KAJIAN PEMBINA
Sebuah Refleksi Dalam Rangka Peningkatan Pemahaman dan Pemikiran
Tentang Pengelolaan Pembinaan Anggota Gerakan Pramuka
di Gugus Depan Pangkalan SMP Unggulan Al Amin
Oleh:
YOYO
NTA: 0924.0080
GERAKAN PRAMUKA
PANGKALAN SMP UNGGULAN AL AMIN
KWARTIR RANTING KECAMATAN NGAMPRAH
KAB. BANDUNG BARAT
ABSTRAK
Hasil uji hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa pengaruh penerapan konsep sistem
pendidikan kepramukaan sangat berdampak terhadap pemupukan kader pemimpin
yang dalam hal ini dimulai dari belajar memimpin sebuah regu. Tempaan,
bimbingan dan pengalaman selama memimpin regu dalam kegiatan latihan rutin di
gugus depan dapat menjadi alat pembelajaran peserta didik dalam bidang
kepemimpinan. Jiwa kepemimpinan inilah yang sesungguhnya diharapkan terwujud
dari sebuah upaya pembinaan karakter bangsa.
Kajian
1.Tipe Otokratis
2.Tipe Laissez Faire
3.Tipe Paternalistik
4.Tipe Militerlistik
5.Tipe Demokratis
6.Tipe Open Leadership
1. Tipe Otokratis
baik
3. Tipe Paternalistik
Di Gugus Depan
pangkalan SMP Unggulan Al Amin,
sistem beregu diterapkan pada satuan terkecil di
Penggalang.
Dari jumlah peserta didik 69 orang dikelompokkan
dalam 6 regu yang dipimpin masing-masing oleh
seorang pemimpin regu dan dibantu oleh seorang
wakil pemimpin regu.
Keseluruhan jumlah pemimpin regu ada 6 orang
dan wakil pemimpin regu 6 orang.
Fungsi Pemimpin Regu
Seorang pemimpin regu harus
membangun regunya berdasarkan
kemampuan internal regu. Untuk
membangun regu tersebut tentu saja
bukan pekerjaan mudah sebab seorang
pemimpin regu harus mengakomodir
kemauan dan kemampuan dari antara 7
sampai 9 orang anggotanya.
UPAYA PENGEMBANGAN
JIWA KEPEMIMPINAN BAGI PEMIMPIN REGU
Pembina berusaha secara bertahap menyerahkan pimpinan
kegiatan sebanyak mungkin kepada pemimpin regu, sedangkan
Pembina secara kemitraan memberi semangat, dorongan dan
pengaruh yang baik. Makna dari teknik ini adalah sebagai wahana
penggemblengan pribadi, sikap dan watak pemimpin regu untuk
lebih meningkatkan kemampuan dan kecakapan dalam memimpin
sebuah regu.