Anda di halaman 1dari 17

ORTOPEDAGOGIK &

ORTODIDAKTIK

Ardansyah Panji Utama, S.Pd., M.Pd.


SOSIAL-BUDAYA
• Mitos, ritual budaya mengkonstruk disabilitas.
• Norma sosial disabilitas.
• STIGMA.
• Klasifikasi sosial masyarakat.
• Hambatan partisipasi.
• Hambatan komunikasi.
LANJUTAN…..
 Sudut pandang orang tua.
 Dukungan sosial.
 Meluangkan waktu.
 Menyesuaikan diri.
PRINSIP PERLINDUNGAN HUKUM
• Non diskriminasi.
• Kepentingan terbaik baik bagi anak.
• Hak hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan.
• Mendengarkan pendapat anak.
• Belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk
anak yang masih dalam kandungan
 UU penyandang disabilitas dan peningkatan
kesejahteraan sosial penanyandang disabilitas: 1%
tenaga kerja (baik swasta maupun pemerintah).
 HAM: penyandang disabilitas memiliki hak atas
fasilitas dan perlakuan khusus.
 Layanan publik: penyedia layanan umum wajib
memberikan layanan khusus.
 Pembangunan Gedung: Fasilitas harus aksebilitas.
 Permenaker: Penyandang disabilitas berhak sertifikat
pelatihan kejuruan.
 SE Menakertrans: penyaluran pekerjaan dengan
disabilitas di sektor swasta
KRITERIA
1. Anak balita terlantar. 14. Pemulung.
2. Anak terlantar. 15. Kelompok minoritas.
3. Berhadapan hukum. 16. BWBLP.
4. Anak jalanan. 17. ODHA.
5. Anak kedisabilitas. 18. NAPZA.
6. Korban kekerasan. 19. Korban trafficking.
7. Perlindungan khusus. 20. Tindak kekerasan.
8. Lanjut usia terlantar. 21. PMBS.
9. Penyandang disabilitas. 22. Bencana alam.
10. Tuna susila. 23. Bencana sosial.
11. Gelandangan. 24. Sosial-ekonmomi.
12. Pengemis. 25. Fakir miskin.
13. Sosial-psikologis. 26. Adat terpencil.
KLASIFIKASI ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS
1. Anak disabilitas penglihatan.
2. Anak disabilitas pendengaran.
3. Anak disabilitas intelektual.
4. Anak disabilitas fisik.
5. Anak disabilitas sosial.
6. Anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktif (GPPH) atau attention deficit and
hyperactivity disorder (ADHD).
LANJUTAN….
7. Anak dengan gangguan spektrum autisme atau
autism spectrum disorders (ASD).
8. Anak dengan gangguan ganda.
9. Anak lamban belajar atau slow learner.
10. Anak dengan kesulitan belajar khusus atau specific
learning disabilities.
11. Anak dengan gangguan kemampuan komunikasi.
12. Anak dengan potensi kecerdasan/bakat istimewa.
MULTIPLE INTELLIGENSI
• Intelligensi kompleks.
• Gardner menggunakan istilah susunan “intelligensi”
(teori multiple intelligensi) adalah:
1. Linguistic intelligence (verbal).
2. Logical – mathematical intelligence.
3. Spatial – intelligence.
4. Musical – intelligence.
5. Body – kinestetic intelligence.
6. Interpersonal – intelligence.
7. Intrapersonal – intelligence.
Tanda Masalah Mata
• Sikap siswa: Sering menggosok mata, menutup satu
mata, menarik, mengarahkan kepala kedepan, sering
berkedip, Kesulitan membaca, melihat buku dekat
mata, tak dapat melihat sesuatu dari jarak jauh atau
dekat, terganggu bila melakukan tugas.
• Keluhan siswa:
1. Gatal, panas, merasa gatal.
2. Pusing, kepala sakit, mual ketika melakukan tugas
dengan menggunakan mata.
3. Melihat samar-samar atau penglihatan ganda
4. Tak dapat melihat dengan baik
PEMBELAJARAN

• Pendidik sering mempergunakan istilah “visually


handicapped”.
• Anak-anak yang dengan kekurangan penglihatan
sebagian (partially seeing) maupun buta secara total
(blind).
GANGGUAN PENDENGARAN
1. Gangguan pendengaran sangat ringan (slight hearing
loss).
2. Gangguan pendengaran taraf ringan (mild hearing
loss).
3. Gangguan pendengaran taraf sedang (moderate
hearing loss).
4. Gangguan pendengaran taraf berat (severe hearing
loss).
5. Gangguan pendengaran taraf sangat berat (profound
hearing loss).
Kebutuhan Pendidikan
1. Alat bantu dengar dan pengaturan tempat duduk.
2. Terapi wicara (speech therapy) untuk membetulkan
pola ucapan yang salah.
3. Pengeras suara yang terdapat dalam alat bantu
dengar dan terapi wicara.
4. Guru bantu atau guru sumber (resource teacher).
5. Pengajaran membaca bibir (lip reading) serta
pembelajaran wicara.
6. Pembelajaran khusus dalam rangka mengembangkan
kemampuan bahasa dan bentuk komunikasi
alternatif.
TERBELAKANG MENTAL

• Klasifikasi keterbelakangan mental:


1. Mild mental retardation (IQ: 70-80).
2. Moderate mental retardation (IQ: 25-50).
3. Severe mental retardation (IQ: 25).
4. Profound mental retardation (IQ: dibawah 25).
LANJUTAN…….
• Anak keterbelakangan mental dalam perkembangan
mempunyai kemampuan sebagai berikut:
1. Kemampuan kognitif.
2. Kemampuan bahasa.
3. Kemampuan sosial.
DAFTAR RUJUKAN
• Pranawati, R. 2015. perlindungan Anak Berkebutuhan
Khusus.
• Menteri Kesehatan RI.
• Subekti, M.S. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
erima Kasih

Anda mungkin juga menyukai