Sistem Kesehatan
Indonesia
10 Agustus 2022
11
Mandat dari Presiden Jokowi
d a r i C O V I D- 19 situasi COVID- 19 di y a n g s e ha t d a n k u a t
Indonesia
2
2
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan M eni ngka t ka n M eni ngka t kan Me ning kat kan M e m p e r k u at
p e nd ud uk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ke t ahanan
Penguatan peran kapabilitas lay ana n farmasi & alat t ang g ap d arur a t
6 P en amb ah an Skrining 14 penyakit
kader, layanan primer sekunder & tersier kesehatan
kategori imunisasi rutin p e n y e b a b k e m at ia n Jejaring nasional
kampanye, dan tertinggi di tiap Pembangunan RS di
ut a ma menjadi 14 Revitaliasi jaringan Produksi dalam negeri surveilans berbasis
Kawasan Timur,
membangun antigen dan sasaran usia, skrining dan standardisasi 14 vaksin rutin, top 10 lab, tenaga
gerakan, stunting, &deteksi dini j eja rin g p en ga mpuan
perluasan layanan di obat, top 10 alkes by cadangan tanggap
TBC, HIV, dan Malaria 6 layanan unggulan, d aru ra t, tabl e t op
menggunakan cakupan di Puskesmas, volume & by value .
p en ingk at an AN C kemitraan exercise
platform digital dan seluruh Indonesia. Posyandu, dan
untuk kesehatan ibu & dengan kesiapsiagaan krisis.
tokoh masyarakat kunjungan rumah,
bayi. world’s top healthcare
serta Labkesmas centers.
3
Pilar 1
Transformasi
Layanan Primer
Semua orang memiliki akses yang
mudah ke layanan primer
seperti imunisasi, konsultasi
dokter umum, pemeriksaan
kesehatan, dan
edukasi masyarakat mengenai pola
hidup sehat
4
4
Revitalisasi struktur dan j ejaring layanan kesehatan primer
serta
laboratorium kesehatan masyarakat
5 tingkatan fasilitas layanan primer 5 tingkatan labkesmas, merujuk pada
standar WHO
Tingkatan kelembagaan Target jangkauan Jumlah lab
LABORATORIUM REGIONAL
Puskesmas 7,230 Kecamatan 4 12
BBTKL, BBLK, EKS BALAI LITBANGKES
5
Paket layanan di Puskesmas, Posyandu Prima dan P
osyandu
Sasar an Delivery Unit
Masalah Posyandu Prima
Posyandu Puskesmas
Kesehatan
(Dusun / RT/RW) (Desa / Kelurahan) (K e ca mat an)
Ibu hamil, 1. Kelas ibu hamil, edukasi, senam, sharing session dan 1. ANC (K2,K3, K4, K6) 1. ANC ( 6 x + USG oleh dokter)
bersalin, nifas TTD 2. Kelas ibu hamil 2. Kelas ibu hamil
3. Edukasi dan PMT 3. Pemantauan gizi, asupan,edukasi, PMT
2. Edukasi gizi seimbang dan PMT pemulihan
4. Pelayanan nifas 4. Persalinan normal dan rujukan
5. Pelayanan nifas
Bayi dan 3. Kunjungan neonatal MTBM, edukasi, konseling 5. Kunjungan neonatal MTBM, edukasi, konseling 6. Kunjungan neonatal MTBM, edukasi, konseling
anak pra- 4. Pemantauan tumbuh kembang (termasuk BBLR) 6. Pemantauan tumbuh kembang (termasuk BBLR) 7. Pemantauan tumbuh kembang (termasuk BBLR)
sekolah 5. Imuni sa si 7. Pemantauan gizi buruk 8. Imuni sa si
6. Pemberian vit A & obat cacing 8. Imunisasi 9. Penanganan balita dengan masalah gizi
7. Edukasi pemberian MT 9. MTBS 10. Pembangilan dan pengiriman sampel SHK
11. MTBS
Usia sekolah 8. Edukasi 10. Fasilitasi kegiatan UKS dan posyandu remaja 12. Fasilitasi kegiatan UKS
dan remaja 9. Penjaringan usia sekolah non formal (termasuk 13. Penjaringan (termasuk imunisasi rutin lanjutan (
imunisasi rutin lanjutan) 14. PKPR
Usia produktif 10 . Skrining PTM (hipertensi, DM) 1 1. Skrining PTM (hipertensi, DM) 15 . Skrining PTM ( hipertensi, DM)
11. Skr ining PP OK 12. S k r i n i n g k a n k e r 16. Skrining jantung dan stroke
dan lansia
12. S k r i n i n g o b e sit as 13. Sk rin ing PPOK 17. S k r i n i n g k a n k er
1 3. Skr ining TBC 14. S k r i n i n g o b e s ita s 18. Skri ning PPOK
14. Skrining masalah jiwa 15. Sk rin ing TBC 19. S k r i n i n g o b e sit as
15. Skrining layak hamil 16. Sk rining masalah jiwa 20. Skr inin g TB C
16. Pelayanan KB 17. Skrining layak hamil 21. Skrining mas alah jiwa
18. Pelayanan KB 22. Skrining kebugaran
23. Skrining layak hamil
24. Pelayanan KB
25. Pemeriksaan geriartti
Layanan lain 19. Pengobatan umum 26. Pengobatan umum
20. Farmasi 27. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
28. Laboratorium
29. Farmasi
3 0 . Gawat darurat
31. Rawat inap
6
Paket layanan dan pemeriksaan di tiap tingkatan L
abkesmas Delivery Unit
Infrastruktur Non BSL BSL 2 BSL 2 BSL 2 BSL 3, Biorepository Sistem, Galeri
Laboratorium Diseminasi
Pemeriksaan 1. RDT : 11 parameter 1. RDT : 11 parameter (Penyakit 1. Mikroskopik: 7 parameter 1. Mikroskopik: 7 parameter 1. Semua Pemeriksaan Lab tingkat 4
dan Teknologi (Penyakit menular, men ula r, k eh amila n dan penyakit infeksi penyakit infeksi 2. Kultur : virus, parasite dan semua
k e h a mi l a n d an g olon ga n g o l o n g a n d a r ah) 2. Haematologi Analyser: 17 2. Haematologi Analyser: 17 kulturabel bakteri,
darah) 2. Mikroskopik: 7 parameter p a r a me t e r p a r a me t e r 3. Immunologi (Elisa, Multiplex Elisa):
2. Mikroskopik: 7 parameter penyakit infeksi 3. Kimia Darah: 16 parameter 3. Kimia Darah: 26 parameter human pathogen, zoonosis
penyakit infeksi 3. Haematologi Analyser: 9 4. Urine Analyzer: 12 parameter 4. Urine Analyzer: 12 parameter 4. Biomolekular:
3. Haematologi Analyser: 9 parameter 5. Kultur : 9 parameter (bakteri 5. Kultur : 12 parameter (bakteri 5. Pemeriksaan PCR (Covid- 19 dan
p a r a me t e r 4. Kimia Darah: 15 parameter te r maa suk a e ro so l bacteria) termasuk aerosol bacteria, 23 pe nya kit be rpotensi wabah) ,
4. Kimia Darah: 13 paramet er 5. Urine Analyzer: 12 parameter 6. Immunologi (elisa) : 8 parameter parasite ) Xpert TB,HBV DNA, VL HIV,
5. Urine Analyzer: 9 6. Kultur : 5 parameter (bakteri) termasuk SHK 6. Immunologi (elisa) : 23 parameter Ricketsia, antrax, leptospira
parameter 7. Immunologi (elisa) : 4 parameter 7. Biomolekular: Pemeriksaan PCR termasuk SHK 6. Pemeriksaan labo ratorium
6. Lingkungan: Parameter 8. Biomolekular: Pemeriksaan PCR (Covid- 19 dan 23 penyakit 7. Biomolekular: Pemeriksaan PCR penyakit Zoonosis
fisik air, udara, (Covid- 19 dan 23 penyakit berpotensi wabah ), Xpert TB,HBV (Covid- 19 dan 23 penyakit 7. Kapasitas khusus: uji netralisasi utk
pemeriksaan jentik berpotensi wabah ) , Xpert TB,HBV DNA, VL HIV, Ricketsia, antrax, berpotensi wabah ), Xpert TB,HBV uji klinis vaksin, karakterisasi strain;
DNA, VL HIV leptospira DNA, VL HIV, Ricketsia, antrax, Uji Validasi Pasca Pemasaran
9. Toksikologi: 9 parameter 8. Toksikologi: 13 parameter leptospira, virus zoonosis (dengue, (Post Marketing) Reagen Covid-
10. Lingkungan: Parameter fisik air, 9. Lingkungan: Parameter fisik air, JE,hanta), bateri pada reservoir 19, Reagen HIV, Hep B, Hep C,
uda ra , pe me riksaan jentik, Sifilis, Malaria;
uda r a, p eme riksaan jentik (leptospira tikus
p en ang ka pa n n yamu k. Da n tik us. 8. Toksikologi: 13 parameter 8. Kapasitas khusus: Uji insektisida
10. Kimia Lingkungan (AAS, Spectro
Mikroskop untuk identifikasi vector 9. Adva nce Bi omolekular: Sanger
dan UV vis) : 31 parameter 9. Lingkungan: Parameter fisik air,
serta set alat identifikasi tikus. sequencing, WGS, Hightroughput
11. Mikrobiologi Lingkungan: 7 ud ar a, p eme riksaan jentik
11. Kimia Lingkungan: 24 parameter
p a r a me t e r 10. Kimia Lingkungan (AAS, Spectro WGS, Analisis bioinformatic
12. Mikrobiologi Lingkungan: E.coli 12. Pemantauan Limbah cair: 10 dan UV vis) : 57 parameter
dan Coliform p a r a me t e r 11. Tanah: 41 parameter
13. Pemantauan Limbah cair: 10 13. Vektor dan Resrvoir: Deteksi 12. Mikrobiologi Lingkungan: 7
p a r a me t e r
ma lar ia p ad a ny amuk , de te k si p a r a me t e r
14. Vektor dan Resrvoir
vir us de ng ue p ad a nya muk, 13. Pemantauan Limbah cair: 10
15. Keamanan pangan: Mikrobiologi deteksi leptospirosis pada tikus p a r a me t e r
(6 parameter) dan Kimia (5 14. Vektor dan Reservoir: Deteksi
14. Keamanan pangan: Mikrobiologi
p ar ame te r )
(6 parameter) dan Kimia (21 ma lar ia pad a ny amuk , d ete k si
pa ra me t er ) vi rus d eng ue p ad a nya muk,
15. Biomarker: 9 parameter deteksi leptospirosis pada tikus
15. Keamanan pangan:Mikrobiologi
(6 parameter) dan Kimia (21
p ar ame te r )
16. Biomarker: 9 parameter
17. Seq ue ncing d an WGS 7
Program utama penguatan upaya
preventif di layanan primer
2
Konsumsi TTD remaja . Memastikan Remaja Putri konsumsi Tablet Tambah Darah, rutin lapor
putri data
Dukungan logistik oleh
Kemenkes: 3 Pemeriksaan . Melakukan pemeriksaan bumil hingga kunjungan ke- 6 , melakukan
kehamilan (ANC) USG, rutin lapor data
. Hb meter: 10.292 Hb meter Konsumsi TTD ibu
4
dan 2.88 juta strip Hb akan hamil
Ibu Hamil . Memastikan ibu hami konsumsi Tablet Tambah Darah, rutin lapor
didistribusikan ke semua data
Puskesmas tahun 2 0 2 2 ; 5 PMT1 bumil KEK1 . Memberi Makanan Tambahan ke Ibu hamil kurus dan rutin lapor data
tahun 2 0 23 dialokasikan 4 .3
juta strip Hb. Pemantauan
6 . Memantau pertumbuhan balita dan rutin lapor data
. USG: 5.513 dari 10.292 pertumbuhan balita
. Memastikan jumlah Posyandu Aktif tinggi
Puskesmas akan memiliki 7 ASI eksklusif
USG tahun 2022; tahun 2023 . Rutin mengedukasi ASI eksklusif dan rutin lapor data
dialokasikan 1 . 9 4 3 USG. PMT2 protein hewani
8
. Antroprometri kit: 102.853 baduta Balita . Memberikan Makanan Tambahan ke baduta dan rutin lapor data
dari 3 0 3 . 4 1 6 Posyandu akan
9 Tata laksana rujukan
memiliki antropometri kit balita stunting . Merujuk balita stunting ke RS dan rutin lapor data
terstandar tahun 2 0 2 2 ;
tahun 2023 dialokasikan 10 Peningkatan cakupan
210.911 antropometri kit. & perluasan imunisasi . Pemberian imunisasi rutin dasar lengkap
1. PM T: Pemb e ria n M ak ana n ta mba han 11 Edukasi rematri,
2. KEK: Kekurangan Energi Kronis bumil, keluarga balita Rematri, bumil,
. Mendorong penguatan gerakan Cegah 9
balita, masy.
Stunting
Membangun gerakan kesehatan untuk promosi Keseh atan dan
mendekatkan layanan
5 Gerakan Cegah Stunting yang dapat dilakukan oleh mitra, private sector, civil society organizations, universitas,
mahasiswa, dll, untuk meningkatkan pengetahuan, cakupan layanan dan pemberdayaan masyarakat
Cegah Stunting
Aksi Bergizi Bumil Sehat Aktifkan Posyandu Jambore Kader Itu Penting
Sasaran: Remaja Sasaran: Ibu Hamil Sasaran: Kader, Balita, Sasaran: Kader
Sasaran: semua
(Siswa-siswi Ibu dan Keluarga Balita Kesehatan
Kegiatan: kalangan
SMP/sederajat dan Kegiatan: Aktivitas:
Kegiatan:
SMA/sederajat) • Pemeriksaan
• Pembelian alat • Jambore kader • Produksi konten
Kegiatan: kehamilan
• Konsumsi tablet antropometri untuk • Lomba kader terampil • Edukasi di berbagai
• Screening anemia Posyandu platform: TV, Radio,
tambah darah • Lomba Posyandu
olahraga pagi Media Cetak, Media
• Konsumsi makanan • Pelatihan kader Sosial,
• Sarapan Bersama
tambahan • Pemberian makanan • Talkshow dan Seminar,
• Konsumsi Tablet tambahan protein
• Kelas ibu hamil. • Podcast, Storyline Film
Tambah Darah hewani (makan
bersama) • Penyuluhan
1
0
Pilar 2
Transformasi
Layanan Rujukan
Setiap kota di Indonesia
memiliki rumah sakit rujukan
untuk mengobati penyakit
katastrofik
1
1
4 penyakit katastrofik utama penyebab
kematian tertinggi & paling mahal
Penyakit jantung, stroke, kanker, & ginjal
Perubahan pola penyakit penyebab kematian tertinggi Kelompok penyakit tersebut menimbulkan
selama 10 tahun terakhir beban pembiayaan besar
1
2
Layanan jantung sesuai kompetensi belum merata di Indonesia
Saat ini hanya ada 40 RS yang mampu melayani cathlab dan hanya 10 RS yang mampu melakukan bedah jantung
terbuka
Maluku Utara
Aceh Kalimantan Utara RSUD Chasan Boesoirie
RSUD Dr. Zainoel Abidin RSUD Tarakan
Saat ini, pusat layanan yang Contoh: Waktu antrian layanan Jantung
sedikit menyebabkan antrian No Nama Rumah Lokasi Waktu Kasus Bedah
layanan yang panjang Sakit Tunggu
( # bulan)
(# pasien)
Sumber: Data
RSJPDHK
1
4
2. Kanker
Sumatera Utara
RSUP Adam Malik
Sulawesi Utara
RSUP RD Kandou
Riau
RSUD Arifin Achmad
Papua
RSU Jayapura
Sumatera Barat
RSUP M Djamil
Jambi
RSUD Raden Mattaher
Jawa Barat
Sumatera Selatan RSUP Hasan Sadikin
RSUP M Hoesin Jawa Timur
RS CAM Bekasi Sulawesi Selatan
RSUP Soetomo
RSUD Saiful Anwar RSUD Wahidin
Lampung
RSUD Abdoel Moeloek
DKI Jakarta
RS PON Jawa Tengah
RSCM RSUP Kariadi
RSUP Fatmawati RSUD Moewardi Bali
RSUP Sanglah
DI Yo gy a k a r t a
RSUP Sardjito NTB
RSUD Mataram
Sumber: RS Pusat Otak 1
Nasional 6
1. Jejaring RS dan Fasilitas
1
7
Pemerataan layanan rujukan melalui optimalisasi jejaring RS nasional
untuk 4 penyakit tersebut ditargetkan mencapai 100% kab/kota di 2027
ILUSTRATIF
Target
5 0 % kabupaten/ kota sebelum 2 0 2 5 dan
50% 100%
100% sebelum 2028 2022 2024
2027
* 5 07 Kab/kota yang sudah memiliki RSUD
1
8
1. Jejaring RS dan Fasilitas
RS Utama
RSUD Zainoel Abidin RS Provinsi A
RS Madya
RSUD Yulidin Away Kab B
RS Utama
RSUD dr Soedarso RS Provinsi B
RS Madya
RSUD Abdul Azis Singkawang Kab B
1,913.9
CUSA 4.0 16.
0 Mikroskop Operasi Neuro .. 10.65 8
C-ARM 5.05 379 4,092.5
Total 85.0
Total 423.0
Laser Holmium 4.05 46 186.
1
Unit Robotic Surgery 70.0 1 70.0 Infrastruktur*
Harga Satuan Total
USG Doppler 1.28 35 45.05
Jenis Ruang (IDR bn) Qty (IDR
Video Urodynamic 2.02 10 20.
2
bn)
Ruang CT Scan 0.7 342 239.4 Paripurna
Utama
.
Automated Peritoneal Dialysis 0.29 36 10.4
Ruang Cathlab 0.7 351 245.7 Madya
Tissue Typing 6.0 1 *Untuk infrastru ktu r Ru an g CT Scan, Ru an g Cathlab, Ruang MRI, dan
6.0 Ruang MRI 0.7 357 249.9 R u an g O K h a n ya di beri ka n k epa da R S ti pe C dan D (tipe A dan B tidak
Mikroskop Elektron 2.9 1 2.9 diberikan
Total 8,119.5 Ruang OK 4.0 368 1,472.0 K omp lek Bu n ker a da la h k omplek Bun ker un tuk L in ac dan/atau
B ra ch yt h era py
Total 2,751.0
21
Total anggaran ~IDR 31 tn dibutuhkan sampai 2027;
17,9tn di Tahap 1 dan 13,1tn di Tahap 2
Kebutuhan Anggaran, IDR miliar
. . . Jumlah RS Paripurna ... Jumlah RS Utama ... Jumlah RS Madya Potensi sumber
Tahap 1: 2022-2024 Tahap 2: 2025-2027 a n g ga ra n:
19 30 29 1 4 146 5 1 92 57 65
118
. 70% Dana PEN
(proposed)
7,127 6,904
4,896 5,903
2,536 3,633 . 30% dipenuhi
Total Total Total
2022 2023 2024 Tahap 1 2025 2026 2027 Tahap 2 Program melalui:
Alat 4,431 6,610 5,312 16,355 2,370 3,303 6,222 11,895 - Dana Alokasi Khusus
28,250
RS Paripurna 1,105 - 255 1,360 - - - 1,360 Bidang Kesehatan
RS Utama 2,443 402 159 3,004 - - - 3,004 - BLU/BLUD
RS Madya 883 6,208 4,899 11,990 2,370 3,303 6,222 11,895 23,886
- APBD
-Jantung, Stroke, Cancer 518 4,058 3,299 7,876 1,506 2,183 4,137 7,827 15,703
-Uro-nefrology 365 2,150 1,600 4,114 864 1,119 2,085 4,068 8,183
- Pinjaman/Partnership
(SMI, IsDB, I-Sphere
Sarpras 1 465 517 590 1,572 166 330 682 1,179 2,751
Bank Dunia)
Total 4,896 7,127 5,903 17,927 2,536 3,633 6,904 13,074
31,001
1. Untuk membiayai ruang/bangunan (CT Scan, Cathlab, MRI, OK) untuk kelas C dan D, serta membiayai ruangan untuk Linac untuk kelas A dan
B
22
2. Kebutuhan SDM
Tahap 1 Tahap 2
Rencana pemenuha n
Total (2022- (2025-2027)
2024) kebutuhan SDM:
Jantung 1,362 67
420
109 264 . Pemberian Beasiswa
8 8 Spesialis dan Sub
62 Spesialis
Saraf 727 316 37 349
8 . Beasiswa Fellowship
222
Uronefro 932 57 354 . Pendayagunaan
356 8
dokter spesialis
Kanker 1,56 41
1 965 180 1145
6 .
Perluasan/penambahan
Spesialis Penunjang 19
232
Program Studi spesialis
511 213 179 dan subspesialis
Spesialis 4 besar 21
. Redistribusi tenaga
600 227 248 352
kesehatan
Spesialis Jantung: Sp.JP, Sp. BTKV, Sub.Spes.Kardiovaskuler, Sub.Kardio Intervensi; Spesialis Saraf: Sp.Bs, Sp.S, Sp.AN KNA, Neuro Intervensi,
Sp.BS Vaskuler, Sub Neuro Vaskuler; Spesialis Uronefro: Sp.U, Sp.PD KGH, Sub.Spes.Nefrologi; Spesialis Kanker: Sub Sp OG, Sub Sp A (KHOM),
Sub Sp PD (KHOM) Sp.B.Onk; Spesialis Penunjang: Sp.An, Sp.Rad, Sp.PA, Sp.PK, Fisikawan; Spesialis 4 besar: Sp.PD, Sp.OG, Sp.B, Sp.A
Pilar 3
Ketahanan
Kesehatan
Produksi lokal sediaan farmasi
dan alat kesehatan , serta
kesiapsiagaan menghadapi
krisis kesehatan
24
24
Strategi kemandirian farmasi, alat kesehatan, dan respon darurat
Penguasaan teknologi viral-vector dan nucleic acid based Transfer teknologi dari B2B, organisasi internasional, dan kooperasi multilateral
Obat
1. CandInessualirntan 3. Amlodipine 5. Cefixime
2. Bisoprolol 4. Lansoprazole 6. Ceftriaxone
Produksi 6 dari 10 bahan baku obat konsumsi
terbesar Derivat Plasma (Albumin,
EPO, Insulin, m-Ab IVIg, F -VIII), m-Ab
m-Ab (Tocilizumab),
(Be vaciz uma b), St em (Ad al imu ma b,
HyFC-EPO
Cell Rituximab, PD- 1), R-
Produksi produk biologi dan derivat plasma Insulin
Alat Kesehatan
TKDN Alkes
Peningkatan belanja dalam negeri untuk 16 dari 19
alkes 1. CT Scan
2. Endoskopi
terbesar by value & volume produksi dalam negeri 3. MRI
terlatih;
25
Tenaga cadangan untuk
kesiapsiagaan menghadapi krisis kesehatan
Tenaga cadangan berasal dari partisipasi masyarakat aktif, baik langsung atau melalui
institusi/organisasi yang sewaktu-waktu dapat diaktifkan ketika terjadi krisis
Sebelum
Identifikasi dan registrasi tenaga cadangan
Krisis
Kesehatan Registrasi dilakukan bagi masyarakat yang bersedia menjadi
tenaga cadangan sesuai identifikasi kebutuhan.
(contoh: Pramuka, Palang Merah Remaja, serta mahasiswa).
Pembiayaan
Kesehatan
Pembiayaan intervensi kesehatan
secara efektif dan berkelanjutan
untuk mencegah penyakit dan
menyediakan layanan kesehatan
yang terjangkau
27
Biaya kesehatan secara global terus meningkat lebih tinggi dari
pertumbuhan ekonomi
Peningkatan belanja k esehatan I ndonesia telah melampaui pertumbuhan GDP
0
0 0
2000 2005 2010 2015 2020 2020
2000 2005 2010 2015 2000 2005 2010 2015 2020
0 0
2000 2005 2010 2015 2020 0
2000 2005 2010 2015 2020
2000 2005 2010 2015 2020
Notes: Index 100 at 1995, based on local currencies; Income = Personal Disposable
Income
28
Source: WHO; EIU (Feb 2021); BCG analysis
Penambahan belanja kesehatan tidak selalu menjamin peningkatan
usia harapan hidup masyarakat → pola ideal
Angka harapan hidup (2019)
→ pola yang perlu dihindari
Jepang
84,2 tahun; Amerika Serikat
80 Kuba $ 4 . 3 6 0 / kapita 78,5 tahun,
7 7 , 7 tahun,
$10.921/kapita
$ 1 . 0 3 1 / kapita
Indonesia
71,3 tahun,
$120/kapita
60
40
20
0
0.0 2,000.0 4,000.0 6,000.0 8,000.0 10,000.0 12,000.0
4
National Health Account (NHA)
1
Konsolidasi Pembiayaan Kesehatan
• Mempercepat produksi NHA dari T-2 menjadi T- 1 agar
dapat digunakan untuk penajaman perencanaan
A. Konsolidasi Pembiayaan Kesehatan Pusat dan Daerah
dan
intervensi pembiayaan kesehatan, seperti • Penerapan insentif Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
meningkatkan efisiensi pembiayaan melalui Asuransi kepada tenaga kerja kesehatan untuk meningkatkan
Kesehatan Tambahan (AKT) pelayanan promotif dan preventif, sebesar 7,5% dari Biaya
Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas 2022 dan 15%
3
• Upaya pengendalian dari sisi peserta melalui urun biaya
• Utilization review untuk mengendalikan sejumlah
pada pelayanan yang dijamin dengan kategori
layanan JKN, seperti sectio cesaria
berpotensi moral hazard (cost sharing)
• Penyesuaian tarif Indonesia Case Based Groups (INA-
CBGs) yang fokus pada pemenuhan hak peserta
dan harga layak (keekonomian)
• Review kapitasi BPJS agar jasa pelayanan di Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama dapat lebih efektif,
efisien dan berbasis kinerja
30
Pilar 5
SDM Kesehatan
SDM kesehatan dengan jumlah
cukup dan merata di seluruh
Indonesia
31
Tenaga kesehatan yang cukup dan merata mer upakan
enabler penting, fasilitas tidak akan bisa dibangun secara
merata tanpa tersedianya tenaga kesehatan
5% Puskesmas belum
memiliki dokter1
50%
0,42
Puskesmas belum
lengkap memiliki 9 jenis
Dokter* per tenaga kesehatan dasar 1
42%
RSUD kab/kota belum
Rata-rata terpenuhi dengan 7
1 Standar WHO
1,0001,2 Asia 20
jenis
dokter spesialis2
populasi
Ra ta -rata
OE C D
3,2
1. 9 Jenis tenaga kesehatan Dasar di Puskesmas : Dokter, Dokter gigi, Perawat, Bidan, Apoteker, Kesmas, Sanitarian,
Ahli Lab, dan Gizi
2. 7 Jenis spesialis di RSUD : Sp.Anak, Obgyn, Penyakit Dalam, Bedah, Anestesi, Radiologi, dan Patologi Klinik 32
32
* Dokter Umum 3 , Total 1 0 . 3 7 3 Puskesmas, 6 47 RSUD : Data SI- SDMK 8 Juni 2 0 2 2
Target rasio dokter spesialis:populasi nasional tahun 2025 masih lebih rendah
daripada
rasio saat ini di negara maju
Rasio per 1.000 penduduk
Target rasio Rasio saat ini
0.197 0.226
Anestesi dan Terapi 0.094
Intensif 0.020
0.176
0.114
0.020
Ilmu Bedah Umum 0.002
0.176
0.076
Ilmu Penyakit Dalam 0.030 n.a
0.138
0.089 0.101
0.030
Ilmu Kesehatan Anak
0.024 0.030 0.021
0.010
Saraf/ Neurologi
0.095 0.079
0.030 0.065
Obstetri Ginekologi
Fakultas RS Pendidikan
Kedokteran Jangka pendek Jangka menengah Jangka panjang
Fakultas
RS Pendidikan
Mahasiswa Dosen Kedokteran
35
Rencana pemberian Beasiswa Dokter Spesialis-
Subspesialis, untuk layanan prioritas pada tahun 2022 Kerjasama LPDP memfasilitasi:
Serta rencana 2 0 2 3 – 2 0 2 5 termasuk layanan spesialis lainnya • Beasiswa dokter spesialis,
sub spesialis dengan
Rekrutmen semester II / 2022 menyesuaikan
LPDP Kemkes LPDP persyaratan dan
240 55 358 121
mekanisme Kemenkes
Sp-1 271 442
2022
• Pelaksanaan rekruitmen
Kemkes Sp-2 29 101
237 51 341 107 Bersama antara LPDP dan
300 543 Kemenkes
LPDP • Menambah kuota
240 55 358 121
penerimaan 216 dari
2023
kelebihan pendaftar di
Kemkes Kemenkes
237 51 341 107
• Memfasilitasi fellowship
baik dalam maupun luar
LPDP
376 46 425 92 negeri sesuai kebutuhan
Kemenkes
2024
Layanan lainnya
Sp- 1 : Spesialis
Kemkes 271 290
Sp-2 : Sub 36
Spesialis
Mendayagunakan dokter spesialis WNI lulusan luar negeri
Permenkes 14 tahun 2022
42
37 Pra Pengajuan adaptasi:
163 dokter spesialis WNI lulusan
luar negeri yang telah Adaptasi 1. Verifikasi dokumen
di da y a g u n a k a n ( 2 0 1 6 - 2 0 2 1) 2. Penilaian kompetensi pra adaptasi
24
3. Pembekalan
17
15
4 Penerbitan sertifikat:
3 3
2 1
5 5 1. Sertifikat kompetensi adaptasi
5
V 2. STR Adaptasi
Insentif
Dokter spesialis WNI lulusan luar negeri yang bekerja Pasca Penerbitan sertifikat:
di rumah sakit selama masa adaptasi berhak Adaptasi 1. Sertifikat kompetensi
mendapatkan insentif 2 . STR dokter spesialis
37
Strategi utama dalam pemenuhan Tenaga Kesehatan di Puskesmas
38
Pendidikan dokter (S1) berbasis Universitas; Progra m Spesialis
dapat
berbasis Universitas, berbasis
Pendid ika n RS,Penatau keduanya
dokter (S 1) (Sp)
didikan Spesialis
Asia Malaysia Universitas Universitas; mendapatkan gelar master, dapat mendaftar melalui Kem Pendidikan atau KemKes,
Benua Negara
Pendaftar melalui Kemkes melakukan residensi di RS tetapi tetap mendapat gelar dari Kem dik
Singapore Universitas Rumah Sakit; mendapatkan gelar spesialis
Thailand Universitas
Universitas atau Rumah Sakit; diselenggarakan sebagai pascasarjana (diselenggarakan oleh
Vietnam Universitas
KemKes) Universitas; dilaksanakan oleh universitas tetapi praktek di RS. Bergelar spesialis atau
Japan Universitas Universitas atau Rumah Sakit; diselesaikan di RS afiliasi dengan Universitas (diselenggarakan
Kemkes dan Kemnaker), mendapatkan gelar
Eropa UK Universitas Rumah Sakit; RS bekerjasama dengan institusi pelatihan, mendapatkan gelar spesialis
Germany Universitas Rumah Sakit; badan pengawas akan menguji residen dan menerbitkan sertifikasi. Mendapatkan gelar spesialis
France Universitas Universitas; residen akan praktik RS swasta/RS Pendidikan yang berafiliasi dengan universitas
untuk Praktik residensi. Mendapatkan gelar spesialis dari universitas
N at auway Universitas Rumah Sakit; residen harus menangani kasus yang disyaratkan, diberikan gelar spesialis
Amerika USA Universitas Rumah Sakit; di rumah sakit pendidikan atau rumah sakit yang berdiri sendiri
Canada Universitas Universitas; sertifikasi diterbitkan oleh Royal College of Physicians and Surgeons of Canada (RCPSC)
Ethiopia Universitas Rumah Sakit; diberikan gelas spesialis (e.g., St. Paul's Rumah Sakit Millennium Medical College)
Sumber: Expert 39
calls
Pilar 6
Teknologi
Kesehatan
Satu platform untuk semua
masyarakat mengakses
dokumen kesehatan dan
inovasi bioteknologi untuk
peningkatan kualitas layanan
kesehatan masyarakat
40
Tantangan Data dan Sistem Kesehatan
Petabytes Data dan Fragmentasi Data
Pasien
Dashboard terpadu yang
aka n m em ban t u dalam
● Personal Health Record pengambilan keputusan
● P romosi Ke se ha tan
● Personalized Education IHS berbasiskan bukti dan data
● We ar abl e Devi c es (Evidence Based Policy)
Integration Server
● etc FHIR API Te r m i n o l o g i Ketahanan Krisis
Kesehatan . Meningkatkan
kemampuan pemerintah
De ve lo pe r
Master Data Hub u n t u k m e n d e t e k s i d in i,
pencegahan, respon
Fasyankes terhadap penyakit menular
/ KLB
RME Terintegrasi.
Riwayat pengobatan pasien
terpantau dengan
detail dan runtut meski
pasien berobat di Para Pelaku Industri Kesehatan
fas yankes berbeda
Pemberdayaan atau pengayaan data melalui IHS IHS memberikan
seh in gga dap at m e mbantu
pengambilan keputusan / imbal
kesimpulan oleh Dokter hasil manfaat
Perusahaan Health-Tech Farmasi
Asuransi berupa data
Mengangkat beban Tenaga hasil
Kesehatan. Nakes tidak perlu olahan big data
m enginput data berulang analytics serta
Lab dll.
pada aplikasi yang berbeda Laboratorium
Bioteknologi
informasi
terintegrasi 42
Integrasi data dapat meningkatan efisiensi
● Penyedia layanan dan kualitas layanan kesehatan
k e se h a t a n c u k u p
s e ka l i m e n g i n p u t d at a
dan melakukan
b a g i p a k a i b er b a g a i
data yang terintegrasi Rumah Sakit A
di IHS
● P a si e n m en d a p a t k a n Kirim Data
pelayanan kesehatan
y an g l e b i h Akses Data
Berkunjung Rumah Sakit B
k o m p r e h e n s if dan
saling terhubung
berkat data yang
Pasien Kirim Da t a
sudah integrated di IHS
Mengakses
Akses Data
A p o te k Indonesia
Health Services
(IHS)
392,9 juta kunjungan ke CHA
fasyankes dengan Ak ses dat a
memanfaatkan JKN kesehatan
s e p a n j a n g 2 02 1 personal, dan L a b o ra t o riu m, Analytic
(1,1juta k u n j u n g a n / h a r i )* portal Klinik, dll Processing
layanan
kesehatan
45
Kemenkes berkomitmen mendorong integrasi data kesehatan
dapat terwujud di semua fasyankes di Indonesia
Integrasi IHS
Launching IHS, 41 dapat digunakan
Pilot Perluasan
peserta uji coba dalam Integrasi Integrasi
Alpha dan 31 e nv i ro nm ent Fasyankes ke Fasyankes ke
peserta uji coba producti on dalam dalam
dalam beberapa platform IHS platform IHS
fase beta IHS tahap*
Teknologi
Kesehatan
Biomedical Genome-Based
Science Initiative (BGS-I) untuk
mendorong layanan
kesehatan yang presisi
47
Revolusi ilmu pengetahuan dan inovasi yang mengubah
dunia
48
BGSi sebagai katalis kolaborasi multi-stakeholder
I n v e s t a s i , k e r j a s a ma u n t u k p e n g e mb a n g a n p r o d u k k e s e h a t a n d a n p e r b a i k a n la y a n a n
kesehatan
Ekosistem Bioteknologi Kesehatan
K o mu n i t a s
Farma si Machine Learning & AI untuk
keputusan klinis
Diabetes
Cancer TB
Layanan kesehatan
Penyedia layanan berbasis data
Stroke kesehatan
Startu p Rare disease Beauty &
Hubs Wellness Manajemen pasien sesuai
penanda genetik
49
Proposal review, evaluation, agreement, project
management R&D collaboration
Sekuens genomika dapat digunakan untuk deteksi penyakit berdasarkan biomarkernya
Kanker di Indonesia
Source : Illumina
50
Penerapan data genomika dalam screening status kesehatan
51
Penerapan data genomika dalam screening status
kesehatan
52
Pembangunan Jejaring Lab Sekuensing
Distribusi kapasitas sekuensing dan analisis bioinformatika di seluruh Indonesia
53
Bersama kita dapat
membangun
Indonesia yang lebih
kuat dan sehat
54
Permohonan dukungan Pemda:
Sinergi dan optimalisasi belanja kesehatan untuk meningkatkan
layanan k esehatan (1/4)
Pusat Daerah
1 Transformasi
Layanan
Infrastruktur
. Pembangunan 191 Puskesmas di Kecamatan Tanpa
Puskesmas
Infrastruktur
. Menyediakan bangunan dan sarpras Posyandu Prima
Primer SDM
. Posyandu: Insentif dan Pelatihan Kader
Kefarmasian & alat kesehatan . Posyandu Prima: Rekrutmen dan gaji yang layak untuk
. Posyandu: Alat Antropometri untuk Posyandu Bidan dan Perawat
. Puskesmas: Rekrutmen dan gaji yang layak untuk 9
. Posyandu Prima: set Kesehatan Posyandu Prima, HB nakes puskesmas
meter
. Puskesmas: USG, 14 jenis antigen vaksin, Alat Layanan
Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal, IVA Kit, . Memastikan pelaksanaan pemeriksaan kehamilan 6x
Vaccine Refrigerator, Sanitarian Kit, Bahan Medis Habis . Skrining anemia remaja puteri
Pakai . Minimal 90% Balita ditimbang Berat Badan dan Ukur
gi Badan t i ap bulan
Tin g
. Bia y transpor
a tasi rujuka n balita dan ibu hamil dengan
masalah gizi
. Meningkatkan capaian deteksi dan pengobatan
penyakit menular prioritas: TB, HIV, Malaria
Germas
. Penggerakan kader PKK untuk meningkatkan capaian
vaksinasi
. Memastikan dan menggerakkan masyarakat untuk 55
melakukan skrining PTM
Permohonan dukungan Pemda:
Sinergi dan optimalisasi belanja kesehatan untuk meningkatkan
layanan k esehatan (2/4)
Pusat Daerah
. Penyediaan Alat Kesehatan, peningkatan Penyediaan Sarana dan Prasarana, Penyediaan dokter
2Transformasi
.
kompetensi dan pengampuan Layanan Jantung, spesialis dan tenaga Kesehatan, dan Pemeliharaan alat
Stroke, Kanker, Kesehatan
Layanan dan Ginjal
Rekrutmen dan gaji untuk 7 dokter spesialis
Rujukan
.
. Pembangunan RS .
Rekrutmen dan gaji tenaga kesehatan
Pratama
3Transformasi
Ketahanan
. Penyediaan Alat Kesehatan Labkesmas: Set
Laboratorium, Hematology Analyzer, Alat Kimia Darah
.
.
Pemenuhan Sarana dan Prasarana Labkesmas
Rekrutmen dan gaji tenaga laboratorium
. Dukungan operasional: Bahan Habis Pakai untuk Pengiriman sampel
Kesehatan pencegahan dan pengendalian penyakit .
56
Permohonan dukungan Pemda:
Sinergi dan optimalisasi belanja kesehatan untuk meningkatkan
layanan k esehatan (3/4)
Pusat Daerah
. Mengelola kepesertaan dan membayarkan iuran . Kontribusi Iuran PBI dan PBPU
4 Pembiayaan
Transformasi PBI
. Melakukan interoperabilitas sistem secara penuh
antar sistem informasi program JKN pada
. Membantu proses verifikasi, validasi dan updating data,
dan perluasan kepesertaan JKN
. Dukungan anggaran kesehatan lain (misal: biaya
Kesehatan Kementerian Kesehatan, BPJS-K, dan daerah
transportasi untuk rujukan)
. Meningkatkan penerapan Health Technology . Dukungan proses perizinan pengumpulan data di faskes
Assessment: guna menjamin kendali mutu dan biaya . Manajemen pencatatan data medis dan data
berbasis bukti untuk pelayanan kesehatan yang
pembiayaan dengan penguatan sistem informasi rumah
lebih efektif dan efisien sakit (SIRS) elektronik.
. Membentuk dan memperkuat tim HTA RS.
National Health Account: Provincial Health Account dan District Health Account:
. Otomatisasi data realisasi belanja kesehatan dari . Dukungan otomatisasi data belanja kesehatan pada
sektor Publik dan Non-publik ke Kementerian semua SOPD.
Kesehatan RI. . Penyiapan tenaga di tingkat provinsi yang mampu menjadi
. Penyusunan dan pemanfaatan NHA sebagai pengampu DHA di tingkat kab/kota.
bahan evaluasi dalam perencanaan program dan
. Penyiapan tenaga pelaksana, di tingkat prov/kab/kota.
pembiayaan belanja publik serta penyusunan
kebijakan pembiayaan secara umum . Menyusun dan memanfaatkan data PHA dan DHA sebagai
dasar perencanaan dan penganggaran.
57
Permohonan dukungan Pemda:
Sinergi dan optimalisasi belanja kesehatan untuk meningkatkan
layanan k esehatan (4/4)
Pusat Daerah
5Transformasi . Penguatan academic health system: Peningkatan
kuota penerimaan Mahasiswa Kedokteran,
.
Pemenuhan SDM dan Sarpras di RSUD sebagai RS Pendidikan
Pengakuan status dokter pendidik klinis di RSUD
SDM Penambahan FK baru, Penambahan program studi
.
untuk percepatan pemenuhan layanan spesialistik Pemenuhan sarana prasarana pendidikan di FK dan Rumah
Kesehatan
.
Sakit Pendidikan
. Pemberian beasiswa dan fellowship bagi tenaga .
Pemenuhan 9 Jenis Nakes di Puskesmas. Serta 2 SDM selain
kesehatan nakes tenaga pendukung Ahli IT dan Administrasi
.
Keuangan. Pemenuhan 7 dokter spesialis dasar di RSUD.
.
P end ay a g una a n /p enga ngk at a n p utra da e ra h yan g telah
diberikan rekomendasi/beasiswa pendidikan afirmasi
ataupun bentuk bantuan biaya pendidikan lainnya) untuk
ditempatkan pada fasilitas kesehatan milik pemda.
. Menetapkan kriteria dan standar data kesehatan Memastikan kepatuhan pengisian data untuk seluruh fasilitas
6 Teknologi
.
kesehatan
Transformasi . Penyediaan mesin WGS dan i nfrastruktur
bioinformatika .
Rekrutmen dan gaji peneliti lokal
. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia Dukungan sosialisasi dan edukasi pentingnya deteksi
Kesehatan
.
untuk tenaga lab sekuensing dan analisis genetika dalam upaya pencegahan penyakit (screening)
bioinformatika
58
B
59
Permohonan dukungan Pemda:
Sinergi dan optimalisasi belanja kesehatan untuk meningkatkan
layanan k esehatan (1/3)
Pusat Daerah
1Transformasi
Layanan
Posyandu . Penyediaan alat Kesehatan: set Posyandu Prima,
HB meter, dll
.
Penyediaan bangunan dan sarpras
Rekrutmen dan gaji tenaga
Prima .