0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan5 halaman
Kurikulum ideal berdasarkan pengalaman belajar anak, tujuannya mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak secara menyeluruh dan bermakna agar siap berfungsi di masyarakat. Isinya mencerminkan minat dan budaya anak serta melibatkan anak secara aktif dalam proses pembelajaran.
Kurikulum ideal berdasarkan pengalaman belajar anak, tujuannya mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak secara menyeluruh dan bermakna agar siap berfungsi di masyarakat. Isinya mencerminkan minat dan budaya anak serta melibatkan anak secara aktif dalam proses pembelajaran.
Kurikulum ideal berdasarkan pengalaman belajar anak, tujuannya mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak secara menyeluruh dan bermakna agar siap berfungsi di masyarakat. Isinya mencerminkan minat dan budaya anak serta melibatkan anak secara aktif dalam proses pembelajaran.
Kurikulum memiliki deskripsi teoritis yang berdasarkan pada riset bagaimana
anak belajar artinya kurikulum membahas tentang teori-teori secara runut berdasarkan hasil-hasil penelitian seperti apa pengalaman anak dalam menjalani proses belajarnya, oleh sebab itu kurikulum yang baik adalah kurikulum yang isinya berdasarkan pada kondisi psikologis dan sisi pengalaman anak, yakni proses pendidikan yang dapat mengakomodasi bakat dan potensi anak, karena pendidikan yang selaras dengan pengalaman akan senantiasa meningkatkan pengalaman yang melekat pada diri anak didik secara bertahap melalui periodisasi perkembangan fisik dan kondisi kejiwaan dan mental anak. Selain itu pendidikan berbasis pengalaman juga memiliki pengertian bahwa belajar akan mencapai tujuan apabila diilustrasikan dengan berbagai kejadian nyata dan dengan keterlibatan secara menyeluruh yang sesuai dengan aktivitas anak itu sendiri. c. misalnya anak senang melakukan kegiatan bersama dengan teman-temannya, maka melihat dari pengalaman tersebut maka guru bisa menyusun sebuah metode pembelajaran berbasis proyek dimana pada kegiatan ini semua anak akan terlibat secara aktif untuk menyelesaikan tugas proyeknya, seperti membuat tema ulang tahun, dimana semua anak akan bekerja sama untuk membuat sebuah pesta ulang tahun dengan menghias sebuah ruangan bersama dengan temannya dari mulai meniup balon, menggunting kertas, dan membuat uindangan, menyusun kursi. Dan dari semua kegiatan tersebut bisa dilakukan oleh anak secara individu maupun berkelompok. 2. a. Isi kurikulum dirancang untuk mencapai tujuan jangka panjang bagi anak di semua domain – sosial, emosional, kognitif, fisik – dan untuk menyiapkan anak berfungsi sebagaimana masyarakat lain artinya kurikulum yang dibuat haruslah berdasarkan pada aspek perkembangan anak itu sendiri seperti seperti apa anak dapat mengolah emosinya dengan baik sehingga ke depannya akan berpengaruh terhadap interaksi sosialnya, dari segi kognitifnya kurikulum tersebut harus berisi kegiatan pembelajran yang dapat ,mengasah kemampuan kognitif anak sehingga ke depannya anak tidak akan kesulitan dalam mengambil sebuah keputusan yang benar, sedangkan untuk aspek fisik kurikulum tersebut juga harus memuat banyak kegiatan yang melibatkan fisik anak karena dengan melakukan aktifitas fisik maka anak anak mampu membangun sikap mandiri. Memupuk rasa percaya diri, dan membantu anak untuk lebih focus. Dengan demikian jika kurikulum memuat kegiatan yang bisa mengembangkan semua aspek perkembangan anak maka anak akan siap secara fikik maupun psikis menjadi bagian daripada masyarakat itu sendiri. c. contohnya anak di berikan kegiatan lompat tali untuk melatih bermain bebas di mana anak dapat memilih permainan yang diinginkannya sendiri 3. a. Kurikulum bertujuan mengembangkan pengetahuan dan pemahaman, proses dan keterampilan, disposisi dan sikap artinya dalam merancang sebuah kurikulum haruslah memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan yang dimiliki oleh anak sehingga anak akan menjadi lebih cepat memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh guru, serta mampu melaksanakan proses pembelajaran setiap harinya dengan mudah, selain itu kegiatan yang dimasukkan pada kurikulum juga haruslah berkaitan dengan bagaiman anak dapat mengembangkan keterampilan yang dimiliknya serta memperlihatkan perubahan sikap yang baik sehingga dapat mengikuti segala perintah yang diberikan oleh guru. 4. a. Kurikulum mencakup materi yang luas yang sesuai, melibatkan dan bermakna bagi anak artinya isi kurikulum haruslah menyeluruh, teliti dan meliputi banyak hal yang disesuaikan dengan kebutuhan dari anak didik itu sendiri dan tentunya semua kegiatan yang ada pada kurikulum tersebut haruslah melibatkan anak pada setiap prosesnya, dan tentunya kegiatan dibuat semenarik mungkin agar anak punya pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi anak. 5. Tujuan kurikulum realistis dan dapat dicapai sebagian besar anak artinya kurikulum yang di rancang memiliki tujuan yang masuk akal, nyata, tidak bersifat abstrak dan dapat di lakukan oleh semua anak 6. Isi kurikulum merefleksikan kebutuhan dan minat anak setiap individu dalam suatu kelompok. Kurikulum mencakup pengalaman pembelajaran, benda-benda, dan perlengkapan yang beragam, serta strategi pembelajaran agar dapat memenuhi kebutuhan setiap anak artinya menggambarkan apa yang menjadi kebutuhan dan minat yang dimiliki oleh masing-masing anak pada suatu kelompok, serta kurukulum harus berdasarkan pada apa yang sudah pernah dilakukan oleh anak baik menyangkut tentang benda apa yang pernah digunakan, berbagai perlengkapan yang dipakai anak sampai kepada metode yang digunakan guru dalam memenuhi kebutuhan belajar anak. 7. Kurikulum menghormati dan mendukung keragaman budaya dan bahasa. Kurikulum mendukung dan mendorong hubungan yang positif di dalam keluarga anak artinya kurikulum itu sendiri tidak terpisahkan dari seperti apa budaya lokal yang ada pada lingkungan tempat tinggal anak termasuk lingkungan keluarga, isi kurikulum sebaiknya memuat kegiatan yang mencerminkan apa yang menjadi kebiasaan masyarakat setempat sampai kepada bahasa sehari-hari yang digunakan oleh anak baik di lingkungan masyarakat ataupun di lingkungan keluarga anak itu sendiri. 8. Kurikulum dibangun di atas sesuatu yang telah diketahui anak dan dapat dilaksanakan untuk menggabungkan pembelajaran mereka dan pencapaian kompetensi dari ketrampilan dan konsep- konsep baru artinya kurikulum dibuat berdasarkan pada pengalaman anak atau apa yang telah anak dapatkan sebelumnya dengan tujuan untuk menggabungkan hal yang sudah diketahui anak dengan hal yang baru. 9. Kurikulum memberikan kerangka konseptual bagi anak sehingga konstruksi mental mereka berdasarkan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya menjadi lebih kompleks artinya kurikulum yang dibuat harus mampu menjelaskan kenyataan yang terjadi dan menjelaskan apa yang harus dilakukan apabila ada hal atau sesuatu yang baru sehingga akan membangun kesiapan mental anak untuk memperoleh sesuatu hal yang lebih kompleks 10. Kurikulum berfokus pada topik tertentu dan memberikan kesempatan pembelajaran terintegrasi artinya kurikulum tersebut harus berfokus pada materi yang mendasar dan memperhatikan karakteristik masing-masing materi tersebut. Selain itu kurikulum juga harus menekankan pada hubungan antara materi satu dengan materi lainnya. 11. Isi kurikulum mengandung integritas intelektual; isi kurikulum sesuai dengan standart dari disiplin pokok bahasan yang relevan artinya kurikulum harus berisi ilmu yang selaras dengan tindakan yang dilakukan dan materi yang akan dibahas sesuai dengan apa yang menjadi pokok permasalahan 12. Isi kurikulum berbobot; menghargai kecerdasan anak dan padat artinya kurikulum yang dirancang harus memiliki kualitas dengan menghargai setiap kemampuan atau kompetensi yang dimiliki oleh masing-masing anak 13. Kurikulum melibatkan anak secara aktif, tidak pasif di dalam proses pembelajaran. Anak memiliki kesempatan membuat pilihan yang bermakna artinya dalam membuat kegiatan pada kurikulum sebaiknya kegiatan yang selalu melibatkan anak secara aktif pada proses pembelajaran sehingga anak akan memiliki kesempatan untuk mengambil sebuah keputusan dan memaknai keptusan tersebut 14. Kurikulum menghargai anak untuk bereksplorasi dan bereksperimen artinya isi dari kurikulum tersebut memberikan kesempatan pada anak untuk menjeljahi sesuatu atau menemukan hal-hal baru, serta mencoba hal baru tersebut 15. Kurikulum menekankan pada pengembangan daya pikir, beralasan, mengambil keputusan, dan kemampuan memecahkan masalah artinya kurikulum yang dirancang haruslah berisi kegiatan yang mampu mengembangkan cara berfikir anak untuk membuat sebuah alasan serta mengambil sebuah keputusan dan mampu mencari solusi terhadap maslah yang dihadapi anak 16. Kurikulum menekankan nilai interaksi sosial untuk belajar di semua domain dan memberikan kesempatan anak belajar dari teman sebayanya. Artinya kurikulum yang dirancang terdiri dari kegiatan yang mampu membuat anak dapat beriteraksi dengan lingkungan sekitar untuk mengembangkan semua aspek perkembangan dari dalam diri anak sehingga memungkinkan anak untuk dapat bermain dengan teman sebayanya 17. Kurikulum mendukukung kebutuhan fisik anak untuk beraktivitas, stimulasi sensoris, udara segar, kesehatan, dan makanan artinya kurikulum tersebut berisi kegiatan yang melibatkan kemampuan fisik motoric anak sehingga mampu beraktivitas melatih koordinasi serta berkaitan dengan factor kesehatan dan gizi yang harus dimiliki oleh setiap anak 18. Kurikulum melindungi kebutuhan psikologis anak seperti perasaan senang, santai, nyaman, bukan rasa takut, dan tertekan, artinya kegiatan yang dibuat pada kurikulum haruslah menyenangkan bagi anak sehingga kebutuhan psikologi anak dapat terpenuhi begitupun juga dengan metode yang digunakan oleh guru haruslah bervariatif dan inovatif 19. Kurikulum memperkuat rasa kompetensi anak dan kesenangan belajar dengan memberikan pengalaman bagi anak untuk berhasil artinya kurikulum yang dibuat memiliki tujuan untuk memberikan kesenangan bagi anak sehingga mampu mengembangkan kompetensi yang dimiliki anak yang dapat mendukung keberhasilan dari anak itu sendiri 20 Kurikulum fleksibel sehingga guru dapat menyesuaikan pembelajaran baik ke individu maupun kelompok artinya kurikulum tersebut dapat digunakan oleh guru karena memiliki metode yang cocok digunakan pada situasi apapun.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional