Anda di halaman 1dari 43

MANAJEMEN

UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT
Shinta Novarianti

DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS

1
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM

• Tujuan pembelajaran umum materi ini adalah setelah


mengikuti sesi ini peserta mampu melakukan manajemen
upaya pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas

11/02/22 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2


TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu menjelaskan :
1. Menjelaskan pendekatan upaya kesehatan di Puskesmas
2. Melakukan manajemen upaya kesehatan masyarakat di
Puskesmas
3.Melakukan penyelenggaraan Surveilans Epidemiologi di
puskesmas

11/02/22 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 3


PENDEKATAN
UPAYA KESEHATAN
DI PUSKESMAS

4
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

SISTEM
KESEHATAN
NASIONAL
2012

PERAN
PUSKESMAS

UKM UKP 5
KEWENANGAN PUSKESMAS (Permenkes 75/2014)
FUNGSI KEWENANGAN PUSKESMAS
SESUAI FUNGSI (Pasal 7)

Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar


secara Mengutamakan Berorientasi
KOMPREHENSIF, upaya INDIVIDU,
BERKESINAMBU PROMOTIF dan KELUARGA,
NGAN dan PREVENTIF; KELOMPOK
BERMUTU dan
MASYARAKA
T

6
MENGUTAMAKAN PROMOTIF - PREVENTIF
GENERASI SEHAT,
PRODUKTIF

SEHAT (70%)

Promosi kesehatan dan pemberdayaan


X Mengeluh Sakit (30%)
Selfcare (42%) Yankes (58%)

masyarakat
Selfcare Sarana
rasional kesehatan

• Perilaku sehat : pola makan, dll  peningkatan kes dan pencegahan Kualitas
penyakit yankes
• Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyakat (Posyandu, Kelas ibu, dll)
7
Sumber: Susenas 2010
• Aktivitas fisik
• Pengukuran
Kebugaran
• Cek up kesehatan
berkala
• Pemberdayaan
lansia

• Status Gizi
• Diet Seimbang
• Aktivitas fisik
• Pengukuran
Kebugaran

•Revitalisasi UKS
•Imunisasi AnakSekolah
•Buku Rapor Kesehatanku
• Pemantauan Tumbuh •PMT AS
• GP2SP (Konseling Gizi •MTBS •PKPR
• RTK •PMT Bumil KEK kembang (Posyandu- •Penjaringan Anak Sekolah
dan Pemberian TTD •MTBM
• Inisiasi Menyusui Dini •TTD Bumil PAUD terintegrasi) •Pendidikan Gizi Seimbang
pada pekerja •ASI
• Pelayanan Nifas •ANC terpadu •PMT Balita •TTD untuk
perempuan) Eksklusif •MP ASI
• Edukasi Gizi dan • KB Pasca Salin (MKJP), •Buku KIA Remaja Putri
•PMBA
Kespro catin • Audit Maternal Perinatal •P4K •Imunisasi
• Pelayanan Kes Kerja • Supervisi Fasilitatif •Kelas Ibu
dasar
melalui Pos UKK • Pelayanan Neonatal •Kunjungan
lengkap
Esensial •Neonatal
PANGAN, AIR BERSIH, SANITASI, JAMBAN KELUARGA, TEMPAT TEMPAT UMUM, PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN SEHAT

Peningkatan Pengetahuan  Pemberdayaan Masyarakat  Peran NGO, OP, Pendidikan dll


Kebijakan berwawasan kesehatan
Perilaku sehat UKBM “Kemitraan”
8
STRATEGI
ANUNG utkPROMOSI KESEHATAN
RAKONTEK GIKIA 2 8
MANAJEMEN
UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT
DI PUSKESMAS

9
MANAJEMEN UKM

10
MANAJEMEN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

11
CONTOH
MANAJEMEN UKM

12
PUSKESMAS AJISAKTI - MASALAH GIZI BURUK
ANALISIS PENYEBAB
LOKUS GIZI BURUK MASALAH

RENCANA USULAN KEGIATAN

RPK TAHUNAN
(RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN)

RPK BULANAN
(RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN)
13
ANALISA KETERKAITAN MASALAH KESEHATAN
PERILAKU SEHAT ASUPAN GIZI
•Cuci tangan tdk benar 70,10% •Tk. Kecp. Energi (<70%) = 5,7%
•Buang air tdk benar 47%
•Tk. Kecp. Protein (<70%) = 53,9%
•Gosok gigi tdk benar 98,33%
PENYAKIT MENULAR
•Pnemonia 33,38%
•Diare Balita 22,23%
•Ispa balita 45,2%
KESEHATAN LINGKUNGAN
•Akses sanitasi sehat 26,43%
•Akses & sumber air bersih 25,53%
MASALAH GIZI
•Balita Pendek 28,6%
•Balita Kurus 18,4%

KESEHATAN REPRODUKSI
•KB 3,67%
PELAYANAN KESEHATAN
•K4 36,64%
•Salin non faskes 57,27%
•Posyandu per desa 1,6 % •WUS KEK 32,24%
•Bidan di Desa 18,9%
•Peserta BPJS 65,2% SUMBERDAYA DAMPAK SDM
•Kualitas tenaga rendah •Kehilangan Generasi
•Dana APBD …?
•Dana APBN (DAU/DAK) •Kualitas SDM rendah
14
Sumber: IPKM 2013, SDT 2014, PSG 2015
CONTOH : ANALISA KEMATIAN IBU
• PELAYANAN
ANTENATAL
Tempat Propors • KUALITAS PELAYANAN RS:
kematian i  SARANA/ALAT/OBAT/DARAH
 KOMPETENSI NAKES
RS 41,9%
Pemerintah
• RUJUKAN KE FASKES:
• PELAYANAN RS Swasta 16,1% 3 TERLAMBAT
• PELAYANAN OBSTETRI Lainnya 12,2% AKSES 24/7
POSNATAL EMERGENCY SOSBUD
Rumah 29,4% JKN
AKSES THD FASYANKES
• LINAKES ?

• KUALITAS PENYEBAB TDK


LANGSUNG PENYEBAB LANGSUNG • PENANGAN
PELAYANAN RS 22,8%
77,2% 32,4%
Hipertensi dlm KOMPLIKASI
kehamilan (HDK) BERKESINAMBUNGA
PENYAKIT YG N (CONTINUUM OF
Komplikasi 30,2%
• PENCEGAHAN & TELAH CARE)
puerpurium
PENGENDALIAN DIDERITA/SELA
PENYAKIT MA Perdarahan 20,3%
 IMUNISASI KEHAMILAN Lainnya 17,1%
• KB /KESPRO:
 UNWANTED
KOMPLIKASI • PENCEGAHAN KOMPLIKASI
PREGANCY
KEHAMILAN, PERBAIKAN GIZI REMAJA &
 4 TERLALU
PERSALINAN, NIFAS IBU
 PENGETAHU
(± 15% KEHAMILAN)  KOMPETENSI BIDAN 15
AN KESPRO
CONTOH ANALISA KEMATIAN BAYI
Sumber:
1.SDKI 2012-2013 Riskedas 2013
2.Riskesdas 2007
3.HSR Report : MCH (Bappenas 2014)
• Intervensi effektif
 Ketersediaan & kualitas nakes
 Sarana/prasarana/alat
 Tata laksana & imunisasi
 Kesehatan Lingkungan Faktor ibu terhadap
kematian bayi 0-6 hari
(Riskesdas 2007)

• Fokus pada
Kematian
Neonatal
• Intervensi efektif pada
Kematian neonatal (19/1.000 kh = 60% AKB)
Kematian post-neonatal kesehatan dan gizi bumil &
remaja
16
Kematian bayi (32/1.000 kh)
KEGIATAN UNGGULAN

17
PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA
Permenkes 25/2014, Permenkes 97/2014, Permenkes 25/2016

18
KEGIATAN UNGGULAN DALAM PENURUNAN
AKI DAN AKB 2015 – 2019
REVITALISASI UKS REVITALISASI POS YANDU
Penguatan Kelembagaan TP UKS Penguatan Kelembagaan POKJANAL-PAUD
Pemberian PMT AS Pemantauan Tumbuh Kembang Balita
Penggunaan Rapor Kesehatan Peningkatan pemanfaatan Buku KIA
PENUNDAAN USIA PERKAWINAN Penguatan Kader Pos Yandu
Penambahan Puskesmas PKPR PMT Balita
Manajemen Terpadu Balita Sakit
Pemberian Tablet Tambah Darah
Pendidikan Kespro di Sekolah

JAMINAN MUTU KN LENGKAP


KONSELING ASI EKSKLUSIF
PELAYANAN KB PASCA PERSALINAN
Pemberian MP ASI

Usia lanjut
KONSELING PRA NIKAH
GP2SP – wanita pekerja JAMINAN MUTU ANC TERPADU Gerakan
Pemberian Imunisasi dan TTD RUMAH TUNGGU KELAHIRAN Santun Lansia
Konseling KB Pra marital PERSALINAN DI FASKES
Konseling Gizi Seimbang Konseling IMD & KB Pasca Persalinan 19
Penyediaan Buku KIA
PELAYANAN GIZI
Permenkes 23 Tahun 2014

20
KEGIATAN UNGGULAN PROGRAM GIZI 2015 – 2019
PEMBERIAN PMT – AS
Promosi Gizi Seimbang
Pendidikan PHBS

PERBAIKAN GIZI
REMAJA PUTERI
dan CATIN
Penundaan Usia
Perkawinan
Pemberian TTD
Kampanye Gizi
Seimbang

PEMBERIAN PMT Bumil KEK


TTD Bumil, Bufas
Pemulihan Gizi berbasis masy 21
PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Permenkes 13 Tahun 2015

22
PENYELENGGARAAN
SURVEILANS
EPIDEMIOLOGI
DI PUSKESMAS

23
SURVEILANS KESEHATAN
kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus
terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau
masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya
peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan
untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan
tindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan
efisien (Permenkes 45 th 2014)

11/02/22 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 24


TUJUAN PENYELENGGARAAN SURVEILANS KESEHATAN
Pasal 2 Permenkes No 45 th 2014

11/02/22 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 25


o Gambaran status kesehatan populasi.
o Menentukan penyebab masalah kesehatan
o Riwayat alamiah penyakit
o Evaluasi intervensi kesehatan
o Meramalkan terjadinya masalah kesehatan di populasi
o Gambaran upaya tindakan preventif, promotif dan kuratif
TUJUAN o Penelitian sejarah riwayat terjadinya penyakit.
EPIDEMIOLOGI o Diagnosis komunitas
o Kinerja pelayanan kesehatan
o Risiko individu dan peluang
o Melengkapi gambaran klinik, pola penyebaran penyakit
o Identifikasi sindrom
o Mengevaluasi gejala dan tanda
o Analisa keputusan klinik

11/02/22 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 26


BENTUK PENYELENGGARAAN SURVEILANS KESEHATAN :
1.Surveilans Berbasis Indikator
2.Surveilans Berbasis Kejadian (Event Based)

SASARAN PENYELENGGARAAN SURVELANS KESEHATAN :


1.Surveilans Penyakit Menular
2.Surveilans Penyakit Tidak Menular
3.Surveilans Kesehatan Lingkungan
4.Surveilans Masalah Kesehatan Lain
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 27
2). LAPORAN RUTIN PUSKESMAS
 Surveilan Terpadu Penyakit (STP) merupakan laporan surveilans penyakit harian
yang dikompilasi dan dilaporkan bulanan
 Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) merupakan
kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya
pelayanan kesehatan di Puskesmas (Reg: KOHORT Ibu/Bayi/Anak, dll)

SIP
 Laporan Bulanan (LB1: data kesakitan, LB2: data kematian, LB3: data gizi; KIA;
data imunisasi; data pengamatan penyakit menular dan tidak menular LB4: data
obat-obatan)
 Laporan Bulanan (kunjungan puskesmas, yandikdas gilut, kesling, lab)
 Laporan W1 (KLB/Wabah <24 jam)
 Laporan W2 ( penyakit mingguan)
 SKDR Website Bassed
11/02/22 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 28
3) KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KLB adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/ kematian
yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun
waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada
terjadinya wabah. (PP 40, 1991, Bab I, pasal 1 (7)

Wabah Penyakit Menular adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit


menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara
nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah
tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. (UU.
( No. 4, 1984, Bab I,
Pasal 1)
Jenis Penyakit Menular Tertentu
yang dapat Menimbulkan KLB/Wabah

1. Kolera 10. Avian Influenza H5N1


No
n
e 01
s
ke 0 2. Pes 11. Antraks
r m /
Pe 1501 3. DBD 12. Leptospirosis
4. Campak 13. Hepatitis
5. Polio 14. Influenza A baru (H1N1)
6. Difteri 15. Meningitis
16. Yellow Fever
7. Pertusis
17. Chikungunya
8. Rabies
9. Malaria
Permenkes No
1501/010

Siapa yg menetapkan KLB


• Kadinkes Kab/Kota, Kadinkes Prov, atau Menteri
Kesehatan dapat menetapkan daerah dalam keadaan
KLB, apabila suatu daerah memenuhi salah satu
kriteria KLB.

• Kadinkes Kab/Kota atau Kadinkes Prov. menetapkan


suatu daerah dalam keadaan KLB di wilayah kerjanya
masing-masing dengan menerbitkan laporan KLB/W1.
Kapan Penetapan KLB dicabut ?
Kadinkes Kab/Kota, Kadinkes Prov, atau Menteri
harus mencabut penetapan daerah dalam
keadaan KLB berdasarkan pertimbangan keadaan
daerah tersebut tidak sesuai lagi dengan kriteria
KLB.
APABILA DUA KALI MASA INKUBASI SUATU
PENYAKIT TIDAK ADA LAGI KASUS/KEJADIAN
PENYAKIT YANG SAMA
UPAYA PENCEGAHAN

5 Level of Prevention: UKP UKM


1.Health promotion
2.Spesific protection
3.Early Diagnosis and Prompt
Treatment
4.Disability limitation
5.Rehabilitation
KEGIATAN SURVEILANS
EPIDEMIOLOGI DALAM UPAYA
KESMAS
1. Pemantauan wilayah
setempat berdasarkan
data kunjungan DALAM
2. Pembinaan, GEDUNG
pengawasan dan
pelaporan
11/02/22 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 34
1) PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT
DALAM
Kegiatan Surveilans GEDUNG

 Kegiatan
Pengendalian PM
PTM • Filariasis
PRINSIP SURVEILANS

• Kecacingan
A. Deteksi Dini
• DBD
Faktor risiko
Pengamatan PTM


Malaria
Zoonosis
B. Kasus

Deteksi Dini layanan PTM

HIV/Aids
PIMS
Kesiapsiagaan • PD3i

Respon
Monitoring Kegiatan Surveilans
DALAM
GEDUNG
A. PENYAKIT MENULAR
•Pengamatan/analisis Data ; STP, SIP (SP2TP, LB1-4, Laporan Bulanan) W1, W2, Web SKDR
- Nilai ambang batas penyakit
- Kenaikan jumlah kasus
- Kurva epidemiologi (KOHORT)
- Daerah/wilayah intervensi program berkelanjutan (daerah eliminasi?,
endemis?)
•Pemantauan manajemen logistik, vaksin dan obat
- Ketersediaan dan kebutuhan
- tatalaksana vaksin & obat
B. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PTM

2. Surveilans Faktor Risiko PTM


Berbasis Posbindu

1. Portal Web PTM: Media


Informasi & Komunikasi

www.pptm.depkes.go.id
3. Surveilans PTM Berbasis
akan proses interlink SISTEM FKTP (PKM, Klinik mandiri,
dengan Sikda INFORMASI Praktek swasta)
Generik, SIP, P-Care MANAJEMEN PTM
BPJS
BERBASIS WEB

4. WebGIS PTM
5. E-MONEV Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
2) PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN
PELAPORAN
• Evaluasi kegiatan dengan pendekatan surveilans epidemiologi.
- Bulanan, Tahunan
- mengukur kinerja, capaian program/sasaran
- Intervensi, akselerasi , refocusing sumberdaya

• Pembinaan dan pengawasan dengan pendekatan epidemiologi


o peningkatan kompetensi di bidang epidemiologi;
o peningkatan kinerja antar program;
o efektifitas analisis data untuk upaya preventif dalam deteksi dini penyakit
potensial KLB/masalah kesehatan
o bimbingan teknis di bidang surveilans epidemiologi.
KEGIATAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DALAM
UPAYA KESMAS

LUAR GEDUNG

11/02/22 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 39


LUAR
GEDUNG

Kegiatan Surveilans
 Kegiatan
Pengendalian PM
• Filariasis
PTM •
PRINSIP SURVEILANS

Deteksi Dini Kecacingan


Faktor risiko • DBD
Pengamatan PTM melalui •

Malaria
Zoonosis
Posbindu
• HIV/Aids
Deteksi Dini PTM
• PIMS
• PD3i
Kesiapsiagaan
Respon
Monitoring kegiatan
Surveilans LUAR
GEDUNG
• Kunjungan rutin wilker (pengendalian vector,
posyandu, dll)
• Surveilans aktif (RS, yankes swasta,dll) dalam
rangka pencarian/penambahan kasus penyakit
tertentu untuk menguatkan dugaan adanya
peningkatan kasus maupun factor risiko
• PE KLB & Profilaksis
• Komunikasi risiko
Pembinaan, Pengawasan dan Pelaporan LUAR
GEDUNG

• Meningkatkan kualitas data dan informasi.


Seperti Peningkatan jejaring kerja lintas sektor;
• Meningkatkan kewaspadaan dini KLB dan
respons. Seperti Pemberdayaan keluarga dan
masyarakat dalam SKD & faktor risiko
kesehatan (Posbindu, posyandu, Media KIE
dan diseminasi informasi)
• Meningkatkan kemampuan Penyelidikan
Epidemiologi
TERIMA KASIH

43

Anda mungkin juga menyukai