Anda di halaman 1dari 9

Media pembelajaran matematika dapat disajikan

secara Informatif dan Matematik. Untuk informatif


bisa berupa
• Peta konsep
• Diagram data
• Peta konsep merupakan gambar yang
menunjukkan hubungan konsep-konsep dari
suatu topik pada bidang studi. Penyajian peta
konsep adalah suatu cara untuk
memperlihatkan konsep-konsep dan
proposisi-proposisi dalam suatu topik pada
bidang studi.
• Dengan penyajian peta konsep yang baik maka siswa
dapat mengingat suatu materi dengan lebih lama lagi
Ernest (dalam Basuki, 2000) berpendapat bahwa untuk
menyusun suatu peta konsep dalam matematika bisa
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Tentukan dahulu topiknya,
2. Membuat daftar konsep-konsep yang relevan untuk
konsep tersebut,
3. Menyusun konsep-konsep menjadi sebuah bagan
4. Menghubungkan konsep-konsep itu dengan kata-
kata supaya bisa terbentuk suatu proposisi,
5. Mengevaluasi keterkaitan konsep-konsep yang telah
dibuat.
.     
• Diagram data
Untuk tujuan informatif penyajian diagram
data pada media pembelajaran diperlukan
ketika sesuai dengan materi. Misalnya pada
materi statistik, diperlukan penyajian diagram
tabel.
Alat Peraga Pembelajaran Matematika
• Pada dasarnya anak belajar melalui benda/objek kongkrit.
Untuk memahami konsep abstrak siswa memerlukan
benda-benda kongkrit (riil) sebagai perantara. Konsep
abstrak itu dicapai melalui tingkat-tingkat belajar yang
berbeda pula. Belajar anak akan meningkat bila ada
motifasi. Karena itu dalam pengajaran diperlukan faktor-
faktor yang dapat memotifasi siswa untuk belajar. Konsep
abstrak yang baru dipahami siswa itu akan mengendap,
melekat, dan tahan lama bila siswa belajar melalui
perbuatan dan dapat dimengerti siswa, bukan hanya
melalui mengingat-ingat fakta.
• Karena itu, dalam pembelajaran matematika guru sering
menggunakan alat peraga. Menurut Suherman, dengan
menggunakan alat peraga maka:[2]
• a.      Proses belajar mengajar termotifasi.
• b.      Konsep abstrak matematika disajikan dalam bentuk kongkrit.
• c.      Hubungan antara konsep abstrak matematika dengan benda-
benda di alam sekitar akan lebih dipahami.
• d.     Konsep-konsep abstrak yang disajikan dalam bentuk kongkrit
yaitu dalam bentuk model matematika yang dapat dipakai sebagai
objek penelitian ataupun sebagai alat untuk meneliti ide-ide baru
dan relasi baru menjadi bertambah banyak.
Menurut Suherman, dalam membuat alat peraga yang harus diperhatikan
adalah hal sebagai berikut:

• a.      Tahan lama (dibuat dari bahan yang cukup kuat).


• b.      Bentuk dan warnanya menarik.
• c.      Sederhana dan mudah dilola.
• d.     Ukurannya sesuai dengan ukuran fisik anak.
• e.      Dapat menyajikan konsep matematika.
• f.       Sesuai dengan konsep.
• g.      Dapat menunjukkan konsep matematika yang jelas.
• h.      Peragaan itu merupakan dasar bagi tumbuhnya konsep abstrak.
• i.        Kita mengharapkan siswa belajar aktif, alat peraga itu supaya
dapat dimanipulasi.
• j.        Bila mungkin dapat berpaedah lipat (banyak).
Menurut Abubakar Muhammad (1981), macam-macam alat
peraga yaitu:

• Alat perga yang bersifat perasaan; yaitu alat peraga yang berpengaruh dalam menguatkan pikiran dengan
perantaran indra-indra, dengan jalan menunjukkan bendanya sendiri atau contohnya atau gambarnya dan
semacamnya.
• b.      Alat peraga yang bersifat bahasa, yaitu alat peraga yang mempengaruhi kekuatan pikiran dengan
perantaraan lafal-lafal (kata-kata) seperti penjelasan dengan menyebutkan contoh atau difinisinya atau
(persamaan katanya).[4]
• Sedangkan menurut Suherman, macam-macam alat perga pembelajaran matematika adalah:
• a.      Alat peraga kekekalan luas, seperti luas daerah perssegi panjang, luas daerah bujur sangkar, luas daerah
jajaran genjang dan lain sebagainya.
• b.      Alat peraga kekekalan panjang, seperti tangga garis bilangan, pita garis bilangan, neraca bilangan dan lain
sebagainya.
• c.      Alat peraga kekekalan volume, seperti blok dienes, volume kubus, volume tabung dan lain sebagainya.
• d.     Alat peraga kekekalan banyak, seperti abakus biji, lidi, dan kartu nilai empat.
• e.      Alat peraga untuk percobaan dalam teori kemungkinan, seperti uang logam, dadu dan lain sebagainya.
• f.       Alat peraga untuk pengukuran dalam matematika, seperti meteran, busur derajat, roda meteran dan lain
sebagainya.
• g.      Bangun-bangun geometri, seperti macam-macam derah segitiga, macam-macam daerah segi empat,
pengubahan daerah segi banyak, daerah segi banyak dan lain sebagainya.
• h.      Alat peraga untuk permainan dalam matematika, seperti mesin fungsi, saringan Eratosthenes, bujur
sangkat ajaib dan lain sebagainya.[5]
Perbedaan Alat Peraga Dan Media
Pembelajaran
• Perbedaan media dengan alat peraga terletak pada
fungsinya dan bukan pada substansinya. Suatu sumber
belajar disebut alat peraga bila hanya berfungsi sebagai
alat bantu pembelajaran saja; dan sumber belajar disebut
media bila merupakan bagian integral dari seluruh proses
atau kegiatan pembelajaran dan ada semacam pembagian
tanggungjawab antara guru di satu sisi dan sumber lain
(media) di sisi lain. Pembahasan pada pelatihan ini istilah
media dan alat peraga digunakan untuk menyebut
sumber atau hal atau benda yang sama dan tidak
dibedakan secara substansial.

Anda mungkin juga menyukai