PENDIDIKAN DAN PERILAKU KESEHATAN

‘’ Health is not everything but without health is nothing ‘’

(Schopen Hauer,1788-1880 )

KESEHATAN DAN PENDIDIKAN

ADALAH
DUA UNSUR DOMINAN BAGI MANUSIA
UNTUK MENJADI
MANUSIA SEJAHTERA DAN MANDIRI
 PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN KESEHATAN
Azas ( kebenaran yang menjadi pokok dasar berfikir, bertindak; dasar

o MERUPAKAN BEHAVIOURAL INVESTMEN JANGKA PANJANG, GAMBARAN PADA

WAKTU JANGKA PENDEK (IMMEDIATE IMPACT ) HANYA MENGHASILKAN
PERUBAHAN ATAU PENINGKATAN PENGETAHUAN KEPADA MASYARAKAT.
o PERUBAHAN PERILAKU MERUPAKAN HASIL JANGKA MENENGAH (INTERMEDIATE
IMPACT ) DARI PENDIDIKAN KESEHATAN

o PERILAKU KESEHATAN AKAN BERPENGARUH PADA MENIGKATNYA INDIKATOR

KESEHATAN MASYARAKAT SEBAGAI OUTCOME PENDIDIKAN KESEHATAN.

o SECARA GARIS BESAR PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN KESEHATAN,

DIJABARKAN :
1. PERANAN PENDIDIKAN KESEHATAN
2. KONSEP PENDIDIKAN KESEHATAN
3. PROSES PENDIDIKAN KESEHATAN
 1. PERANAN PENDIDIKAN KESEHATAN

o KAJIAN TENTANG TEORI HL BLUM DAN LEWRENCE GREEN, TENTANG KONDISI

SATATUS KESEHATAN DAN TIGA FAKTOR PENTING YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU YANG ERAT KAITANNYA DENGAN PENGARUHNYA TERHADAP STATUS
KESEHATAN.

o MELAKUKAN INTERVENSI FAKTOR PERILAKU SEHINGGA INDIVIDU, KELOMPOK

ATAU MASYARAKAT SESUAI DENGAN NILAI-NILAI KESEHATAN.

o SUATU USAHA UNTUK MENYEDIAKAN KONDISI PSIKOLOGIS DAN SASARAN AGAR

MEREKA BEPRILAKU SESUAI DENGAN TUNTUNAN NILAI-NILAI KESEHATAN.
 HUBUNGAN STATUS KESEHATAN, PERILAKU DAN PENDIDIKAN KESEHATAN

KETURUNAN
HL BLUM

PELAYANAN STATUS
KESEHATAN
LINGKUNGAN
KESEHATAN

PERILAKU

ENABLING FACTORS
PREDISPOSING FACTORS KETERSEDIAAN REINFORCING FACTORS
PENGETAHUAN, SIKAP, SUMBER/FASILITAS SIKAP DAN PERILAKU
KEPERCAYAAN, TRADISI PETUGAS/ TOMA
NILAI DAN SBGNYA

Pemberdayaan
Masyarakat
Pelatihan
PENYULUHAN

Lewrence
Green PENDIDIKAN
KESEHATAN
 2. KONSEP PENDIDIKAN KESEHATAN
o PEDAGOGIK PRAKTIS.
o SUATU PROSES BELAJAR DIMANA TERJADI PROSES PERTUMBUHAN, PERKEM -
BANGAN, ATAU PERUBAHAN KEARAH DEWASA, LEBIH BAIK, DAN LEBIH MATANG
PADA DIRI INDIVIDU, KELOMPOK MAUPUN MASYARAKAT ( ASUMSI BAHWA
MANUSIA UNTUK MENCAPAI NILAI-NILAI HIDUP DALAM MASYARAKAT SELALU
MEMERLUKAN BANTUAN ORANG LAIN YANG MEMPUNYAI KELEBIHAN )
o KEGIATANNYA DAPAT DILAKUKAN DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN SIAPA SAJA.
o KEGIATAN BELAJAR BERCIRIKAN :
1. DENGAN BELAJAR MENGHASILKAN PERUBAHAN PADA DIRI INDIVIDU,
KELOMPOK, ATAU MASYARAKAT BAIK AKTUAL MAUPUN POTENSIAL.
2. PERUBAHAN TERSEBUT DIDAPAT DENGAN KEMAMPUAN BARU
3. PERUBAHAN DIKARENAKAN USAHA BUKAN SECARA KEBETULAN.

o PENDIDIKAN KESEHATAN :
SEBAGAI USAHA ATAU KEGIATAN UNTUK MEMBANTU INDIVIDU, KELOMPOK
MAUPUN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN (PERILAKU ) UNTUK
MENCAPAI DERAJAT KESEHATAN YANG OPTIMAL.
 3. PROSES PENDIDIKAN KESEHATAN
ADA PERSOALAN POKOK :
1. PERSOALAN MASUKAN (INPUT )
- SASARAN BELAJAR (LATAR BELAKANG INDIVIDU, KELOMPOK, MASYARAKAT )
2. PERSOALAN PROSES (PROCESS )
- MEKANISME DAN INTERAKSI TERJADINYA PERUBAHAN KEMAMPUAN
( PERILAKU )
PADA DIRI SUBYEK BELAJAR.
3. PERSOALAN KELUARAN (OUTPUT )
- BERAPA KEMAMPUAN ATAU PERUBAHAN PERILAKU DARI SUBYEK BELAJAR

PROSES BELAJAR
INPUT PROSES OUTPUT
(SUBYEK BELAJAR) BELAJAR (HASIL BELAJAR)

YANG MEMPEMGARUHI PROSES BELAJAR :

FAKTOR MATERI (BAHAN BELAJAR), LINGKUNGAN, INSTRUMEN (HARD-SOFT WARE).
 B. RUANG LINGKUP PENDIDIKAN KESEHATAN

1. DIMENSI SASARAN PENDIDIKAN

- PENDIDIKAN KESEHATAN INDIVIDUAL, SASARAN INDIVIDU
- PENDIDIKAN KESEHATAN KELOMPOK, SASARAN KELOMPOK
- PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT, SASARAN MASYARAKAT
2. DIMENSI TEMPAT PELAKSANAAN,
CONTOH
- PENDIDIKAN KESEHATAN DISEKOLAH, SASARAN MURID
- PENDIDIKAN KESEHATAN DI LAYANAN KESEHATAN, SASARAN
PASIEN DAN KELUARGA PASIEN.
- PENDIDIKAN KESEHATAN DITEMPAT KERJA, SASARAN KARYAWAN
ATAU BURUH.
3. DIMENSI TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN,
BERDASARKAN 5 TINGKATAN PENCEGAHAN ( FIVE LEVELS PREVENTION ) DARI
( LEAVEL AND CLARK )
A. PROMOSI KESEHATAN (HEALTH PROMOTION )
B. PERLINDUNGAN KHUSUS ( SPECIFIK PROTECTION )
C. DIAGNOSIS DINI DAN PENGOBATAN SEGERA ( EARLY DIAGNOSIS AND
PROMPT TREATMENT )
D. PEMBATASAN CACAT ( DISABILITY LIMITATION )
E. REHABILITASI ( REHABILITATION )
C. SUB BIDANG KEILMUAN PENDIDIKAN KESEHATAN
 PENDIDIKAN KESEHATAN PADA DASARNYA UPAYA INTERVENSI TERHADAP
PERILAKU YANG DIARAHKAN KEPADA 3 FAKTOR YAITU FAKTOR PREDISPOSING,
ENABLING DAN REINFORSING.
 STRATEGI DAN PENDEKATANNYA SATU SAMA LAIN BERBEDA MESKIPUN TIDAK
SECARA EKPLISIT SEHINGGA PERLU MEMAHAMI MATA AJARAN SUB DISIPLIN ILMU
SEBAGAI BAHAN PENDIDIKAN.

 MATA AJARAN TERDIRI ATAS :

1. KOMUNIKASI
- MENGKONDISIKAN PREDISPOSING FAKTOR, DIPERLUKAN ILMUKOMUNIKASI
TERMASUK MEDIA KOMUNIKASI.
2. DINAMIKA KELOMPOK
- METODE PENDIDIKAN YANG EFEKTIF
- UNTUK MENGKONDISIKAN FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI PERILAKU
KESEHATAN SEHINGGA HARUS DIKUASAI OLEH PETUGAS KESEHATAN.
3. PENGEMBANGAN DAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT (PPM)
- DIPERLUKAN FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERUPA SUMBER DAN FASILITAS.
ILMUNYA ADALAH PPM
4. PENGEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA (PKMD)
PADA DASARNYA BAGIAN DARI PPM, BEDANYA LEBIH SPESIFIK UNTUK BID
KESEHATAN DENGAN PRINSIP MENGEMBANGKAN PARTISIFASI MASYARKAT
SEHINGGA FILOSOFINYA PELAYANAN KESEHATAN UNTUK, DARI DAN OLEH
MEREKA.

5. PEMASARAN SOSIAL (SOCIAL MARKETING )

- UNTUK INTERVENSI PADA FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENDORONG.
- PENGUASAAN ILMU MARKETING.

6.PENGEMBANGAN ORGANISASI (ORGANIZATION DEVELOPMENT)

- DINAMISASI ORGANISASI-ORGANISASI PELYANAN KESEHATANDAN
ORGANISASI
MASYARAKAT SEHINGGA FAKTOR PENDUKUNG DAN PENDORONG LEBIH
EFEKTIP
- PENGUASAAN ILMU PENGEMBANGAN ORGANISASI (PO)

7. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (TRAINING AND EDUCATION)

- INTERVENSI KEPADA FAKTOR PENDORONG DAN PENDUKUNG
- PETUGAS KESEHATAN DAN YANG LAINNYA (TOMA) HARUS MENGIKUT DIKLAT
SECARA BERJENJANG TENTANG KESEHATAN DAN ILMU PERILAKU.
8.PENGEMBANGAN MEDIA (TEKNOLOGI PENDIDIKAN KESEHATAN)
ALAT PERAGA UNTUK MENYAMPAIKAN INFORMASI ATAU PESAN PESAN
SEHINGGA
PROSES PENDIDIKAN BERJALAN DENGAN EFEKTIF- EFESIEN.

9. PERENACANAAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN KESEHATAN

10. ANTHROPOLOGI KESEHATAN
DIPERLUKAN PENGUASAAN BERBAGAI MACAM LATAR BELAKANG SOISO
BUDAYA MASYARAKAT

11. SOSIOLOGI KESEHATAN

DIPERLUKAN PENGUASAAN LATAR BELAKANG, STRUKTUR SOSIAL DAN EKONOMI
YANG BERPENGARUH PADA PERILAKU KESEHATAN MASYARAKAT.

12. PSIKOLOGI SOSIAL

UNTUK MEMAHAMI PERILAKU INDIVIDU, KELOMPOK MAUPUN MASYARAKAT.
DIPERLUKAN PENGUASAAN ILMU PSIKOLOGI TERUTAMA PSIKOLOGI SOSIAL.
D.METODE PENDIDIKAN PERILAKU
METODE UNTUK MERUBAH PERILAKU YANG SEBELUMNYA TELAH MEMPEROLEH
PENGETAHUAN DAN BERDAMPAK PADA NILAI/VALUE YANG DIINGINKAN.
MISAL MENURUNNYA ANGKA KEJADIAN DHF.

PENGETAHUAN YANG DIPEROLEH MELALUI PENDIDIKAN MERUPAKAN SUATU

PROSES ( INPUT DAN OUTPUT) DAN DIPENGARUHI OLEH BANYAK FAKTOR.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADALAH :

1. INPUT
2. METODE, MATERI/PESAN, PENDIDIK, ALAT BANTU /PERAGA.

FAKTOR-FAKTOR TERSEBUT HARUS BEKERJA SECARA DINAMIS/ BEKERJA SAMA

SECARA HARMONIS.

MACAM METODE PENDIDIKAN TERDIRI ATAS :

1. METODE PENDIDIKAN INDIVIDUAL (PERORANGAN )
2. METODE PENDIDIKAN KELOMPOK
3. METODE PENDIDIKAN MASSA ( PUBLIC)
 1. METODE PEDIDIKAN INDIVIDUAL (PERORANGAN)
o MEMBINA PERILAKU BARU :
DENGAN CATATAN, INDIVIDU SUDAH MEMPEROLEH PENGETAHUAN BARU SEHINGGA
MULAI TERTARIK TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU ATAU INOVASI.
o PERORANGAN BUKAN BERATI HANYA KEPADA INDIVIDUAL ITU SENDIRI TAPI PADA
KELUARGANYA

DASAR PENDEKATAN : INDIVIDUAL

OLEH KARENA TIAP INDIVIDU MEMPUNYAI MASALAH/ ALASAN YANG BERBEDA-BEDA
SEHUBUNGAN PENERIMAAN ATAU PERILAKU BARU.

o BENTUK PENDEKATAN :
1. BIMBINGAN DAN PENYULUHAN (GUIDANCE AND COUNSELING)
2. WAWANCARA (INTERVIEW)
- MERUPAKAN BAGIAN DARI BIMBINGAN
- UNTUK MENGGALI INFORMASI TERTARIK ATAU TIDAK UNTUK PERUBAHAN
PERILAKU.
- UNTUK MENGETAHUI APAKAH PERILAKU YANG SUDAH ATAU YANG AKAN
DIADOPSI ITU BELUM MEMPUNYAI DASAR PENGERTIAN DAN KESADARAN YANG
KUAT.
- BILA BELUM, MAKA PERLU PENYULUHAN LEBIH MENDALAM LAGI.
 2.METODE PENDIDIKAN KELOMPOK

TERGANTUNG DARI BESAR ATAU KECILNYA SASARAN DAN PENDIDIKAN.

TERBAGI 2 KELOMPOK :
A. KELOMPOK BESAR
- JUMLAH SASARAN LEBIH DARI 15 ORANG
- METODE YANG DIGUNAKAN ADALAH:
A. CERAMAH
- BAIK BAGI PESERTA BERPENDIDIKAN TINGGI ATAU RENDAH
- LANGKAH – LANGKAH :
1. PHASE PERSIAPAN :
- PENCERAMAH MENGUASAI MATERI
- MENGGUNAKAN ALAT BANTU PENGAJARAN
2. PHASE PELAKSANAAN
- DAPAT MENGUASAI SASARAN CERAMAH DALAM ARTI PSIKOLOGIS.
B. SEMINAR
- SUATU PENYAJIAN (PRESENTASI) DARI AHLI ATAU BEBERAPA
AHLI TENTANG SUATU TOPIK YANG LAGI TREND DIMASYARAKAT
- COCOK UNTUK KELOMPOK BESAR BERPENDIDIKAN MENENGAH KEATAS.
 B. KELOMPOK KECIL
BAIK DIGUNAKAN BAGI PESERTA KEGIATAN KURANG DARI 15 ORANG.
METODEYANG COCOK ADALAH :
a. DISKUSI KELOMPOK
- POSISI TEMPAT BERHADAP-HADAPAN, PIMPINAN DISKUSI BERBAUR DENGAN
MEREKA.
- BEBAS BERPARTISIPASI, DINAMIS DAN DIHINDARI ADANYA DOMINASI DENGAN
UPAYA PIMPINAN DAPAT MENGARAHKAN/ PANCINGAN-PANCINGAN PERTANYAAN
DARI TOPIKNYA.

b. CURAH PENDAPAT (BRAIN STORMING)

- MODIF DARI DISKO, PRINSIPNYA SAMA DENGAN DISKO.
- PERBEDAANNYA PIMPINAN KELOMPOK PADA AWAL PEMBICARAAN MEMANCING
DENGAN SATU MASALAH, TIAP-TIAP PESERTA MEMBERIKAN TANGGAPANNYA /
CURAH PENDAPAT DAN DITAMPUNG DALAM FLIPCHART/PAPAN TULIS.
BARU DIDISKUSIKAN.

c. BOLA SALJU (SNOW BALLING)

TIAP PASANGAN BERDISKUSI KL 5’, TIAP 2 PASANGAN BERGABUNG MENJADI
SATU
KEMUDIAN BERDISKUSI DAN SETERUSNYA SAMPAI SEMUANYA BERGABUNG DAN
BERDISKUSI DENGAN MENGHASILKAN KEPUTUSAN BERSAMA.
d. KELOMPOK KECIL-KECIL (BRUZZ GROUP)
- PEMBAGIAN KELOMPOK KECIL, DILONTARKAN SUATU PERMASALAHAN YANG
SAMA/ TIDAK DAN DIDISKUSIKAN OLEH TIAP-TIAP KELOMPOK YANG
SELANJUTNYA KESIMPULAN DARI MASING - MASING DIDISKUSIKAN LAGI DAN
DIPEROLEH KESIMPULAN AKHIR.

e. MEMAINKAN PERAN ( ROLE PLAYING )

- BEBERAPA ORANG DARI KELOMPOK DITUNJUK UNTUK SEBAGAI PEMEGANG
PERANAN TERTENTU UNTUK MEMAINKAN PERANAN.
- UNTUK MEMBERIKAN CONTOH/MENGEVALUASI KEGIATAN – KEGIATAN YANG
BELUM/TELAH DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN SOP.

f . PERMAINAN SIMULASI (SIMULATION GAME)

- MERUPAKAN GABUNGAN ANTARA ROL PLAYING DAN DISKO
- PESAN YANG DISAMPAIKAN MELALUI PERMAINAN SEPERTI PERMAINAN MONOPOLI.
- ADA PEMAIN DAN NARA SUMBER.
3.METODE PENDIDIKAN MASSA (PUBLIC)
o SASARAN PENDIDIKAN BERSIFAT UMUM
CARANYA ADALAH :
o PENDEKATAN MASSA DENGAN TUJUAN UNTUK MENGUGAH “AWARENESS” ATAU
KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP SESUATU INOVASI,
o BELUM BEGITU DIHARAPKAN SAMPAI DENGAN PERUBAHAN PERILAKU.
o NAMUN BILA SUDAH SAMPAI BERPENGARUH TERHADAP PERUBAHAN ADALAH
WAJAR.

UMUMNYA METODA INI BERSIFAT TIDAK LANGSUNG, CONTOH :

a. CERAMAH UMUM (PUBLIC SPEAKING)
b. PIDATO - PIDATO DISKUSI TENTANG KESEHATAN MELALUI MEDIA
ELEKTRONIK.
c. SIMULASI, DIALOG ANTAR PASEN DAN DOKTER MELALUI MEDIA ELEKTRONIK
d. MELALUI SINETRON
e. TULISAN-TULISAN DI MEDIA MASA BAIK ARTIKEL MAUPUN KONSULTASI (
DOKTER MENJAWAB ).
f. BILL BOARD
 E. ALAT BANTU DAN MEDIA PENDIDIKAN KESEHATAN
 ALAT BANTU BERUPA ALAT PERAGA DIMAKSUDKAN UNTUK MENGERAHKAN INDRA
SEBANYAK MUNGKIN KEPADA SUATU OBYEK SEHINGGA MEMPERMUDAH PERSEPSI.
 ELGAR DALE MEMBAGI ALAT PERAGA MENJADI 11 MACAM BERDASAKAN TINGKAT
INTENSITAS DISEBUT KERUCUT EDGAR DALE.

1
2 1. Kata-kata
2. Tulisan
3 I
N
3. Rekaman/Radio
4 T 4. Film
5 E 5. Televisi
N
6. Pameran
6 S
I 7. Field trip
7 T 8. Demontrasi
A 9. Sandiwara
8 S
10.Benda tiruan
9
11.Benda asli
10
11
FAEDAH ALAT BANTU PENDIDIKAN
o MENIMBULKAN MINAT SASARAN PENDIDIKAN
o MENCAPAI SASARAN LEBIH BANYAK
o MEMBANTU MENGATASI HAMBATAN BAHASA
o MEMBANTU SASARAN PENDIDIDKAN UNTUK BELAJAR LEBIH BANYAK DAN TEPAT
o MERANGSANG SASARAN PENDIDIKAN UNTUK MENERUSKAN PESAN- PESAN YANG
DITERIMA KEPADA ORANG LAIN.
o MEMPERMUDAH PENERIMAAN INFORMASI OLEH SASARAN PENDIDIKAN
o MENDORONG KEINGINAN ORANG UNTUK MENGETAHUI, KEMUDIAN LEBIH
MENDALAMI DAN AKHIRNYA MEMBERIKAN PENGERTIAN LEBIH BAIK.
o MEMBANTU MENEGAKKAN PENGERTIAN YANG DIPEROLEH

MACAM-MACAM ALAT BANTU

1. ALAT BANTU LIHAT (VISUAL AIDS )
2. ALAT BANTU DENGAR (AUDIO AIDS)
3. ALAT BANTU DENGAR-LIHAT (AUDIO VISUAL AIDS =AVA)
MEDIA PENDIDIKAN KESEHATAN
MERUPAKAN ALAT SALURAN (CHANEL) UNTUK MENYAMPAIKAN KESEHATAN (AVA)
SEHINGGA DENGAN MUDAH DAPAT DITERIMA PESAN-PESAN TERSEBUT OLEH
PENERIMA.
BERDASARKAN FUNGSINYA DIBAGI DALAM :

1. MEDIA CETAK :
BOOKLET, LEAFLET, FLYER, FLIP CHART, RUBRIK, POSTER, FOTO YANG
MENGUNGKAPKAN INFORMASI KESEHATAN.

2. MEDIA ELEKTRONIK :
TELEVISI, RADIO, VIDEO, SLIDE, FILM

3. MEDIA PAPAN (BILL BOARD )

 PERILAKU KESEHATAN
BATASAN PERILAKU: DARI SUDUT BIOLOGIS
o SUATU KEGIATAN ATAU AKTIVITAS ORGANISME YANG BERSANGKUTAN.
o PERILAKU MANUSIA MEMPUNYAI BENTANGAN YANG LUAS, EXTERNAL ACTIVITY
MENCAKUP BERJALAN, BERBICARA, MENDENGAR, BERPAKAIAN DLL, TERMASUK
INTERNAL ACTIVITY (BERFIKIR, PRESEPSI, EMOSI DLL), ATAU APA YANG
DILAKUKAN ORGANISME BAIK DAPAT DIAMATI YANG SECARA LANGSUNG ATAU
SECARA TIDAK LANSUNG.

o DAPAT DIPENGARUHI OLEH FAKTOR GENETIK DAN LINGKUNGAN.

o SUATU MEKANISME PERTEMUAN ANTARA KEDUA FAKTOR TERSEBUT DALAM

RANGKA TERBENTUKNYA PERILAKU ATAU PERILAKU BARU DISEBUT PROSES
BELAJAR (LEARNING PROCESS)
2. INSTRUMENTAL RESPONS (OPERANT RESPONS)

RESPONS YANG TIMBUL DAN BERKEMBANGNYA DIIKUTI OLEH PERANGSANG

TERTENTU. PERANGSANG INI DISEBUT REINFORSING STIMULI ATAU
REINFORCER.

RESPON INI YANG PALING BESAR PENGARUHNYA PADA PERILAKU MANUSIA

DIBANDING RESPONDENT RESPONS.
DIPERLUKAN PROSEDUR PEMEBETUKAN PERILAKU YAITU :
1. MELAKUKAN IDENTIFIKASI,
2. MELAKUKAN ANALISIS UNTUK MENGIDENTIFIKASI KOMPONEN-KOMPONEN
KECIL YANG MEMBENTUK PERILAKU.
TEORI INI DIPAKAI BANYAK DINEGARA MAJU— BEHAVIOUR THERAPY
 PERILAKU
o SEBAGAI SUATU AKSI DAN REAKSI ORGANISMA TERHADAP
LINGKUNGAN NYA, ARTINYA PERILAKU BARU AKAN TERJADI APABILA
ADA SESUATU YANG DIPERLUKAN UNTUK MENIMBULKAN REAKSI,
YAKNI ADANYA RANGSANGAN. (ENSIKLOPEDI AMERIKA )

o TINDAKAN ATAU PERBUATAN SUATU ORGANISME YANG DAPAT

DIAMATI DAN BAHKAN DIPELAJARI. PERILAKU TIDAK SAMA DENGAN
SIKAP.

o SIKAP ADALAH HANYA SUATU KECENDERUNGAN UNTUK

MENGADAKAN TINDAKAN TERHADAP SESUATU OBYEK (TANDA-TANDA
MENYENANGI ATAU TIDAK MENYENANGI SUATU OBYEK), SIKAP
HANYA MERUPAKAN SEBAGIAN DARI PERILAKU MANUSIA.
(ROBERT KWICK-1974)
PERILAKU : HASIL HUBUNGAN ANATARA PERANGSANG (STIMULUS)
DAN TANGGAPAN ATAU RESPONS. (SKINER,1938 )

RESPONS DAPAT DIBEDAKAN :

1. RESPONDENT RESPONS ATAU REFLEXIVE RESPONS

o RESPON YANG DITIMBULKAN OLEH RANGSANGAN - RANGSANGAN TERTENTU
(ELICTING STIMULASI), DENGAN RANGSANGAN YANG RELATIF TETAP.
MISALNYA : MAKANAN LEZAT, MENIMBULKAN KELUAR AIR LIUR.

o RESPODENT RESPONS (RESPONDENT BEHAVIOUR) YANG MENCAKUP EMOSI

RESPONS ATAU EMOTIONAL BEHAVIOUR.
INI TIMBUL AKIBAT TIDAK MENGENAKKAN ATAU SEBALIKNYA .
MISAL : NANGIS OK SEDIH ATAU TERTAWA, BERJINGKRAK - JINGKRAK
KARENA SENANG.
PROSES PEMBENTUKAN DAN PERUBAHAN PERILAKU
DIPENGARUHI OLEH:
1. FAKTOR DALAM MANUSIA:
PENGETAHUAN, KECERDASAN, PRESEPSI, EMOSI, MOTIVASI. ( INI
DAPAT TERWUJUD KALAU ADA PERAN SSP / SUSUSUNAN SYARAF
PUSAT- NEURON AKAN MEMINDAHKAN RANGSANGAN YANG
MASUK MENJADI SEBUAH TINDAKAN MELALUI PANACA INDRA)

2. FAKTOR LUAR MANUSIA,

TERMASUK LINGKUNGAN SEKITARNYA BAIK PHISIK MAUPUN NON
FISIK AL IKLIM, MANUSIA, SOSIO-EKONOMI, KEBUDAYAAN,
TEKNOLOGI DAN LAINNYA.
 SISTEM SYARAF MANUSIA
• MERUPAKAN SISTEM KOORDINASI ATAU SISTEM KONTROL YANG
BERTUGAS MENERIMA RANGSANG, MENGHANTARKAN RANGSANG KE
SELURUH TUBUH, DAN MEMBERIKAN RESPON TERHADAP
RANGSANGAN TERSEBUT.

• EXTERNAL STIMULATION : SUHU, CAHAYA, SUARA, BAU, TEKANAN

DAN LAINNYA.
• INTERNAL STIMULATION : RANGSANGAN BERASAL DARI DALAM
TUBUH : RASA LAPAR, HAUS, DAN LAINNYA.

• DALAM MENJALANKAN TUGASNYA, SISTEM SYARAF DENGAN ALAT

INDERA SERTA SISTEM HORMON MEMBENTUK KOORDINASI TUBUH
 PEMBAGIAN SISTEM SARAF
1. SISTEM SARAF PUSAT
(CENTRAL NERVOUS SYSTEM = CNS)
2. SISTEM SARAF PERIFER
(PERIPHERAL NERVOUS SYSTEM = PNS)

FUNGSI CNS :
• MENERIMA RANGSANGAN (INFORMASI) DARI SARAF SENSORIS
(PENERIMA RANGSANG PADA ORGAN-ORGAN RESEPTOR)
• MENGIRIMKAN IMPULS-IMPULS SARAF KE BERBAGAI BAGIAN TUBUH
(EFEKTOR) MELALUI SARAF MOTORIS.
SUSUNAN SISTEM SYARAF PADA MANUSIA
OTAK
SISTEM SYARAF SYARAF KRANIAl
PUSAT (SSP) SUMSUM
TULANG SISTEM SYARAF TEPI
BELAKANG (SST)

SYARAF SPINAL

GAMBAR 1: SUSUNAN SISTEM SYARAF PADA MANUSIA, TERDIRI ATAS 2 KELOMPOK YAITU SSP DAN SST
 PENGERTIAN-PENEGRTIAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU :
o PRESEPSI SEBAGAI PENGALAMAN YANG DIHASILKAN MELALUI PANCA INDRA.
TIAP ORANG MEMPUNYAI PRESEPSI YANG BERBEDA, MESKIPUN MENGAMATI
TERHADAP OBYEK YANG SAMA. ( INGAT, PERUBAHAN PERILAKU PADA DIRI
MANUSIA DAPAT DIKETAHUI MELAUI PRESEPSI )

o MOTIVASI SEBAGAI SUATU DORONGAN UNTUK BERTINDAK MENCAPAI SUATU

TUJUAN, BEGITU JUGA ASPEK PSIKOLOGIS DAPAT MUNCUL ADANYA
PERUBAHAN PERILAKU.

o BELAJAR ADALAH PERUBAHAN PERILAKU YANG DIDASARI OLEH PERILAKU

SEBELUMNYA.

o PERILAKU ADALAH DIBENTUK MELALUI SUATU PROSES DAN BERLANGSUNG

DALAM INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGANNYA DAN CEPAT TIDAKNYA
PERUBAHAN PERILAKU DIPENGARUHI FAKTOR INTERNAL DAN EKTERNAL.
KESIMPULAN :
PERILAKU MERUPAKAN :
“ SESUATU YANG KOMPLEK YAKNI SUATU
PENGORGANISASIAN PROSES-PROSES PSIKOLOGIS
OLEH SESEORANG YANG MEMBERIKAN PREDISPOSISI
UNTUK MELAKUKAN RESPONS MENURUT CARA
TERTENTU TERHADAP SUATU OBYEK
BECKER (1979), KLASIFIKASI PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN
(HEALTH RELATED BEHAVIOUR )

1. PERILAKU KESEHATAN (HEALTH BEHAVIOUR )

HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN TINDAKAN/KEGIATAN SESEORANG DALAM
MEMELIHARA, MENINGKATKAN KESEHATAN.
TERMASUK UPAYA-UPAYA PENCEGAHANNYA DAN PHBS.

2. PERILAKU SAKIT (THE SICK BEHAVIOUR )

SEGALA TINDAKAN/ KEGIATAN YANG DIRASAKAN INDIVIDU DALAM KEADAAN
SAKIT DAN MEMPEROLEH PENGETAHUAN DENGAN MENGINDENTIFIKASI
PENYAKITNYA,PENYEBAB PENYAKIT DAN UPAYA PENCEGAHANNYA.

3. PERILAKU PERAN SAKIT (THE SICK ROLE BEHAVIOUR)

SEGALA TINDAKAN /KEGIATAN YANG DILAKUKAN INDIVIDU YANG SEDANG
SAKIT UNTUK MEMPEROLEH KESEMBUHAN. HAL INI AKAN BERPENGARUH JUGA
TERHADAP ORANG LAIN, TERUTAMA PADA ANAK-ANAK YANG BELUM
MEMPUNYAI KESADARAN DAN TANGGUNG JAWABNYA TERHADAP
KESEHATANNYA.
 INTERAKSI PERILAKU KESEHATAN (Saparinah Sadli-1982)

DIAGRAM INDIVIDU SALING BERPENGARUH DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL.

KETERANGAN :
1. Perilaku kes individu; sikap
LINGKUNGAN
UMUM (4)
dan kebiasaan yag erat kait-
annya dengan lingkungan.

LINGKUNGAN
2. Lingkungan Keluarga ; ke-
TERBATAS (3) biasaan tiap anggota keluar
ga mengenai kesehatan.

3. Lingkungan Terbatas; tradisi

LINGKUNGAN adat-istiadat dan kepercaya
KELUARGA (2) an masyarakat sehubungan
dengan kesehatan.

4. Lingkungan Umum; Kebijak

INDIVIDU
1 an-kebijakan pemerintah di
bidang Kesehatan. Undang-
undang kesehatan, program
kesehatan dan sebagainya.
 BENTUK PERILAKU, SECARA OPERSIONAL :

PERILAKU BENTUK PASIF (COVERT BEHAVIOUR ),TIDAK NAMPAK

DAN

PERILAKU BENTUK AKTIF (OVERT BEHAVIOUR), NYATA

 PERILAKU KESEHATAN
BATASAN :
o PADA DASARNYA ADALAH SUATU RESPON SESEORANG (ORGANISME)TERHADAP
STIMULUS YANG BERKAITAN DENGAN FAKTOR :
1.SAKIT DAN PENYAKIT,
2. SISTEM PELAYANAN KESEHATAN,
3. MAKANAN SERTA
4. LINGKUNGAN.

o RESPON INI BISA :

> BERSIFAT PASIF ( PENGETAHUAN, PRESEPSI DAN SIKAP ) ATAU
> AKTIF (TINDAKAN NYATA ATAU PRAKTIS)
DARI STIMULUSNYA YAITU 4 FAKTOR DIATAS.
PERILAKU KESEHATAN AKAN MENCAKUP:

A. PERILAKU SESEORANG TERHADAP SAKIT DAN PENYAKIT

SESUAI DENGAN TINGKATAN PENCEGAHAN PENYAKIT, TERBAGI :

1. PERILAKU SEHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN DAN
PEMELIHARAAN ( Health Promotion Behaviour ).
2. PERILAKU SEHUBUNGAN DENGAN PENCEGAHAN PENYAKIT
( Health Prevention Behaviour )
3. PERILAKU SEHUBUNGAN DENGAN PENCARIAN PENGOBATAN
( Health Seeking Behaviour)
4. PERILAKU SEHUBUNGAN DENGAN PEMULIHAN KESEHATAN
(Health Rehabilitation Behaviour )
 B. PERILAKU TERHADAP SISTEM PELAYANAN KESEHATAN BAIK
MODERN MAUPUN TRADISIONAL. ( MODERN AND TRADITIONAL
HEALTH CARE BEHAVIOUR )
RESPON TERHADAP FASILITAS KESEHATAN YANG BERKAITAN DENGAN :
1. CARA PELAYANAN,
2. KEADAAN PETUGAS KESEHATAN
3. OBAT-OBATAN

YANG TERWUJUD DALAM PENGETAHUAN, PRESEPSI, SIKAP DAN

PENGGUNAAN FASILITAS, PETUGAS DAN OBAT- OBATAN.
C. PERILAKU TERHADAP MAKANAN (Nutrition Behaviour)
RESPON TERHADAP MAKANAN SEBAGAI KEBUTUHAN VITAL BAGI KEHIDUPAN.

D. PERILAKU TERHADAP LINGKUNGAN KESEHATAN

( Environmental Health Behaviour )
RESPON TERHADAP LINGKUNGAN SEBAGAI DETERMINAN KESEHATAN LINGKU-
NGAN ANTARA LAIN PERILAKU SEHUBUNGAN DENGAN :
- AIR BERSIH ,
- PEMBUANGAN AIR KOTOR, LIMBAH,
- RUMAH SEHAT DAN
- PEMBERSIHAN SARANG NYAMUK
AHLI PSIKOLOGI PENDIDIKAN ( BENYAMIN BLOOM 1908),

PERILAKU TERBAGI KEDALAM 3 RANAH :

1. RANAH KOGNITIF (COGNITIVE DOMAIN)

2. RANAH AFEKTIF (AFFECTIVE DOMAIN )
3. RANAH PSIKOMOTOR ( PSYCHOMOTOR DOMAIN ).
UNTUK MENILAI KEBERHASILAN PENDIDIKAN, KE 3 RANAH TERSEBUT
DIUKUR DARI :
A. PENGETAHUAN PESERTA DIDIK TERHADAP MATERI PENDIDIKAN
YANG DIBERIKAN (KNOWLEDGE )
B. SIKAP ATAU TANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP MATERI
PENDIDIKAN YANG DIBERIKAN (ATTITUDE)
C. PRAKTIK ATAU TINDAKAN YANG DILAKUKAN OLEH PESERTA DIDIK
SEHUBUNGAN DENGAN MATERI PENDIDIKAN YANG DIBERIKAN.
(PRACTICE ).

o MENURUT KI HAJAR DEWANTARA ,

BAHWA TUJUAN PENDIDIKAN ADALAH MEMBENTUK DAN MENING-
KATKAN KEMAMPUAN MANUSIA YANG MENCAKUP CIPTA(KOGNISI),
RASA (EMOSI) DAN KARSA (KONASI) MEMBENTUK MANUSIA
SEUTUHNYA.
I . PENGETAHUAN ( KNOWLEDGE ) – RANAH KOGNITIF
o DIPEROLEH DARI PENGINDRAAN TERHADAP OBYEK TERTENTU,
DENGAN MENGGUNAKAN PANCA INDRA. PENGLIHATAN (MATA) DAN
PENDENGARAN (TELINGA) MEMPUNYAI PORSI TERBESAR UNTUK
MENGHASILKAN PENGETAHUAN.

o MERUPAKAN DOMAIN YANG TERPENTING TERBENTUKNYA TINDAKAN

SESEORANG (OVERT BIHAVIOUR)
o PROSES PERUBAHAN BERPERILAKU BARU, (ROGERS-1974)
MELALUI TAHAPAN PROSES YANG SECARA BERURUTAN SBB :
1. TAHAP KESADARAN (AWARENESS)
MENYADARI/MENGETAHUI TERLEBIH DAHULU TERHADAP STIMULUS.

2. TAHAP TERTARIK ( INTEREST)

TERTARIK TERHADAP STIMULUS,SIKAP SUBYEK SDAH MULAI TIMBUL.

3. TAHAP PERTIMBANGAN (EVALUATION )

MENILAI BAIK/TIDAKNYA STIMULUS, SIKAP SUDAH LEBIH BAIK .

4. TAHAP COBA-COBA (TRIAL )

MULAI MENCOBA MELAKUKAN SESUATU SESUAI KEINGINAN STIMULUS

5. TAHAP PENERIMAAN (ADOPTION )

DIMANA SUBYEK SUDAH BERPERILAKU BARU, GAGASAN STIMULUS
DITERIMA (SESUAI DENGAN PENGETAHUAN, KESADARAN, DAN SIKAPNYA
TERHADAP STIMULUS.
ROGERS, MENYIMPULKAN BAHWA:
APABILA PENERIMAAN PERILAKU BARU SESUAI PROSES MAKA PERILAKU BARU AKAN
BESIFAT LANGGENG, SEBALIKNYA BILA PERILAKU BARU TANPA DIDASARI PENGETA –
HUAN DAN SIKAP NEGATIF MAKA PERUBAHAN PERILAKU BARU TIDAK AKAN LAMA.

PENGETAHUAN YANG DICAKUP DALAM DOMAIN KOGNITIF MEMPUNYAI

6 TINGKAT, YAKNI :
1. TAHU (KNOW)
- MENGINGAT SUATU MATERI YANG TELAH DIPELAJARI SEBELUMNYA. (RECALL ) –
- MERUPAKAN TINGKAT PENGETAHUAN YANG PALING RENDAH
- DAPAT MENYEBUTKAN, MENGURAIKAN, MENDIFINISIKAN, MENYATAKAN DLL.

2. MEMAHAMI ( COMPREHENSION )
- KEMAMPUAN MENJELASKAN DENGAN BENAR TENTANG OBYEK YANG
DIKETAHUI DAN DAPAT MENGINTERPRETASIKAN MATERI SECARA BENAR.
- MAMPU MENJELASKAN, MENYEBUTKAN, MENYIMPULKAN, MERAMALKAN DLL.
3. APLIKASI ( APLICATION )
o KEMAMPUAN UNTUK MENGGUNAKAN MATERI TELAH DIPELAJARI
PADA SITUASI DAN KONDISI YANG RIIL, YANG DIPERJELAS
DENGAN HUKUM-HUKUM, RUMUS, METODE, PRINSIP DAN
SEBAGAINYA DALAM KONTEKS ATAU SITUASI YANG LAIN. MISAL
“DAPAT MENGGUNAKAN PRINSIP SIKLUS PEMECAHAN MASALAH
KESEHATAN PADA KASUS YANG DIBERIKAN.”

4. ANALISIS (ANLYSIS )
o KEMAMPUAN UNTUK MENJABARKAN MATERI ATAU OBYEK KEDALAM
KOMPONEN- KOMPONEN, TAPI MASIH DALAM SUATU STRUKTUR
ORGNISASI DAN MASIH ADA KAITANNYA SATU SAMA LAIN.
o KEMAPUAN ANALIS DAPAT DILIHAT DARI PENGGUNAAN KATA-KATA
KERJA. MISAL DAPAT MENGGAMBARKAN, MEMBEDAKAN,
MEMISAHAKAN, MENGELOMPOKAN DLL.
5. SINTESIS (SYNTHESIS )

o KEMAMPUAN UNTUK MELETAKKAN ATAU MENGHUBUNGKAN BAGIAN-

BAGIAN DALAM SUATU BENTUK KESELURUHAN YANG BARU.
( MENYUSUN FORMULASI BARU DARI FORMULASI-FORMULASI YANG
ADA. CONTOH : DAPAT MENYUSUN, DAPAT MERENCANAKAN, DAPAT
MERINGKASKAN TERHADAP SUATU TEORI ATAU RUMUSAN YANG
TELAH ADA.

6. EVALUASI (EVALUATION )

o KEMAMPUAN UNTUK MELAKUKAN JUSTIFIKASI/PENILAIAN

TERHADAP SUATU MATERI ATAU OBYEK.
o PENILAIAN –PENILAIAN ITU BERDASARKAN SUATU KRITERIA YANG
TELAH ADA ATAU MENENTUKAN SENDIRI.
 2. SIKAP (ATTITUDE ) – RANAH AFEKTIF

• MERUPAKAN REAKSI ATAU RESPON SESEORANG YANG MASIH

TERTUTUP TERHADAP STIMULUS ATAU OBYEK. ATAU MERUPAKAN
REAKSI TERHADAP OBYEK DI LINGKUNGAN TERTENTU SEBAGAI
SUATU PENGHAYATAN TERHADAP OBYEK.

• MANISFESTASI SIKAP ITU TIDAK DAPAT LANGSUNG DILIHAT, HANYA

DITAFSIRKAN TERLEBIH DAHULU DARI PERILAKU TERTUTUP.

• KONOTASINYA ADANYA KESESUAIAN REAKSI TERHADAP STIMULUS

• ADANYA REAKSI BERSIFAT EMOSIONAL TERHADAP STIMULUS SOSIAL,
YANG MERUPAKAN KESIAPAN ATAU KESEDIAAN UNTUK BERTINDAK,
DENGAN KATA LAIN MERUPAKAN PREDISPOSISI TINDAKAN ATAU
PERILAKU.
2. SIKAP (ATTITUDE ) – RANAH AFEKTIF

Stimulus Organisme (terbuka)

Rangsang Tingkah Laku
Reaksi

Sikap
Tertutup
 SIKAP (ATTITUDE ) – RANAH AFEKTIF

ALLPORT (1954) BAHWA SIKAP MEMUNYAI 3 KOMPONEN :

1. KEPERCAYAAN, IDE DAN KONSEP TERHADAP SUATU OBYEK
2. KEHIDUPAN EMISIONAL ATAU EVALUASI EMOSIONAL TERHADAP
OBYEK
3. KECENDERUNGAN UNTUK BERTINDAK (TREND TO BEHAVE )

KETIGA – TIGANYA MEMBENTUK SIKAP YANG UTUH (TOTAL ATTITUDE)

DIMANA PENGETAHUAN BERFIKIR, KEYAKINAN DAN EMOSI MEMEGANG
PERANAN PENTING.
SIKAP TERDIRI DARI 4 TINGKATAN :
1. MENERIMA (RECEIVING)
ORANG (SUBYEK) MAU DAN MEMPERHATIKAN STIMULUS YANG
DIBERIKAN (OBYEK)
2. MERESPONS (RESPONDING)
MEMBERIKAN JAWABAN APABILA DITANYA, MENGERJAKAN DAN
MENYELESAIKAN TUGAS YANG DIBERIKAN.
3. MENGHARGAI (VALUING)
MENGAJAK ORANG LAIN UNTUK MENGERJAKAN ATAU
MENDISKUSIKAN SESUATU MASALAH.
4. BERTANGGUNG JAWAB (RESPONSIBLE)
BERTANGGUNG JAWAB ATAS SEGALA SESUATU YANG DIPILIHNYA
DENGAN SEGALA RESIKO YANG DIHADAPINYA.
3. PRAKTIK ATAU RANAH PSIKOMOTORIK
o SUATU SIKAP TIDAK SECARA OTOMATIS TERWUJUD
DALAM SUATU TINDAKAN (OVERT BIHAVOUR).

o TINDAKAN YANG TERWUJUD DIPERLUKAN FAKTOR

PENDUKUNG, FASILITAS ATAU SUATU KONDISI YANG
MEMUNGKINKAN.
TINGKAT – TINGKAT PRAKTIK ( RANAH PSIKOMOTOR)
1. PERSEPSI (PERCEPTION )
- MENGENAL DAN MEMILIH BERBAGAI OBYEK SEHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN
YANG AKAN DIAMBIL.( MERUPAKAN PRAKTIK TINGKAT PERTAMA).

2. RESPON TERPIMPIN ( GUIDED RESPONS)

- DAPAT MELAKUKAN SESUATU SESUAI DENGAN URUTAN YANG BENAR SESUAI
DENGAN CONTOH. (PRAKTIK TINGKAT KE DUA)

3. MEKANISME (MECHANISM )
- MELAKUKAN SESUATU DENGAN BENAR SECARA OTOMATIS ATAUSESUATU YANG
SUDAH MERUPAKAN KEBIASAAN. (PRAKTIK TKT 3 )

4. ADAPTASI (ADAPTATION)
- TINDAKAN YANG SUDAH BERKEMBANG DENGAN BAIK.
 PERUBAHAN – PERUBAHAN PERILAKU

INGAT:
HAL YANG PENTING DALAM PERILAKU KESEHATAN
ADALAH :

- MASALAH PEMBENTUKAN PERILAKU

- MASALAH PERUBAHAN PERILAKU
 TEORI – TEORI PERUBAHAN PERILAKU :

1. TEORI STIMULUS – ORGANISME – RESPON (S-O-R)

2. TEORI FESTINGER (DISSONANCE THEORY )

3. TEORI FUNGSI

4. TEORI KURT LEWIN

 1. TEORI STIMULUS – ORGANISME – RESPON (S-O-R)
• TEORI INI BERASUMSI, “ PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN PERILAKU
TERGANTUNG PADA KUALITAS RANGSANGAN YANG BERKOMUNIKASI DENGAN
ORGANISME “
• HOSLAND,ET AL (1953) : PROSES PERUBAHAN PERILAKU PADA HAKEKATNYA
ADALAH PROSES BELAJAR
 Perhatian
stimulus Pengertian
Penerimaan

Reaksi tertutup
(Perubahan sikap)

Reaksi terbuka
(Perubahan praktek)
 2.TEORI FESTINGER (DISSONANCE THEORY )
• PENGARUHNYA TERHADAP PSIKOLOGI SOSIAL
• INDENTIK DENGAN TEORI ‘INBALANCE’, SUATU KEADAAN KETIDAK SEIMBANGAN PSIKOLOGIS
YANG DILIPUTI KETEGANGAN DIRI YANG BERUSAHA UNTUK MENCAPAI KESEIMBANGAN
KEMBALI. ( ADA DUA ELEMEN KOGNISI DALAM DIRI INDIVIDU YANG SALING BERTENTANGAN).
• ELEMEN KOGNISI : PENGETAHUAN, PENDAPAT DAN KEYAKINAN.
• SHERWOOD DAN BORROU, MERUMUSKAN SBB :

Pentingnya stimulus X Jumlah Kognitif dissonance

DISSONANCE =
Pentingnya stimulus X Jumlah kognitif consonance

• RUMUS TERSEBUT MENGGAMBARKAN KETIDAK SEIMBANGAN DALAM DIRI SESEORANG YANG

AKAN MENYEBABKAN PERUBAHAN PERILAKU, OK PERBEDAAN JUMLAH ELEMEN KOGNITIF YANG
SEIMBANG DENGAN YANG TIDAK SEIMBANG YANG SAMA-SAMA PENTINGNYA.
• HAL TERSEBUT MENGGAMBARKAN TERJADINYA KOMPLIK PADA DIRINYA.
TEORI DISONANSI KOGNITIF (COGNITIVE DISSONANCE
THEORY) ADALAH TEORI YANG BERPENDAPAT BAHWA
DISONANSI ADALAH SEBUAH PERASAAN TIDAK NYAMAN YANG
MEMOTIVASI ORANG UNTUK MENGAMBIL LANGKAH DEMI
MENGURANGI KETIDAKNYAMANAN ITU.
 3. TEORI FUNGSI
 BERDASAR KEPADA :
PERUBAHAN PERILAKU INDIVIDU TERGANTUNG KEPADA ‘ KEUTUHAN’. ARTINYA
STIMULUS YANG MASUK DAPAT MENGAKIBATKAN PERUBAHAN PADA PERILAKU
INDIVIDU, DENGAN CACATAN STIMULUS TERSEBUT DAPAT DIMENGERTI DALAM
KONTEKS KEBUTUH AN INDIVIDU TERSEBUT.

 KATZ (1960)
1. PERILAKU MEMILIKI FUNGSI INSTRUMENTAL, ARTINYA DAPAT BERFUNGSI DAN
MEMBERIKAN PELAYANAN TERHADAP KEBUTUHAN.
2. PERILAKU DAPAT BERFUNGSI SEBAGAI ‘DEFENCE MACANISM’
3. PERILAKU BERFUNGSI PENERIMA OBYEK DAN MEMBERIKAN ARTI.
4. PERILAKU BERFUNGSI SEBAGAI NILAI EKPRESIF DARI DIRI SESEORANG DALAM
MENJAWAB SUATU SITUASI.
 4. TEORI KUTRT LEWIN

 PERILAKU MANUSIA  SUATU KEADAAN YANG SEIMBANG ANTARA

KEKUATAN PENDORONG (DRIVING FORCES) DAN KEKUATAN
PENAHAN (RESTRINING FORCES), DAPAT BERUBAH APABILA
TERJADI KETIDAK SEIMBANGAN ANTARA KEKUATAN TERSEBUT
PADA DIRI SESEORANG.

HAL INI ADA 3 KEMUNGKIANAN :

 A. KEK .PENDORONG MENINGKAT,
 B. KEK. PENAHAN MENURUN DAN
 C. KEK PENDORONG MENINGKAT DAN KEK. PENAHAN MENURUN.
 PERUBAHAN PERILAKU DAN PROSES BELAJAR

o TERJADINYA PERILAKU TIAP INDIVIDU DIKARENAKAN ADANYA

PROSES PEMATANGAN DAN DARI INTERAKSI DENGAN
LINGKUNGANNYA. TERBUKTI BAHWA FAKTOR LINGKUNGAN
MEMPUNYAI PENGARUH TERBESAR.

o PERUBAHAN PERILAKU AKAN TERJADI, MELALUI SUATU PROSES

YANG DISEBUT : PROSES BELAJAR.

o PERUBAHAN PERILAKU BERBANDING LURUS DENGAN PROSES

BELAJAR.
 TEORI PROSES BELAJAR
(LEARNING PROCESS THEORY)

TERDIRI ATAS :

1. TEORI STIMULUS DAN TRANSFORMASI

( Tranformation And Stimulus )

2. TEORI BELAJAR SOSIAL

( Social Learning )
1 .TEORI STIMULUS DAN TRANSFORMASI
( Trasnformation And Stimulus Theory ) :
TERBAGI KEDALAM 2 KELOMPOK YAITU:

o STIMULUS RESPONS YANG KURANG MEMPERHITUNGKAN FAKTOR INTERNAL

DIKENAL ADANYA BLACK BOX, DIKEMBANGKAN OLEH JOHN LOCKE & HEART

o TEORI TRANSFORMASI YANG TELAH MEMPERHITUNGKAN FAKTOR INETRNAL

ANARA LAIN:
A. TEORI TRANSFORMASI YANG BERLANDASKAN PADA PSIKOLOGI KOGNITIF
DARI NEISER . LIHAT DIAGRAM PROSES BELAJAR.

B. TEORI GESTALT, MENDASARKAN PADA TEORI BELAJAR PADA PSIKOLOGI

GESTALT :”SETIAP FENOMENA TERDIRI DARI SUATU KESATUAN ESENSIAL
YANG MELEBIHI JUMLAH UNSUR-UNSURNYA.
 PROSES BELAJAR
• Persetujuan

FAKTOR Repetisi Penguat

EKSTERNAL

PERISTIWA
BELAJAR

FAKTOR
INTERNAL Fakta Keterampilan Strategi- strategi
Informasi Intelektual
 2. TEORI – TEORI BELAJAR SOSIAL ( SOCIAL LERNING )
 UNTUK KELANGSUNGAN HIDUP MANUSIA, DIPERLUKAN BELAJAR…, TERBAGI
KEDALAM BELAJAR SCARA FISIK DAN BELAJAR PSIKIS (TERMASUK BELAJAR SOSIAL
DIMANA SESEORANG MEMPELAJARI PERANANNYA DAN PERAN ORANG LAIN DALAM
KONTEKS SOSIAL DAN PERILAKUNYA AKAN MENYESUAIKAN DENGAN PERAN ORANG
LAIN ATAU PERAN SOSIAL YANG DIPELAJARINYA. TINGKAH LAKU YANG MUCUL
TERSEBUT MENURUT TEORI STIMULUS-RESPONS DISEBUT TINGKAH LAKU TIRUAN
(IMITATION))

 MACAM-MACAM TEORI TINGKAH LAKU TIRUAN :

A. TEORI BELAJAR SOSIAL DAN TIRUAN DARI MILLERS DAN DOLLARD
- MERUPAKAN PENJABARAN DARI TEORI HULL, BAHWA TINGKAH LAKU
MANUSIA ITU MERUPAKAN HASIL BELAJAR.
- BERLANDASKAN KEPADA PRINSIP-PRINSIP PSIKOLOGI BELAJAR YANG TERDIRI
ATAS : A. DORONGAN (DRIVE)
B. ISYARAT ( CUE )
C. TINGKAH LAKU BALAS ( RESPONS )
D. GANJARAN ( REWARD )
KE EMPAT PRINSIP INI SALAING MENGAIT SATU SAMA LAIN, PERUBAHAN TINGKAH
LAKU INI SANGAT TERGANTUNG PADA DORONGAN.
DORONGAN:
RANGSANGAN YANG SANGAT KUAT TERHADAP ORGANISME ( MANUSIA) UNTUK
BERTINGKAH LAKU YANG BERUPA STIMULUS ANTAR LAIN LAPAR, HAUS, SEKS DLL.
STIMULUS INI DISEBUT DORONGAN PRIMER, SEBAGAI DASAR MOTIVASI.

ISYARAT :
RANGSANGAN YANG MENENTUKAN ‘ BILA’ DAN ‘ DIMANA’ SUATU RESPONS
AKAN TIMBUL DAN TERJADI. YANG TERPENTING ADA REAKSI DARI ORANG LAIN
BERUPA TINGLAH LAKU BAIK LANGSUNG MAUPUN TAK LANGSUNG MISAL NYA :
ANNGGUKAN KEPALA MERUPAKAN ISYARAT UNTUK SETUJU. ( IDENTIK DENGAN
RANGSANGAN DISKRIMINITIF )
TINGKAH LAKU BALAS ( RESPONS) :
DIDASARI BAHWA MANUSIA MEMPUNYAI HIERARKI BAWAAN DAN INI TERJADI
PADA SAAT PERTAMA KALI ADA RANGSANGAN, SELANJUTNYA TERGANTUNG PADA
RANGSANGAN DENGAN FAKTOR –FAKTOR PENGUAT.
TINGKAH LAKU BALAS KEMUDIAN DISUSUN MENJADI HIERARKI RESULTAN
(RESULTAN HIERARCHY OF RESPONS). DISINILAH ADA UPAYA MERUBAH PERILAKU
DENGAN COBA-RALAT. (TRIAL AND ERROR LEARNING). SEBAIKNYA UNRTUK
MEMUDAHKAN PERUBAHAN TINGKAH LAKU LEBIH BAIK DENGAN BELAJAR TIRUAN.

GANJARAN :
RANGSANGAN YANG MENETAPKAN APAKAH TINGKAH LAKU BALAS DIULANG
ATAU TIDAK DALAM KESEMPATAN YANG LAIN .
ADA 2 REWARD ATAU GANJARAN YAKNI GANJARAN PRIMER YANG MEMENUHI
DORONGAN-DORONGAN PRIMER DAN GANJARAN SEKUNDER YANG MEMENUHI
DORONGAN-DORONGAN SEKUNDER.
MACAM-MACAM

1. TINGKAH LAKU SAMA ( SAME BIHAVIOUR ) .

TINGKAH LAKU YANG TERJADI PADA 2 ORANG YANG BERTINGKAH LAKU BALAS
(RESPONS) YANG SAMA TERHADAP RANGSANGAN ATAU ISYARAT YANG SAMA.

2. TINGKAH LAKU TERGANTUNG ( MATCHED DEPENDENT BEHAVIOUR)

TINGKAH LAKU INI TIMBUL DALAM INTERAKSI ANTAR DUA PIHAK DIMANA SALAH
SATU PIHAK MEMPUNYAI KELEBIHAN

3. TINGKAH LAKU SALINAN (COPYING BEHAVIOUR).

SEPERTI PADA TINGKAH LAKU TERGANTUNG, PERBEDAANNYA PIHAK YANG SATU
MENIRU KEPADA PIHAK KEDUA DAN GANJARAN YANG DIPEROLEH TERGANTUNG
KUAT ATAU LEMAHNYA DARI PIHAK YANG DITIRU.
TERIMA KASIH