Anda di halaman 1dari 21

By : IRA MARTIN PRAMIYANA,

PENGAMBILAN SST.,MPH
MATA KULIAH KDK I

SPESIMEN URINE AKBID DHARMA PRAJA


BONDOWOSO
Urine adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang
kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses
urinasi

DEFINISI
Insert photo here
Ekskresi urin diperlukan untuk membuang molekul-
molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal
dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Urin
disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter
menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar
tubuh melalui uretra.

Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa


seperti racun atau obat-obatan dari dalam tubuh.

2
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut
berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam
terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi
pembentuk urin berasal dari darah atau cairan
interstisial.

Komposisi urin berubah sepanjang proses


reabsorpsi ketika molekul yang penting
bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali
ke dalam tubuh melalui molekul
pembawa. Cairan yang tersisa
mengandung urea dalam kadar yang tinggi
dan berbagai senyawa yang berpotensi
racun akan dibuang keluar tubuh.

3
Diabetes mellitus atau yang
dikenal dengan kencing
manis/

adalah suatu penyakit yang dapat


dideteksi melalui urin. Urin
seorang penderita diabetes akan
mengandung gula yang tidak
akan ditemukan dalam urin
orang yang sehat. Ada Berbagai
cara yang dapat dilakukan untuk
memeriksa kandungan glukosa di
dalam urin. Sebelum melakukan
pemeriksaan secara kimia, biasa
akan dilakukan pemeriksaan
secara makroskopis dan
mikroskopis.
1. Volume Normal → 1200-1800 mL/24 jam (dewasa), Anak 1-6 tahun →
¼ orang dewasa, Anak 6-12 tahun → ½ orang dewasa. Volume urine

Makroskopik Urine
dipengaruhi oleh umur, intake, aktifitas, perspirasi, fungsi ginjal

Pemeriksaan
2. Warna Normal → kuning muda, disebabkan oleh pigmen urine urochrom dan urobili,
dipengaruhi oleh makanan, obat, penyakit tertentu. Merah: ada darah, porfobilin,
obat.
Faktor yang mempengaruhi warna urine : Hijau: ada kuman
Coklat: bilirubin (seperti air
a. Konsentrasi urin → makin pekat makin gelap warnanya
teh), hematin
b. Keasaman urin → makin alkalis warna urin makin gelap Hitam: darah , obat
Seperti air susu: pus, getah
c. Pigmen-pigmen abnormal dalam urin dan obat-obatan prostat, chylus (lemak),bakteri.

5
3. Kejernihan/kekeruhan Normal → jernih. Bila keruh, mungkin disebabkan oleh
bakteri, kristal, posfat, urat, eritrosit, epitel.
Nubecula → urine jernih jika dibiarkan/didinginkan menjadi keruh ringan, karena ada

Makroskopik Urine
endapan lendir, urat, fospat, epitel, leukosit, bakteri.

Pemeriksaan
4. Berat Jenis

a. Bj urine normal : 1.003 – 1.03

b. Bj urine tingggi : Diabetes Melitus, nefrotis akut, demam.

c. Bj urine rendah : stadium terminal nefritis.

Bj urine dipengaruhi oleh jumlah urine, komposisi urine, fungsi pemekatan ginjal.

Arti klinis pemeriksaan BJ urin → Membantu mendiagnose glukosa pada penderita


koma (koma diabetikum) dimana urinnya jernih tapi BJ nya tinggi.
6
5. Bau

a. Normal : aromatis

Makroskopik Urine
b. Bau amoniak : perombakan ureum oleh bakteri pada infeksi ureter.

Pemeriksaan
c. Bunga layu : ketonuria

d. Busuk : perombakan protein pada ureter.

e. Bau yang berasal dari makanan dan minumam (Normal)

6. pH → normal: 4,5 – 8,0 atau rata-rata 6,4 -7. Jika pH asam → assidosis, demam, diet
protein, pielonefritis. Pengukuran pH urine dengan kertas lakmus, kertas nitrazin, pH
meter. Jika pH alkalis → retensi urine pada kandung kemih, sistitis kronis, anemia,
muntah yang hebat.
7
Sampel yang digunkan untuk pemeriksaan mikroskopik urine adalah:

Mikroskopik Urine
Urine sewaktu yang segar Urine dengan pengawet (formalin)

Pemeriksaan
1. 2. 3.

Urine pagi yang segar (terbaik)

Guna pemeriksaan mikroskopis urine adalah untuk melihat kelainan


ginjal dan salurannya (stadium, berat ringannya penyakit, follow up)
serta dapat mengetahui kondisi unsur organik atau anorganik yang ada di
dalam urine
8
Pemeriksaan Glukosa pada
Urine

9
Pemeriksaan Glukosa pada Urine
Melakukan pemeriksaan scr kimia kandungan glukosa dalam urine
scr kualitatif dgn metode Benedict dan Disptik/Strip tes.

Kadar normal 1 – 25 mg/dl, pada keadaan normal tidak


ditemukan glukosa dlm urine krn molekul glukosa yg besar dan
ginjal menyerap Kembali hasil filtrasi dari glomerulus.

Glukosaria ad/ ditemukan glukosa didalam urine yg melebihi


kadar normalnya/ekresi glukosa ke dalam urine

10
Pemeriksaan glukosa urine di laboratorium ada dua cara
yaitu:
• Prinsip→ dlm suasana alkali kuat panas gula (reduktor) dlm urine akan
mereduksi ion cupri (Cu++) menjadi cupro (Cu+), bisa dlm bentuk
Reduksi ion CuOH (kuning) atau Cu2O (merah) tergantung jumlah reduktor dlm
Cu urine

• Prinsip→ glukosa dan 02 dgn bantuan enzim glukosaoksidase dirubah


menjadi gluconic acid dan H2O2. H2O2 dgn adanya peroksidase dirubah
menjadi H2O dan O2. O2 akan mengoksidasi indicator warna pada
Enzimetik/ kertas tes. Intensitas warna yg timbul sesuai dgn konsentrasi glukosa
carik – celup dlm sampel
Pemeriksaan kualitatif (melihat ada/tidaknya glukosa dalam urine) →
Metoda yg digunakan : Tes enzimatik (Carik celup) dan Metode fehling
11
(reduksi ion Cu)
1. Prosedur Pemeriksaan dgn Benedict

Adapun hasil yg muncul


Glukosa/fruktosa memiliki sifat Biru : tidak ada endapan ( - )
pereduksi shg warna benedict Hijau kekuningan dengan endapan
Pembuatan akan berubah yg disertai endapan. (+)
reagen dgn Semakin banyak kandungan
Kuning (++)
larutan glukosa maka warna akan
semakin merah dan endapan Orange (+++)
Benedict
semakin banyak Merah (++++)

12
2. Prosedur Pemeriksaan dgn Glucotest strip/Dipstik
urine
Pemeriksaan ini tidak hanya memberikan
informasi ttg glukosa saja, namun juga
informasi hasil pemeriksaan lain seperti Ph,
protein, bilirubin, leukosit, nitrit, dll.

Cara melakukan → mencelupkan strip selama


30 detik kemudian membaca hasil dgn
membandingkan warna yg didapat dgn warna
standar. HASIL → sesuaikan warna yg ada di
strip dgn gambar
13
Aktifitas
Stress (fisik, Usia : orang
berlebihan dan
emosional), lansia
muntah dpt
demam, memiliki
menurunkan
infeksi, kadar glukosa
Penggunaan kadar glukosa
trauma, tirah darah yg lebih
obat-obatan darah. Obat
baring, tinggi. Sekresi
tertentu hipoglikemik
obesitas dpt insulin
dpt
meningkatkan menurun
menurunkan
kada glukosa karen proses
kadar glukosa
darah penuaan.
darah

Faktor yang Dapat Mempengaruhi Hasil laboratorium


14
Pemeriksaan Protein pada
Urine

15
Pemeriksaan berdasarkan pengendapan protein yg
terjadi dlm suasa asam, krn hasil pemeriksaan
dinilai dari kekeruhan maka urine harus jernih.

Urine normal → berwarna kuning, berbau khas jika


didiamkan berbau amoniak, pH berkisar 4,8 – 7,5
(biasanya 6 – 7), BJ 1,002 – 1,035, volume normal 900 –
1400 ml/hari.

PROTEINURIA ad/ urin manusia yg terdapat


protein yg melebihi nilai normalnya yaitu lebih
dari 150 mg/24 jam atau pada anak-anak lebih dari
140 mg.
16
PROTEINURIA =
ALBUMINURIA
• Albumin : • Ad/adanya protein yg
u/mengatur cairan ditemukan di dalam
koloid osmotic dalam • Proteinuria : Ringan : urine yg melebihi
tubuh < 0,5 g/L/24 jam kadar normalnya
• Globulin : • Sedang : 0,5 – 3
u/immunoglobulin/ant g/L/24 jam
ibody Protein berfungsi • Berat : > 3 g/L/24 jam
tubuh/pertahanan
u/pertumbuhan dan PROTEINURIA
terdiri dari :

17
Insert photo here Insert photo here Insert photo here Insert photo here

D A PAT D I T E M U K A N PA D A
PROTEIN FISIOLOGIS
Wanita Hamil (krn pd saat hamil
asupan gizi bertambah termasuk
protein&dlm darah kadar protein
meningkat shg ginjal tdk dapat Demam Hipertensi
menyaring kelebihan krn melewati
ambang ginjal

BBL usia 1 mgg Kerja Berat Stress

Kedinginan (krn
Berdiri yg Terlalu
adanya penekanan
lama
vena renali di ginjal) 18
1. Prosedur Pemeriksaan dgn Asam Asetat 10%
PENGERTIAN HASIL
• Tes protein akan menggumpal jika • + : kekeruhan ringan tanpa butir (kadar
dipanaskan dan bereaksi dgn asam, protein 0,01 – 0,05%)
salah satu caranya adalah pemanasan
dgn asam asetat. • ++ : kekeruhan mudah dilihat dan
tampak butir-butir dalam kekeruhan
• Tujuan : untuk mengidentifikasi (0,05 – 0,2%)
apakah terdapat protein dalam urine
atau tidak • +++ : urin jelas keruh dan kekeruhan
berkeping-keping (0,2 – 0,5%)
• Syarat : urine yg dipakai untuk
pemeriksaan harus jernih. • ++++ : urin sangat keruh dan
bergumpal (>0,5%)
• Protein dgn pemanasan akan terbentuk
presipitat yg terlihat berupa kekeruhan.
19
2. Prosedur Pemeriksaan Metode Bang

Prinsip : berdasarkan sifat


protein jika dipanaskan pada
Tujuan : u/mengetahui
titik iso elektrik akan terjadi
protein urine secara kualitatif
denaturasi yg diikuti
koagulasi

20
Thank You

21

Anda mungkin juga menyukai