Anda di halaman 1dari 12

INSERT REPORT

TITLE
MEMBERS

Fatimah Fiska Rahayu Nofitasari Ratih Tasia Elda


Azzahara Rahayu
PENJELASAN
Sumbangan psikolinguistik terhadap pengembangan metode
Alamiah tampak pada teori linguistik fungsional, hipotesis
belajar bahasa Monitor Krashen, hipotesis keplastisan otak, teori
akulturasi, dan psikologi mentalis. Sumbangan psikolinguistik
terhadap pengembangan metode Respons Fisik Total tampak
pada pengembangan teori bahasa Struktural, hipotesis
pemerolehan komprehensif yang mendahului ekspresi dan
hipotesis mentalis. Untuk mengetahui peran psikolinguistik
dalam pengembangannya, beberapa di antara metode itu
diuraikan berikut.
METODE
A. METODE ALAMIAH
Prinsip-prinsip psikolinguistik pembelajaran bahasa menurut metode ini adalah sebagai berikut.
1. Penguasaan bahasa lebih banyak bertumpu pada pemerolehan bahasa dalam konteks yang alamiah dan kurang pada pembelajaran aturan-aturan gramatika yang
secara sadar dilakukan satu per satu.
2. Pembelajaran bahasa merupakan upaya mengembangkan kompetensi komunikatif, yaitu kemampuan untuk memahami tuturan penutur asli dan apabila berbicara
dapat dimengerti oleh penutur asli tanpa kesalahan yang dapat mengganggu arti yang dimaksud.
3. Mengutamakan komprehensif sebelum produksi.
4. Model teoretis yang mendasari metode alamiah adalah lima hipotesis monitor yang dikemukakan oleh Krashen.
B. METODE RESPONS FISIK TOTAL
Landasan psikolinguistik metode ini adalah sebagai berikut.
1. Asimilasi informasi dan keterampilan bisa ditingkatkan secara signifikan; Apabila kita memanfaatkan sistem sensori kinestetik. Hal ini dikaitkan dengan fakta
bahwa dalam memperoleh bahasanya sendiri anak kecil lebih banyak dihidangi dengan ujaran-ujaran yang lebih memerlukan tanggapan fisik daripada macam
ujaran yang lain.
2. Keterampilan komprehensif harus jauh-jauh lebih dulu dikuasai sebelum orang belajar berbicara (produksi). Implikasinya, siswa diberi kesempatan seluas-
luasnya untuk mematangkan keterampilan komprehensifnya sebelum mereka diberi tugas ekspresi.
3. Karena arti kata dikemukakan dalam bentuk aktivitas fisik, tidak diperlukan terjemahan ke dalam bahasa pembelajar.
4. Dalam metode ini, pembelajar tidak diberi pekerjaan rumah, meskipun tidak dilarang. Bahkan, koreksi atau pembetulan hanya dilakukan pada saat dan dengan
cara yang tepat.
METODE
C. METODE SUGESTOPEDIA
Metode ini didasari oleh beberapa prinsip psikolinguistik berikut.
1. Manusia bisa diarahkan untuk melakukan sesuatu dengan diberikan sugesti. Dalam proses pemberian sugesti ini, pikiran harus tenang, santai,
dan terbuka sehingga bahan-bahan yang merangsang saraf penerimaan bisa dengan mudah diterima dan dipertahankan untuk jangka waktu yang
lama.
2. Pada saat pelajaran akan dimulai, siswa dipersilakan yoga terlebih dahulu untuk menghimpun kemampuan hipermnestik (hypermnestic
abilities), yakni kemampuan supermemory yang luar biasa.
3. Ruang diatur agar memberikan atmosfer belajar yang baik: kursi enak diduduki, mudah diatur supaya santai, lampu agak redup, serta diiringi
musik yang sesuai dengan jiwa dan bahan yang diberikan.
4. Menolak program laboratorium serta tidak percaya pada latihan-latihan struktural yang ketat. Latihan dalam bentuk penubian (drill) yang
mekanistik tidak akan mendatangkan hasil yang baik.
5. Umumnya pelajaran disampaikan dalam bentuk dialog yang sangat panjang. Dialog itu memiliki ciri, yaitu (a) penekanan pada kosakata dan
isi, (b) dasar pembuatan dialog adalah peristiwa hidup yang nyata, c) harus secara emosional relevan, (d) memiliki kegunaan/praktis, dan (e)
kata-kata baru digarisbawahi dan diberi transkripsi fonetis pelafalannya.
TEORI-TEORI
A. Teori Pemahaman
B. Teori Mendengarkan Selektif F. Teori Fitur Pembeda Bunyi (Features
C. Teori Produksi Ujaran Distingif)
G. Teori Kontinuitas

D. Teori Penyangkalan H. Teori Direktif dan Komisif


E. Teori Ambigutas I. Masalah-Masalah dalam Pembelajaran
Bahasa
A. TEORI PEMAHAMAN
Ada dua pendekatan dalam pemahaman
(comprehension), yaitu pendekatan sintaktik
dan pendekatan semantik. Melalui pendekatan
LANJUTAN
sintaktik, pemahaman tersebut dilakukan
dengan pertama-tama mendasarkan diri pada
struktur kalimat. Pemahaman dilakukan dengan C. TEORI PRODUKSI UJARAN
mengenali bunyi, kata, dan maujud yang Teori ini menyatakan bahwa produksi bahasa
terdapat dalam kalimat untuk menangkap melibatkan dua aktivitas utama, yaitu
makna pernyataan yang terkandung dalam perencanaan dan pelaksanaan dalam berbicara,
kalimat tersebut. misalnya seorang penutur terlebih dahulu
merencanakan bagaimana dia bertutur untuk
mempengaruhi mental pendengarnya.
Kemudian, ia melaksanakannya dengan
mengeluarkan segmen bunyi, kata, frasa, dan D. TEORI PENYANGKALAN
B. TEORI MENDENGARKAN SELEKTIF Penyangkalan atau denial merupakan
kalimat.
Suatu fenomena yang merupakan penjelajahan bentuk pernyataan khusus. Penyangkalan
khusus terhadap teori persepsi ujaran adalah cocktail seperti subposisi dengan pembatalannya
party phenomenon (fenomena pesta minum). Dalam merupakan satu kesatuan. Penyangkalan
teori ini, dibayangkan seseorang yang berbicara membiarkan informasi lama dan
kepada orang lain dalam situasi pesta yang sangat menegaskan informasi baru.
ramai, ternyata orang yang diajak bicara tersebut
masih dapat memahami kalimat-kalimat yang
digunakan mitra bicaranya.
Teori garden path menyatakan bahwa manusia
tidak menganggap suatu kalimat sebagai
ambigu karena hanya ada satu penafsiran
terhadapnya, sedangkan teori many meanings
LANJUTAN
menyatakan bahwa pendengar membuat dua
atau lebih tafsiran yang berbeda untuk setiap
kalimat ambigu dan segera memutuskannya C. TEORI PRODUKSI UJARAN
mana yang benar berdasarkan konteks. Di Teori ini menyatakan bahwa produksi bahasa
samping itu, ada teori no meaning yang melibatkan dua aktivitas utama, yaitu
menyatakan bahwa pendengar mula-mula tidak perencanaan dan pelaksanaan dalam berbicara,
memberikan tafsiran apa-apa terhadap kalimat, misalnya seorang penutur terlebih dahulu
tetapi menunggu sampai konteks menentukan merencanakan bagaimana dia bertutur untuk
sendiri tafsiran makna yang tepat. mempengaruhi mental pendengarnya.
Kemudian, ia melaksanakannya dengan
mengeluarkan segmen bunyi, kata, frasa, dan D. TEORI PENYANGKALAN
B. TEORI MENDENGARKAN SELEKTIF Penyangkalan atau denial merupakan
kalimat.
Suatu fenomena yang merupakan penjelajahan bentuk pernyataan khusus. Penyangkalan
khusus terhadap teori persepsi ujaran adalah cocktail seperti subposisi dengan pembatalannya
party phenomenon (fenomena pesta minum). Dalam merupakan satu kesatuan. Penyangkalan
teori ini, dibayangkan seseorang yang berbicara membiarkan informasi lama dan
kepada orang lain dalam situasi pesta yang sangat menegaskan informasi baru.
ramai, ternyata orang yang diajak bicara tersebut
masih dapat memahami kalimat-kalimat yang
digunakan mitra bicaranya.
CHART
TITLE
5
4
3
2
1
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4

Series 1 Series 2 Series 3


PICTURES

The quick brown fox jumps over The quick brown fox jumps over The quick brown fox jumps over The quick brown fox jumps over
the lazy dog. The quick brown fox the lazy dog. The quick brown fox the lazy dog. The quick brown fox the lazy dog. The quick brown fox
jumps over the lazy dog. The quick jumps over the lazy dog. The quick jumps over the lazy dog. The quick jumps over the lazy dog. The quick
brown fox jumps over the lazy dog. brown fox jumps over the lazy dog. brown fox jumps over the lazy dog. brown fox jumps over the lazy dog.
CONCLUSION
The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps
over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick
brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy
dog.

The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps
over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick
brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy
dog.
THANK YOU!

Reporter 1 Reporter 2 Reporter 3 Reporter 4 Reporter 5

Anda mungkin juga menyukai