SOSIAL-BUDAYA • Mitos, ritual budaya mengkonstruk disabilitas. • Norma sosial disabilitas. • STIGMA. • Klasifikasi sosial masyarakat. • Hambatan partisipasi. • Hambatan komunikasi. LANJUTAN….. Sudut pandang orang tua. Dukungan sosial. Meluangkan waktu. Menyesuaikan diri. PRINSIP PERLINDUNGAN HUKUM • Non diskriminasi. • Kepentingan terbaik baik bagi anak. • Hak hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan. • Mendengarkan pendapat anak. • Belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan UU penyandang disabilitas dan peningkatan kesejahteraan sosial penanyandang disabilitas: 1% tenaga kerja (baik swasta maupun pemerintah). HAM: penyandang disabilitas memiliki hak atas fasilitas dan perlakuan khusus. Layanan publik: penyedia layanan umum wajib memberikan layanan khusus. Pembangunan Gedung: Fasilitas harus aksebilitas. Permenaker: Penyandang disabilitas berhak sertifikat pelatihan kejuruan. SE Menakertrans: penyaluran pekerjaan dengan disabilitas di sektor swasta KRITERIA 1. Anak balita terlantar. 14. Pemulung. 2. Anak terlantar. 15. Kelompok minoritas. 3. Berhadapan hukum. 16. BWBLP. 4. Anak jalanan. 17. ODHA. 5. Anak kedisabilitas. 18. NAPZA. 6. Korban kekerasan. 19. Korban trafficking. 7. Perlindungan khusus. 20. Tindak kekerasan. 8. Lanjut usia terlantar. 21. PMBS. 9. Penyandang disabilitas. 22. Bencana alam. 10. Tuna susila. 23. Bencana sosial. 11. Gelandangan. 24. Sosial-ekonmomi. 12. Pengemis. 25. Fakir miskin. 13. Sosial-psikologis. 26. Adat terpencil. KLASIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS 1. Anak disabilitas penglihatan. 2. Anak disabilitas pendengaran. 3. Anak disabilitas intelektual. 4. Anak disabilitas fisik. 5. Anak disabilitas sosial. 6. Anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif (GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD). LANJUTAN…. 7. Anak dengan gangguan spektrum autisme atau autism spectrum disorders (ASD). 8. Anak dengan gangguan ganda. 9. Anak lamban belajar atau slow learner. 10. Anak dengan kesulitan belajar khusus atau specific learning disabilities. 11. Anak dengan gangguan kemampuan komunikasi. 12. Anak dengan potensi kecerdasan/bakat istimewa. MULTIPLE INTELLIGENSI • Intelligensi kompleks. • Gardner menggunakan istilah susunan “intelligensi” (teori multiple intelligensi) adalah: 1. Linguistic intelligence (verbal). 2. Logical – mathematical intelligence. 3. Spatial – intelligence. 4. Musical – intelligence. 5. Body – kinestetic intelligence. 6. Interpersonal – intelligence. 7. Intrapersonal – intelligence. Tanda Masalah Mata • Sikap siswa: Sering menggosok mata, menutup satu mata, menarik, mengarahkan kepala kedepan, sering berkedip, Kesulitan membaca, melihat buku dekat mata, tak dapat melihat sesuatu dari jarak jauh atau dekat, terganggu bila melakukan tugas. • Keluhan siswa: 1. Gatal, panas, merasa gatal. 2. Pusing, kepala sakit, mual ketika melakukan tugas dengan menggunakan mata. 3. Melihat samar-samar atau penglihatan ganda 4. Tak dapat melihat dengan baik PEMBELAJARAN
• Pendidik sering mempergunakan istilah “visually
handicapped”. • Anak-anak yang dengan kekurangan penglihatan sebagian (partially seeing) maupun buta secara total (blind). GANGGUAN PENDENGARAN 1. Gangguan pendengaran sangat ringan (slight hearing loss). 2. Gangguan pendengaran taraf ringan (mild hearing loss). 3. Gangguan pendengaran taraf sedang (moderate hearing loss). 4. Gangguan pendengaran taraf berat (severe hearing loss). 5. Gangguan pendengaran taraf sangat berat (profound hearing loss). Kebutuhan Pendidikan 1. Alat bantu dengar dan pengaturan tempat duduk. 2. Terapi wicara (speech therapy) untuk membetulkan pola ucapan yang salah. 3. Pengeras suara yang terdapat dalam alat bantu dengar dan terapi wicara. 4. Guru bantu atau guru sumber (resource teacher). 5. Pengajaran membaca bibir (lip reading) serta pembelajaran wicara. 6. Pembelajaran khusus dalam rangka mengembangkan kemampuan bahasa dan bentuk komunikasi alternatif. TERBELAKANG MENTAL
• Klasifikasi keterbelakangan mental:
1. Mild mental retardation (IQ: 70-80). 2. Moderate mental retardation (IQ: 25-50). 3. Severe mental retardation (IQ: 25). 4. Profound mental retardation (IQ: dibawah 25). LANJUTAN……. • Anak keterbelakangan mental dalam perkembangan mempunyai kemampuan sebagai berikut: 1. Kemampuan kognitif. 2. Kemampuan bahasa. 3. Kemampuan sosial. DAFTAR RUJUKAN • Pranawati, R. 2015. perlindungan Anak Berkebutuhan Khusus. • Menteri Kesehatan RI. • Subekti, M.S. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). erima Kasih