Anda di halaman 1dari 6

TEKS HIKAYAT DAN CERPEN

Analisis Struktur Hikayat

Sila Amelia Prihatin


PENGERTIAN HIKAYAT

Cerita fiksi melayu klasik yang menonjolkan cerita


yang berciri kemustahilan dan kesaktian tokoh-tokohnya.
Hikayat bisa disebut dengan cerita rakyat, cerita yang
bisa diambil pelajaran positif didalamnya
KARAKTERISTIK HIKAYAT

kemustahilan Anonim kesaktian

Nama pencerita atau pengarang Tokoh memiliki kesaktian.


Tidak logis, tidak dapat diterima nalar. tidak jelas. Disampaikan dari satu Garuda yang kuat bisa
: seorang putri keluar dari gendang
ke orang lain secara lisan dikalahkan oleh seorang peri.

Istanasentris Arkais

Menggunakan bahasa yang sudah


Bertema dan berlatar kerajaan lampau. Ex : hatta, titah, upeti,
bejana, syahdan, sebermula.
CIRI-CIRI HIKAYAT

Merupakan cerminan realitas Bermotifkan keajaiban dan kesaktian


kehidupan rakyat setempat

Dilandasi oleh adanya unsur “cerita” atau


“dongeng”

Berhubung pada dasarnya hal yang


diungkapkan pengarang disampaikan Isi yang dikandung hikayat umumunya
dengan jalan menceritakan, terdiri dari tokoh besar. Ex: raja,
meriwayatkan, mendongengkan. pahlawan.
STRUKTUR HIKAYAT

ORIENTASI KOMPLIKASI SARAN

pengenalan latar, tokoh,


kisah, tempat maupun bagian konflik,
penyelesaian dari berbagai
peristiwa. Menata berbagai pertentangan yang dialami
konflik yang terjadi.
adegan dan menjelaskan tokoh utama dalam hikayat.
hubungan antartokoh
LATIHAN

Perkara si bungkuk dan si panjang

Hatta maka berapa lamanya Masyuhudulhakk pun besarlah. Kalakian maka bertambah tambah
cerdiknya dan akalnya itu. Maka pada suatu hari adalah dua orang laki-istri berjalan. Maka sampailah ia
kepada suatu sungai. Maka dicaharinya perahu hendak menyeberang, tiada dapat perahu itu. Dan
seterusnya
Maka ada pula seorang Bedawi duduk di seberang sana sungai itu. Maka kata orang itu, Hai tuan
hamba, seberangkan apalah kiranya hamba kedua ini, karena hamba tiada dapat berenang; sungai ini
tidak hamba tahu dalam dangkalnya." Dan seterusnya.
Maka disuruh oleh Masyhudulhakk jauhkan laki laki Bedawi itu. Setelah itu maka dipanggilnya pula
orang tua itu. Maka kata Masyhudulhakk, "Hai orang tua, sungguhlah perempuan itu istrimu sebenar-
benarnya?" Maka kata orang tua itu, "Daripada mula awalnya." Dan seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai