Anda di halaman 1dari 13

Assalamualaikum wr wb

Studi Kasus 1
Kelompok
DBD
Tanggal 3 mei 2020 bapak Aman datang ke puskesmas Baros,
kecamatan Paliyan, solo dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu.
Demam disertai kulit berbintik-bintik merah yang baru muncul hari ini.
Saat menggosok gigi,didapatkan gusi yang berdarah. Tidak ada keluhan
batuk pilek hanya badan seluruh tubuh terasa pegal-pegal . Saat datang
ke puskesmas dan dilakukan pemeriksaan ternyata suhu bapak aman
38,5 derajat celcius. Setelah dilakukan pemeriksaan darah, ternyata
trombosit bp aman saat ini 90 ribu. Petugas kesehatan menduga
Bp.Aman terkena demam berdarah dan rencana akan merujuk ke RS
atau puskesmas yang memiliki fasilitas rawat inap.
PENUGASAN:
• A. APD apa yang harus digunakan petugas saat menerima pasien ini ?
• B. bagaimana penempatan pasien ini di poliklinik?
2. Menentukan APD,Alat,dan Bahan yang
akan digunakan?
• Jenis APD yang digunakan adalah:
- Sarung tangan
- Masker
- Hoddie
- Respirator
- Kaca Mata Pelindung
- Face Shield
- Sepatu Boot
3. Cara pemakaian APD
• Cara pemakaian APD:
1. Pakai Baju dan Sepatu yang steril
2. Cuci tangan
3. Penutup Kepala
4. Masker steril
5. Sarung tangan steril
6. Kaca mata pelindung mata
5. Menstimulasi cara pengambilan spesimen
1. Sedikitnya 7-10 ml darah dikumpulkan dari orang dewasa dan 3-5
ml dari anak-anak secara aseptis menggunakan syringe atau teknik
vacutainer . Darah dimasukkan kedalam tabung tanpa zat anti beku
(anti koagulan). Untuk pemeriksaan hematologi menggunakan
tabung dengan anti koagulan (EDTA).
2. Serum diambil 2 kali, pertama pada saat akut,dan berselang 3
minggu kemudian , diambil kembali (serum konvalens)
3. Bila diperlukan untuk isolasi virus,serum dimasukkan ke dalam
tabung crytube
5. Pengepakka dan pengiriman specimen ?

• Penanganan dan pengiriman Spesimen:


1. Serum dimasukkan ke dalam Cryoutube menggunakan pipet steril
2. Jika akan dilakukan beberapa jenis uji lab,serum,langsung dialikuout ke dalam
beberapa vial (jika ketersediaan serum memadai) untuk menghindari proses
pembekuan dan pencairan berulang.
3. Melakukan pelabelan pada vial sesuai prosedur
4. Sesegera mungkin dikirim ke laboratorium pemeriksa (dalam 24 jam)
4. Penetapan etiologi /verifikasi diagnosis:
A. Kepastian diagnosis: baik dari segi suspect,probable dan konfirmasi kasus
tersebut
B. Hubungan epidemiologi : apakah masuk dalam kasus primer,sekunder,atau
kasus tidak ada.
C. Pemastian diagnosis : adanya gejala dan atau tanda patognominis yaitu gejala
dan tanda yang khusus untuk penyakit tertentu.
5. Penetapan Kasus.
a. Suspect meliputi:
- Adakah gejala yang bersifat Kompatibel
- Belum ada konfirmasi lab
b. Probable meliputi:
- Gejala compatible dan terkait secara epidemiologis
- Belum ada konfirmasi lab
c. Konfirmasi meliputi:
- Bisa jadi mencakup gejala compatible dan kaitan dengan epidemiologis
- Konfirmasi lab
6. Penemuan dan perekaman data kasus
Dengan cara membuat line listing yang berisi ringkasan data mengenai kasus
dalam situasi KLB.
7. Analisis Epidemiologi Dekstriptif
a.Menentukan Waktu ( Kapan kasus itu terjadi atau dimulai )
b.Tempat ( mencatat dimana tempat kasus tersebut terjadi )
c. Orang ( mencatat siapa nama penderita)
8. Menentukan Sumber dan Cara Penularan
9. Bagaimana rekomendasi Penanggulangan
10. Pembuatan Laporan
11. Diseminasi Laporan ( dimana pelaporan harus jelas,tepat,meyakinkan,dan ada
pelaporan baik secara lisan dan dilengkapi dengan laporan tertulis)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai