Anda di halaman 1dari 22

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN


BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN WILAYAH XXI

PAPARAN RENCANA PENATAAN BATAS


AREAL TUKAR MENUKAR KAWASAN HUTAN
BERUPA KAWASAN HUTAN PRODUKSI TETAP (HP)
UNTUK PEMBANGUNAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
a.n. PT. TANJUNG SAWIT ABADI
(PADA KAWASAN HUTAN YANG DISETUJUI UNTUK DILEPASKAN)
DI KABUPATEN LAMANDAU
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Palangka Raya, Februari 2021


DASAR PELAKSANAAN

 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.44/Menhut-II/2012 sebagaimana telah diubah


dengan peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.62/Menhut-II/2013 tentang Pengukuhan
Kawasan Hutan.
 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.43/Menhut-II/2013 tanggal 19 Agustus 2013
tentang Penataan Batas Areal Kerja Izin Pemanfaatan Hutan, Persetujuan Prinsip Penggunaan
Kawasan Hutan, Persetujuan Prinsip Pelepasan Kawasan Hutan dan Pengelolaan Kawasan
Hutan pada Kesatuan Pengelolaan Hutan dan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus.
 Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.529/Menhut-II/2012 Tanggal 25 September 2012
Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 759/Kpts/Um/ 10/1982
Tentang Penunjukan Areal Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah
Seluas ± 15.300.000 Ha (Lima belas juta tiga ratus ribu hektar) Sebagai Kawasan Hutan.
 Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :
SK.8108/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/11/2018 Tanggal 23 Nopember 2018 Tentang Peta
Perkembangan Pengukuhan Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan Tengah Sampai dengan
Tahun 2017.
 Peraturan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Nomor : P.5/VII-KUH/2011 tanggal 22 Juni
2011 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penataan Batas Areal Kerja Izin Pemanfaatan
Areal Hutan.
 Peraturan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Nomor : P.02/VII-SET/2014 tanggal 26
September 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penataan Batas Kawasan Hutan dan Wilayah
Tertentu yang ditunjuk sebagai Kawasan Hutan dengan Menggunakan GNSS (Global
Navigation Satellite System).
 Surat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : S.721/MenLHK/Setjen/
Pla.2/9/2019 tanggal 25 September 2019 hal Persetujuan Prinsip Tukar Menukar
Kawasan Hutan untuk Perkebunan Kelapa Sawit A.n. PT. Tanjung Sawit Abadi, Berupa
Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP) seluas ± 4.080 Ha dengan Calon Lahan Pengganti
Berupa Kawasan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK) seluas ± 4.264 Ha dan
Areal Penggunaan Lain (APL) seluas ± 775 Ha di Kabupaten Lamandau, Provinsi
Kalimantan Tengah.;
 Peraturan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Nomor :
P.3/PKTL/SETDIT/PLA.2/9/2016 tanggal 9 September 2016 tentang Petunjuk Teknis
Pengukuhan Kawasan Hutan.
 Rencana Penataan Batas Nomor : 103/Kuh-2/TMKH-HP/2020 tanggal 23 Juli 2020,
Tentang Rencana Penataan Batas Areal Persetujuan Prinsip Tukar Menukar Kawasan
Hutan untuk Perkebunan Kelapa Sawit Berupa Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP)
A.n. PT. Tanjung Sawit Abadi (Pada Kawasan Hutan Yang Disetujui Untuk Dilepaskan) di
Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah;
 Surat Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Nomor : S.708/PKTL-
KUH/PKHW2/PLA.2/2020 Tanggal 17 September 2020, Hal Penyampaian Rencana dan
Peta Kerja Penataan Batas Areal Persetujuan Prinsip Tukar Menukar Kawasan Hutan
Untuk Perkebunan Kelapa Sawit Berupa Kawasan Hutan Produksi Tetap {HP) a.n. PT.
Tanjung Sawit Abadi (Pada kawasan hutan yang disetujui untuk dilepaskan) di Kabupaten
Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah;
MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud
 Memantapkan batas kawasan hutan dan yang bukan kawasan hutan (kebun)
sebagai tindak lanjut dari terbitnya Surat Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor : S.721/Menlhk/Setjen/Pla.2/9/2019 tanggal 25
September 2019 Hal Persetujuan Prinsip Tukar Menukar Kawasan Hutan untuk
Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit atas nama PT. PT. TANJUNG SAWIT
ABADI Berupa Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP) seluas ± 4080 Ha dengan
Calon Lahan Pengganti Berupa Kawasan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi
(HPK) seluas ± 4.264 Ha dan Areal Penggunaan Lain (APL) seluas ± 775 Ha di
Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah.;
2. Tujuan
2.1. Menyiapkan dan mengesahkan rencana kerja termasuk
penjadwalan kegiatan penataan batas PT. TANJUNG SAWIT
ABADI dan supervisi lapangan.
2.2. Mengukur, memasang tanda-tanda batas di tingkat lapangan
2.3. Menciptakan suasana kondusif di tingkat lapangan terkait
dengan desa-desa sekitarnya.
TUGAS PANITIA TATA BATAS

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan


Nomor : P.93/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2016
tanggal 6 Desember 2016
tentang Panitia Tata Batas Kawasan Hutan

TUGAS PANITIA TATA BATAS KAWASAN HUTAN


Pasal 5
Panitia Tata Batas Kawasan Hutan mempunyai tugas, antara lain :
a. Menilai peta kerja tata batas
b. Menilai peta hasil tata batas

Pasal 6

Tindak lanjut hasil penilaian, Panitia Tata Batas Kawasan Hutan,antara lain :
a. Menetapkan peta kerja tata batas definitif
b. Menandatangani berita acara tata batas kawasan hutan dan dan peta hasil
tata batas kawasan hutan
PANITIA TATA BATAS
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :
SK.1075/Menlhk-PKTL/KUH/PLA.2/3/2017 tanggal 13 Maret 2017 (Lampiran IX) ttg
Pembentukan PTB Kawasan Hutan Kawasan Hutan Kab/Kota Lingkup
Prov Kalteng

Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan XXI Palangka Raya


Ketua Merangkap Anggota

Kepala Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan


pada Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah
Sekretaris Merangkap Anggota

Kepala BAPPEDA Kabupaten Lamandau


Anggota

Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Lamandau


Anggota

Kepala Bagian Tata Pemerintahan pada Sekretaris Daerah


Kabupaten Lamandau
Anggota
Kepala Balai Pengelolaan Hutan Produksi Wilayah X
Palangka Raya
Anggota

Kepala UPT KPHP Kotawaringin Barat dan Ka. UPT KPHP Sukamara-Lamandau
Anggota (jika masuk dalam areal atau berbatasan langsung)

Camat Menthobi Raya dan Camat Bulik Timur


Anggota
LETAK, ADMINISTRASI DAN FUNGSI
KAWASAN HUTAN
Keterangan Areal pelepasan

Wilayah Administrasi Kecamatan Menthobi Raya


Kecamatan Bulik Timur
Kabupaten Lamandau
Provinsi Kalimantan Tengah
Fungsi Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP)

Luas ± 4.080 Hektar


BAGAN ALUR KEGIATAN

Rencana Penataan Pengesahan


Batas Laporan

1. Rapat PTB 1. Rapat Hasil PTB


2. Instruksi Kerja 2. Pengesahan PTB

Pelaksanaan Peninjauan PTB

Pengolahan data dan Supervisi BPKH


Laporan
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan tata batas areal persetujuan prinsip tukar menukar kawasan hutan untuk
pembangunan perkebunan kelapa sawit a.n. PT. Tanjung Sawit Abadi di Kab. Lamandau,
Prov.Kalteng direncanakan setelah selesai rapat pembahasan PTB.

Tahun 2021
No Kegiatan Februari Maret April
I II III IV I II III IV I II III
Persiapan (Pembuatan dan Rapat
1 Trayek Batas, Instruksi Kerja dan
Pengesahan Trayek)                
Pemancangan dan Pengukuran di
2 Lapangan                
Pengolahan Data dan Pembuatan Peta
3 Hasil                

4 Supervisi                

5 Peninjauan PTB

6 Rapat Pembahasan Hasil (PTB)                

7 Pelaporan dan Pengiriman Laporan                


Metode Pengukuran
Metode Differential Positioning Rapid Static/Radial
dilakukan dengan 2 alat GNSS (biasa disebut GLONASS atau Global Navigation Satellite System).
Satu sebagai ikatan atau base, satu lagi sebagai rover atau yang bekerja. Base berfungsi sebagai
pemberi koreksi dan posisinya tetap tidak bergerak. Sedangkan rover posisinya boleh berpindah-
pindah sesuai jalur surveyor.
Metode Pengukuran
Tipe
Metode Pengukuran Receiver Merk Receiver Penggunaan

Differential Positioning Rapid Geodetic CORS Base Station CPKY


Static/Radial
Trimble T41
Mapping Trimble juno 3D Rover (Pengamatan titik Pal)
Absolute Navigasi 2 unit Garmin 76 Csx
Mencari Koordinat Pendekatan titik Pal
dan tracking trayek batas

 Lama pengamatan pada pengukuran menggunakan alat ukur receiver tipe pemetaan
(mapping) untuk setiap titik pal batas yang diamati minimal 15 menit dengan epoch 1
detik
 Akurasi/ketelitian pengukuran untuk receiver GNSS tipe geodetic dan tipe pemetaan
(mapping) akurasi alat yang diperlukan ± 7,5 meter
 base station / titik kontrol bantu diikatkan ke titik ikatan referensi Titik Kontrol Geodesi
aktif (CORS) dengan kode stasiun CPKY dengan koordinat geografis 113°55’13,603” BT
dan 2°12’48,566” LS
Rencana Pelaksanaan

Panjang Trayek ± 29.790 m

Luas ± 4.080 Ha

Jumlah Pal 314 Buah

Jumlah Papan Pengumuman 29 Buah

Jumlah Regu 2 Regu

Waktu pelaksanaan lapangan 10 Hari


RENCANA TRAYEK PENATAAN BATAS
A. Ikatan

Koordinat
No. Pal Batas JDL (M) Azimuth Keterangan
BT LS

Ikatan

1 B/TSA.I/e38=TSA.114 111° 40' 4.05" 1° 56' 12.17" 0 - Pal batas

A HPK/HP/B/TMKH/TSA.1 111° 40' 4.05" 1° 56' 12.17"     Titik awal

      Panjang 0  -  

Kontrol

X X 111° 39' 47.70" 1° 56' 17.24" 529 72° 53’ 27’’ Pertigaan jalan
HPK/HP/B/TMKH/TSA.1 =
A 111° 40' 4.05" 1° 56' 12.17"     Titik awal
B/TSA.I/e38=TSA.114
       Panjang 529    
B. Trayek
Rencana
Panjang
No Trayek Pal Keterangan
(meter)
Batas

Batas persekutuan dengan areal pelepasan


kawasan hutan a.n. PT. Tanjung Sawit
1. A-B 2,302 23
Abadi
(SK.421/MenLHK/Setjen/PLA.2/7/2019)
Batas sendiri sekaligus batas luar kawasan
2. B-C 19,533 214
hutan
3. C-D 2,781 27 Batas sendiri

Batas persekutuan dengan areal pelepasan


kawasan hutan a.n. PT. Tanjung Sawit
4. D-E 2,373 23
Abadi (SK.478/Menhut-I1/2014) BATB tgl 7
Maret 2014

Batas sendiri sekaligus batas luar kawasan


5. E-F 760 7
hutan

Batas persekutuan dengan areal pelepasan


kawasan hutan a.n. PT. Tanjung Sawit
6. F-A 2,041 20
Abadi (SK.478/Menhut-I1/2014) BATB tgl 7
Maret 2014

Jumlah 29,790 314


Spesifikasi Pal Batas Beton

Semen cor-coran
20 Dicat putih (semen, kerikil, pasir)
Ring besi 5 mm cm

70
cm

Besi Beton 10 mm 50
cm
Beton

Permukaan tanah
Permukaan tanah

60
cm 60
cm

20 cm 10 cm 20 cm
Contoh Pal Batas
AREAL PERSETUJUAN PRINSIP
TUKAR MENUKAR KAWASAN HUTAN
PT. TANJUNG SAWIT ABADI
PENUTUP
1. Pembahasan Rencana Kerja di tingkat PTB merupakan amanat
peraturan dan ketentuan teknis yang berlaku.
2. Peran pemerintah daerah dalam kegiatan sosialisasi perlu untuk
mendukung kelancaran kegiatan
3. Jenis tanda batas yang akan dipasang di lapangan berupa pal
beton bertulang dengan ukuran 10 x 10 x 130 cm atau kayu kelas
awet II dengan ukuran 15 x 15 x 130 cm.
4. Perencanaan keg. yg menggambarkan letak dan posisi, panjang
trayek dan sasaran luas serta penjadwalan kegiatan perlu
disepakati diantara Anggota PTB.
5. Adanya suasana kondusif yg diciptakan para Anggota PTB untuk
dapat menjadwalkan percepatan kegiatan Lapangan.
6. Tertib Pelaksana Kegiatan oleh Konsultan Pelaksana Penataan
batas mengacu pada Peta Kerja dan Instruksi Kerja.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai