Anda di halaman 1dari 87

Programmable Logic Controller

(PLC)

TRAINING, CONSULTING & ENGINEERING SERVICES

1- 1
Disusun Oleh :

FAUZI YUNIARY R, MT

1- 2
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
Programmable Logic Controller pertama kali dikembangkan oleh
General Motor tahun 1968. Sistem kontrol ini digunakan sebagai
alternatif untuk mengganti sitem relay control yang kompleks. Aplikasi
PLC ini banyak digunakan dalam proses permesinan, pengepakan,
material handling, assembly terotomasi dan sebagainya.

Menurut IEC 1131 part 1, pengertian PLC adalah “PLC merupakan


sistem elektronik yang beroperasi secara digital, menggunakan
programmable memory untuk internal storage yang berorientasi
kepada user, untuk melakukan fungsi khusus seperti logic,
sequencing, timing, arithmetic; untuk dikendalikan melalui input, baik
analog maupun digital; berbagai mesin ataupun proses. PC dan
periperal lain yang digunakan, didesain sehingga dengan mudah dapat
diintegrasikan dengan sistem kontrol industri dan digunakan untuk
menjalankan fungsi-fungsi yang diharapkan”.

1- 3
1- 4
Medium
Large

Small

Micro

1- 5
• Small size:
- sampai 128 I/O
- memory sampai 2 KB
• Medium size:
- sampai 2048 I/O
- memory sampai 32 KB
• Large size:
- sampai 16000 I/O
- memory sampai 2 MB

1- 6
Struktur Blok PLC

1- 7
Peralatan Input

1- 8
Peralatan Output

1- 9
Penggunaan otomasi pada sistem produksi berarti penggunaan
komputer untuk memprogram peralatan otomasi tersebut, sehingga
dapat mengoperasikan komponen yang ada pada stasiun kerja. Dalam
penggunaan PLC sebagai salah satu sistem otomasi, kontrol komponen
pada stasiun kerja dapat dilakukan secara langsung melalui software.
Sifatnya sangat fleksibel sesuai dengan kebutuhan proses yang
diinginkan. Metode yang digunakan untuk pemrograman PLC antara lain
Ladder Logic (Ladder Diagram), Boolean (Statement List), Functional
Block (Function Chart) dan bahasa pemrograman tingkat tinggi lainnya
seperti bahasa C.

1- 10
Keuntungan dari PLC

1.Fleksibel
2.Memiliki contact yang banyak
3.Biaya yang lebih rendah
4.Dapat diamati secara visual
5.Waktu operasi yang cepat
6.Relatif mudah dari segi pemrograman
7.Tingkat kehandalan yang tinggi dan murah
pemeliharaan
8.Mudah dari segi pemesanan komponen
9.Dokumentasi yang mudah dilakukan
10.Keamanan dari segi pemrograman
11.Adaptif terhadap perubahan produksi
12.Aman
1- 11
Kelemahan dari PLC

1.Beberapa aplikasi yang menjalankan satu fungsi tunggal, tidak efisien


dalam penggunaan PLC.

2. Terbatas lingkungan penggunaannya, suhu tinggi dan getaran keras


dapat mengganggu peralatan elektronik pada PLC.

3. Butuh peralatan pengaman tambahan seperti relay.

4. Karena merupakan teknologi baru, sehingga harus membutuhkan


pelatihan.

5. PLC dirasa tidak dibutuhkan bila diterapkan pada system industri yang
tidak perlu melakukan pengubahan pengkabelan.
1- 12
Sistem Komponen PLC

Input/ Output Modul


Input modul berfungsi untuk merubah sinyal yang datang dari sensor/ transducer
menjadi sinyal yang dapat diproses oleh PLC melalui CCU. Sinyal yang datang
merupakan informasi hasil deteksi oleh sensor. Sedangkan output modul berfungsi
mengubah sinyal keluaran PLC menjadi sinyal yang dapat dimengerti oleh
actuator.
1- 13
Struktur Blok PLC

1- 14
1- 15
Prosesor

1- 16
Modul Cerdas

1- 17
Diagram Blok Prosesor PLC

1- 18
Motor Start dan Stop dengan PLC

1- 19
Contoh penggunaan PLC

1- 20
Modul input memiliki Fungsi :
Mendeteksi sinyal dari luar system
Melakukan pengubahan dari control voltage ke logic voltage
Melindungi komponen elektronik yang sensitive dari external voltage
Sceening sinyal akibat adanya interferensi

Modul output memiliki fungsi :


Melakukan pengubahan dari logic voltage ke control voltage
Melindungi komponen elektronik yang sensitive dari voltage controller
Memberikan power yang cukup untuk menggerakkan actuator.
Perlindungan terhadap hubungan pendek dan overload

1- 21
Arsitektur PLC :

1- 22
1- 23
1- 24
1- 25
Processor Scan
Fungsi dasar PLC adalah untuk membaca semua perangkat input dan melakukan
kontrol Program yang telah terprogram, mematikan dan menyalakan perangkat.
Selama satu scan, processor mengerjakan fungsi-fungsi sebagai berikut :

1- 26
Prosesor Scan

Baca semua
input

Program Program

Perbaharuhi
semua input

1- 27
1- 28
Prosesor Scan
Loop kontrol adalah siklus
kontinyu dari pembacaan input
POWER ON
PLC, memecahkan logika LLD,
kemudian mengubah output Scanning
Real Input
Input

Scanning
New
Operation
Output
Execution!

1- 29
Prosesor Scan
POWER ON Sanity Check

• Power On
• Men-check apakah hardware
Yes
STOP
Error bekerja dengan benar
Indikator On
• Jika ada masalah PLC akan berhenti
No dan menyalakan indikator error
• Mulai membaca (scan) semua
Save to Scanning input
Memori All Inputs • Ladder logic akan discan
(dipecahkan) menggunakan nilai
input yang tersimpan tersebut.
Ladder Logic Solved • Output akan discan
• Nilai ouput berubah
• Waktu yang diperlukan untuk
Scanning masing-masing tahapan dalam
All Outputs milliseconds.

Outputs Change 1- 30
1- 31
1- 32
Memori PLC

1- 33
Memori PLC

Area
Memori
Eksekutif
Area
Memori
Aplikasi

1- 34
Kapasitas Memori dan Penggunaanya

1- 35
Pemetaan Memori

1- 36
Memori Aplikasi

Tabel Input

Tabel Ouput Area


tabel
Area data
Bit Internal
penyimpanan
bit dan
Register/word Register/Word

Instruksi Area
Program program
Kontrol pengguna

1- 37
Memori Area Data (OMRON)
Data area Words Bits Function
IR area 1
Input area IR 000 to IR 009 IR 00000 to IR 00915 These bits can be allocated to the
(10 words) (160 bits) external 1/O terminals.
Output area IR 010 to IR 019 IR 01000 to IR 01915
(10 words) (160 bits)
Work area IR 200 to IR 231 IR 20000 to IR 23115 Work bits can be freely used within
(32 words) (512 bits) the program
SR area SR 232 to SR 255 SR 23200 to SR 25515 These bits serve specific functions
(24 words) (384 bits) such as flags and control bits
TR area --- TR 0 to TR 7 These bits are used to temporarily
(8 bits) store ON/OFF status at program
branches.
HR area2 HR 00 to HR 19 HR 0000 to HR 1915 These bits store data and retain their
(20 words) (320 bits) ON/OFF status when power is turned
off
AR area2 AR 00 to AR 15 AR 0000 to AR 1515 These bits serve specific function
(16 words) (256 bits) such as flags and control bits
LR area1 LR 00 to LR 15 LR 00000 to LR 1515 Used for a 1:1 data link with another
(16 words) (256bits) PC
Timer/Counter area2 TC 000 to TC 127 (timer/ counter numbers)3 The same numbers are used for both
timers and counters
DM area Read/write2 DM 0000 to DM 0999 ------ DM area data can be accessed in
DM 1022 to DM 1023 word units only. Word values are
(1,002 words) required when the power is turned off
Error log4 DM 1000 to DM 1021 Used to store the timer of occurrence
(22 words) and error code of errors that occur.
These word can be used as ordinary
read/write DM when the error log
function isn’t being used.
Red – only4 DM 6144 to DM 6599 Cannot be overwritten from program
(456 words)
PC Setup4 DM 6600 to DM 6655 Used to store various parameters that
(56 words) control PC operation.
1- 38
Memori Area Data (Mitsubishi)

1- 39
Memori Area Data (Mitsubishi)

1- 40
Memori Area Data (Mitsubishi)

1- 41
Identifikasi I/O PLC OMRON CPM1A

1- 42
Memori Aplikasi (Tabel Input)

1- 43
Memori Aplikasi (Tabel Output)

1- 44
Memori Aplikasi (Internal )

1- 45
Memori Aplikasi (Internal )

1- 46
Organisasi Tabel Data

1- 47
Area Penyimpanan Register

1- 48
Pengalamatan I/O

1- 49
Pengalamatan I/O

Implementasi Ladder PLC

1- 50
Tabel Input 8-Bit

1- 51
Transfer Input Multi Bit Ke Tabel Data

1- 52
1- 53
Jenis variasi memory dan karakteristiknya :

1- 54
1- 55
Sistem Input dan Output

1- 56
Komponen Digital I/O

1- 57
1- 58
Input AC/DC

1- 59
Rangkaian Input AC/DC

1- 60
Hubungan Peralatan Eksternal

1- 61
Tabel Output 8-Bit

1- 62
Tabel Output 8-Bit

1- 63
Contoh

1- 64
Peralatan Output Diskrit

Peralatan Output Rating Output


Tanda bahaya (alarm) 12-48 volt AC/DC
Kontrol rele 120 volt AC/DC
Kipas 230 volt AC/DC
Horn Kontak rele
Lampu Output terisolasi
Starter motor Level TTL
Solenoid 5-50 volt DC (sink/source)
Katup

1- 65
Diagram Blok Antarmuka Output AC

1- 66
Rangkaian Output AC

1- 67
Diagram Hubungan Modul Output AC

1- 68
Rangkaian Output DC Sourcing

1- 69
Modul Analog Input

1- 70
1- 71
Modul Analog Output

1- 72
Sistem Bilangan
Karena PLC adalah komputer, informasi yang tersimpan didalamnya berbentuk
kondisi on atau off (1 atau 0), dirujuk sebagai bit. Kadang-kadang bit digunakan
secara individu dan kadang-kadang digunakan untuk menyatakan nilai bilangan.
Bagaimanakah kita dapat memahami bit yang dapat digunakan untuk menyatakan
nilai bilangan yang diperlukan, harus memahami sistem bilangan biner.

Bilangan desimal.
Selain memahami sistem bilangan biner, ini adalah pertama-tama yang digunakan
sebagai dasar sistem bilangan adalah sistem bilangan desimal. Semua sistem
bilangan sama mempunyai tiga karakteristik : digit, dasar, besaran. Sebagai
contoh, sistem bilangan desimal mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Sepuluh digit: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Dasar : 10
Besaran : dengan dasar 10 (1, 10, 100, 1000, ....)

1- 73
Bilangan Biner.
Sistem bilangan biner mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Dua digit : 0, 1
Dasar :2
Besaran : dengan dasar 2 (1, 2, 4, 8, 16, ...)
Sistem bilangan biner mempunyai dasar 2 dan hanya menggunakan 2
karakter, 1 dan 0. Masing-masing bit berkaitan dengan dasar 2 pada
posisi bilangan. Selanjutnya kesisi kiri, merupakan nilai tertinggi
dengan dasar 2. Bilangan pada kolom sisi kiri disebut sebagai most
significant bit atau MSB dan bilangan pada kolom sisi kanan disebut
sebagai least significant bit atau LSB.

1- 74
1- 75
Bit, Byte dan Word.
Masing-masing posisi pada bilangan biner disebut bit. Bilangan
yang menggunakan bit menyatakan variabel bilangan dengan
perangkatnya. Bagaimanapun juga, intruksi dan data biasanya
dikelompokkan menjadi byte dan delapan bit menjadi satu byte.
Dua byte, atau 16 bit, menjadi word

1- 76
Logik 1 dan logik 0.
PLC mampu menyensor dan membangkitkan sinyal analog, programmable
controller secara internal menggunakan sinyal 1 dan 0. Jadi kondisi on dan off
akan menyesuaikan terhadap nilai bilangan biner 1 dan 0. Contoh, bilangan
biner 0 disebut logik 0, dapat digunakan sebagai indikasi bahwa saklar adalah
off, dan bilangan biner 1 (logik 1) dapat digunakan sebagai indikasi bahwa
saklar on.

1- 77
BCD.
Yang dibutuhkan pada PLC adalah menggunakan nilai bilangan biner, sedangkan
yang dibutuhkan oleh manusia untuk dilihat selama ini adalah dinyatakan dalam
bilangan desimal. Sebagai hasilnya, beberapa peralatan input dan output
ditunjukan dengan bilangan desimal dimana masing-masing digit bilangan
desimal disesuaikan terhadap empat bilangan biner input atau output PLC.
Kebanyakan pada dasarnya sistem yang digunakan oleh peralatan input dan
output pada jenis ini mengacu terhadap : binary-coded decimal (BCD).

1- 78
Hexadesimal.
Hexsadesimal adalah sistem yang lainnya diganakan pada PLC.
Sepuluh digit pada sistem desimal digunakan untuk sistem
heksadesimal adalah karakter pertamanya. Huruf pertama dari enam
huruf alpabet yang digunakan menetapkan keenam karakter.

Sistem hexsadesimal digunakan pada PLC karena status jumlah bit-


nya besar untuk dinyatakan dalan tempat yang kecil seperti pada
layar komputer atau peralatan pemerograman. Masing-masing
dinyatakan dengan karakter heksadesimal statusnya empat bit.

1- 79
1- 80
Sistem Konfigurasi

Input dan output dikonfigurasikan sebagai saklar dan lampu

1- 81
1- 82
Pengawatan Modul Power Supply

Seperti yang diperlihatkan pada contoh pengawatan kabel sumber tegangan dan
pembumian dihubungkan pada base unit.

1- 83
Pengawatan Modul Input

Seperti yang diperlihatkan pada contoh pengawatan modul input.

1- 84
Pengawatan Modul Output

Seperti yang diperlihatkan pada contoh pengawatan modul output.

1- 85
Pengawatan sumber tegangan sebaiknya terpisah untuk peralatan I/O dan PLC
seperti yang ditunjukan pada gambar dibawah ini :

1- 86
Terima Kasih

1- 87

Anda mungkin juga menyukai