Menurut KBBI: karya sastra lama Melayu Cerita atau kisah yang asal-muasalnya
berbentuk prosa yang berisi cerita, undang- bersumber dari masyarakat serta tumbuh
undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, berkembang dalam masyarakat di masa
historis, biografis, atau gabungan sifat tersebut, lampau.
bertujuan untuk pelipur lara, pembangkit
semangat juang, atau untuk meramaikan pesta. Tokoh yang berperan berupa manusia,
Menurut Dick Hartoko dan B.Rahmanto (1985:
binatang, makhluk halus, atau para dewa.
59): jenis prosa, cerita Melayu lama yang
mengisahkan kebesaran dan kepahlawanan orang-
orang suci di sekitar istana dengan segala
kesaktian, keanehan, dan mirip cerita sejarah atau
membentuk riwayat hidup.
CIRI-CIRI/KARAKTERISTIK
HIKAYAT CERITA RAKYAT
Anonim: tidak ada pengarangnya, diceritakan Tiap daerah memiliki cerita sendiri, tapi sering
secara turun-temurun. mempunyai kemiripan dengan daerah lain.
CIRI KEBAHASAAN HIKAYAT
Kata-kata bersifat arkais (kuno): serokan, merawa, dihadap, dikerah, mengalan-alan, patik.
Konjungsi arkais di awal kalimat: hatta, arkian, syahdan, maka, tersebutlah dalam suatu cerita.
Sering menggunakan partikel pun-...-lah
Sering terdapat kalimat inversi (P mendahului S).
Menggunakan majas/ gaya bahasa:
1. Personifikasi: benda mati berlaku seperti benda hidup (tanyakanlah pada rumput bergoyang)
2. Simile: membandingkan menggunakan kata pembanding seperti, laksana, sebagai, seumpama (ketika kita tak
bersama, laksana bumi dan langit terpisah amat jauh)
3. Antonomasia: menyebut seseorang berdasarkan sifat dan ciri fisik yang menonjol (si jangkung terus saja
meremehkan kami para kurcaci yang sedang mencari makan)
4. Hiperbola: menyebutkan sesuatu secara berlebihan (teriakanmu dapat memecahkan gendang telingaku)
5. Metafora: membandingkan secara langsung dan tidak menggunakan kata pembanding (buku adalah jendela dunia)
PERBEDAAN
HIKAYAT CERITA RAKYAT