Anda di halaman 1dari 60

Transformasi

Sistem Kesehatan
Indonesia

10 Agustus 2022

11
Mandat dari Presiden Jokowi

Vaksinasi Mengatasi Transformasi


secepat p andemi sistem
kesehatan
mungkin dengan berbagai I ndonesia
untuk melindungi program dan inisiatif untuk memajukan

masyarakat Indonesia untuk mengendalikan masyarakat Indonesia

d a r i C O V I D- 19 situasi COVID- 19 di y a n g s e ha t d a n k u a t
Indonesia

2
2
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

M eni ngk at kan ke se ha t an Memperkuat sistem


O u tco me M e m p e r c e p a t p e r b a i ka n M emp e rb a i ki G e r a k an M a s y a r a k a t
ibu, anak, keluarga kesehatan &
RPJMN gizi masyarakat p e nge nd a li an p e nyakit Hidup Sehat (GERMAS)
b e r e nc a n a d a n p e n g e n d a l i a n o b at d an
bidang kesehatan reproduksi makanan
kesehatan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi 3 Transformasi sistem ketahanan


layanan rujukan kesehatan

a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan M eni ngka t ka n M eni ngka t kan Me ning kat kan M e m p e r k u at
p e nd ud uk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ke t ahanan
Penguatan peran kapabilitas lay ana n farmasi & alat t ang g ap d arur a t
6 P en amb ah an Skrining 14 penyakit
kader, layanan primer sekunder & tersier kesehatan
kategori imunisasi rutin p e n y e b a b k e m at ia n Jejaring nasional
kampanye, dan tertinggi di tiap Pembangunan RS di
ut a ma menjadi 14 Revitaliasi jaringan Produksi dalam negeri surveilans berbasis
Kawasan Timur,
membangun antigen dan sasaran usia, skrining dan standardisasi 14 vaksin rutin, top 10 lab, tenaga
gerakan, stunting, &deteksi dini j eja rin g p en ga mpuan
perluasan layanan di obat, top 10 alkes by cadangan tanggap
TBC, HIV, dan Malaria 6 layanan unggulan, d aru ra t, tabl e t op
menggunakan cakupan di Puskesmas, volume & by value .
p en ingk at an AN C kemitraan exercise
platform digital dan seluruh Indonesia. Posyandu, dan
untuk kesehatan ibu & dengan kesiapsiagaan krisis.
tokoh masyarakat kunjungan rumah,
bayi. world’s top healthcare
serta Labkesmas centers.

5 Transformasi SDM 6 Transformasi


4 Transformasi sistem Kesehatan kesehatan
pembiayaan kesehatan teknologi
Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
R e g u l a s i p e m b ia y a a n k es e hat a n digitalisasi, dan bioteknologi di sektor
beasiswa dalam & luar
d en ga n 3 t ujua n : t e rse d ia, cu kup , dan kesehatan.
negeri, kemudahan penyetaraan
b e rk ela nju ta n ; alokasi yang adil; dan
nakes luar negeri.
lulusan
pe man faa ta n y ang efe k tif da n
e fisi en .
a Teknologi informasi b Bioteknologi

3
Pilar 1
Transformasi
Layanan Primer
Semua orang memiliki akses yang
mudah ke layanan primer
seperti imunisasi, konsultasi
dokter umum, pemeriksaan
kesehatan, dan
edukasi masyarakat mengenai pola
hidup sehat

4
4
Revitalisasi struktur dan j ejaring layanan kesehatan primer
serta
laboratorium kesehatan masyarakat
5 tingkatan fasilitas layanan primer 5 tingkatan labkesmas, merujuk pada
standar WHO
Tingkatan kelembagaan Target jangkauan Jumlah lab

514 Kabupaten / LABORATORIUM NASIONAL


Rumah Sakit
Kota
5 2
Lab Nasional Prof. dr. Sri Oemiyati dan B2PVRP

LABORATORIUM REGIONAL
Puskesmas 7,230 Kecamatan 4 12
BBTKL, BBLK, EKS BALAI LITBANGKES

~85,000 Desa / LABKESDA PROVINSI


Posyandu Prima Kelurahan 3 28
Labkesda Prov & Eks Loka Litbangekes

Posyandu ~300,000 Dusun /


RT/RW
2 LABKESDA KAB/ KOTA 234

Kunjungan Rumah ~273.5 10.292


juta 1 LABORATORIUM PUSKESMAS
penduduk

5
Paket layanan di Puskesmas, Posyandu Prima dan P
osyandu
Sasar an Delivery Unit
Masalah Posyandu Prima
Posyandu Puskesmas
Kesehatan
(Dusun / RT/RW) (Desa / Kelurahan) (K e ca mat an)

Ibu hamil, 1. Kelas ibu hamil, edukasi, senam, sharing session dan 1. ANC (K2,K3, K4, K6) 1. ANC ( 6 x + USG oleh dokter)
bersalin, nifas TTD 2. Kelas ibu hamil 2. Kelas ibu hamil
3. Edukasi dan PMT 3. Pemantauan gizi, asupan,edukasi, PMT
2. Edukasi gizi seimbang dan PMT pemulihan
4. Pelayanan nifas 4. Persalinan normal dan rujukan
5. Pelayanan nifas

Bayi dan 3. Kunjungan neonatal MTBM, edukasi, konseling 5. Kunjungan neonatal MTBM, edukasi, konseling 6. Kunjungan neonatal MTBM, edukasi, konseling
anak pra- 4. Pemantauan tumbuh kembang (termasuk BBLR) 6. Pemantauan tumbuh kembang (termasuk BBLR) 7. Pemantauan tumbuh kembang (termasuk BBLR)
sekolah 5. Imuni sa si 7. Pemantauan gizi buruk 8. Imuni sa si
6. Pemberian vit A & obat cacing 8. Imunisasi 9. Penanganan balita dengan masalah gizi
7. Edukasi pemberian MT 9. MTBS 10. Pembangilan dan pengiriman sampel SHK
11. MTBS

Usia sekolah 8. Edukasi 10. Fasilitasi kegiatan UKS dan posyandu remaja 12. Fasilitasi kegiatan UKS
dan remaja 9. Penjaringan usia sekolah non formal (termasuk 13. Penjaringan (termasuk imunisasi rutin lanjutan (
imunisasi rutin lanjutan) 14. PKPR

Usia produktif 10 . Skrining PTM (hipertensi, DM) 1 1. Skrining PTM (hipertensi, DM) 15 . Skrining PTM ( hipertensi, DM)
11. Skr ining PP OK 12. S k r i n i n g k a n k e r 16. Skrining jantung dan stroke
dan lansia
12. S k r i n i n g o b e sit as 13. Sk rin ing PPOK 17. S k r i n i n g k a n k er
1 3. Skr ining TBC 14. S k r i n i n g o b e s ita s 18. Skri ning PPOK
14. Skrining masalah jiwa 15. Sk rin ing TBC 19. S k r i n i n g o b e sit as
15. Skrining layak hamil 16. Sk rining masalah jiwa 20. Skr inin g TB C
16. Pelayanan KB 17. Skrining layak hamil 21. Skrining mas alah jiwa
18. Pelayanan KB 22. Skrining kebugaran
23. Skrining layak hamil
24. Pelayanan KB
25. Pemeriksaan geriartti
Layanan lain 19. Pengobatan umum 26. Pengobatan umum
20. Farmasi 27. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
28. Laboratorium
29. Farmasi
3 0 . Gawat darurat
31. Rawat inap

6
Paket layanan dan pemeriksaan di tiap tingkatan L
abkesmas Delivery Unit

Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Tingkat 4 Tingkat 5


Puskesmas Kab/ Kota Provinsi Regional Nasional

Infrastruktur Non BSL BSL 2 BSL 2 BSL 2 BSL 3, Biorepository Sistem, Galeri
Laboratorium Diseminasi

Pemeriksaan 1. RDT : 11 parameter 1. RDT : 11 parameter (Penyakit 1. Mikroskopik: 7 parameter 1. Mikroskopik: 7 parameter 1. Semua Pemeriksaan Lab tingkat 4
dan Teknologi (Penyakit menular, men ula r, k eh amila n dan penyakit infeksi penyakit infeksi 2. Kultur : virus, parasite dan semua
k e h a mi l a n d an g olon ga n g o l o n g a n d a r ah) 2. Haematologi Analyser: 17 2. Haematologi Analyser: 17 kulturabel bakteri,
darah) 2. Mikroskopik: 7 parameter p a r a me t e r p a r a me t e r 3. Immunologi (Elisa, Multiplex Elisa):
2. Mikroskopik: 7 parameter penyakit infeksi 3. Kimia Darah: 16 parameter 3. Kimia Darah: 26 parameter human pathogen, zoonosis
penyakit infeksi 3. Haematologi Analyser: 9 4. Urine Analyzer: 12 parameter 4. Urine Analyzer: 12 parameter 4. Biomolekular:
3. Haematologi Analyser: 9 parameter 5. Kultur : 9 parameter (bakteri 5. Kultur : 12 parameter (bakteri 5. Pemeriksaan PCR (Covid- 19 dan
p a r a me t e r 4. Kimia Darah: 15 parameter te r maa suk a e ro so l bacteria) termasuk aerosol bacteria, 23 pe nya kit be rpotensi wabah) ,
4. Kimia Darah: 13 paramet er 5. Urine Analyzer: 12 parameter 6. Immunologi (elisa) : 8 parameter parasite ) Xpert TB,HBV DNA, VL HIV,
5. Urine Analyzer: 9 6. Kultur : 5 parameter (bakteri) termasuk SHK 6. Immunologi (elisa) : 23 parameter Ricketsia, antrax, leptospira
parameter 7. Immunologi (elisa) : 4 parameter 7. Biomolekular: Pemeriksaan PCR termasuk SHK 6. Pemeriksaan labo ratorium
6. Lingkungan: Parameter 8. Biomolekular: Pemeriksaan PCR (Covid- 19 dan 23 penyakit 7. Biomolekular: Pemeriksaan PCR penyakit Zoonosis
fisik air, udara, (Covid- 19 dan 23 penyakit berpotensi wabah ), Xpert TB,HBV (Covid- 19 dan 23 penyakit 7. Kapasitas khusus: uji netralisasi utk
pemeriksaan jentik berpotensi wabah ) , Xpert TB,HBV DNA, VL HIV, Ricketsia, antrax, berpotensi wabah ), Xpert TB,HBV uji klinis vaksin, karakterisasi strain;
DNA, VL HIV leptospira DNA, VL HIV, Ricketsia, antrax, Uji Validasi Pasca Pemasaran
9. Toksikologi: 9 parameter 8. Toksikologi: 13 parameter leptospira, virus zoonosis (dengue, (Post Marketing) Reagen Covid-
10. Lingkungan: Parameter fisik air, 9. Lingkungan: Parameter fisik air, JE,hanta), bateri pada reservoir 19, Reagen HIV, Hep B, Hep C,
uda ra , pe me riksaan jentik, Sifilis, Malaria;
uda r a, p eme riksaan jentik (leptospira tikus
p en ang ka pa n n yamu k. Da n tik us. 8. Toksikologi: 13 parameter 8. Kapasitas khusus: Uji insektisida
10. Kimia Lingkungan (AAS, Spectro
Mikroskop untuk identifikasi vector 9. Adva nce Bi omolekular: Sanger
dan UV vis) : 31 parameter 9. Lingkungan: Parameter fisik air,
serta set alat identifikasi tikus. sequencing, WGS, Hightroughput
11. Mikrobiologi Lingkungan: 7 ud ar a, p eme riksaan jentik
11. Kimia Lingkungan: 24 parameter
p a r a me t e r 10. Kimia Lingkungan (AAS, Spectro WGS, Analisis bioinformatic
12. Mikrobiologi Lingkungan: E.coli 12. Pemantauan Limbah cair: 10 dan UV vis) : 57 parameter
dan Coliform p a r a me t e r 11. Tanah: 41 parameter
13. Pemantauan Limbah cair: 10 13. Vektor dan Resrvoir: Deteksi 12. Mikrobiologi Lingkungan: 7
p a r a me t e r
ma lar ia p ad a ny amuk , de te k si p a r a me t e r
14. Vektor dan Resrvoir
vir us de ng ue p ad a nya muk, 13. Pemantauan Limbah cair: 10
15. Keamanan pangan: Mikrobiologi deteksi leptospirosis pada tikus p a r a me t e r
(6 parameter) dan Kimia (5 14. Vektor dan Reservoir: Deteksi
14. Keamanan pangan: Mikrobiologi
p ar ame te r )
(6 parameter) dan Kimia (21 ma lar ia pad a ny amuk , d ete k si
pa ra me t er ) vi rus d eng ue p ad a nya muk,
15. Biomarker: 9 parameter deteksi leptospirosis pada tikus
15. Keamanan pangan:Mikrobiologi
(6 parameter) dan Kimia (21
p ar ame te r )
16. Biomarker: 9 parameter
17. Seq ue ncing d an WGS 7
Program utama penguatan upaya
preventif di layanan primer

Imunisasi rutin: Perluasan deteksi dini Peningkatan kesehatan ibu


dari 11 menjadi 14 jenis vaksin dan anak
BCG, DPT- Hib, Hep B, MMR/MR, Screening penyakit penyebab Pemantauan tumbuh kembang anak
Polio (OPV-IPV), TT/DT/td, JE, HPV, kematian tertinggi di setiap sasaran di Posyandu dengan alat
PCV, Rotavirus usia: antropometri terstandar
• Hipotiroid kongenital
Kanker Serviks merupakan satu- • Thalasemia
satunya kanker yang bisa dicegah • Anemia Pemeriksaan kehamilan (ANC) dari 4
• Stroke kali menjadi 6 kali, termasuk 2 kali
dengan imunisasi Human
Papillomavirus (HPV)
• Serangan jantung USG dengan dokter pada trimester 1
• Hipertensi dan 3
Pneumonia dan diare merupakan • Penyakit paru obstruksi kronik
2 dari 5 penyebab tertinggi • Tuberkulosis
kematian balita di Indonesia* yang • Kanker paru
• Hepatitis
dapat dicegah dengan imunisasi
(PCV dan Rotavirus) • Diabetes
• Kanker payudara
•• Kanker serviks
Kanker usus
8
Penguatan Puskesmas, Posyandu serta UKS dalam percepatan penurunan
stunting Sebelum lahir lahir
Setelah
lahir
Sebelum dan setelah

Keterangan: Pemeriksaan atau pengukuran | Intervensi

Intervensi Sasaran Puskesmas dan Posyandu perlu diperkuat dalam



1 Skrining anemia . Melakukan skrining anemia dan rutin lapor data
Remaja Putri

2
Konsumsi TTD remaja . Memastikan Remaja Putri konsumsi Tablet Tambah Darah, rutin lapor
putri data
Dukungan logistik oleh
Kemenkes: 3 Pemeriksaan . Melakukan pemeriksaan bumil hingga kunjungan ke- 6 , melakukan
kehamilan (ANC) USG, rutin lapor data
. Hb meter: 10.292 Hb meter Konsumsi TTD ibu
4
dan 2.88 juta strip Hb akan hamil
Ibu Hamil . Memastikan ibu hami konsumsi Tablet Tambah Darah, rutin lapor
didistribusikan ke semua data
Puskesmas tahun 2 0 2 2 ; 5 PMT1 bumil KEK1 . Memberi Makanan Tambahan ke Ibu hamil kurus dan rutin lapor data
tahun 2 0 23 dialokasikan 4 .3
juta strip Hb. Pemantauan
6 . Memantau pertumbuhan balita dan rutin lapor data
. USG: 5.513 dari 10.292 pertumbuhan balita
. Memastikan jumlah Posyandu Aktif tinggi
Puskesmas akan memiliki 7 ASI eksklusif
USG tahun 2022; tahun 2023 . Rutin mengedukasi ASI eksklusif dan rutin lapor data
dialokasikan 1 . 9 4 3 USG. PMT2 protein hewani
8
. Antroprometri kit: 102.853 baduta Balita . Memberikan Makanan Tambahan ke baduta dan rutin lapor data
dari 3 0 3 . 4 1 6 Posyandu akan
9 Tata laksana rujukan
memiliki antropometri kit balita stunting . Merujuk balita stunting ke RS dan rutin lapor data
terstandar tahun 2 0 2 2 ;
tahun 2023 dialokasikan 10 Peningkatan cakupan
210.911 antropometri kit. & perluasan imunisasi . Pemberian imunisasi rutin dasar lengkap
1. PM T: Pemb e ria n M ak ana n ta mba han 11 Edukasi rematri,
2. KEK: Kekurangan Energi Kronis bumil, keluarga balita Rematri, bumil,
. Mendorong penguatan gerakan Cegah 9
balita, masy.
Stunting
Membangun gerakan kesehatan untuk promosi Keseh atan dan
mendekatkan layanan
5 Gerakan Cegah Stunting yang dapat dilakukan oleh mitra, private sector, civil society organizations, universitas,
mahasiswa, dll, untuk meningkatkan pengetahuan, cakupan layanan dan pemberdayaan masyarakat
Cegah Stunting
Aksi Bergizi Bumil Sehat Aktifkan Posyandu Jambore Kader Itu Penting

Sasaran: Remaja Sasaran: Ibu Hamil Sasaran: Kader, Balita, Sasaran: Kader
Sasaran: semua
(Siswa-siswi Ibu dan Keluarga Balita Kesehatan
Kegiatan: kalangan
SMP/sederajat dan Kegiatan: Aktivitas:
Kegiatan:
SMA/sederajat) • Pemeriksaan
• Pembelian alat • Jambore kader • Produksi konten
Kegiatan: kehamilan
• Konsumsi tablet antropometri untuk • Lomba kader terampil • Edukasi di berbagai
• Screening anemia Posyandu platform: TV, Radio,
tambah darah • Lomba Posyandu
olahraga pagi Media Cetak, Media
• Konsumsi makanan • Pelatihan kader Sosial,
• Sarapan Bersama
tambahan • Pemberian makanan • Talkshow dan Seminar,
• Konsumsi Tablet tambahan protein
• Kelas ibu hamil. • Podcast, Storyline Film
Tambah Darah hewani (makan
bersama) • Penyuluhan

1
0
Pilar 2
Transformasi
Layanan Rujukan
Setiap kota di Indonesia
memiliki rumah sakit rujukan
untuk mengobati penyakit
katastrofik

1
1
4 penyakit katastrofik utama penyebab
kematian tertinggi & paling mahal
Penyakit jantung, stroke, kanker, & ginjal

Perubahan pola penyakit penyebab kematian tertinggi Kelompok penyakit tersebut menimbulkan
selama 10 tahun terakhir beban pembiayaan besar

Sumber : Institute for Health Metrics and Evaluation


(IHME) Sumber: BPJS Kesehatan, 2020

1
2
Layanan jantung sesuai kompetensi belum merata di Indonesia
Saat ini hanya ada 40 RS yang mampu melayani cathlab dan hanya 10 RS yang mampu melakukan bedah jantung
terbuka
Maluku Utara
Aceh Kalimantan Utara RSUD Chasan Boesoirie
RSUD Dr. Zainoel Abidin RSUD Tarakan

Kalimantan Timur Sulawesi Utara


Sumatera Utara
RSUD Wahab Sjahranie RSUP RD Kandou
RSUP Adam Malik
RSUD Kanujoso D
RSU Haji Medan
Kalimantan Barat
Gorontalo
RSUD Soedarso Sulawesi Barat
Riau RSUD Aloei Saboe
RSUD Sulawesi Barat
RSUD Arifin Achmad Papua Barat
Sumatera Barat RSUD Kab Sorong
RSUP M Djamil
Kep. Riau
RSUD Raja Ahmad Tabib
Sulawesi Tengah Papua
Bengkulu RSUD Embung Fatimah
RSUD Undata Palu RSU Jayapura
RSUD M Yunus

Kep. Bangka Belitung


Jambi RSUD Ir Soekarno
RSUD Raden Mattaher
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Tengah Maluku
RSUD Bahteramas
RSUD Dorys Sylvanus RSJPD Oputa Yi Koo RSUP J Leimena
Sumatera Selatan
RSUP M Hoesin Sulawesi Selatan
Kalimantan Selatan
RSUD Ulin Banjarmasin RSUP Wahidin
Sudirohusodo
Lampung Banten
RSUD Abdoel Moeloek RSUD Kab. Tangerang
Jawa Barat
DKI Jakarta RSUP Hasan Sadikin Jawa Timur
RSJPD Harapan Kita RSUD Gunung Jati RSUP Soetomo
RSCM RSUD Saiful Anwar
Jawa Tengah NTB
RSUP Fatmawati RSUD Soebandi
RSUD NTB
RSUP Kariadi RSUD Sidoarjo
RSUP Persahabatan
RSUD Tarakan RSUD Moewardi RSUD Ibnu Sina Mamp u c at hla b
RSUD Pasar Rebo RSUD Soeselo Slawi RSUD Iskak Tulungagung NTT
Mampu cathlab & bedah jantung terbuka
RSUD Prof WZ Johanes
D I Y og y a k a r t a Bali Mampu penanganan jantung komprehensif dan
RSUP Sardjito RSUP Sanglah mutakhir
1. Jantung

Saat ini, pusat layanan yang Contoh: Waktu antrian layanan Jantung
sedikit menyebabkan antrian No Nama Rumah Lokasi Waktu Kasus Bedah
layanan yang panjang Sakit Tunggu
( # bulan)
(# pasien)

Sebaran RS dengan Layanan Bedah Jantung Anak 1 RSJPD Harapan Jakarta


Kita 36 2727
• Anak belum
ditentukan 12 50
Kalimantan Timur • Vaskuler
RSUD Abdul Wahab Sjahranie Dewasa 9 133
• Kompleks Anak 3 73
• Simpel Anak 0-1 43
• CABG Dewasa
Sumatera Selatan 5-12 300
2 RSUP dr. Cipto Jakarta
RSUP M. Hoesin
Mangukusumo
Jawa Tengah 3 RSUP Sardjito Yogyakarta 12 200
RSUP Kariadi Sulawesi Selatan
RSUP Wahidin
DKI Jakarta Sumatera
Sudirohusodo 4 RSUP Dr. M 12 150
RSUP dr Cipto
Mangunkusumo Hoesin Selatan
RSUP Jantung
Jawa Timur
5 RSUP Hasan Jawa Barat 4-5 250
RSUD dr
Harapan Kita
Sadikin
Soetomo
DI Yogyakarta 6 RSUP Kariadi Jawa 4 250
RS Dr. Sardjito Tengah
7 RSUD Wahab Kalimantan 4-6 150
Sjahranie Timur

Sumber: Data
RSJPDHK
1
4
2. Kanker

Fasilitas dan SDM untuk


kemoterapi & radioterapi juga
masih terbatas
Pemetaan layanan kemoterapi Pemetaan layanan radioterapi

Memliliki layanan radioterapi


Memliliki layanan kemoterapi
Belum memiliki layanan
radioterapi
Belum memiliki layanan kemoterapi

Sumber: Perhompedin, PORI (Januari 1


2022) 5
3. Stroke

Masih banyak daerah tanpa akses ke RS dengan layanan stroke;


sebaran RS belum merata
Pemetaan RS dengan layanan stroke di Indonesia
Aceh
RSUD Dr. Zainoel Abidin

Sumatera Utara
RSUP Adam Malik
Sulawesi Utara
RSUP RD Kandou
Riau
RSUD Arifin Achmad

Papua
RSU Jayapura
Sumatera Barat
RSUP M Djamil

Jambi
RSUD Raden Mattaher

Jawa Barat
Sumatera Selatan RSUP Hasan Sadikin
RSUP M Hoesin Jawa Timur
RS CAM Bekasi Sulawesi Selatan
RSUP Soetomo
RSUD Saiful Anwar RSUD Wahidin
Lampung
RSUD Abdoel Moeloek

DKI Jakarta
RS PON Jawa Tengah
RSCM RSUP Kariadi
RSUP Fatmawati RSUD Moewardi Bali
RSUP Sanglah
DI Yo gy a k a r t a
RSUP Sardjito NTB
RSUD Mataram
Sumber: RS Pusat Otak 1
Nasional 6
1. Jejaring RS dan Fasilitas

Program jejaring rujukan mengelompokkan RS menjadi Madya, Utama,


dan Paripurna, di mana masing-masing memiliki kapabilitas yang
berbeda

RS Madya RS Utama RS Paripurna


Jantung . Mampu diagnostik invasif dan . Mampu melakukan bedah .
Mampu melakukan
dan Stroke jantung terbuka dan bedah pelayanan
intervensi non-bedah, misal
pasang ring dan syaraf terbuka/clipping bedah dan intervensi non-
trombektomi/coiling bedah jantung dan saraf
advanced
. Mampu melakukan bedah . Mampu melakukan terapi .

Kanker Mampu melakukan terapi


tumor dasar dan kemoterapi radiasi, bedah kanker stadium
lanjut, dan kemoterapi kan ker kompreh en s if dan
mutakhir, misal microsurgery,
proton therapy
Mampu melayani hemodialisis . Mampu melayani hemodialisis
Mampu melakukan
. .

Ginjal dan CAPD dengan teknik khusus


transplantasi ginjal
.
Mampu melakukan terapi batu . Mampu skiring calon .

transplantasi ginjal Mampu pelayanan bedah


saluran kemih dewasa dengan kelainan kongenital ginjal
teknik invasif minimal . Mampu terapi keganasan
.
Mampu skrining dan diagnosis urologi
keganasan urologi

1
7
Pemerataan layanan rujukan melalui optimalisasi jejaring RS nasional
untuk 4 penyakit tersebut ditargetkan mencapai 100% kab/kota di 2027
ILUSTRATIF

Percepatan peningkatan cakupan


pelayanan RS rujukan untuk 4
penyakit katastrofik utama,
dengan visi:
• 34 provinsi memiliki minimal 1 RS
tingkat Paripurna / Utama
• 507 kab/kota memiliki minimal 1
RS tingkat Madya*

Target
5 0 % kabupaten/ kota sebelum 2 0 2 5 dan
50% 100%
100% sebelum 2028 2022 2024
2027
* 5 07 Kab/kota yang sudah memiliki RSUD
1
8
1. Jejaring RS dan Fasilitas

Contoh: sebaran RS Belum memenuhi strata Madya


Memenuhi strata Madya ●
Memenuhi strata Utama
Memenuhi strata

jejaring di Aceh Paripurna

Tahap 1 Kapabilitas alat saat ini


● Tahap
2 Tipe RS Kelas RS Kanker Jantung Saraf Uronefro
RS Paripurna
- - -

RS Utama
RSUD Zainoel Abidin RS Provinsi A

RS Madya
RSUD Yulidin Away Kab B

RSUD Langsa Kab B


RSUD Dr. Fauziah Bireun Kab B
RSUD Meuraxa Kab B
RSUD Datu B Takengon Kab B
RSUD Cut Nyak Dhien Kab B
RSUD Cut Meutia Kab C
RSUD Tgk Chik Ditiro Kab C
RSUD HS Kutacane Kab C
RSUD dr Zubir Mahmud K.ab C

RSUD Simeuleu K.ab C


RSUD Teuku Peukan
K.ab C .
dst
. 19
1. Jejaring RS dan Fasilitas

Sebaran RS jejaring di Belum memenuhi strata Madya


Memenuhi strata Madya ●
Memenuhi strata Utama
Memenuhi strata

Kalimantan Barat Paripurna

Kapabilitas alat saat ini


● Tahap 1 Tahap 2 Kelas
Tipe RS RS Kanker Jantung Saraf Uronefro
RS Paripurna
- - -

RS Utama
RSUD dr Soedarso RS Provinsi B

RS Madya
RSUD Abdul Azis Singkawang Kab B

RSUD RSUD Ade M Djoen Kab C


RSUD Dr. Agoesdjam Kab C
RSUD RS Diponegoro P Kab C
RSUD M. Th. Djaman Kab C
RSUD Sultan Syarif M Alkadrie Kab C
RSUD Rubini Mempawah Kab C
RSUD Kab Melawi Kab C
RSUD Pemangkat Kab C
RSUD Bengkayang K.ab C

RSUD Kab Landak K.ab C


RSUD Kab Sekadau C
K.ab
dst 20
.
Anggaran akan digunakan untuk investasi alat dan pengembangan
infrastruktur sesuai strata RS
Rekap Jumlah dan Biaya Pengembangan pelayanan
Stroke & Jantung Kanker Jantung
Harga Satuan Total Harga Satuan Total Harga Satuan Total
Layanan (IDR bn) Qty (IDR Layanan (IDR bn) Qty (IDR Layanan (IDR bn) Qty (IDR
bn) bn) bn)
Cathlab 16.6 455 7,576.7 Mammography 4.0 426 1,704.0 Echo 4.0 295 1.18
0
Linac 38.0 30 1,140.0
CT Scan 64 13.0 427 5,551.0 HLM 4.0 23 92.0
PET-CT Scan 41.0 8 328.0 IABP 2.0 23 46.0
CT Scan 128 15.0 15 225.0
Brachitherapy 9.0 33 297.0 OCT/IVUS/FFR 2.5 14 35.0
Total 13,352.7
Simulator/CT 9.0 27 243.0 Rotablator 0,64 38 24.3
Uro- Nefrologi Total 1,377.3
SPECT-CT Scan 32.0 8 256.0
Harga Satuan Total
La ya nan Flowcytometer 4.5 13 58.5
(IDR bn) Qty (IDR bn) Stroke
IHK Set 2.0 25 50.0
Set Endourology
.. 541 3,039.9
MRI ●● 26.0 13
ESWL 5.6 6.0 471 2,826.0 4 338.0

1,913.9
CUSA 4.0 16.
0 Mikroskop Operasi Neuro .. 10.65 8
C-ARM 5.05 379 4,092.5
Total 85.0
Total 423.0
Laser Holmium 4.05 46 186.
1
Unit Robotic Surgery 70.0 1 70.0 Infrastruktur*
Harga Satuan Total
USG Doppler 1.28 35 45.05
Jenis Ruang (IDR bn) Qty (IDR
Video Urodynamic 2.02 10 20.
2
bn)
Ruang CT Scan 0.7 342 239.4 Paripurna
Utama
.
Automated Peritoneal Dialysis 0.29 36 10.4
Ruang Cathlab 0.7 351 245.7 Madya
Tissue Typing 6.0 1 *Untuk infrastru ktu r Ru an g CT Scan, Ru an g Cathlab, Ruang MRI, dan
6.0 Ruang MRI 0.7 357 249.9 R u an g O K h a n ya di beri ka n k epa da R S ti pe C dan D (tipe A dan B tidak
Mikroskop Elektron 2.9 1 2.9 diberikan
Total 8,119.5 Ruang OK 4.0 368 1,472.0 K omp lek Bu n ker a da la h k omplek Bun ker un tuk L in ac dan/atau
B ra ch yt h era py

Komplek Bunker 17.0 32 544.0

Total 2,751.0
21
Total anggaran ~IDR 31 tn dibutuhkan sampai 2027;
17,9tn di Tahap 1 dan 13,1tn di Tahap 2
Kebutuhan Anggaran, IDR miliar
. . . Jumlah RS Paripurna ... Jumlah RS Utama ... Jumlah RS Madya Potensi sumber
Tahap 1: 2022-2024 Tahap 2: 2025-2027 a n g ga ra n:
19 30 29 1 4 146 5 1 92 57 65

118
. 70% Dana PEN
(proposed)
7,127 6,904
4,896 5,903
2,536 3,633 . 30% dipenuhi
Total Total Total
2022 2023 2024 Tahap 1 2025 2026 2027 Tahap 2 Program melalui:

Alat 4,431 6,610 5,312 16,355 2,370 3,303 6,222 11,895 - Dana Alokasi Khusus
28,250
RS Paripurna 1,105 - 255 1,360 - - - 1,360 Bidang Kesehatan
RS Utama 2,443 402 159 3,004 - - - 3,004 - BLU/BLUD
RS Madya 883 6,208 4,899 11,990 2,370 3,303 6,222 11,895 23,886
- APBD
-Jantung, Stroke, Cancer 518 4,058 3,299 7,876 1,506 2,183 4,137 7,827 15,703

-Uro-nefrology 365 2,150 1,600 4,114 864 1,119 2,085 4,068 8,183
- Pinjaman/Partnership
(SMI, IsDB, I-Sphere
Sarpras 1 465 517 590 1,572 166 330 682 1,179 2,751
Bank Dunia)
Total 4,896 7,127 5,903 17,927 2,536 3,633 6,904 13,074
31,001

1. Untuk membiayai ruang/bangunan (CT Scan, Cathlab, MRI, OK) untuk kelas C dan D, serta membiayai ruangan untuk Linac untuk kelas A dan
B
22
2. Kebutuhan SDM

Dokter Spesialis Kanker & Jantung paling dibutuhkan;


terutama di Tahap 1 untuk RS Paripurna/Utama
Kebutuhan tambahan dokter spesialis di RS Paripurna/Utama dan RS Paripurna / Utama
Madya
Madya

Tahap 1 Tahap 2
Rencana pemenuha n
Total (2022- (2025-2027)
2024) kebutuhan SDM:

Jantung 1,362 67
420
109 264 . Pemberian Beasiswa
8 8 Spesialis dan Sub
62 Spesialis
Saraf 727 316 37 349
8 . Beasiswa Fellowship
222
Uronefro 932 57 354 . Pendayagunaan
356 8
dokter spesialis
Kanker 1,56 41
1 965 180 1145
6 .
Perluasan/penambahan
Spesialis Penunjang 19
232
Program Studi spesialis
511 213 179 dan subspesialis
Spesialis 4 besar 21
. Redistribusi tenaga
600 227 248 352
kesehatan
Spesialis Jantung: Sp.JP, Sp. BTKV, Sub.Spes.Kardiovaskuler, Sub.Kardio Intervensi; Spesialis Saraf: Sp.Bs, Sp.S, Sp.AN KNA, Neuro Intervensi,
Sp.BS Vaskuler, Sub Neuro Vaskuler; Spesialis Uronefro: Sp.U, Sp.PD KGH, Sub.Spes.Nefrologi; Spesialis Kanker: Sub Sp OG, Sub Sp A (KHOM),
Sub Sp PD (KHOM) Sp.B.Onk; Spesialis Penunjang: Sp.An, Sp.Rad, Sp.PA, Sp.PK, Fisikawan; Spesialis 4 besar: Sp.PD, Sp.OG, Sp.B, Sp.A
Pilar 3

Ketahanan
Kesehatan
Produksi lokal sediaan farmasi
dan alat kesehatan , serta
kesiapsiagaan menghadapi
krisis kesehatan

24
24
Strategi kemandirian farmasi, alat kesehatan, dan respon darurat

2022 2023 2024 2025


Vaksin 1. Measles
3. Hep B
4. Rotavirus 7. IPV
2. Rubella 5. HPV
3. Rotavirus 6. PCV 8. JE
Produksi 7 dari 14 jenis antigen vaksin program dan TBC 4. TBC

m - RNA vaccine Viral vector vaccine

Penguasaan teknologi viral-vector dan nucleic acid based Transfer teknologi dari B2B, organisasi internasional, dan kooperasi multilateral

Obat
1. CandInessualirntan 3. Amlodipine 5. Cefixime
2. Bisoprolol 4. Lansoprazole 6. Ceftriaxone
Produksi 6 dari 10 bahan baku obat konsumsi
terbesar Derivat Plasma (Albumin,
EPO, Insulin, m-Ab IVIg, F -VIII), m-Ab
m-Ab (Tocilizumab),
(Be vaciz uma b), St em (Ad al imu ma b,
HyFC-EPO
Cell Rituximab, PD- 1), R-
Produksi produk biologi dan derivat plasma Insulin

Alat Kesehatan
TKDN Alkes
Peningkatan belanja dalam negeri untuk 16 dari 19
alkes 1. CT Scan
2. Endoskopi
terbesar by value & volume produksi dalam negeri 3. MRI

Produksi alkes berteknologi tinggi (3 dari 19)


Respon Darurat
Pelatihan dan Tim Emergency
Mulai kerja sama
Response terbentuk
Tim kegawatdaruratan medis teregistrasi dan sertifikasi 25

terlatih;

25
Tenaga cadangan untuk
kesiapsiagaan menghadapi krisis kesehatan
Tenaga cadangan berasal dari partisipasi masyarakat aktif, baik langsung atau melalui
institusi/organisasi yang sewaktu-waktu dapat diaktifkan ketika terjadi krisis

Sebelum
Identifikasi dan registrasi tenaga cadangan
Krisis
Kesehatan Registrasi dilakukan bagi masyarakat yang bersedia menjadi
tenaga cadangan sesuai identifikasi kebutuhan.
(contoh: Pramuka, Palang Merah Remaja, serta mahasiswa).

Pembinaan tenaga cadangan


Pembinaan diberikan untuk dapat memperlengkapi para tenaga
cadangan dengan keterampilan yang diperlukan saat terjadi krisis
kesehatan (contoh: memberikan bantuan dasar hidup,
melakukan triase).

Saat Koordinasi dan mobilisasi tenaga cadangan ketika


Krisis terjadi krisis kesehatan
Kesehatan Koordinasi dan mobilisasi pada skala kabupaten/kota, provinsi,
maupun nasional harus dapat dilakukan dengan cepat ketika
terjadi krisis
kesehatan.
26
Pilar 4

Pembiayaan
Kesehatan
Pembiayaan intervensi kesehatan
secara efektif dan berkelanjutan
untuk mencegah penyakit dan
menyediakan layanan kesehatan
yang terjangkau

27
Biaya kesehatan secara global terus meningkat lebih tinggi dari
pertumbuhan ekonomi
Peningkatan belanja k esehatan I ndonesia telah melampaui pertumbuhan GDP

I ndo China Singapore


nesia
2,000 1,500 HC Spend 600
HC Spend GDP
1,000 HC Spend
Income 400
Income
1,000 GDP GDP
500 Income
200

0
0 0
2000 2005 2010 2015 2020 2020
2000 2005 2010 2015 2000 2005 2010 2015 2020

India Thailand Australia


600
1,000 GDP 600
HC Spend HC Spend HC Spend
Income 400
G DP 400 GDP
500 Income Income
200
200

0 0
2000 2005 2010 2015 2020 0
2000 2005 2010 2015 2020
2000 2005 2010 2015 2020

Notes: Index 100 at 1995, based on local currencies; Income = Personal Disposable
Income
28
Source: WHO; EIU (Feb 2021); BCG analysis
Penambahan belanja kesehatan tidak selalu menjamin peningkatan
usia harapan hidup masyarakat → pola ideal
Angka harapan hidup (2019)
→ pola yang perlu dihindari

Jepang
84,2 tahun; Amerika Serikat
80 Kuba $ 4 . 3 6 0 / kapita 78,5 tahun,
7 7 , 7 tahun,
$10.921/kapita
$ 1 . 0 3 1 / kapita

Indonesia
71,3 tahun,
$120/kapita
60

40

20

0
0.0 2,000.0 4,000.0 6,000.0 8,000.0 10,000.0 12,000.0

Current Health Expenditure (CHE) per kapita dalam US$


(2019)
Sumber: WHO, Bank Dunia 29
Transformasi pembiayaan kesehatan untuk memastikan pembiayaan
yang cukup, adil, efektif dan efisien

4
National Health Account (NHA)
1
Konsolidasi Pembiayaan Kesehatan
• Mempercepat produksi NHA dari T-2 menjadi T- 1 agar
dapat digunakan untuk penajaman perencanaan
A. Konsolidasi Pembiayaan Kesehatan Pusat dan Daerah
dan
intervensi pembiayaan kesehatan, seperti • Penerapan insentif Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
meningkatkan efisiensi pembiayaan melalui Asuransi kepada tenaga kerja kesehatan untuk meningkatkan
Kesehatan Tambahan (AKT) pelayanan promotif dan preventif, sebesar 7,5% dari Biaya
Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas 2022 dan 15%

2 Health Technology Assessment (HTA)


• Meningkatkan penerapan HTA guna menjamin kendali
mutu dan biaya berbasis bukti untuk pe layanan
dari BOK Puskesmas 2023
B. Konsolidasi Pembiayaan Kesehatan JKN dan Swasta

• Pengenaan selisih biaya bagi peserta yang ingin naik kelas


kesehatan yang lebih efektif dan efisien
perawatan & rawat jalan eksekutif ( coordination of
benefit)
Annual Review Tariff

3
• Upaya pengendalian dari sisi peserta melalui urun biaya
• Utilization review untuk mengendalikan sejumlah
pada pelayanan yang dijamin dengan kategori
layanan JKN, seperti sectio cesaria
berpotensi moral hazard (cost sharing)
• Penyesuaian tarif Indonesia Case Based Groups (INA-
CBGs) yang fokus pada pemenuhan hak peserta
dan harga layak (keekonomian)
• Review kapitasi BPJS agar jasa pelayanan di Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama dapat lebih efektif,
efisien dan berbasis kinerja

30
Pilar 5

SDM Kesehatan
SDM kesehatan dengan jumlah
cukup dan merata di seluruh
Indonesia

31
Tenaga kesehatan yang cukup dan merata mer upakan
enabler penting, fasilitas tidak akan bisa dibangun secara
merata tanpa tersedianya tenaga kesehatan

5% Puskesmas belum
memiliki dokter1

50%
0,42
Puskesmas belum
lengkap memiliki 9 jenis
Dokter* per tenaga kesehatan dasar 1

42%
RSUD kab/kota belum
Rata-rata terpenuhi dengan 7

1 Standar WHO
1,0001,2 Asia 20
jenis
dokter spesialis2
populasi
Ra ta -rata
OE C D
3,2
1. 9 Jenis tenaga kesehatan Dasar di Puskesmas : Dokter, Dokter gigi, Perawat, Bidan, Apoteker, Kesmas, Sanitarian,
Ahli Lab, dan Gizi

2. 7 Jenis spesialis di RSUD : Sp.Anak, Obgyn, Penyakit Dalam, Bedah, Anestesi, Radiologi, dan Patologi Klinik 32
32
* Dokter Umum 3 , Total 1 0 . 3 7 3 Puskesmas, 6 47 RSUD : Data SI- SDMK 8 Juni 2 0 2 2
Target rasio dokter spesialis:populasi nasional tahun 2025 masih lebih rendah
daripada
rasio saat ini di negara maju
Rasio per 1.000 penduduk
Target rasio Rasio saat ini

0.053 0.063 0.056


Ilmu Penyakit Jantung
0.010
dan Pembuluh Darah

0.197 0.226
Anestesi dan Terapi 0.094
Intensif 0.020

0.176
0.114
0.020
Ilmu Bedah Umum 0.002

0.176
0.076
Ilmu Penyakit Dalam 0.030 n.a
0.138
0.089 0.101
0.030
Ilmu Kesehatan Anak
0.024 0.030 0.021
0.010
Saraf/ Neurologi
0.095 0.079
0.030 0.065
Obstetri Ginekologi

Source: Riset oleh Tim Kerja dari berbagai sumber


33
Peningkatan kuota mahasiswa per dosen (1:3 menjadi 1:5)
dan peningkatan jumlah dosen (2x), mempercepat
pemenuhan kebutuhan spesialis hingga 3-4x lipat

xx Top 3 kekurangan spesialis

Kekurangan Kuota di FK Jangka pemenuhan, tahun


SDM untuk
Program spesialis kebutuhan Baru (1:5,
Saat ini Baru (1:5, dosen Saat ini
nasional dosen 2x
2x lipat)
2022 lipat)

Ilmu Penyakit Jantung Takeaways


1.282 180 601 11 5
dan Pembuluh Darah
Gap tertinggi:
Saraf/ Neurologi 617 149 498 7 4 • Obstetri Ginekologi
• Ilmu Kesehatan Anak
Obstetri Ginekologi 3.9411 234 782 36 8
• Ilmu Penyakit Dalam
Ilmu Kesehatan Anak 3.662 259 865 26 8

Ilmu Penyakit Dalam 2.581 280 935 23 6

Ilmu Bedah 2.378 245 818 17 6

Anestesi dan Terapi Intensif 2.476 199 665 24 7

Radiologi 838 117 391 13 5

Patologi Klinik 977 109 364 18 6


1 kekurangan 0,13/1.000 WUS (Dit Perencanaan) 34
Academic Health System
Desain program AHS terbagi dalam 4 komponen: mahasiswa, dosen, wahana/ Pendidikan, dan
pengampuan RS prodi/ FK

Fakultas RS Pendidikan
Kedokteran Jangka pendek Jangka menengah Jangka panjang
Fakultas
RS Pendidikan
Mahasiswa Dosen Kedokteran

Target Peningkatan Peningkatan Peningkatan Peningkatan


kuota mahasiswa jumlah jumlah RS jumlah prodi/ FK
dokter dan dokter dosen Pendidikan baru
spesialis

Inisiatif Dokter umum: Penambahan dosen Penambahan RS Penambahan


Peningkatan kuota 1.5x lipat utk dokter Pendidikan melalui FK baru untuk
minimal 20% untuk umum & 2x lipat utk skema dokter umum
FK Akred A dan 10% spesialis pengampuan
FK RS RS RS Faskes untuk Akred B
Lainnya Khusus Daerah Swasta Lain
Pembukaan
Dokter spesialis: Peningkatan Penambahan prodi spesialis
Peningkatan kapabilitas dosen, penetapan ~260 RS baru: di
rasio e.g., sub-spesialis Pendidikan oleh FK baru/ FK
dosen:mahasiswa Ditjen Yankes yang telah
menjadi 1:5 memiliki prodi
spesialis

35
Rencana pemberian Beasiswa Dokter Spesialis-
Subspesialis, untuk layanan prioritas pada tahun 2022 Kerjasama LPDP memfasilitasi:
Serta rencana 2 0 2 3 – 2 0 2 5 termasuk layanan spesialis lainnya • Beasiswa dokter spesialis,
sub spesialis dengan
Rekrutmen semester II / 2022 menyesuaikan
LPDP Kemkes LPDP persyaratan dan
240 55 358 121
mekanisme Kemenkes
Sp-1 271 442
2022

• Pelaksanaan rekruitmen
Kemkes Sp-2 29 101
237 51 341 107 Bersama antara LPDP dan
300 543 Kemenkes
LPDP • Menambah kuota
240 55 358 121
penerimaan 216 dari
2023

kelebihan pendaftar di
Kemkes Kemenkes
237 51 341 107
• Memfasilitasi fellowship
baik dalam maupun luar
LPDP
376 46 425 92 negeri sesuai kebutuhan
Kemenkes
2024

Layanan Prioritas (Jantung,


Kemkes 370 34 410 87 Stroke, Cancer, Urologi)
Sp- 1 : Spesialis
Total alokasi penerimaan beasiswa
LPDP Sp-2 : Sub
100 28 342 73 Spesialis spesialis Kemenkes tahun 2022
sebanyak 6 0 0 orang ( sem 1 3 0 0 orang)
2025

Layanan lainnya
Sp- 1 : Spesialis
Kemkes 271 290
Sp-2 : Sub 36
Spesialis
Mendayagunakan dokter spesialis WNI lulusan luar negeri
Permenkes 14 tahun 2022

Proses adaptasi WNI lulusan luar negeri

42
37 Pra Pengajuan adaptasi:
163 dokter spesialis WNI lulusan
luar negeri yang telah Adaptasi 1. Verifikasi dokumen
di da y a g u n a k a n ( 2 0 1 6 - 2 0 2 1) 2. Penilaian kompetensi pra adaptasi
24
3. Pembekalan
17
15
4 Penerbitan sertifikat:
3 3
2 1
5 5 1. Sertifikat kompetensi adaptasi
5
V 2. STR Adaptasi

Adaptasi Pelaksanaan Adaptasi:


1. Dilaksanakan pada RS Pemerintah Pusat,
Berbasis rumah sakit
Pemda, & RS lain yang ditetapkan oleh
Proses adaptasi dokter spesialis WNI lulusan luar
negeri dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan/ 2. Menteri
Durasi 2 tahun (tahun ke-2 boleh praktek
rumah sakit tambahan)

Insentif
Dokter spesialis WNI lulusan luar negeri yang bekerja Pasca Penerbitan sertifikat:
di rumah sakit selama masa adaptasi berhak Adaptasi 1. Sertifikat kompetensi
mendapatkan insentif 2 . STR dokter spesialis
37
Strategi utama dalam pemenuhan Tenaga Kesehatan di Puskesmas

Gambaran skema pemenuhan dengan Komponen dikunci berdasarkan kegiatan


mengunci Dana Alokasi Khusus (DAK) yang menjadi tanggung jawab tiap jenis
nakes, misalnya:
Ketersediaan Nakes di Puskesmas
Tenaga Gizi
• DAK Fisik: Antoprometri
• DAK Non Fisik: Surveilans Gizi, Kesehatan Ibu dan
Membiayai Memengaruhi besaran / Anak serta intervensi suplementasi
kuncian dana per kegiatan
Kesehatan Lingkungan
• DAK Fisik: Sanitarian Kit

APBD selain • DAK Non Fisik: Survei dan pengendalian vektor


DAK DAK Fisik DAK Non Fisik penyakit menular, Pengambilan sampel untuk
surveilans kualitas air minum
ATLM
• DAK Fisik: Hematology analyzer, alat kimia darah
Advokasi akan dilakukan melalui FGD desk dengan
• DAK Non Fisik: Pelatihan /Peningkatan Kapasitas
masing-masing daerah dengan menampilkan data
SDM Laboratorium Puskesmas
ketersediaan Nakes dan potensi DAK terkunci

38
Pendidikan dokter (S1) berbasis Universitas; Progra m Spesialis
dapat
berbasis Universitas, berbasis
Pendid ika n RS,Penatau keduanya
dokter (S 1) (Sp)
didikan Spesialis
Asia Malaysia Universitas Universitas; mendapatkan gelar master, dapat mendaftar melalui Kem Pendidikan atau KemKes,
Benua Negara
Pendaftar melalui Kemkes melakukan residensi di RS tetapi tetap mendapat gelar dari Kem dik
Singapore Universitas Rumah Sakit; mendapatkan gelar spesialis

Thailand Universitas
Universitas atau Rumah Sakit; diselenggarakan sebagai pascasarjana (diselenggarakan oleh
Vietnam Universitas
KemKes) Universitas; dilaksanakan oleh universitas tetapi praktek di RS. Bergelar spesialis atau

Myanmar Universitas Magister

Philippines Universitas Universitas


Universitas +(e.g.,
RumahDe Sakit;
Lasalle Universitas
magister Rumah Sakit)
di universitas atau Rumah
+ residensi Sakit (e.g.,
setelahnya di RS de Los Santos
Medical Centre); diberikan gelar
India Universitas Universitas; program pascasarjana memperoleh gelar master atau doktor

China Universitas Universitas

Japan Universitas Universitas atau Rumah Sakit; diselesaikan di RS afiliasi dengan Universitas (diselenggarakan
Kemkes dan Kemnaker), mendapatkan gelar

Eropa UK Universitas Rumah Sakit; RS bekerjasama dengan institusi pelatihan, mendapatkan gelar spesialis

Germany Universitas Rumah Sakit; badan pengawas akan menguji residen dan menerbitkan sertifikasi. Mendapatkan gelar spesialis

France Universitas Universitas; residen akan praktik RS swasta/RS Pendidikan yang berafiliasi dengan universitas
untuk Praktik residensi. Mendapatkan gelar spesialis dari universitas
N at auway Universitas Rumah Sakit; residen harus menangani kasus yang disyaratkan, diberikan gelar spesialis

Amerika USA Universitas Rumah Sakit; di rumah sakit pendidikan atau rumah sakit yang berdiri sendiri

Canada Universitas Universitas; sertifikasi diterbitkan oleh Royal College of Physicians and Surgeons of Canada (RCPSC)

Afrika Nigeria Universitas Rumah Sakit; diberikan gelar spesialis

Ethiopia Universitas Rumah Sakit; diberikan gelas spesialis (e.g., St. Paul's Rumah Sakit Millennium Medical College)

Sumber: Expert 39
calls
Pilar 6

Teknologi
Kesehatan
Satu platform untuk semua
masyarakat mengakses
dokumen kesehatan dan
inovasi bioteknologi untuk
peningkatan kualitas layanan
kesehatan masyarakat

40
Tantangan Data dan Sistem Kesehatan
Petabytes Data dan Fragmentasi Data

Terd apa t 400+ aplikasi Tidak adanya


kesehatan milik
p e m e r i n t a h y a n g belum
1 5 standar f o r m a t dan

saling terintegrasi kamus data


in t e ro p e ra b ili ta s

Beberapa data yang


sama d i k u m p u l k a n o l e h Ketidakseragaman
sistem/aplikasi yang
2 4 metadata
menyebabkan
berbeda-beda
in t e ro p e ra b ilitas sulit
3 d ila ku ka n

Sistem / Ap likasi milik de velo per Health


I n fo rma t io n S yst e m belum
terintegrasi d e nga n ekosistem
layanan kesehatan Indonesia
41
Arsitektur dan Interoperabilitas dalam Indonesia Health Services (IHS)
Menghubungkan seluruh penyedia dan pengguna layanan kesehatan
Pemerintah

Pasien
Dashboard terpadu yang
aka n m em ban t u dalam
● Personal Health Record pengambilan keputusan
● P romosi Ke se ha tan
● Personalized Education IHS berbasiskan bukti dan data
● We ar abl e Devi c es (Evidence Based Policy)
Integration Server
● etc FHIR API Te r m i n o l o g i Ketahanan Krisis
Kesehatan . Meningkatkan
kemampuan pemerintah
De ve lo pe r
Master Data Hub u n t u k m e n d e t e k s i d in i,
pencegahan, respon
Fasyankes terhadap penyakit menular
/ KLB

RME Terintegrasi.
Riwayat pengobatan pasien
terpantau dengan
detail dan runtut meski
pasien berobat di Para Pelaku Industri Kesehatan
fas yankes berbeda
Pemberdayaan atau pengayaan data melalui IHS IHS memberikan
seh in gga dap at m e mbantu
pengambilan keputusan / imbal
kesimpulan oleh Dokter hasil manfaat
Perusahaan Health-Tech Farmasi
Asuransi berupa data
Mengangkat beban Tenaga hasil
Kesehatan. Nakes tidak perlu olahan big data
m enginput data berulang analytics serta
Lab dll.
pada aplikasi yang berbeda Laboratorium
Bioteknologi
informasi
terintegrasi 42
Integrasi data dapat meningkatan efisiensi
● Penyedia layanan dan kualitas layanan kesehatan
k e se h a t a n c u k u p
s e ka l i m e n g i n p u t d at a
dan melakukan
b a g i p a k a i b er b a g a i
data yang terintegrasi Rumah Sakit A
di IHS

● P a si e n m en d a p a t k a n Kirim Data
pelayanan kesehatan
y an g l e b i h Akses Data
Berkunjung Rumah Sakit B
k o m p r e h e n s if dan
saling terhubung
berkat data yang
Pasien Kirim Da t a
sudah integrated di IHS
Mengakses
Akses Data
A p o te k Indonesia
Health Services
(IHS)
392,9 juta kunjungan ke CHA
fasyankes dengan Ak ses dat a
memanfaatkan JKN kesehatan
s e p a n j a n g 2 02 1 personal, dan L a b o ra t o riu m, Analytic
(1,1juta k u n j u n g a n / h a r i )* portal Klinik, dll Processing
layanan
kesehatan

D a ta P e rs on a l He a l th Record terta mpil di CHA


*Sumber : BPJS Kesehatan 43
Presisi dan Akurasi Layanan Kesehatan didukung oleh AI
K e c e r d a s a n a r t i f i s i a l me mb u t u h k a n a s u p a n d a t a y a n g b e s a r d a n b e r k u a l i t a s

Ekosistem Big Data Kesehatan (Predictive Analytics menggunakan AI)

D Pasien Personalized Health


i Advice
Data d
ber k ualit a s u Te n a g a Clinical Decision
k
u
Medis
n
Keputusan
g I ndu s t ri
berkualitas AI-based Precision Medicine
Farmasi Analytics
p
l
Layanan a
Peneliti Health Advance
berkualitas t
Analytics
f
o
r
Pemerintah Data-driven
m Healthcare
b
e
An al i sa
r d a t a k e se h a t a n b e rb a s is Ar ti f i c i a l I nte l l i ge n ce akan 44
meningkatkan
k
k e cue p a t a n , p r e s i s i , d a n ak ur a s i da l a m pe n ga mbi l a n ke putu s a n te r k a i t
Citizen Health App (CHA)
Tr a n sf o r ma s i Pe du liLindungi menjadi aplikasi kesehatan masyarakat

Dengan perlahan bergesernya status


> 95 > 400 ribu
Covid-19 dari pandemi menjadi endemi,
juta Rata-rata sampel
maka sebagai aplikasi yang paling banyak terdaftar di Lab /
To t a l P e n g g u n a hari
digunakan masyarakat, PeduliLindungi
pun turut bertransformasi menjadi 8 juta > 1,5 juta
aplikasi Rata-rata Pengguna Rata-rata pengguna
Aktif Harian baru terdaftar di Sistem
kesehatan secara umum yang dapat Vak s in as i s e tia p ha ri

digunakan masyarakat luas.

Electronic Personal Health Promosi Kesehatan Profil Kesehatan


Record

Pelayanan & Okupansi Bed Rumah Sistem Kewaspadaan


penggunaan obat Sakit Dini

Tracing & Testing Pe rson alizede ducati on Integrasi


Layanan Telemedisin

45
Kemenkes berkomitmen mendorong integrasi data kesehatan
dapat terwujud di semua fasyankes di Indonesia

Integrasi IHS
Launching IHS, 41 dapat digunakan
Pilot Perluasan
peserta uji coba dalam Integrasi Integrasi
Alpha dan 31 e nv i ro nm ent Fasyankes ke Fasyankes ke
peserta uji coba producti on dalam dalam
dalam beberapa platform IHS platform IHS
fase beta IHS tahap*

Agustus Desember Desember


Juli 2022 2022 2023
2022

1. Tahap pertama adalah data pendaftaran pasien dan diagnosa.


2. Tahap kedua adalah data prosedur medis, data kondisi vital, dan data diet.
3. Tahap ketiga adalah data observasi laboratorium dan data observasi radiologi.
4. Tahap keempat adalah data alergi dan data kondisi fisik.
5. Tahap kelima adalah data obat yang terintegrasi dengan kamus obat (KFA). 46
Pilar 6

Teknologi
Kesehatan
Biomedical Genome-Based
Science Initiative (BGS-I) untuk
mendorong layanan
kesehatan yang presisi

47
Revolusi ilmu pengetahuan dan inovasi yang mengubah
dunia

Atoms Bits/Binary Code Next Generation


Biotechnology

48
BGSi sebagai katalis kolaborasi multi-stakeholder
I n v e s t a s i , k e r j a s a ma u n t u k p e n g e mb a n g a n p r o d u k k e s e h a t a n d a n p e r b a i k a n la y a n a n
kesehatan
Ekosistem Bioteknologi Kesehatan

B GSi Headquarter Pengobatan yang presisi

Universitas Diagnostik molekuler


Donor
Biobank Registry Bioinformatics

Spesimen biologi & Data


Terapi baru

K o mu n i t a s
Farma si Machine Learning & AI untuk
keputusan klinis
Diabetes
Cancer TB
Layanan kesehatan
Penyedia layanan berbasis data
Stroke kesehatan
Startu p Rare disease Beauty &
Hubs Wellness Manajemen pasien sesuai
penanda genetik
49
Proposal review, evaluation, agreement, project
management R&D collaboration
Sekuens genomika dapat digunakan untuk deteksi penyakit berdasarkan biomarkernya

Kanker di Indonesia

Source : Illumina
50
Penerapan data genomika dalam screening status kesehatan

51
Penerapan data genomika dalam screening status
kesehatan

52
Pembangunan Jejaring Lab Sekuensing
Distribusi kapasitas sekuensing dan analisis bioinformatika di seluruh Indonesia

No Provinsi Institusi No Provinsi Institusi


1 Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 21 DKI Jakarta Lab Prof Sri Oemijati,
BKPK
2 Sumatera Barat Universitas Andalas 22 RS
Dharmais
3 Sumatera Selatan RS M. Hoesin 23 RS
Kepulauan Riau BTKLPP Batam Persahabatan
24 RSPI SS
4
5 Kalimantan Timur Universitas Mulawarman 25 RS
Kalimantan Barat Universitas Tanjung Pura PON
26 RS Jantung Harapan
6
Kita
7 Kalimantan Selatan BTKLPP Banjar Baru 27
Jawa Barat SITH-ITB
RSCM
28 UI-IMERI
8
9 UNPAD 29 GSI
Lab
10 RSHS 30 PPOMN-
Labkesda Jawa Barat BPOM DIY LPPT UGM
11 31
12 BRIN 32 RS Sardjito
13 Jawa Tengah Universitas Diponegoro 33 BTKLPP DIY
14 B 2 P 2 VRP Salatiga 34 Jawa Timur RS Soetomo
15 RS Karyadi 35 ITD UNAIR
16 Labkes Jawa Tengah 36 Sulawesi Utara Universitas Sam Ratulangi
17 Banten UIN 37 Sulawesi Selatan Universitas Hasanuddin
18 NTT RSUD Johanes NTT 38 BBLK Makassar
19 Bali RS Sanglah 39 Papua Barat RSUD Papua Barat
20 Maluku BTKLPP Ambon 40 Papua Balai Litbang Papua

53
Bersama kita dapat
membangun
Indonesia yang lebih
kuat dan sehat

54
Permohonan dukungan Pemda:
Sinergi dan optimalisasi belanja kesehatan untuk meningkatkan
layanan k esehatan (1/4)
Pusat Daerah

1 Transformasi
Layanan
Infrastruktur
. Pembangunan 191 Puskesmas di Kecamatan Tanpa
Puskesmas
Infrastruktur
. Menyediakan bangunan dan sarpras Posyandu Prima

Primer SDM
. Posyandu: Insentif dan Pelatihan Kader
Kefarmasian & alat kesehatan . Posyandu Prima: Rekrutmen dan gaji yang layak untuk
. Posyandu: Alat Antropometri untuk Posyandu Bidan dan Perawat
. Puskesmas: Rekrutmen dan gaji yang layak untuk 9
. Posyandu Prima: set Kesehatan Posyandu Prima, HB nakes puskesmas
meter
. Puskesmas: USG, 14 jenis antigen vaksin, Alat Layanan
Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal, IVA Kit, . Memastikan pelaksanaan pemeriksaan kehamilan 6x
Vaccine Refrigerator, Sanitarian Kit, Bahan Medis Habis . Skrining anemia remaja puteri
Pakai . Minimal 90% Balita ditimbang Berat Badan dan Ukur
gi Badan t i ap bulan
Tin g
. Bia y transpor
a tasi rujuka n balita dan ibu hamil dengan
masalah gizi
. Meningkatkan capaian deteksi dan pengobatan
penyakit menular prioritas: TB, HIV, Malaria

Germas
. Penggerakan kader PKK untuk meningkatkan capaian
vaksinasi
. Memastikan dan menggerakkan masyarakat untuk 55
melakukan skrining PTM
Permohonan dukungan Pemda:
Sinergi dan optimalisasi belanja kesehatan untuk meningkatkan
layanan k esehatan (2/4)
Pusat Daerah
. Penyediaan Alat Kesehatan, peningkatan Penyediaan Sarana dan Prasarana, Penyediaan dokter

2Transformasi
.

kompetensi dan pengampuan Layanan Jantung, spesialis dan tenaga Kesehatan, dan Pemeliharaan alat
Stroke, Kanker, Kesehatan
Layanan dan Ginjal
Rekrutmen dan gaji untuk 7 dokter spesialis
Rujukan
.

. Pembangunan RS .
Rekrutmen dan gaji tenaga kesehatan
Pratama

3Transformasi
Ketahanan
. Penyediaan Alat Kesehatan Labkesmas: Set
Laboratorium, Hematology Analyzer, Alat Kimia Darah
.

.
Pemenuhan Sarana dan Prasarana Labkesmas
Rekrutmen dan gaji tenaga laboratorium
. Dukungan operasional: Bahan Habis Pakai untuk Pengiriman sampel
Kesehatan pencegahan dan pengendalian penyakit .

. Penyiapan infrastruktur sistem informasi tenaga .


Pendataan, rekrutmen dan penyiapan tenaga cadangan
cadangan Kesehatan
. Standarisasi pembinaan tenaga cadangan

56
Permohonan dukungan Pemda:
Sinergi dan optimalisasi belanja kesehatan untuk meningkatkan
layanan k esehatan (3/4)
Pusat Daerah
. Mengelola kepesertaan dan membayarkan iuran . Kontribusi Iuran PBI dan PBPU

4 Pembiayaan
Transformasi PBI
. Melakukan interoperabilitas sistem secara penuh
antar sistem informasi program JKN pada
. Membantu proses verifikasi, validasi dan updating data,
dan perluasan kepesertaan JKN
. Dukungan anggaran kesehatan lain (misal: biaya
Kesehatan Kementerian Kesehatan, BPJS-K, dan daerah
transportasi untuk rujukan)

. Meningkatkan penerapan Health Technology . Dukungan proses perizinan pengumpulan data di faskes
Assessment: guna menjamin kendali mutu dan biaya . Manajemen pencatatan data medis dan data
berbasis bukti untuk pelayanan kesehatan yang
pembiayaan dengan penguatan sistem informasi rumah
lebih efektif dan efisien sakit (SIRS) elektronik.
. Membentuk dan memperkuat tim HTA RS.

National Health Account: Provincial Health Account dan District Health Account:
. Otomatisasi data realisasi belanja kesehatan dari . Dukungan otomatisasi data belanja kesehatan pada
sektor Publik dan Non-publik ke Kementerian semua SOPD.
Kesehatan RI. . Penyiapan tenaga di tingkat provinsi yang mampu menjadi
. Penyusunan dan pemanfaatan NHA sebagai pengampu DHA di tingkat kab/kota.
bahan evaluasi dalam perencanaan program dan
. Penyiapan tenaga pelaksana, di tingkat prov/kab/kota.
pembiayaan belanja publik serta penyusunan
kebijakan pembiayaan secara umum . Menyusun dan memanfaatkan data PHA dan DHA sebagai
dasar perencanaan dan penganggaran.
57
Permohonan dukungan Pemda:
Sinergi dan optimalisasi belanja kesehatan untuk meningkatkan
layanan k esehatan (4/4)
Pusat Daerah
5Transformasi . Penguatan academic health system: Peningkatan
kuota penerimaan Mahasiswa Kedokteran,
.
Pemenuhan SDM dan Sarpras di RSUD sebagai RS Pendidikan
Pengakuan status dokter pendidik klinis di RSUD
SDM Penambahan FK baru, Penambahan program studi
.

untuk percepatan pemenuhan layanan spesialistik Pemenuhan sarana prasarana pendidikan di FK dan Rumah
Kesehatan
.

Sakit Pendidikan
. Pemberian beasiswa dan fellowship bagi tenaga .
Pemenuhan 9 Jenis Nakes di Puskesmas. Serta 2 SDM selain
kesehatan nakes tenaga pendukung Ahli IT dan Administrasi
.
Keuangan. Pemenuhan 7 dokter spesialis dasar di RSUD.

.
P end ay a g una a n /p enga ngk at a n p utra da e ra h yan g telah
diberikan rekomendasi/beasiswa pendidikan afirmasi
ataupun bentuk bantuan biaya pendidikan lainnya) untuk
ditempatkan pada fasilitas kesehatan milik pemda.

. Menetapkan kriteria dan standar data kesehatan Memastikan kepatuhan pengisian data untuk seluruh fasilitas

6 Teknologi
.

kesehatan
Transformasi . Penyediaan mesin WGS dan i nfrastruktur
bioinformatika .
Rekrutmen dan gaji peneliti lokal
. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia Dukungan sosialisasi dan edukasi pentingnya deteksi
Kesehatan
.

untuk tenaga lab sekuensing dan analisis genetika dalam upaya pencegahan penyakit (screening)
bioinformatika

58
B

59
Permohonan dukungan Pemda:
Sinergi dan optimalisasi belanja kesehatan untuk meningkatkan
layanan k esehatan (1/3)

Pusat Daerah

1Transformasi
Layanan
Posyandu . Penyediaan alat Kesehatan: set Posyandu Prima,
HB meter, dll
.
Penyediaan bangunan dan sarpras
Rekrutmen dan gaji tenaga
Prima .

kesehatan : Bidan, Perawat


Primer
KIA dan . Penyediaan alat kegawatdaruratan m aternal
dan neonatal, USG 2 Dimensi, Alat Antropometri,
. Dukungan transportasi rujukan
balita dan ibu hamil dengan
Stunting Alat masalah gizi
Kesehatan untuk RS PONEK, Pembangunan Unit
Transfusi Darah (UTD)
P engge ra ka n d a n d uku ngan
Pengendalian . Dukungan 14 jenis antigen vaksin
.

kader PKK (misal : mendorong


Penyakit . Pemenuhan peralatan pengendalian penyakit: peningkatan cakupan imunisasi)
IVA Kit, Vaccine Refrigerator, Sanitarian Kit

Kefarmasian . Penyediaan Sarana dan Prasarana Instalasi


Farmasi
. Rekrutmen dan gaji tenaga farmasi

. Pembangunan Puskesmas di Kecamatan Tanpa Rekrutmen dan gaji yang layak


Lainnya Puskesmas
.

untuk 9 nakes puskesmas

. O bat program, PMT, rapat koordinasi, supervisi,


surveilans dan penyelidikan epidemiologi, pelatihan
dan insentif UKM, obat esensial dan BMHP
60

Anda mungkin juga menyukai