Anda di halaman 1dari 8

TEKS HIKAYAT

Oleh Riska Ade Oktaviana, S.Pd.


Kompetensi Dasar
3.7 Mendeskripsikan nilai-nilai dan isi yang 3.8 Membandingkan nilai-nilai dan
terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) baik kebahasaan cerita rakyat dan cerpen
lisan maupun tulis
4.8 Mengembangkan cerita rakyat (hikayat) ke
4.7 Menceritakan kembali isi cerita rakyat dalam bentuk cerpen dengan memperhatikan
(hikayat) yang didengar dan dibaca isi dan nilai-nilai
HIKAYAT DAN CERITA RAKYAT
HIKAYAT CERITA RAKYAT

Menurut KBBI: karya sastra lama Melayu Cerita atau kisah yang asal-muasalnya
berbentuk prosa yang berisi cerita, undang- bersumber dari masyarakat serta tumbuh
undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, berkembang dalam masyarakat di masa
historis, biografis, atau gabungan sifat tersebut, lampau.
bertujuan untuk pelipur lara, pembangkit
semangat juang, atau untuk meramaikan pesta. Tokoh yang berperan berupa manusia,
Menurut Dick Hartoko dan B.Rahmanto (1985:
binatang, makhluk halus, atau para dewa.
59): jenis prosa, cerita Melayu lama yang
mengisahkan kebesaran dan kepahlawanan orang-
orang suci di sekitar istana dengan segala
kesaktian, keanehan, dan mirip cerita sejarah atau
membentuk riwayat hidup.
CIRI-CIRI/KARAKTERISTIK
HIKAYAT CERITA RAKYAT

kemustahilan/keajaiban: adanya peristiwa ajaib Diceritakan secara turun-temurun/lisan.


yang tidak mungkin terjadi di alam nyata.
Anonim: tidak ada pengarangnya.
Kesaktian tokoh: adanya tokoh yang memiliki
kesaktian/keajaiban. Bermuatan pesan moral.
Istanasentris: menceritakan tokoh/ tentang Memiliki nilai budaya.
kerajaan.
Banyak versi.
Cerita/alurnya berbingkai: ada cerita dalam cerita.
Sudut pandang orang ketiga. Bermuatan keajaiban/peristiwa di luar logika.

Anonim: tidak ada pengarangnya, diceritakan Tiap daerah memiliki cerita sendiri, tapi sering
secara turun-temurun. mempunyai kemiripan dengan daerah lain.
CIRI KEBAHASAAN HIKAYAT
Kata-kata bersifat arkais (kuno): serokan, merawa, dihadap, dikerah, mengalan-alan, patik.
Konjungsi arkais di awal kalimat: hatta, arkian, syahdan, maka, tersebutlah dalam suatu cerita.
Sering menggunakan partikel pun-...-lah
Sering terdapat kalimat inversi (P mendahului S).
Menggunakan majas/ gaya bahasa:
1. Personifikasi: benda mati berlaku seperti benda hidup (tanyakanlah pada rumput bergoyang)
2. Simile: membandingkan menggunakan kata pembanding seperti, laksana, sebagai, seumpama (ketika kita tak
bersama, laksana bumi dan langit terpisah amat jauh)
3. Antonomasia: menyebut seseorang berdasarkan sifat dan ciri fisik yang menonjol (si jangkung terus saja
meremehkan kami para kurcaci yang sedang mencari makan)
4. Hiperbola: menyebutkan sesuatu secara berlebihan (teriakanmu dapat memecahkan gendang telingaku)
5. Metafora: membandingkan secara langsung dan tidak menggunakan kata pembanding (buku adalah jendela dunia)
PERBEDAAN
HIKAYAT CERITA RAKYAT

 Menceritakan tokoh di suatu kerajaan/ istana  Menceritakan kejadian dalam kehidupan


(istanasentris). masyarakat biasa.
Alur ceritanya rumit dan sulit dipahami, kadang  Alur ceritanya sederhana dan mudah
berbingkai (ada cerita dalam cerita). dipahami, pada umumnya tidak berbingkai.
Ceritanya banyak berlatar agama islam.  Ceritanya berlatar budaya setempat.
Tokohnya manusia yang nama-namanya sering  Tokohnya bisa manusia, hewan, tumbuhan,
dipengaruhi oleh nama Arab, seperti hikayat Abu atau mekhluk ghaib.
Nawas, Abdullah, dll.
Menggunakan kata dan kalimat arkais (kuno)  Menggunakan kata kalimat yang mudah
yang sulit dimengerti dan jarang digunakan. dimengerti dan sering digunakan.
NILAI-NILAI DALAM HIKAYAT
DAN CERITA RAKYAT
 Nilai religius/ keagamaan/ ketuhanan: nilai yang berkaitan dengan tuntunan agama.
 Nilai moral: nilai yang berkaitan dengan akhlak/ budi pekerti/ susila, baik buruk tingkah laku.
 Nilai sosial/ kemasyarakatan: nilai yang berkaitan dengan keselarasan/ keharmonisan
hubungan antarmanusia dalam masyarakat.
 Nilai pendidikan/ edukasi: nilai yang berkaitan denfan pengubahan tingkah laku menjadi lebih
baik/ pandai.
 Nilai budaya: nilai yang berkaitan dengan adat istiadat atau kebiasaan masyarakat pada
zamannya.
 Nilai kemanusiaan: nilai yang berhubungan dengan sifat kasih sayang sesama manusia.
KATA KUNO/Arkais
Arkian: sesudah itu Duli: kaki
Syahdan: selanjutnya Sembah: kata, ucapan
Hatta: maka Semayam: tinggal, menetap
Konon: katanya
Merawa: mencari ikan di rawa
Daulat: ya, siap, berbahagia
Dihadap: dikelilingi, berhadap-hadapan
Patik: hamba, saya
Dikerah: diiringi, diikuti
Titah: kata, perintah
Pelanduk: kancil Mengalan-alan: menunggu-nunggu

Hairan: heran Serokan tasik: teluk di danau


Sekira-kira: lebih kurang Berbuat negeri: membangun negeri

Anda mungkin juga menyukai