Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 3 (sesi 2)

Pramulya RN
Rizky Pandapotan
M. Rizkyansyah
Zidan ihtibar
APA ITU BEP
• Break even point atau BEP merupakan kondisi
ketika pendapatan sebuah perusahaan sama
dengan modal yang keluarkan. Akuntansi menyebut
BEP sebagai titik impas, karena perusahaan tidak
mengalami untung maupun rugi. Modal yang
dikeluarkan untuk biaya operasional sama
jumlahnya dengan pendapatan yang diterima.
4 ELEMEN YANG MENJADI
PEMBENTUK BEP
• Biaya tetap atau fixed cost, yang merupakan biaya wajib yang
dikeluarkan oleh perusahaan, seperti gaji karyawan, biaya sewa
gedung dan/atau sewa gudang, biaya penyusutan mesin, dan lain-
lain;
• Biaya tidak tetap atau variabel cost, yang merupakan biaya
dengan nilai yang berubah-ubah, tergantung dengan naik
turunnya permintaan. Contoh dari biaya tidak tetap ini termasuk
biaya listrik, air, telepon, bahan baku, transportasi, dan lain-lain;
• Harga jual atau price, yang merupakan harga yang ditentukan
setelah melihat semua biaya produksi ditambah dengan nilai
margin yang diperoleh. Harga barang dihitung per unit, dan;
• Pendapatan atau revenue, yang merupakan penghasilan yang
didapat dari seluruh penjualan.
MANFAAT BEP
• Perusahaan akan tahu berapa kira-kira harga jual
minimal suatu barang agar tidak mengalami kerugian.
• Mengetahui prediksi berapa banyak barang yang hendak
diproduksi agar tidak melebihi kuantitas sehingga total
keuntungan bisa menutup biaya pengeluaran.
• Perusahaan bisa memberikan nilai investasi yang tepat
sehingga bisa mengimbangi biaya awal untuk produksi.
• Perusahaan bisa menganalisis nilai jual saham yang
tepat serta melakukan perencanaan anggaran dan
proyeksi keuangan.
RUMUS MENGHITUNG BEP
• Ada beberapa rumus yang digunakan untuk
menghitung break even point, yaitu:
• BEP per unit = (biaya tetap) : (harga per unit – biaya
variable per unit)
• BEP nilai penjualan = biaya tetap : (1- (biaya
variable : harga))
SOAL
1. Sebuah perusahaan memiliki biaya tetap Rp125
juta, dengan biaya variabel per unitnya Rp50 ribu dan
harga jual per unit Rp75 ribu. Maka, berapa unit
barang yang harus dihasilkan dan jumlah penjualan
yang didapat untuk mendapatkan titik impas?
SOAL 2
2. Seorang akuntan manajer perusahaan PT ABC,
yang bertanggung jawab dalam operasional produksi
dan persediaan supply ingin mengetahui jumlah sales
yang diperlukan untuk menutup biaya operasional
sebesar Rp.50.000.000 dan menginginkan
keuntungan sebesar Rp.20.000.000, Penyabaran
biaya yang dikeluarakan untuk operasinya adalah
sebagai berikut
SOAL 3
3. Sebuah perusahaan yang memproduksi
Smartphone ingin mengetahui jumlah unit yang
harus diproduksinya agar dapat mencapai break even
point (BEP) atau titik impasnya. Biaya Tetap
Produksinya adalah sebesar Rp. 500 juta sedangkan
biaya variabelnya adalah sebesar Rp. 1 juta. Harga
jual per unitnya adalah sebesar Rp. 1,5 juta.
Berapakah unit yang harus diproduksi agar dapat
mencapai Break Even Point atau titik impasnya?

Anda mungkin juga menyukai