Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH PENERAPAN SISTEM BEREGU

PADA ANGGOTA PRAMUKA GOLONGAN PENGGALANG


TERHADAP PENGEMBANGAN JIWA KEPEMIMPINAN
PEMIMPIN REGU

KARYA TULIS
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir Kursus Mahir Lanjutan
Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kota Cimahi

Disusun Oleh:
YOYO
NTA: 0924.0080

KURSUS PEMBINA TINGKAT MAHIR LANJUTAN


GOLONGAN PENGGALANG
PUSDIKLATCAB CUPU MANIK ASTAGINA KWARCAB KOTA CIMAHI
2010
ABSTRAK

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan penerapan


konsep sistem beregu bagi anggota Gerakan Pramuka Penggalang di Gugus Depan
Cimahi 02.043 pangkalan SDN Baros Mandiri 5 Cimahi dan memberikan kajian yang
realistis tentang pengaruh penerapan sistem beregu pada anggota Pramuka
golongan Penggalang terhadap pengembangan jiwa kepemimpinan pemimpin regu.
PENGARUH PENERAPAN SISTEM BEREGU
Untuk selanjutnya Pembina Pramuka mampu memberikan bimbingan dan pembinaan jiwa
PADA ANGGOTA
kepemimpinan PRAMUKA
melalui pendekatan GOLONGAN
kegiatan yang PENGGALANG
dapat menanamkan dan
menumbuhkembangkan jiwa kepemimpinan.
TERHADAP PENGEMBANGAN JIWA KEPEMIMPINAN
Penelitian ini dilakukan kepada populasi peserta didik Gerakan Pramuka Golongan
Penggalang di Gugus Depan CimahiPEMIMPIN REGU
02.043 pangkalan SDN Baros Mandiri 5 Cimahi yang
berjumlah 69 orang. Sampel yang diteliti terdiri dari 6 orang pemimpin regu.

Oleh:
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Explicit Intruction atau
YOYO1986), yakni metode yang dirancang
Pengajaran Langsung (Rosenshina & Stevens,
untuk mengembangkan kecakapan NTA: 0924.0080
pemimpin regu tentang pengetahuan proseduran
dan pengetahuan deklaratif yang disampaikan dengan pola selangkah demi selangkah.

Hasil uji hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa pengaruh penerapan konsep sistem
beregu sangat berdampak terhadap pemupukan kader pemimpin yang dalam hal ini
dimulai dari belajar memimpin sebuah regu. Tempaan, bimbingan dan pengalaman
selama memimpin regu dalam kegiatan latihan rutin di gugus depan dapat menjadi
alat pembelajaran peserta didik dalam bidang kepemimpinan. Peran Pembina
Pramuka sangat penting dalam mengarahkan dan mengembangkan jiwa
kepemimpinannya.
Pembatasan Masalah

Untuk membatasi permasalahan pada karya tulis ini, maka


batasan masalah yang akan dibahas adalah
mencakup:
• Penerapan konsep sistem beregu yang dilaksanakan oleh
anggota Gerakan Pramuka Golongan Penggalang di
Gugus Depan Cimahi 02.043 pangkalan SDN Baros
Mandiri 5 Cimahi.

• Pengaruh penerapan sistem beregu pada anggota


Pramuka golongan Penggalang terhadap pengembangan
jiwa kepemimpinan pemimpin regu di Gugus Depan
Cimahi 02.043 pangkalan SDN Baros Mandiri 5 Cimahi.

• Upaya Pembina Pramuka di satuan Penggalang dalam


memupuk dan membina jiwa kepemimpinan Pemimpin
Regu
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian

• Pemimpin adalah ia (mereka) yang relatif telah menemukan jawaban


terhadap tiga pertanyaan eksistensial:
“Siapakah aku?”;
“Ke manakah aku pergi?” ; dan
“Apakah yang harus/dapat aku lakukan (tanggungjawabku) dalam hidup
ini?”
Ia (mereka) adalah orang-orang yang siap untuk mendemonstrasikan
kebenaran sederhana ini: Satu orang biasa dapat membuat perbedaan
besar.

• Pemimpin yang besar adalah manusia biasa yang


mempersiapkan diri ketika peristiwa luar biasa tiba.”
kata Jenderal Norman Schwartzkoft.
Pengertian mendasar dari:
kepemimpinan, pimpinan dan pemimpin

 Kepemimpinan berbicara mengenai jiwa, ilmu, cara,


strategi dan hasil dari proses memimpin.
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi
aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi
kearah pencapaian tujuan

 Pimpinan merupakan jabatan, posisi seseorang dalam


suatu struktural. Pimpinan diangkat oleh legalisasi
yang dimandatkan secara tersurat. Biasanya pimpinan
berada dalam lingkungan formal dan tidak semua
pimpinan adalah pemimpin.

 Pemimpin biasanya bisa berada di lingkungan formal


ataupun tidak formal, pemimpin dalam lingkungan
tidak formal diangkat melalui kepercayaan legalitas
yang tersirat dan tidak berada pada posisi suatu
struktural.
TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN

1. Tipe Otokratis
2. Tipe Laissez Faire
3. Tipe Paternalistik
4. Tipe Militerlistik
5. Tipe Demokratis
6. Tipe Open Leadership
1. Tipe Otokratis

Ciri-cirinya antara lain:


 a. Mengandalkan kekuatan/ kekuasaan;
 b. Menganggap dirinya paling berkuasa;
 c. Keras dalam mempertahankan prinsip;
 d. Jauh dari para bawahan;
 e. Perintah diberikan secara paksa.
2. Tipe Laissez Faire

Ciri-cirinya antara lain:


 a. Memberi kebebasan kepada para bawahan

 b. Pimpinan tidak terlibat dalam kegiatan

 c. Semua pekerjaan dan tanggung jawab

dilimpahkan kepada bawahan


 d. Tidak mempunyai wibawa

 e. Tidak ada koordinasi dan pengawasan yang

baik
3. Tipe Paternalistik

Ciri-cirinya antara lain:


a. Pemimpin bertindak sebagai bapak;
b. Memperlakukan bawahan sebagai orang
yang belum dewasa;
c. Selalu memberikan perlindungan;
d. Keputusan ada ditangan pemimpin.
4. Tipe Militerlistik

Ciri-ciri antara lain:


a. Dalam komunikasi menggunakan
saluran formal
b. Menggunakan sistem komando/
perintah
c. Segala sesuatu bersifat formal
d. Disiplin yang tinggi, kadang bersifat
kaku
5. Tipe Demokratis

Ciri-ciri antara lain:


a. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi
b. Bersifat terbuka
c. Bawahan diberi kesempatan untuk memberi
saran dan ide-ide baru
d. Dalam pengambilan keputusan mengutamakan

musyawarah untuk mufakat


e. Menghargai potensi individu
6. Tipe Open Leadership

• Tipe ini hampir sama dengan tipe


demokratis. Perbedaannya terletak
dalam hal pengambilan keputusan.
Dalam tipe ini keputusan ada
ditangan pemimpin.
Konsep Kepemimpinan
Menurut Manajemen Taman Siwa
yang dibangun oleh Ki Hajar Dewantara
 ing ngarso sung tulodo
berarti “di depan memberikan teladan”.
 ing madyo mangun karso
berarti “di tengah membangun kekuatan untuk
terus berkarya”.
 tut wuri handayani
berarti “di belakang memberikan dorongan”.
Pelaksanaan Sistem Beregu

Di Gugus Depan Cimahi 02.043


pangkalan SDN Baros Mandiri 5 Cimahi,
sistem beregu diterapkan pada satuan terkecil di
Penggalang.
Dari jumlah peserta didik 69 orang dikelompokkan
dalam 6 regu yang dipimpin masing-masing oleh
seorang pemimpin regu dan dibantu oleh seorang
wakil pemimpin regu.
Keseluruhan jumlah pemimpin regu ada 6 orang
dan wakil pemimpin regu 6 orang.
Fungsi Pemimpin Regu
 Seorang pemimpin regu harus
membangun regunya berdasarkan
kemampuan internal regu. Untuk
membangun regu tersebut tentu saja
bukan pekerjaan mudah sebab seorang
pemimpin regu harus mengakomodir
kemauan dan kemampuan dari antara 7
sampai 9 orang anggotanya.
UPAYA PENGEMBANGAN
JIWA KEPEMIMPINAN BAGI PEMIMPIN REGU
 Pembina berusaha secara bertahap menyerahkan pimpinan
kegiatan sebanyak mungkin kepada pemimpin regu, sedangkan
Pembina secara kemitraan memberi semangat, dorongan dan
pengaruh yang baik. Makna dari teknik ini adalah sebagai wahana
penggemblengan pribadi, sikap dan watak pemimpin regu untuk
lebih meningkatkan kemampuan dan kecakapan dalam memimpin
sebuah regu.

 Pemimpin regu mengatur dan menyiapkan para anggotanya untuk


mempersiapkan upacara pembukaan latihan

 Proses penyampaian ulang titah laksana dari Pembina merupakan


latihan mengkomunikasikan dan bersosialisasi dengan para
anggotanya.

 Pemimpin regu bertindak sebagai mediator yang harus mampu


mengakomodir usulan dari para anggota untuk ditetapkan
menjadi sebuah keputusan regu sebagai bahan untuk menjawab
titah laksana dari Pembina.

 Pemimpin regu merupakan garda terdepan yang harus


mengaplikasikan kemampuan dan kecakapannya demi
menyelesaikan segala titah laksana dari seorang pembina.

 Pemimpin regu tampil mempertanggungjawabkan kepada


pembina atas hasil kerja regu dengan segala konsekuensinya
REFLEKSI
 Kiranya apa yang penulis paparkan dalam pembahasan ini
akan menjadi motivasi bagi para pembina Pramuka agar lebih
memaksimalkan pembinaan terhadap peserta didiknya
terutama kepada para pemimpin regu. Karena peran dan
eksistensi pemimpin regu akan banyak mempengaruhi kepada
nuansa kegiatan regu yang dipimpinnya. Seorang pemimpin
regu yang dicintai, dipatuhi dan disegani tentu akan melahirkan
sebuah regu yang dinamis, kompak dan penuh kegembiraan.

 Pencapaian keberhasilan seorang pemimpin regu dalam


mengelola regunya maka akan berdampak positif terhadap
kelancaran kegiatan yang diselenggarakan di gugus depan.
Dengan demikian maka akan terciptalah kebahagiaan seorang
pembina yang tak akan dapat terukur nilainya dengan uang.
REKOMENDASI

• Mengingat betapa pentingnya


pemupukan dan pengembangan jiwa
kepemimpinan dari seorang pemimpin
regu, kiranya jajaran kwartir yang
duduk sebagai Andalan kepramukaan
di tingkat kwartirnya perlu
mengakomodir dan menyelenggarakan
kegiatan Gladian Pinru dan Wapinru.
GERAKAN PRAMUKA
GUDEP 02.043-044
PANGKALAN SDN BAROS MANDIRI 5
KOTA CIMAHI
Alamat: Jalan Jenderal Sudirman No. 150, Baros – Kota Cimahi
Telp. (022) 6653005
Website: http://pramuk4cimahi.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai