGI PTKP
DITERAPKAN TARIF PAJAK (5%, 15%, 25%, 30%)
CONTOH PPH PASAL 21 TENAGA AHLI
• PT. Agung Perkasa membayar pengacara untuk mengurus suatu perkara pada bulan Juli 2018 sebesar Rp
120.000.000. Hitung PPh Pasal 21 yang harus dipungut dan disetorkan PT. Agung Perkasa pada bulan Juli 2018
atas pembayaran pengacara tersebut!
Penyelesaian:
50% x 120.000.000 = 60.000.000
PPh pasal 21:
5% x 50 juta = 2.500.000
15% x 10 juta = 1.500.000
4.000.000
PPH PASAL 21 KOMISARIS, MANTAN PEGAWAI, PESERTA
KEGIATAN

• Perhitungan PPh pasal 21 untuk komisaris yang tidak merangkap sebagai pegawai,
mantan pegawai dan peserta kegiatan penghasilan yang diterima langsung dikenaka
tarif sesuai UU Pasal 17 ayat 1. yaitu tarif umum sebesar 5%, 15%, 25%, 30%
tergantung besarnya penghasilan yang diterima.

• Contoh :
PT. Bahagia Sentosa membayarkan bonus tahun lalu pada mantan pegawai sebesar
Rp 260.000.000,- pada tanggal 10 Januari 2019. Hitung PPh Pasal 21 nya!
PENYELESAIAN:
TIDAK ADA PENGURANGAN PTKP
LANGSUNG DIHITUNG TARIFNYA
5% X 50.000.000 = 2.500.000
15% X 200.000.000 = 30.000.000
25% X 10.000.000 = 2.500.000 +
35.000.000
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai